Dikenal sebagai salah satu jenis busana andalan yang dapat dikenakan saat berkumpul bersama dengan kerabat atau sahabat terdekat untuk menyambut perayaan tahun baru Imlek, berikut beberapa fakta menarik tentang baju cheongsam yang perlu anda ketahui.
Beberapa point penting yang akan dibahas dalam artikel ini diantaranya:
Sekilas Tentang Cheongsam
Cheongsam merupakan sejenis busana tradisional para wanita Tionghoa yang identik dengan bentuk kerah yang khas dan sering kali digunakan dalam perayaan Imlek. Selain itu nuansa berwarna merah pada baju cheongsam juga kian lengket dengan perayaan Imlek tersebut.
Sumber : https://shopee.co.id/
Fakta Menarik Cheongsam
Berbicara mengenai cheongsam lantas seperti apa asal muasal dari cheongsam itu sendiri hingga kemudian digunakan untuk Imlek?. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta menarik terkait dengan cheongsam yang penting untuk anda katahui.
1. Asal Muasal Nama Cheongsam
Ditinjau dari asal bahasanya, kata Cheongsam sendiri berasal dari bahasa Kanton, yaitu Chángshān atau 長衫 yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “gaun panjang”. Kalau di wilayah Beijing cheongsam lebih dikenal dengan istilah baju qipao.
2. Telah Ada Sejak Abad ke-17
Baju cheongsam yang juga dikenal dengan istilah “qipao” dalam bahasa Mandarin konon sudah ada sejak pemerintahan Manchu, tepatnya pada awal abad ke-17. Kala itu, penguasa Manchu Nurhaci (1559-1626) menggunakan cheongsam sebagai penanda status sosial.
Selain dijadikan sebagai penanda starus sosial, baju cheongsam juga diketahui mewakili sekelompok orang yang berbeda (klan etnis yang terkait dengan perkawinan, darah atau lokasi).
Sumber : https://id.aliexpress.com/
3. Evolusi Bentuk Baju Cheongsam
Bentuk baju cheongsam atau baju qipao yang dibuat pada era Manchu dulunya memiliki bentuk yang longgar dan menutupi sebagian besar tubuh wanita sehingga hanya bagian kepala, tangan dan kaki saja yang terbuka.
- Gaya baju cheongsam atau baju qipao pada zaman Manchu bentuknya lebar, tidak mengikuti siluet tubuh dan panjangnya melebihi mata kaki.
- Baju cheongsam atau baju qipau saat itu hanyak boleh dikenakan oleh wanita berstrata tinggi atau bangsawan.
Sumber : https://www.etsy.com/
Dari yang semula dibuat dalam bentuk terusan longgar, baju cheongsam lantas dimodifikasi dalam bentuk yang lebih ekspresif dan menonjolkan lekuk tubuh pada era 1920-an.
- Baju cheongsam pada era 1920-an biasa dibuat dalam bentuk pas badan sebagai simbol modernitas dan kebebasan para wanita.
- Baju cheongsam pada era 1920-an juga dibuat dalam potongan leher tertutup atau kerah yang tinggi.
- Beberapa desain cheongsam pada era 1920-an bahkan ada yang berani menampilkan belahan pada bagian kaki hingga mencapai bagian paha.
Sumber : https://www.aokdress.com/
Berikutnya pada era modern seperti sekarang Cheongsam tidak selalu dibuat dalam bentuk terusan panjang atau berbentuk gaun selutut tapi ada juga yang diberi tambahan aksen lain seperti peplum pada bagian pinggang maupun aksen tulle sehingga tampilannya terkesan makin menarik.
Sumber : https://id.aliexpress.com/
4. Identik Dengan Warna Merah
Cheongsam identik dengan warna merah, karena dalam filosofi China warna merah yang kerap diasosiasikan api dipercaya memiliki arti yang luar biasa yaitu melambangkan kemakmuran (keberuntungan) dan kebahagiaan (kegembiraan).
- Masyarakat Tionghoa mengaitkan warna merah menjadi warna keberuntungan, kesenangan, keberhasilan dan pembawa nasib baik.
