Article

Homepage Article Kain Proses Pengawetan Bahan…

Proses Pengawetan Bahan Kulit Dengan Metode Penggaraman

Selain diawetkan dengan cara pengeringan, bahan kulit mentah yang diambil dari bagian tubuh hewan pada prinsipnya bisa juga diawetkan dengan metode penggaraman. Untuk mengetahui lebih detail lagi mengenai mekanisme penggaraman itu sendiri ada baiknya simak dulu pembahasan berikut.

Beberapa point penting yang akan dibahas dalam artikel ini diantaranya:

Pengawetan Kulit Dengan Penggaraman

Penggaraman merupakan metode pengawetan bahan kulit mentah yang dilakukan dengan mempergunakan garam konsentrasi tinggi. Pengawetan dengan cara penggaraman ini biasanya banyak diterapkan untuk mengawetkan beberapa kulit hewan sepeti halnya kulit sapi, kulit kerbau, kulit domba dan kulit kambing.

Bahan Kulit

Sumber : https://www.leather-dictionary.com

Untuk mengawetkan kulit mentah sendiri mekanisme penggaramannya secara umum terdiri atas 3 tahap utama.

  • Tahap pertama yakni garam mengikat air di dalam bahan.
  • Tahap kedua yakni menurunkan aktivitas air produk menjadikan mikroba pembusuk serta perusak yng tak tahan terhadap aw rendah tak bisa tumbuh.
  • Tahap ketiga merupakan merubah konsentrasi intra serta ekstrasel dalam jaringan bahan menjadikan menghasilkan tekstur tertentu.

Bahan Kulit

Sumber : https://www.leather-dictionary.com

Selama proses penggaraman akan terlaksana perubahan-perubahan sebagai berikut.

  • Perubahan tekstur pada bahan kulit hewan lantaran garam mengikat air yang terkandung pada bahan kulit.
  • Perubahan warna pada bahan kulit hewan lantaran proses reaksi mailard pada saat pengeringan serta oksidasi bahan kulit.
  • Perubahan berat lantaran garam yang mempunyai sifat hidrokopis akan menyerap cairan pada jaringan kulit.

Bahan Kulit

Sumber : https://www.leather-dictionary.com

Selain mengawetkan bahan kulit mentah, penggaraman bisa juga diterapkan untuk tujuan lain yaitu:

  • Menghambat ataupun membunuh bakteri pembusuk yang dapat menyebabkan kerusakan bahan kulit mentah.
  • Memperoleh perubahan bahan kulit, misalnya saja tekstur dan warna bahan kulit.
  • Memperoleh karakteristik tertentu dari produk dengan aroma serta rasanya yang khas.

Bahan Kulit

Sumber : https://www.leather-dictionary.com

Adapun beberapa faktor yang berpengaruh besar terhadap proses penggaraman bahan kulit antara lain berupa: 

  • Karakteristik serta sifat bahan.
  • Jumlah serta konsentrasi garam.
  • Suhu pengeringan.
  • Waktu penggaraman.
  • Tujuan penggaraman (fermentasi serta enzimatis). 

Metode Penggaraman Bahan Kulit

Berbicara mengenai penggaraman, secara teknis metode pengawetan kulit dengan penggaraman sendiri dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni penggaraman basah (wet salting) dan penggaraman kering (dry salting).

1. Penggaraman Basah

Penggaraman basah (wet salting) merupakan metode pengawetan bahan kulit mentah yang biasa dilakukan dengan larutan garam jenuh dan garam kristal.

  • Penggaraman Dengan Larutan Garam Jenuh

Untuk mengawetkan bahan kulit dengan larutan garam jenuh mula-mula bersihkan daging yang masih menempel pada bahan kulit dengan menggunakan pisau seset lalu cuci hingga bersih.

  • Setelah dibersihkan masukkan kulit satu per satu dengan cara dibentangkan ke dalam bak perendaman yang berisi larutan garam jenuh dengan kepekatan 20 oBe - 24 oBe.
  • Untuk membuat larutan garam jenuh dengan kepekatan 1 oBe setidaknya diperlukan garam dapur murni sebanyak 1-1,5% dari air yang digunakan.
  • Kepekatan larutan garam dapat diukur dengan alat yang bernama baumemeter.
  • Apabila kepekatan turun, harus ditambah garam dapur lagi hingga kepekatan menjadi minimal 20 oBe.

Tambahkan pula desinfektan atau racun kulit seperti natrium arsenat atau cortymol G atau antimusin SP ke dalam larutan garam jenuh lalu diamkan selama 1 hari 1 malam (24 jam).

