Jauh sebelum ditemukannya serat sintetis, konon manusia sudah lebih dulu menggunakan serat linen dari tumbuhan rami atau pohon flax (Linum usitatissimum) sejenis alang-alang untuk membuat bahan kain. Pembuatan kain linen dari tumbuhan rami yang diambil bukanlah bunganya melainkan kulit pohonnya.
Sumber : http://www.houzz.co.uk/
Jika selama ini sahabat Fitinline sudah terbiasa untuk menggunakan kain linen sebagai bahan pembuatan pakaian tanpa mengetahui secara pasti bagaimana proses pembuatannya, maka kali ini Fitinline akan mengajak anda untuk menggali lebih jauh lagi informasi seputar cara pembuatan kain linen tersebut.
Sumber : http://entwife.org/
Setelah rami atau pohon flax ditanam, setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 100 hari sebelum akhirnya siap untuk dipanen. Setelah tanaman tersebut berbunga dan mulai berubah menjadi kecokelatan, tanaman-tanaman tersebut sudah siap untuk dipanen. Tumbuhan rami yang sudah siap dipanen mula-mula di cabut (bukan di potong) untuk mendapatkan serat yang lebih panjang.
Sumber : http://entwife.org/
Retting
Setelah dipanen rami kemudian dibusukkan untuk memisahkan batang dengan serat secara perlahan sebelum masuk tahap pengeringan. Proses ini juga disebut sebagai “Retting”.
- Pembusukan rami secara tradisional dapat dilakukan dengan cara merendam rami dalam air atau tanah berlumpur.
- Metode pembusukan tercepat dapat dilakukan dengan cara merendam batang rami dalam tangki yang berisi air hangat selama kurang lebih delapan hari.
- Cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan proses kimiawi namun biayanya sedikit lebih mahal.
Sumber : http://mostlyaboutflax.blogspot.co.id/
Pengeringan
Setelah melewati proses pembusukan rami tersebut kemudian harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum diproses lebih lanjut.
Sumber : http://entwife.org/
Beetled
Proses beetled dilakukan dengan cara memukul tanaman flax dengan palu yang terbuat dari kayu sehingga serat mampu menjadi lebih longgar dan terpisah satu sama lain.
Sumber : http://mostlyaboutflax.blogspot.co.id/
Scutched
Seperti hanya beetled, scutche sebenarnya juga dilakukan dengan cara memukul-mukul tanaman flax hanya saja alat yang digunakan berbeda. Dalam tahap ini alat pemukul yang digunakan yaitu berupa kayu panjang berbentuk pisau. Fungsi dari alat tersebut adalah untuk menyingkirkan serpihan kayu yang terdapat pada serat flax. Orang yang melakukan proses scutched biasa disebut dengan nama“Hackler”.
Sumber : http://mostlyaboutflax.blogspot.co.id/
Filter
Setelah melewati tahap pemukulan, pisahkan serat rami yang berukuran panjang dari kotoran dan serat-serat yang pendek. Serat-serat tersebut kemudian dikombinasikan untuk menghasilkan serat paralel yang lebih panjang.
Sumber : http://mostlyaboutflax.blogspot.co.id/
Serat rami selanjutnya dipintal menjadi benang. Benang inipun nantinya akan di sortir kembali sesuai kualitas dari tiap-tiap benang.
Sumber : http://mostlyaboutflax.blogspot.co.id/
Setelah didapatkan benang dengan kualitas tertentu, benang-benag tersebut kemudian diolah menjadi kain linen dengan berbagai ukuran ketebalan tertentu.
Sumber : http://mostlyaboutflax.blogspot.co.id/
Karena proses pembuatan kain linen dikerjakan dengan cara yang rumit dan memakan waktu yang cukup lama, maka jangan heran jika kemudian bahan linen tersebut rata-rata dijual dengan harga yang lumayan bahkan cenderung mahal.
Sumber : http://linenbeauty.com/
Tetapi sekalipun proses produksinya lebih sulit jika dibandingkan dengan serat buatan, namun kain linen yang dihasilkan dijamin akan terasa lebih nyaman saat dikenakan dan bersifat ramah terhadap lingkungan.
Sumber : http://www.keyword-suggestions.com/
Semoga bermanfaat.
Mencari Kain Linen berkualitas dengan harga murah? Sahabat Fitinline bisa melihat koleksinya Di Sini.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.