Pekerjaan menjahit dapat dikategorikan ke dalam jenis kegiatan yang membutuhkan banyak ketelitian. Tidak hanya terbatas pada ketelitian saat membuat pola baju dan menjahitnya saja, namun dalam memotong bahan dan memindahkan tanda pola ke atas kain terdapat pula beberapa hal yang harus diperhatikan.
Proses Memotong Bahan Kain
Kegiatan memotong bahan kain sendiri biasa dilakukan untuk memisahkan bagian pakaian yang akan dijahit. Ketika melakukan tahap pemotongan bahan, pola baju paling tidak harus disematkan pada bahan kain dengan jarum pentul setelah itu barulah kain dipotong sesuai pola yang dijadikan contoh.
1. Mempersiapkan Ruang Kerja
Untuk menjamin kelancaran proses pemotongan bahan kain siapkan terlebih dahulu ruang kerja yang hendak anda pakai untuk memotong kain.
- Pilih ruang kerja yang memiliki penerangan cukup baik dan sirkulasi udara yang cukup nyaman.
- Gunakan ukuran meja potong sesuai standart yang memiliki permukaan rata dan datar.
- Pastikan ruangan dan meja dalam keadaan bersih menurut aturan kesehatan dan keselamatan kerja.
Sumber : https://helloworkshop.co.uk/
2. Perlengkapan Memotong
Siapkan sejumlah peralatan pendukung yang mungkin anda perlukan untuk memotong bahan kain. Beberapa peralatan yang dimaksud diantaranya terdiri dari:
- Jarum pentul sebagai alat bantu untuk menyematkan pola baju diatas bahan kain.
- Pemberat untuk membantu menahan kedudukan bahan pada waktu memotong agar tidak bergeser.
- Kapur jahit untuk memberi tanda kampuh sebelum memotong bahan kain.
- Pita ukur digunakan untuk mengukur bahan kain dan membantu proses pemberian kampuh.
- Gunting kain sebagai alat bantu untuk motong bahan kain pada waktu proses pembuatan pakaian.
Sumber : https://www.thesprucecrafts.com/
3. Menyiapkan Bahan Kain
Untuk mencegah terjadinya kegagalan produksi bahan yang akan dipotong harus disiapkan dengan cermat.
- Pastikan kualitas bahan harus bagus baik dari segi struktur tenunannya maupun penyempurnaan akhirnya.
- Keserasian antara kain dengan desain perlu diperhatikan. Untuk memperhatikan jatuhnya kain anda bisa menggantung kain sementara untuk mengetahui kasar halusnya kain anda bisa merabanya dengan telapak tangan.
- Periksa apakah ada bagian kain yang cacat atau tidak. Cacat kain ini bisa berupa benang putus, berlubang, motif rusak, warna tidak rata, noda tidak bisa hilang dan lain-lain yang akan berdampak jelek pada pakaian apabila dijahit.
- Bila bahan kain dipotong tidak lurus pada saat pembelian maka bahan harus diluruskan menurut arah benang pakan yang ditarik dengan cara menyobek kain atau justru mengguntingnya.
- Kuantitas bahan harus sesuai dengan jumlah kebutuhan sehingga kemungkinan kekurangan atau kelebihan bahan tidak terjadi. Untuk menentukan jumlah kebutuhan bahan anda bisa membuat ilustrasi pola baju dengan skala perbandingan tertentu.
- Khusus untuk bahan yang diperkirakan menyusut maka bahan tersebut harus dicuci terlebih dahulu sebelum diproses lebih lanjut. Untuk mengetahui kemungkinan bahan kain bisa menyusut atau tidak anda bisa mengujinya dengan cara sebagai berikut:
- Potonglah bahan kain dengan ukuran 15 X 15 cm.
- Rendam dan cuci bahan tersebut lalu jemur dan setrika bila sudah kering.
Bila setelah di cuci ukuran bahan tersebut tetap, berarti bahan tersebut tidak susut. Sebaliknya bila ukurannya mengecil berarti bahan tersebut mengalami penyusutan sehingga perlu dilakukan perendaman terhadap seluruh bahan.
