Article

Homepage Article Kain 12 Jenis Defect / Cacat…

12 Jenis Defect / Cacat Kain di Industri Garmen

Kain merupakan komponen penting dalam industri garmen saat akan memproses produksi yang menghasilkan suatu produk. Jadi sebelum kain tersebut dikirim dan digunakan sangatlah penting kita lakukan inspect kain-kain tersebut terutama di Industri Garmen yang akan memproduksi ribuan pakaian untuk menghindari adanya defect-defect pada kain tersebut dan memberikan kualitas dan nilai jual yang terbaik untuk pelanggan. Tentu tidak hanya diterapkan di Industri Garmen saja, di manapun pasti harus melakukan inspect kain tersebut jika akan dikirim salah satu contoh kalau kita ingin membeli kain pastinya kita juga akan melakukan cek kain tersebut secara teliti agar tidak ada cacat/defect kain sebelum membelinya.

Defect kain ini sama artinya dengan yang biasanya kita sebut yaitu cacat kain. Defect kain ini banyak ditemui baik di Industri Garmen, konveksi, bahkan toko kain kiloan tapi secara keseluruhan jenis-jenis defect kain ini sama. Nah untuk kali ini artikel Fitinline akan membahas jenis-jenis defect kain yang biasanya terjadi atau ditemukan pada Industri Garmen.

Beberapa point yang akan kita bahas di artikel ini mengenai jenis-jenis defect kain, di antaranya:

Sekilas Tentang Defect/Cacat Kain di Industri Garmen

Definisi dari defect/cacat kain adalah kelainan yang terlihat pada permukaan kain secara fisik dan bisa karena akibat mekanis yang dapat menurunkan mutu kualitas pada kain itu sendiri. Bisa terjadi disengaja maupun tidak sengaja. Jenis-jenis defect/cacat kain ini biasanya digolongkan dalam 2 jenis yaitu cacat mayor dan cacat minor. Apa sih defect/cacat mayor? Apasih defect/cacat minor? Nah kita akan bahas selanjutnya.

Definisi defect/cacat minor adalah defect/cacat yang masih dapat diperbaiki pada proses penyempurnaan. Defect/ cacat minor ini kemungkinan besar tidak akan mempengaruhi daya jual atau kinerja dan melampaui standar kualitas yang ditetapkan yang disebut defect/cacat kecil, sedangkan defect/cacat mayor adalah defect/cacat yang tidak dapat diperbaiki pada saat proses penyempurnaan dan defect/cacat ini cukup untuk menjadikan barang dagangan berkualitas kedua atau tidak dapat diterima karena mencolok dan dapat memengaruhi nilai daya jual atau kinerja dan merupakan penyimpangan yang signifikan dari spesifikasi yang ditetapkan.

Defect/cacat mayor atau defect/cacat minor sangat tergantung dari jenis kain, kegunaan kain, dan kondisi kain yang sudah mengalami proses finishing dan penggolongan kain. Defect/cacat dengan minor dan mayor ini memang sangat sulit batasnya.

Jenis-Jenis dan Definisi Defect/Cacat Kain Yang Sering Terjadi atau Ditemukan Pada Industri Garmen

Di Industri Garmen banyak sekali dan beberapa kali sering terjadi ditemukannya defect/cacat kain saat inspect kain bahkan ada juga pada saat proses produksi salah satunya saat yang pernah di temukan saat proses fuse/memasangkan interlining ke collar/kerah.

Di point ini kita akan lebih detail jelaskan jenis-jenis defect/cacat kain beserta contohnya, berikut beberapa jenis-jenisnya:

  • Hoels, cacat ini disebabkan oleh proses bakar bulu (singesing) pada kain yang memiliki defect/cacat pakan jarang, sehingga menimbulkan lubang-lubang kecil terbakar kearah lebar kain dan letaknya tidak beraturan.
  • Barre, adalah garis-garis horizontal atau garis-garis dengan lebar yang tidak rata disebabkan terutama karena tegangan benang yang tinggi.
  • Coloure Flecks, ini terjadi karena adanya benda asing berwarna didalam benang.

