Article

Homepage Article Fashion Design 10 Fakta Tersembunyi Tentang…

10 Fakta Tersembunyi Tentang Industri Fast Fashion

Benarkah fast fashion turut menyumbang pencemaran lingkungan dan eksploitasi pekerja demi menciptakan produk murah yang bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat?. Untuk menemukan jawabannya simak pembahasan mengenai fakta tersembunyi dibalik fenomena fast fashion berikut ini.

Beberapa point penting yang akan dibahas dalam artikel ini diantaranya:

Sekilas Tentang Fast Fashion

Fast fashion merupakan istilah modern yang biasa digunakan untuk menyebut konsep pergantian mode yang cepat dalam kurun waktu tertentu. Dari pengertian tersebut fast fashion kemudian berkembang menjadi fenomena global untuk trend fashion yang diproduksi secara massal dalam produk fashion siap pakai.

Fast Fashion

Sumber : https://makeitworkcrafts.com/

Fakta Tentang Fast Fashion

Berbicara mengenai fast fashion lantas sejak kapan sebenarnya fenomena tersebut muncul di masyarakat dan apa saja dampak yang ditimbulkannya?. Untuk menjawab rasa penasaran anda berikut kami rangkum sejumlah fakta tersembunyi dibalik industri fast fashion yang mungkin belum anda ketahui. 

1. Muncul Sejak Revolusi Industri

Fenomena fast fashion lahir semenjak masa revolusi industri memperkenalkan teknologi baru berupa mesin jahit. Berawal dari situlah, proses produksi pakaian yang semula memakan waktu lama menjadi semakin mudah, lebih cepat dan lebih murah.

2. Dibuat Industri Skala Besar

Busana fast fashion bisa diproduksi oleh industri skala besar. Kebanyakan industri fast fashion sendiri terletak di Asia dan di Negara berkembang, seperti Bangladesh, India, bahkan Indonesia.

  • Pekerja biasanya dari negara berkembang dibayar dengan upah rendah.
  • Waktu kerjanya pun lebih panjang karena mengejar target produksi yang tinggi.
  • Tidak memproduksi pakaian ramah lingkungan.

3. Fokus Dari Fast Fashion

Fokus utama dari bisnis fast fashion adalah menghasilkan produk pakaian dengan biaya serendah mungkin tapi tetap meraup omset yang tinggi. Dengan kata lain kuantitas lebih penting dibanding kualitas.

4. Strategi Bisnis Fast Fashion

Membuat jumlah yang terbatas untuk produk fashion tertentu menjadi salah satu strategi yang diterapkan dari bisnis fast fashion. Cara ini bertujuan untuk mempengaruhi konsumen agar lebih cepat membeli produk yang mereka jual kalau tidak ingin kehabisan stok. Dari situ produk-produk fast fashion jadi lebih cepat terjual.

Fast Fashion

Sumber : https://www.aliexpress.com/

5. Desainnya Cepat Berubah-Ubah

Konsep fast fashion melahirkan banyak desain busana yang silih berganti dalam waktu yang sangat singkat. Produk fast fashion yang dihasilkan pun memiliki banyak model dan selalu mengikuti trend terbaru.

  • Kalau industri mode zaman dulu koleksi busananya hanya dibagi menjadi 2 musim, kini justru banyak busana yang didesain dalam empat musim berbeda (musim semi, panas, gugur dan dingin).
  • Ketika musim panas industri fast fashion akan memproduksi pakaian musim panas dan dalam waktu yang singkat mereka akan memproduksi pakaian untuk musim dingin ketika musim dingin datang.

Selain dibuat berdasarkan musim, ada juga koleksi busana yang dibuat berdasarkan event-event tertentu. Khusus di negara Indonesia misalnya, akan selalu ada tempat untuk koleksi busana baru di bulan Ramadan dan Lebaran.

6. Menggunakan Bahan Baku Yang Buruk

Industri fast fashion banyak menggunakan bahan baku yang berkualitas rendah dan murah, sehingga pakaian yang dihasilkan jadi tidak tahan lama.

  • Bahan yang digunakan untuk produksi pakaian umumnya terbilang murah dan berkualitas rendah.
  • Rendahnya kualitas bahan yang digunakan juga akan membuat kualitas pakaian juga ikut menurun, bahkan hanya dengan pemakaian beberapa kali saja.

Jadi sekalipun dapat dibeli oleh semua orang yang berasal dari berbagai kalangan produk-produk fashion tersebut kebanyakan justru tidak bertahan lama karena sangat mudah mengalami kerusakan.