Sumber : https://www.activitiestoshare.co.uk/
4. Menyiapkan Pola Baju
Periksa kelengkapan jumlah pola, kelengkapan tanda-tanda pola, serta kampuh pola agar tidak terjadi kesalahan pada waktu meletakkan pola yang berakibat kesalahan pada waktu memotong bahan. Dalam kasus ini pengetahuan tentang pola baju menjadi hal yang sangat diperlukan.
Khusus untuk anda yang ingin membuat gamis, kemeja, celana, blouse atau model pakaian lain tapi masih bingung bagaimana cara membuat polanya anda bisa mendownload pola baju siap pakai dari kami Di Sini.
Sumber : https://www.orange-lingerie.com/
5. Memeriksa Bahan
Untuk meminimalisir kesalahan dalam memotong bahan dan menjamin agar hasil potongan yang didapat bisa sesuai dengan ukuran pakaian yang telah direncanakan pastikan untuk selalu memperhatikan corak bahan serta arah serat kain ketika meletakkan pola pada bahan.
Kalau bahan yang dipakai kebetulan berupa bahan yang bermotif maka penempatan polanya juga harus disesuaikan dengan motif kainnya.
- Bahan kain yang memiliki motif satu arah pola semestinya diletakkan searah dengan motif.
- Bahan kain yang memiliki motif dua arah pola bisa diletakkan bersilang (menghadap dua arah yang berlawanan).
- Bahan kain yang bermotif garis atau kotak motif bahan harus ditemukan kemudian disemat dengan jarum pentul pada beberapa tempat agar bahan (motif) tidak bergeser.
Kalau bahan yang dipakai merupakan bahan kain yang bertekstur unik seperti berbulu atau memiliki tekstur yang lainnya maka penempatan polanya harus sesuai tekstur bahan.
- Pada bahan yang berbulu, memiliki konstruksi tenunan lepas dan berkilau pola baju hendaknya diletakkan dengan posisi satu arah.
- Pada bahan yang bertekstur kusam, kasar dan ditenun dengan silang polos, maka pola baju dapat diletakkan dengan dua arah.
- Pada bahan kain yang tipis (tembus pandang) penambahan kampuh cukup 1 cm dan untuk kelim dibuat dua kali lebar kelim.
6. Meletakkan Pola Pada Bahan Kain
Biasakan untuk selalu meletakkan pola-pola yang besar terlebih dahulu baru disusul dengan potongan pola-pola yang kecil supaya lebih hemat bahan. Untuk menahan posisi pola baju agar tidak bergeser, sematkan jarum pentul dengan posisi arah kepala jarum menghadap ke dalam sementara ujungnya menghadap keluar.
Sumber : https://www.sewessential.co.uk/
7. Memotong Bahan Kain
Setelah semua pola di letakkan diatas bahan kain berilah tanda-tanda batas kampuh dengan menggunakan kapur jahit. Selanjutnya bahan kain tersebut tinggal dipotong dengan menggunakan gunting khusus kain.
- Mulailah memotong bahan yang paling dekat dengan tepi terlebih dahulu. Potong bahan kain mengikuti garis kampuh yang telah dibuat sebelumnya.
- Potong bahan kain dari bagian pola yang besar seperti bagian badan dan lengan baru pola yang kecil seperti kerah dan lapisan leher.
- Supaya hasil guntingan yang didapatkan terkesan tampak rata dan halus gunakan gunting yang tajam.
Sumber : https://www.sewessential.co.uk/
Pada waktu memotong bahan kain perhatikan pula beberapa hal penting sebagai berikut:
- Posisikan lubang kecil pada gunting agar berada di atas kemudian tahan dengan ibu jari sedangkan lubang gunting yang lebih besar ditahan oleh empat jari lainnya.
- Letakkan tangan kiri anda diatas bahan untuk menekan agar bahan tidak terangkat sementara tangan kanan memegang gunting dengan benar.
- Buka gunting kain lebar-lebar setiap kali anda memotong bahan kain agar tepi bahan yang digunting menjadi lebih rata.
