Dress form dapat dikategorikan ke dalam salah satu alat penting yang diperlukan oleh seorang desainer, pattern maker hingga sekolah mode. Bukan hanya digunakan untuk memajang pakaian yang sudah jadi atau siap jual saja, tetapi lebih dari itu dress form juga dapat digunakan untuk membantu proses pembuatan pola baju.
Pengertian Dress form
Dress form alias boneka jahit merupakan bentuk perwujudan tiga dimensi dari ukuran-ukuran standar tubuh manusia yang dapat dipakai untuk memudahkan proses pembuatan pola baju. Setelah pakaian selesai dijahit dress form ini juga dapat dipakai untuk mengepas pakaian dan melihat jatuhnya jahitan.
Sumber : https://pashmina-collection.com/
Jika kebanyakan dress form yang berkembang di masa lalu dulunya dibuat dari kayu, maka saat ini dress form dapat dijumpai dari bahan-bahan seperti styrofoam, kaca serat, atau plastik. Setiap permukaakn dari dress form atau boneka jahit ini biasanya juga dilapisi bantalan berbahan karet busa dan kain.
Sumber : https://www.walmart.com/
Bentuk dari dress form ini umumnya terbilang cukup unik karena dibuat sesuai bentuk anatomi tubuh manusia mulai dari bagian leher sampai ± 20 cm di bawah panggul atau paha. Untuk ukurannya sendiri dress form biasa dibuat dan diproduksi dalam berbagai standar tertentu mulai dari S, M, hingga L.
Sumber : https://www.tokopedia.com/
Fungsi Dress Form
Sebagai salah satu bagian penting dalam dunia fashion, dress form pada prinsipnya juga memiliki berbagai macam fungsi yang cukup menarik untuk ditelusuri lebih lanjut. Beberapa fungsi utama dress form yang perlu anda ketahui diantaranya:
- Mempercepat dan mempermudah pengambilan ukuran konstruksi pola baju serta model secara tiga dimensi. Buat anda yang suka membuat baju dengan teknik draping pasti tahu pentingnya dress form itu seperti apa.
- Mengetes bentuk atau detail tertentu pada pakaian apakah jatuhnya pas dengan model baju secara keseluruhan atau tidak, misal model kerah turtle neck dan detail obi.
- Pada beberapa model baju yang memakai pelapis dress form bisa dipakai untuk membantu proses pembuatan baju sebelum ke tahapan finishing, misal untuk melihat apakah furing atau liningnya sudah pas atau lebih panjang dari pada kain utama.
- Membantu menyempurnakan penanganan dan penyelesaian mode draperi maupun model baju high fashion. Tipe draperi yang dimaksud bisa berupa tipe losali hanging folds, tipe folds caught at both ends dan tipe graduater or trapering folds.
- Draperi losali hanging folds merupakan tipe draperi yang menggantung lepas. Pada bagian atas draperi biasanya dilipat sementara pada bagian bawahnya dibiarkan mengembang.
- Draperi folds caught at both ends merupakan tipe draperi yang tersusun atas lipatan yang terikat pada kedua ujungnya, sehingga berbentuk gelombang yang melengkung.
- Draperi graduater or trapering folds atau bdraperi gradiasi merupakan tipe draperi yang tersusun atas beberapa lipit teratur yang memberikan pancaran keberbagai arah.
- Dress form dapat digunakan untuk menampilkan model baju secara utuh, bisa juga dipakai untuk menggantikan model pada saat pemotretan. Dibandingkan baju yang difoto dengan cara biasa baju yang terpajang pada dress form akan terlihat lebih bagus.
- Sebagai sarana promosi dress form bisa dipakai untuk membantu menjual dan memasarkan sebuah produk pakaian. Pada beberapa kasus dress form juga bisa dimanfaatkan untuk menghias sekaligus mendekor toko ataupun butik.
Dress Form Untuk Draping
Khusus dalam proses pembuatan pakain dengan teknik draping keberadaan dress form menjadi suatu hal yang sangat penting. Dimana bentuk dress form yang paling umum digunakan saat draping yakni berupa dress form berlapis kain muslin yang bisa ditusuk dengan jarum pentul tanpa merusak bagian ujung jarumnya.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Dress form berlapis kain muslin ini sebenarnya juga lebih mudah untuk dipindah-pindah dan disesuaikan dengan bentuk tubuh manusia. Tinggi dress form pun sebagian besar bisa diubah-ubah dengan cara memanjangkan atau memendekkan tiang kaki dress form yang terbuat dari kayu atau besi.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Berdasarkan desain dan tujuan pemakaiannya, dress form yang dapat digunakan dalam proses pembuatan pola baju dengan teknik draping sendiri dapat dikasifikasikan menjadi lima macam kategori, yakni berupa:
- Surf form : dress form berbentuk standar.
- Children’s form : dress form berbentuk anak-anak.
- Junior form : dress form berbentuk remaja.
- Men’s form : dress form berbentuk laki-laki.
- Large woman’s form : dress form berbentuk wanita dewasa.
Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/
Selain sejumlah dress form yang telah disebutkan di atas, ada juga dress form yang dapat diatur ukurannya sesuai dengan bentuk tubuh orang yang dibuatkan baju. Dress form yang dimaksud yakni berupa adjustable dress form yang bagian badannya bisa diatur secara mekanis sesuai dengan kebutuhan.
Sumber : https://www.gifts4younme.com/
Kalau anda ingin mencoba membuat pakaian dengan teknik draping tapi tidak memiliki dress form berlapis kain muslin sebagai alat peraganya, maka anda bisa juga membuat dress form sendiri dengan menggunakan alat dan bahan sederhana yangbisa ditemukan di sekitar rumah lho sahabat Fitinline.
Jika mempunyai dress form dengan ukuran badan sendiri, maka proses pembuatan pakaian dengan cara ini akan menjadi sangat menguntungkan, karena tidak perlu melakukan banyak perubahan saat mengepas pakaian dan hasilnya pun bisa jadi lebih memuaskan.
Membuat Dress Form Sederhana
Tertarik untuk membuat kreasi dress form sederhana?. Untuk membuat dress form sendiri mula-mula siapkan dulu sejumlah alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan dress form. Beberapa alat dan bahan yang dimaksud diantaranya:
- 2 gulung lakban (bila masih kurang nanti bisa ditambah sesuai kebutuhan).
- Dacron untuk isian dress form.
- Gunting untuk membantu proses pemotongan lakban dan juga kaos.
- T-shirt berlengan pendek yang sudah tak terpakai lagi. T-shirt ini pada akhirnya akan digunting.
- Plastik wrap untuk menutup area leher yang terbuka.
- Kardus bekas untuk mwnutup bagian bawah dress form.
- Tongkat kayu sebagai tiang dress form.
Sumber : https://www.burdastyle.com/
Selesai menyiapkan sejumlah alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat dress form, sekarang anda bisa langsung mulai membuat dress form dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Kenakan t-shirt yang sudah anda siapkan sebelumnya kemudian lapisi bagian kulit sekitar dada yang tidak tertutup t-shirt dengan menggunakan plastik wrap. T-shirt dan plastik wrap ini diperlukan sebagai media untuk melekatkan lakban agar bagian lakban yang mengandung lem tidak langsung bersentuhan dengan kulit.
Sumber : https://www.handimania.com/
2. Rekatkan lakban di sekitar pinggul sehingga pinggang dan payudara akan terlihat bentuknya kemudian rekatkan pula lakban dari payudara sampai area tulang rusuk hingga turun ke pinggang.
Sumber : https://www.handimania.com/
3. Rekatkan lakban pada bagian ketiak sampai melewati payudara, jangan sampai menekan bentuknya lalu lanjutkan dari bawah payudara ke bahu. Jika sudah selanjutnya rekatkan lakban pada bahu sampai tulang belikat.
Sumber : https://www.handimania.com/
4. Balut bagian bawah tubuh sampai mencapai garis pinggul dengan menggunakan lakban, kemudian lanjutkan untuk membungkus bagian leher yang terbuka dengan menggunakan plastik wrap. Lapisi kembali bagian terluar plastik wrap agar lebih menarik dengan menggunakan lakban.
Sumber : https://www.handimania.com/
5. Setelah tubuh terlilit oleh lakban secara keseluruhan selanjutnya potonglah kaos dan lakban pada bagian belakang secara bersamaan dari bawah sampai ke tengkuk, lalu lepaskan kerangka dress form dari tubuh.
Sumber : https://www.handimania.com/
6. Lakban kembali bagian belakang kerangka dress form yang terpotong kemudian tutup bagian atas leher dan lengan yang berlubang dengan lakban juga.
Sumber : https://www.handimania.com/
7. Maukkan dacron melalui bagian bawah dress form yang terbuka agar tampilannya manjadi lebih kuat dan kokoh. Penambahan dacron pada dress form ini juga bisa dlakukan untuk memperjelas bentuk atau lekuk tubuh.
Sumber : https://www.handimania.com/
8. Selesai memasukkan dacron ke dalam dress form selanjutnya tutup bagian bawah dress form dengan menggunakan kardus yang telah dipotong sesuai dengan kebutuhan. Supaya posisi kardus tidak bergeser anda bisa menambahkan lakban pada setiap sisi bagian bawah dress form.
9. Sebagai penyelesaian akhir pasangkan dress form pada tiang kayu yang sudah anda siapkan agar bentuknya makin mirip dengan dress form yang biasa dijual di toko perlengkapan jahit.
Sumber : https://www.handimania.com/
10. Untuk mempermudah proses pengukuran dan penjahitan, sebaiknya dress form diberi pita cord kecil berukuran ± 0,5 cm untuk membuat garis-garis badan (body line) dan garis model baju.
Body Line Pada Dress Form
Tidak jauh berbeda dengan proses pengukuran badan asli manusia, dalam membuat pakaian dengan bantuan dress form sebenarnya terdapat pula beberapa harus diperhatikan termasuk salah satunya yakni keberadaan body line yang menjadi salah satu patokan garis-garis dasar pola baju.