- Arti dari warna merah yang digunakan pada cheongsam sendiri juga terkait erat dengan legenda Tiongkok yang sudah dipercaya selama berabad-abad lamanya, yakni legenda kaisar merah dan legenda nian.
- Warna merah dipilih sebagai warna utama cheongsam untuk menghormati Kaisar Merah satu dari lima dewa mitologi Tiongkok Kuno yang legendaris.
- Sementara dalam legenda Nian warna merah dianggap sebagai warna keberuntungan penduduk Tiongkok karena telah berhasil mengusir Nian (banteng berkepala singa) yang akan turun dari gunung saat Tahun Baru Imlek.
Tapi walau pada awalnya memang lebih banyak didominasi warna merah, kini cheongsam pun juga banyak dibuat dalam warna lain yang beragam, mulai dari warna putih, warna emas, warna pink, warna biru dan masih banyak lagi warna lain yang tidak kalah menarik.
Sumber : https://id.aliexpress.com/
5. Motifnya Terkesan Vintage
Untuk motifnya sendiri, baju cheongsam yang biasa dikenakan oleh para wanita saat perayaan Imlek umumnya memiliki bentuk motif yang vintage dan sarat akan makna. Beberapa motif yang dimaksud antara lain berupa:
- Motif bunga peoni yang juga menjadi bunga nasional bangsa China selama lebih dari 5000 tahun. Motif bunga peony ini dipercaya sebagai simbol kekayaan dan kesejahteraan.
- Motif bunga teratai yang dalam tradisi China kerap dianggap sebagai lambang pengorbanan yang sakral, sementara dalam kepercayaan masyarakat Tibet memiliki makna kecantikan yang suci.
- Motif bunga krisan yag dipercaya sebagai perlambang panjang umur bagi masyarakat China .
- Motif burung sebagai simbol kecantikan dan kemurnian sekaligus perlambang kelas sosial pemakainya.
- Motif ikan yang juga menjadi lambang kesejahteraan masyarakat Tionghoa.
- Terakhir ada motif naga yang dapat diartikan sebagai lambang kekuatan.
Sumber : https://www.istyle.id/
6. Memiliki Banyak Variasi Kancing
Baju cheongsam memiliki potongan yang sangat khas yakni bagian kerahnya dibuat menyamping dan dihias dengan beberapa buah kancing.
- Dalam bahasa Mandarin, kancing yang ada di dasar kerah baju cheongsam biasa dikenal dengan sebutan pankou.
- Pankou biasanya terdiri tiga jenis atau bentuk; yakni lurus (the straight pankou), bunga sederhana (simple floral pankou), hingga rumit (the elobarate pankou).
- Dari ketiga jenis kancing tersebut ada dua jenis kancing yang paling banyak ditemukan sebagai ornamen dekoratif cheongsam, yaitu jenis simple floral dan elobarate pankou.
Sumber : https://www.fashionmakerspace.com/
7. Pilihan Bahannya Bervariasi
Sementara untuk pilihan bahannya saat ini terdapat beberapa jenis kain yang kerap dipakai untuk pembuatan cheongsam. Bahan kain yang dimaksud antara lain berupa kain satin, kain katun dan kain sutra.
Untuk mempercantik tampilan cheongsam dapat pula ditambahkan aplikasi berbentuk sulaman dekoratif pada bagian kerah, lengan dan ujung cheongsam.
Kesimpulan
Demikian pembahasan singkat mengenai sejumlah fakta menarik tentang baju cheongsam yang kerap dijadikan sebagai busana andalan saat Imlek. Dengan mengetahui sejumlah fakta-fakta yang sudah disebutkan di atas semoga pengetahuan anda tentang baju cheongsam jadi semakin bertambah.
Meski sejak tahun 1970-an tidak lagi dipakai sebagai pakaian sehari-hari dan hanya terlihat sebagai kostum acara spesial seperti perayaan Imlek yang pasti baju Cheongsam tetap menjadi pakaian yang memiliki arti penting dalam sejarah mode Tingkok.
Butuh bahan kain satin dan kain katun berkualitas dengan harga murah untuk membuat cheongsam?. Sebagai bahan pertimbangan sahabat Fitinline bisa melihat-lihat dulu koleksi Kain Satin dan Kain Katun yang kami miliki.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.