Fast Fashion

Sumber : https://www.wholepunching.co.uk/

7. Mendukung Gaya Hidup Konsumtif

Fenomena fast fashion memaksa konsumen untuk selalu membeli pakaian baru karena harganya memang relatif lebih murah dibandingkan pakaian dari designer dan meninggalkan model pakaian lama yang sebenarnya baru keluar beberapa minggu sebelumnya.

  • Industri fast fashion mendorong banyak orang untuk sering berbelanja.
  • Industri fast fashion menimbulkan sifat boros dan ketidakpuasan.
  • Industri fast fashion mendukung gaya hidup konsumtif  karena mereka selalu memproduksi baju sesuai trend terbaru.

Fast Fashion

Sumber : https://www.trazy.com/

Karena harga pakaian yang ditawarkan biasanya sangat murah dan trennya terus berubah dengan cepat, konsumen kebanyakan jadi tidak merasa sayang untuk membuang pakaian lama mereka dan membeli pakaian baru supaya tetap tampil fashionable mengikuti tren mode.

8. Menyumbang Limbah Kimia Terbesar

Industri fast fashion disebut-sebut banyak menyebabkan kerusakan alam lantaran turut menyumbang limbah kimia yang berpotensi besar menyebabkan pencemaran lingkungan. Bahkan warna-warna cerah yang menjadi daya tarik industri fashion pun juga diperoleh dari bahan kimia beracun.

  • Industri fast fashion biasanya menggunakan pewarna tekstil yang murah dan berbahaya, sehingga dapat menyebabkan pencemaran air dan beresiko terhadap kesehatan manusia.
  • Penggunaan kain berbahan dasar petrokimia yang murah seperti polyester dan serat sintetis lainnya dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
  • Proses pengolahan bahan kain seperti halnya katun yang dicampur dengan air dan pestisida dalam jumlah banyak dapat membahayakan para pekerja dan berbagai masalah lingkungan lain.
  • Industri fast fashion juga dapat menurunkan jumlah populasi hewan, karena kebanyakan dari mereka juga memanfaatkan kulit binatang dimana pengolahannya banyak melibatkan zat kimia berbahaya.
  • Fast fashion menghasilkan emisi karbon dalam proses produksinya.

9. Menyebabkan Masalah Lingkungan

Fast fashion berpotensi besar meningkatkan resiko kekeringan, menurunkan kualitas tanah, serta berbagai masalah lingkungan yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia, hewan dan tumbuhan.

  • Proses pewarnaan kain dan produk tekstil menjadi penyebab pencemaran air bersih terbesar kedua setelah pertanian.
  • Penggunaan kain berbahan dasar petrokimia yang murah dan mudah diproduksi seperti polyester dan sintetis sangat merusak lingkungan.

Limbah pakaian bekas yang dibuang sembarangan dan dibiarkan membusuk juga memiliki dampak buruk pada lingkungan. Sebab kain yang dibiarkan membusuk akan melepaskan gas metana ke udara dan berkontribusi besar terhadap pemanasan global.

Fast Fashion

Sumber : https://girottishoes.com/

10. Mengabaikan Kesejahteraan Pekerja

Selain menyebabkan dampak yang buruk terhadap lingkungan, fast fashion juga kerap melakukan eksploitasi pekerja dengan sistem upah kerja yang rendah demi menciptakan produk murah.

  • Tidak ada jaminan asuransi jiwa atau jaminan keselamatan kerja.
  • Upah yang tidak layak dan tidak sebanding dengan pekerjaan.
  • Para pekerja harus bekerja dalam kondisi yang berbahaya untuk memproduksi produk fast fashion.

Dalam beberapa kasus, industri fast fashion kemungkinan juga memperkerjakan banyak orang dengan jam kerja yang tidak wajar (misal selama 14 jam/hari) demi menekan biaya produksi.

Fast Fashion

Sumber : https://www.eastasiaforum.org/

Kesimpulan

Demikian pembahasan singkat mengenai sejumlah fakta penting mengenai fast fashion yang dapat kami bagikan untuk anda. Setelah menyimak pembahasan di atas sekarang sahabat Fitinline jadi makin tahukan, bahwa dibalik glamornya industri fashion ternyata ada banyak sekali dampak buruk yang diakibatkannya.

Jangan lewatkan juga pembahasan mengenai Pentingnya Ethical Fashion Untuk Menekan Dampak Buruk Fast Fashion kalau sahabat Fitinline mau tahu lebih banyak tentang cara mudah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan fast fashion.

Semoga bermanfaat.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.