Produk yang dihasilkan oleh sebuah industri garmen harus memiliki kualitas yang terbaik dan terpercaya. Tentu untuk menghasilkan produk yang memiliki kualitas terbaik maka untuk setiap proses pemubuatan produk sebuah garmen harus dilakukan pemeriksaan, baik pada saat setiap prosesnya maupun pemeriksaan pada akhir prosesnya. Seperti halnya pada pembahasan artikel ini kita akan menjelaskan untuk proses pemeriksaan akhir yang berpengengaruh terhadap kualitas produk garmen tersebut. Lantas bagaimana proses pemeriksaan akhir untuk kualitas produk di industri garmen?
Beberapa hal yang akan dijelaskan mengenai Proses Pemeriksaan Akhir Kualitas Produk Di Industri Garmen,diantaranya sebagai berikut :
- Sekilas Definisi Mengenai Kualitas Produk Di Industri Garmen
- Hal-hal Yang Dilakukan Dalam Proses Pemeriksaan Akhir Kualitas Produk Garmen
- Teknik Pemeriksaan Akhir Produk Garmen
Sekilas Definisi Mengenai Kualitas Produk Di Industri Garmen
Pengendalian kualitas ini harus dilakukan agar dapat menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang sesuai dengan standar yang diinginkan dan direncanakan, serta memperbaiki kualitas produk yang belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan sedapat mungkin mempertahankan kualitas yang telah sesuai. Syarat agar suatu nilai dari produk memungkinkan untuk bisa memuaskan pelanggan sesuai harapan, adapun dimensi kualitas produk meliputi kinerja, estetika, keistimewaan, kehandalan, dan juga kesesuaian produk tersebut.
Hal-hal Yang Dilakukan Dalam Proses Pemeriksaan Akhir Kualitas Produk Garmen
Pemeriksaan akhir pada kualitas produk garmen di industri garmen ini pada umumnya dilakukan secara visual untuk memeriksa berbagai cacat yang timbul. Dalam pemeriksaan ini harus melakukan beberapa hal pada saat proses pemeriksaan akhir kualitas produk garmen, diantaranya sebagai berikut:
- Melakukan pemeriksaan kesesuaian pada jumlah pemesanan, warna dan model.
- Melakukan pemilihan/pengambilan garmen secara random sesuai dengan statistical yang sudah ditentukan oleh sample plan. Untuk produk garmen, penentuan produk akhir dilakukan dengan standar Aceptance Quality Level (AQL). Salah satu contoh dalam penentuan produk akhir dengan standar AQL yaitu sample uji diambil secara acak dari jumlah produksi seperti yang tertera pada keterangan, dari contoh uji yang diambil tersebut, maksimal jumlah produk yang cacat adalah seperti yang tertera pada keterangansehingga dapat dikatakan produksi hasilnya memenuhi standar. Jika ditemukan jumlah produk yang cacat adalah sejumlah yang tertera pada keterangan tersebut maka keseluruhan produksi harus di cek ulang dan pengiriman ditunda.
- Melakukan pemeriksaan secara visual dari hasil operasi sewing/ jahit yaitu apakah pemasangan komponen sudah tepat sesuai gambar dan kualitas jahitnya sudah sesuai atau belum dengan standar yang ditentukan
- Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap: ukuran, model, kain, warna, jahitan, material penunjang, konstruksi material, price ticket, folding method/cara lipat, carton marking dan label sesuai dokumen PO (Purchace Order).
Teknik Pemeriksaan Akhir Produk Garmen
Adapun selain hal-hal yang diperlu dilakukan tentu dalam pemeriksaan akhir produk garmen ini memiliki teknik yang sudah disesuaikan dengan Standar Operating Procedure (SOP). Salah satu teknik pemeriksaan kualitas produk garmen adalah dengan melakukan pemeriksaaan searah jarum jam (clockwise garment inspection). Beberapa keuntungan pemeriksaan dengan cara ini adalah bahwa pemeriksaan dilakukan secara sistematis, tidak perlu pengulangan, lebih efisien, meningkatkan kualitas, lebih cermat dan teliti.
Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/
Berikut kita jelaskan lebih detail langkah-langkah teknik pemeriksaan akhir produk garmen, yaitu :
1. Angkat pakaian pada bagian pundak (shoulder point) lalu periksa bagian depan dan belakang terutama pada Zona A dan B. Bisa kamu amati apakah ada cacat-cacat jahitan/warna, atau tidak pada garmen tersebut.
Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/
2. Letakkan busana pada meja periksa kemudian lakukan pemeriksaan apakah penampilannya sudah sesuai dengan model dan tidak terdapat cacat-cacat jahitan, pada kain maupun kelengkapannya
Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/
3. Buka bagian kancing/ritsliting dan kamu cek fungsi dan peletakannya apakah sudah tepat pada posisinya (center). Lakukan pengecekan pada bagian kancing dan pada bagian zipper
Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/
4. Selanjutnya kamu bisa lakukan pengecekan pada bagian kerah baik bagian dalam maupun bagian luar dan cek kualitas jahitannya termasuk jahitan pada bahu. Harus kamu amati secara detail apakah terdapat cacat atau tidak.
5. Kemudian lipat bagian bahu ke arah depan lalu periksa bagian belakang leher. Dalam mengamati ini kamu harus teliti apakah ada cacat baik itu cacat jahitan atau cacat warna, atau tidak
6. Kamu bisa periksa kualitas jahitan bahu bagian kiri, apakah terdapat cacat atau tidak baik cacat jahitan ataupun pada kain tersebut
7. Selanjutnya kamu bisa lipat bagian lengan menyilang ke arah depan produk garmen dan kamu bisa periksa kembali pada bagian belakang lengan, apakah ada shading (belang warna) atau tidak pada produk tersebut
Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/
8. Lakukan pengecheckan pada bagian luar dan dalam manset lengan kiri. Kemudian kamu bisa amati apakah terdapat cacat atau tidak
Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/
9. Lakukan pengecheckan pada jahitan samping dari bawah lengan kiri hingga lipatan bawah busana. Jika ada pemasangan label pada jahitan samping maka kamu harus cek ketepatan pemasanagan label apakah sudah sesuai order atau belum.
10. Periksa pada bagian lipatan bawah atau hemming menyeluruh bagian depan, belakang, luar dan dalam. Kemudian kamu bisa amati apakah ada cacat atau tidak pada bagian tersebut.
11. Periksa pada jahitan samping kanan hingga pada bagian bawah lengan kanan dan kamu bisa amati apakah adaa cacat atau tidak pada bagian tersebut.
12. Periksa pada bagian luar dan dalam manset lengan kanan, kemudian kamu amati apakah ada cacat atau tidak
13. Selanjutnya kamu bisa lipat pada bagian lengan kanan menyilang kearah depan busana, kemudian busana di cek pada bagian belakang lengan apakah ada shading atau tidak.
14. Periksalah jahitan pada sambung lengan dan bahu kanan, kemudian amatilah apakah ada cacat atau tidak pada bagian tersebut.
15. Kemudian setelah memerika sambungan jahitan pada lengan dan bahu, kamu bisa balik busana tersebut dan periksa pada bagian belakang secara teliti dan cermat, amati pada bagian tersebut apakah ada cacat atau tidak
16. Setelah semua proses pemeriksaan akhir kualitas produk garmen selesai, selanjutnya pisahkan garmen yang perlu dipermak ataupun dikerjakan ulang dan klasifikasikan berdasarkan tingkat kualitas produk garmen yang telah jadi sesuai kategori yang telah ditentukan.
Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/
Demikian yang kita bahas pada artikel ini sedikitnya kita bisa belajar mengenai proses pemeriksaan akhir kualitas produk di industri garmen. Semoga informasi yang kita berikan ini setidaknya bisa memberikan manfaat dan menambah wawasan anda tentang teknik pemeriksaan akhir sebuah produk, dan bisa kamu terapkan langsung pada kehidupan sehari-hari atau jika memiliki usaha bisa menerapkan langkah-langkah seperti di artikel ini sehingga produk tersebut tetap memiliki kualitas yang terbaik, sesuai dan terpercaya.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.