Selesai direndam selama 1 hari 1 malam, tiriskan bahan kulit kemudian lakukan penggaraman dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

  • Bentangkan di lantai yang telah ditaburi garam pada permukaannya.
  • Kulit yang paling bawah dibentang dengan bagian bulu di bawah, lalu bagian dagingnya ditaburi garam dapur ± 30% dari berat kulit bawah.
  • Kulit berikutnya ditaruh di atasnya seperti di atas, begitu seterusnya hingga mencapai tinggi 1 meter dan kulit yang atas sebagai tutup.

Diamkan kembali bahan kulit selama satu malam kemudian esok paginya dapat ditambahkan lagi garam sebanyak 20% dari berat kulit basah. Kulit yang telah ditaburi garam ini, lalu didiamkan beberapa kali (2 sampai 4 minggu) supaya airnya keluar.

  • Penggaraman Dengan Garam Kristal

Untuk mengawetkan bahan kulit dengan garam kristal persiapannya dapat dikerjakan seperti pada pengawetan kulit dengan Metode Pengeringan kemudian cara penggaraman dikerjakan seperti pada pengawetan kulit dengan lautan garam jenuh.

Keuntungan diterapkannya metode pengawetan kulit mentah dengan penggaraman basah diantaranya:

  • Pengawetan tidak bergantung yang dengannya sinar matahari.
  • Tidak banyak terjadi kerusakan kulit.
  • Proses perendaman (soaking) dalam proses penyamakan kulit butuh waktu yng singkat.
  • Pelaksanaannya cepat serta tiak butuh ruangan yang luas.

Sayangnya untuk daerah tropis seperti di Indonesia pengawetan garam basah masih disangsikan keberhasilannya terutama bila penyimpanan di lakukan dalam jangka waktu cukup lama.

2. Penggaraman Kering

Penggaraman kering (dry salting) merupakan metode pengawetan kulit yang dapat dilakukan dengan cara perendaman menggunakan larutan garam jenuh dan pengeringan.

Prinsip yang diterapkan dalam penggaraman kering yaitu rendam kulit yang masih segar dalam bak yang berisisi cairan garam (NaCl) jenuh dengan kadar kepekatan garam (salinitas) 20-24 oBe selama 1-2 hari. 

Perendaman dan penirisan kulit pada metode pengawetan dengan garam kering, dapat dikerjakan seperti pengawetan dengan larutan garam jenuh. Sementara proses pementangan dan penjemurannya dapat dikerjakan seperti pengawetan kulit dengan cara pengeringan.

Keuntungan diterapkannya metode pengawetan kulit mentah dengan penggaraman kering diantaranya:

  • Selama waktu pengeringan kulit tidak lekas menjadi busuk sekalipun pengeringannya memerlukan waktu yang relatif lama.
  • Kualitas kulit menjadi lebih baik dari pada yang dikeringkan saja dengan larutan garam jenuh karena serat-serat kulit tidak melekat satu sama lain.
  • Kulit sangat baik untuk disamak terutama dalam proses perendaman (soaking).

Meski menawarkan banyak keunggulan sayangnya biaya pengawetan yang dibutuhkan menjadi lebih banyak karena jumlah penggunaan garamnya bertambah pula. Sebelum dibentangkan misalnya, bagian daging dari kulit mentah perlu ditaburi garam ± 10% dari berat kulit basah.

Kesimpulan

Demikian pembahasan singkat mengenai metode penggaraman yang biasa dilakukan untuk pengawetan bahan kulit mentah. Semoga informasi yang kami bagikan bisa memberi gambaran kepada anda tentang proses pengawetan bahan kulit dengan metode penggaraman.

Hal terpenting yang perlu diingat jika anda ingin menerapkan metode pengawetan bahan kulit dengan penggaraman yaitu, garam-garam yang sudah dipakai untuk mengawetkan kulit tidak boleh dipakai lagi sebab banyak mengandung bakteri perusak kulit.

Selain itu besarnya kristal garam yang ditaburkan harus diperhatikan, jangan terlalu besar dan jangan terlalu kecil.

  • Bila ukuran garam terlalu besar yang ada garam tersebut sulit larut dalam air dan kristal garam yang tajam juga dapat merusak kulit.
  • Bila ukuran garam terlalu kecil (halus) yang ada garam tersebut sangat mudah larut dan terbawa air.

Butuh bahan kulit sintetis berkualitas dengan harga murah untuk membuat lenan rumah tangga dan berbagai produk fashion lainnya?. Sebagai bahan pertimbangan anda bisa melihat-lihat dulu koleksi Bahan Kulit Sintetis yang kami miliki. 

Kalau anda ingin mengenal lebih jauh mengenai jenis dan karakteristik bahan kulit dari berbagai jenis hewan yang biasa dimanfaatkan pada produk fashion, anda bisa mendownload E-Book Mengenal Bahan Kulit Alami Untuk Produk Fashion yang kami miliki.

Semoga bermanfaat.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.