- Usahakan agar bahan kain agar tidak terangkat atau diputar posisinya pada waktu dipotong.
- Hasil potongan bahan tidak boleh terputus-putus.
Selain menggunakan gunting kain sebenarnya ada juga lho beberapa alat lain yang dapat dipakai untuk memotong kain. Beberapa alat yang dimaksud diantaranya berupa straight cutter, rotary cutter, band knife, die cutting press, serta laser knife.
Khusus untuk anda yang kebetulan ingin membuat baju dari bahan berbulu tapi masih bingung bagaimana cara memotong bahannya maka anda bisa mencoba tips berikut.
- Mula-mula bentangkan bahan yang berbulu tersebut si atas meja yang datar dengan posisi bagian buruknya menghadap anda.
- Untuk meminimalisir kesalahan pada saat menempatkan pola bubuhkan tanda panah pada bagian belakang bahan untuk menandai arah rebahnya bulu.
- Letakkan potongan pola pada bagian buruk kain kemudian tandai garis pemotongan bahan di bagian belakang kain menggunakan kapur kain.
- Tambahkan pula kampuh dengan lebar setengah inci sebagai ruang untuk menjahit.
- Gunakan silet atau cutter yang bermata tajam untuk memotong bagian pendukung material bahan.
- Untuk membuat dua buah potongan kain dalam bentuk dan ukuran yang sama maka pemotongan bahan sebaiknya dilakukan satu persatu.
Simak juga pembahasan mengenai 10 Langkah Memotong Bahan Kain Bermotif Supaya Hasilnya Tampak Lebih Keren Setelah Dijahit.
Memindahkan Tanda Pola Pada Kain
Tidak kalah penting dari tahap pemotongan bahan kain, proses memindahkan tanda pola pada kain juga menjadi salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk untuk memudahkan pekerjaan seorang penjahit dalam menyatukan bagian-bagian pola sehingga nantinya pakaian yang hasilnya dapat dijahit dengan tepat.
Secara umum kegiatan memberi tanda pola pada bahan memiliki dua fungsi utama, yakni untuk memberikan batas besaran kampuh pada kain serta memberi tanda batas pola pada kain. Karena keberadaan tanda pola ini menjadi suatu hal yang sangat penting maka anda harus benar-benar teliti dalam memindahkannya.
Alat Memindahkan Tanda Pola
Bergantung pada tekstur bahan tekstil yang digunakan, kegiatan memindahkan tanda pola pada bahan sendiri pada prinsipnya dapat dilakukan dengan berbagai macam peralatan yakni dengan menggunakan rader dan karbon jahit, kapur jahit, serta jarum jahit tangan dan benang.
a. Rader Jahit
Rader jahit merupakan alat yang berfungsi untuk memberi tanda jahitan pada bahan sesuai garis pola baju yang diinginkan. Dalam pembuatan tanda jahitan atau garis pola tersebut, rader biasa dipasangkan dengan karbon jahit.
Berdasarkan jenisnya rader bisa dibagi menjadi dua macam, pertama berupa rader gundul dan yang kedua berupa rader bergerigi.
- Rader gundul dapat dipakai untuk memberi tanda pola pada kain yang berbahan halus sampai sedang seperti sifon, sutera, katun, georgete, dan tetoron.
- Rader bergerigi dapat digunakan untuk memberi tanda pada kain yang bertekstur tebal seperti corduray, jeans, linen, atau wol.
b. Karbon Jahit
Sebagai alat yang biasa dipasangkan dengan rader jahit, karbon jahit ini umumnya lebih sering digunakan untuk memberi tanda pola pada bahan yang bertekstur sedang dan tebal.
Sumber : https://www.picolly.com/
c. Kapur Jahit
Kapur jahit menjadi alat berikutnya yang juga dapat digunakan untuk memindahkan tanda pola baju ke bahan kain. Meski memang kapur jahit ini biasanya lebih sering digunakan untuk memindahkan tanda pola pada bahan-bahan yang halus.