Hoels Bare Coloure Flecks

Cacat Kain Cacat Kain Cacat Kain

Sumber : https://belajartekstil.wordpress.com/, https://www.onlineclothingstudy.com/

  • Knots, ini terjadi ketika benang yang putus disatukan dengan simpul yang tidak tepat
  • Broken End, disebabkan karena putusnya benang lusi saat menenun.
  • Brocken Pick, ini disebabkan karena putusnya benang pengisi selama menenun
  • Double End, ketika dua ujung atau lebih secara tidak sengaja dijalin sebagai salah satu yang menghasilkan batang tebal yang sejajar dengan lilitan.
  • Float, float adalah jalinan benang lusi dan benang pakan yang tidak tepat pada kain pada area tertentu.
  • Ladder, defect/cacat ini ditemukan pada kain rajutan. Ini menunjukkan deretan jahitan yang jatuh ke arah wale.
  • Crease Marks, defect/cacat lipatan permanen yang disebabkan oleh teknik pencelupan yang tidak baik. Defect/cacat ini ditandai dengan adanya lipatan garis sepanjang kain yang permanen dan biasanya juga di sebabkan oleh benang lusi yang digunakan berbeda dari awal.
  • Smash, struktur kain yang pecah karena banyak banyak ujung benang lusi yang rusak dan mengambang.
  • Tails Out, sisa serat benang utas longgar yang tidak dipangkas di tepi karena pemotongan yang tidak tepat.

Knots Broken End Broken Pick

Cacat Kain Cacat Kain

Sumber : https://www.onlineclothingstudy.com/

Double End Floats Ladder

Cacat Kain Cacat Kain Cacat Kain

Sumber : https://www.onlineclothingstudy.com/

Crease Marks Smash Tails Out

Cacat Kain Cacat Kain Cacat Kain

Sumber : https://www.linkedin.com/, https://www.onlineclothingstudy.com/

Cara Melakukan Inspect Kain Yang Ditemukan Defect/Cacat di Industri Garmen

Di point terakhir ini kita sedikit akan membahas mengenai cara melakukan inspect kain yang ditemukan defect /cacat kain di Industri Garmen. Meskipun dari supllier kain sudah melakukan inspect kain untuk memastikan kualitas kain yang baik namun di industri garmen setelah bongkar muat kain maka akan dilakukan kembali inspect kain yang biasa dilakukan oleh QC (Quality Control) store. Biasanya setiap Industri Garmen memiliki standar/point penalty yang berbeda-beda jika saat inspect ditemukan defect/cacat kain.

Standart penilaian kain bertujuan sebagai acuan dalam menilai suatu kain, sehingga penilaian bersifat objectif bagi semua orang yang menggunakan standar ini. Standart penilaian kain diartikel ini kita menggunakan Four Point System.

Four point system merupakan system pemberian point (penalty point) pada defect yang ditemukan berdasarkan panjang tertentu dari cacat/defect yang ditemukan. System ini sudah diterima luas oleh kalangan tekstil karena lebih mudah dibandingkan yang lainnya (ten point system). Cara penilaiannya sebagai berikut:

  • Hitung jumlah kain yang akan diinspect minimal 10% dari total kain dalam 1 Lot/PO
  • Selanjutnya lakukan pemilihan rol kain secara acak, yang meliputi semua warna yang ada
  • Lakukan proses inspect dan berikan penilaian point (penalty point), dengan ketentuan sebagai berikut:

Cacat Kain

  • Pemberikan penalty point hanya diberikan pada jenis major defect saja.

Demikian yang kita bahas diartikel ini sedikitnya mengenai tentang berbagai macam jenis-jenis defect/cacat kain yang biasanya terjadi di Industri Garmen namun juga sering terjadi diri kita sendiri lho, seperti di toko kain kiloan ada beberapa defect/cacat kain, saat kita memilih pakaian di toko juga sering terjadi. Semoga informasi yang kita berikan ini setidaknya bisa memberikan manfaat dan juga bisa diterapkan dalam kegiatan keseharian kita, misalkan saat akan membeli kain kita bisa memastikan dan teliti dalam memilih kain agar tidak terdapat defect/cacat kain untuk memberikan kualitas dan nilai jual yang terbaik untuk konsumen baik dlam jumlah produksi besar ataupun kecil.

Semoga bermanfaat.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.