Garis-garis dasar pada dress form sendiri secara keseluruhan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni berupa garis vertikal dan garis horizontal.
- Garis tegak (vertikal) pada dress form dibuat untuk menunjukkan letak garis tengah muka (panjang muka), garis tengah belakang (punggung), serta garis sisi (panjang sisi).
- Garis mendatar (horizontal) pada dress form dibuat untuk menunjukkan letak garis leher, garis bahu, garis dada, garis pinggang, serta garis panggul.
Karena penempatannya berbeda, warna pita body line yang dipasang pada dress form sebaiknya dibedakan antara yang vertikal dan horizontal. Misal pita body line warna merah untuk garis vertical dan pita body line warna biru. Sementara untuk garis pecah modelnya anda bisa menggunakan pita body line berwarna lain.
- Urutan pemasangan pita body line pada dress form sebagai garis-garis pola baju secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut.
- Pasang pita body line pada garis lingkar dress form yang paling kecil. Turunkan garis pinggang TB dress form sebanyak 1 cm.
- Tentukan posisi garis lingkar panggul dengan cara menurunkan garis pingang sejauh 18 hingga 22 cm ke arah bawah kemudian pasang pita body line pada bagian tersebut.
- Tentukan posisi garis lingkar badan dengan cara menaikkan garis pinggang sejauh 18 cm ke arah atas (pas pada bagian puncak dada). Untuk posisi tengah belakang (TB) ukur dari garis pinggang asli.
- Tentukan posisi garis lebar dada dan lebar punggung dress form.
- Naikkan garis lingkar badan sejauh 7 cm ke arah atas untuk garis lebar dada
- Naikkan garis lingkar badan sejauh 11 cm ke arah atas untuk garis lebar pungung.
- Pasang pita body line pada garis lingkar leher dress form kemudian pasangkan pula pita body line pada garis bahunya.
- Tentukan posisi garis TM dan TB pada dress form dengan cara mengukur dan membagi dua ukuran lingkar dress form kemudian pasang pita body line secara memanjang.
- Tentukan posisi garis sisi pada dress form dengan cara mengukur dan membagi dua ukuran ½ lingkaran badan (dari garis TM ke TB).
- Sebagai contoh lingkar badan 45 : 2 = 22,5 cm.
- Tambahkan 1 cm untuk ukuran lingkar badan bagian muka dan kurangi 1 cm untuk ukuran lingkar badan bagian belakang.
- Dari hasil pengukuran tersebut buat garis memanjang dari lengan bagian bawah ke arah pinggang hingga ujung bawah panggul lalu pasang pita body line pada garis sisi dress form.
- Tentukan posisi garis lingkar lengan pada dress form kemudian pasang pita body line pada garis lingkar lengan dress form tersebut.
Cara Merawat Dress Form
Buat anda yang sudah punya dress form di rumah tapi masih bingung bagaimana cara merawatnya, berikut kami bagikan beberapa tips sederhana dalam merawat dress form yang bisa anda coba.
- Berhati-hatilah saat memasang baju pada dress form atau melepas baju yang terpasang pada dress form.
- Bila anda sering memakai dress form tersebut untuk membiat pakaian dengan teknik draping sebaiknya berhati hatilah saat menyematkan dan melepas jarum pentul.
- Bersihkan dress form minimal satu minggu sekali supaya dress form tampak selalu baru
- Perlakukan dress form dengan baik, jangan sampai membanting dress form setelah selesai digunakan supaya bentuknya tetap terjaga dengan baik.
- Ketika tidak digunakan anda sebaiknya membungkus dress form dengan pembungkus karet (bubble wrap). Bisa juga memakai bahan lain yang sama-sama bertekstur lembut.
- Simpan dress form secara rapi dan teratur agar dress form tersebut dapat bertahan lebih lama bahkan sampai puluhan tahun meski jarang digunakan untuk mendisplay busana.
- Hindari menumpuk dress form satu dengan dress form yang lainnya dalam satu wadah yang sama karena cara semacam ini hanya akan membuat bentuk jadi kurang bagus dikemudian hari.
Mencari dress form dengan harga murah sebagai alat peraga untuk proses pembuatan pola baju dengan teknik draping?. Sahabat Fitinline bisa mendapatkan dress form pria dan dress form wanita dari kami Di Sini.
Spesifikasi Dress Form Fitinline
Tinggi badan kurang lebih 90 cm.
Tinggi keseluruhan (ujung kaki sampai leher atas) maksimal 187 cm.
Fleksibel
- Boneka bisa dilepas untuk memudahkan pengemasan.
- Boneka bisa diatur naik dan turun.
- Boneka bisa diputar 360 derajat.
- Kaki dan kepala terbuat dari kayu mahoni.
- Penegak dari pipa stainless.
Bahan dasar/materi boneka:
- Fiberglass.
- Spons.
- Bahan interlock knit/kaos untuk pembalut badan.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.