Sumber : https://www.quiltssupply.com/
d. Benang Jahit
Benang jahit merupakan benang yang dipakai untuk menjahit yaitu menjahit bahan kain. Dalam kegiatan memindahkan tanda pola pada kain, benang ini biasanya dipasangkan dengan jarum jahit tangan.
e. Jarum Jahit Tangan
Jarum jahit tangan merupakan alat menjahit berbentuk batang yang salah satu ujungnya runcing dan memiliki mata jarum sebagai lubang lewatnya benang. Jarum untuk menjahit dengan tangan (jarum tangan) memiliki mata jarum pada bagian pangkal.
Sumber : https://doyousew.com/
Memindahkan Tanda Pola
Bergantung pada alat bantu yang digunakan tahap-tahap yang harus dilalui dalam memindahkan tanda pola pada bahan kain secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut.
1. Dengan Rader dan Karbon Jahit
Cara paling mudah untuk memindahkan tanda pola yaitu lepaskan jarum pentul dari pola sebagian demi sebagian lalu letakkan karbon jahit yang telah dilipat diantara pola baju dan bahan kain kemudian rader mengikuti pola.
- Untuk memindahkan tanda pola dengan cara ini pastikan bagian bagian karbon yang berwarna berhadapan dengan bagian buruk kain.
- Jalankan rader sesuai dengan bentuk garis pola atau garis kupnat yang ingin dibuat tapi jangan terlalu keras saat menekannya
- Periksa kembali garis rader yang telah anda buat. Ulangi kembali langkah di atas jika warna karbon dirasa kurang jelas.
- Setelah dirasa cukup barulah pola baju dapat dilepaskan dari kain.
Untuk merader bagian-bagian yang lurus anda dapat menggunakan bantuan penggaris. Supaya tidak merusak kain dan merusak meja, disarankan untuk melapisi meja dengan karton yang tebal saat merader pola baju pada bahan kain.
Sumber : http://www.fabricfanatics.com.my/
2. Dengan Kapur Jahit
Kapur jahit dapat digunakan untuk memberi tanda pada bahan yang halus serta memperbaiki garis-garis baru sesudah pakaian dipas. Dibandingkan karbon jahit tanda-tanda yang dipindahkan dengan kapur jahit lebih cepat hilang.
- Untuk memindahkan tanda pola dengan kapur kain mula-mula ambil material kain yang akan di beri tanda pola.
- Setelah itu ambil pensil kapur dan goreskan sesuai tanda pola yang ingin anda buat di atas kain tersebut.
Sumber : http://www.blueprintsforsewing.com/
3. Dengan Tusuk Jelujur Renggang
Dalam proses memindahkan tanda pola baju, benang dan jarum jahit tangan berfungsi untuk membuat tusuk jelujur renggang pada bahan kain yang tebal maupun bahan kain yang bertekstur halus dan licin seperti satin, tafeta, sutera dan serta bahan pakaian lainnya.
Untuk memindahkan tanda pola pada bahan kain dengan tusuk jelujur ini cara kerjanya dimulai dari bagian kanan ke kiri, ukuran dan jarak tusukan sebaiknya di atur sama panjang. Berikut langkah-langkah membuat tusuk jelujur renggang yangbisa anda coba.
- Siapkan jarum tangan dan benang jahit sebanyak dua helai.
- Pindakhan seluruh garis-garis pola baju bahan kain dengan cara dijelujur renggang dengan jarum yang sudah terisi benang.
- Selesai menjelujur renggang kedua helai bahan ditarik. Benang jelujur yang terdapat diantara kedua bahan digunting.
Ketika menjahit dengan mesin, tusuk jelujur rengang inilah yang digunakan sebagai pedoman untuk menjahit potongan-potongan bahan kain.
Sumber : https://www.doinaalexei.com/
Demikian pembahasan singkat mengenai teknik memotong bahan kain dan memindahkan tanda pola baju yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau anda mau tahu lebih banyak teknik pembuatan pola baju beserta cara menjahitnya anda juga bisa mendownload video tutorial menjahit dari kami Di Sini.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.