Article

Homepage Article Kain Pewarnaan Kain Tanpa Air:…

Pewarnaan Kain Tanpa Air: Cara Ramah Lingkungan yang Sedang Mengubah Industri Tekstil

Tahukah kamu? Untuk mewarnai 1 kg kain, dibutuhkan hingga 150 liter air! Dan air bekas pewarnaan itu sering kali langsung dibuang ke sungai tanpa disaring. Itulah sebabnya sungai-sungai di negara penghasil tekstil seperti India, Bangladesh, atau China bisa berubah warna—karena limbah pewarna dari pabrik tekstil.

 Pewarnaan Kain Tanpa Air

Belum lagi energi dan bahan kimia yang digunakan juga cukup tinggi. Akibatnya, industri tekstil jadi salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia.

Solusinya: Pewarnaan Tanpa Air (Waterless Dyeing)

Nah, kabar baiknya sekarang sudah ada teknologi baru yang bisa mewarnai kain tanpa menggunakan air sama sekali! Teknologi ini disebut waterless dyeing. Ada beberapa jenis:

1. Pewarnaan Pakai Gas CO₂ (Supercritical CO₂ Dyeing)

  • Air diganti dengan gas karbon dioksida yang dimampatkan (CO₂ superkritis).
  • Gas ini bisa membawa pigmen warna masuk ke serat kain tanpa butuh air.
  • Setelah proses selesai, gasnya bisa dipakai ulang lagi—jadi minim limbah!
  • Sudah digunakan oleh brand besar seperti Adidas dan Nike.

2. Air Dye / Pewarnaan dengan Udara Panas

  • Proses ini menggunakan udara panas dan pigmen warna khusus.
  • Sama sekali tidak pakai air!
  • Warnanya juga lebih tahan lama dan tidak mudah pudar.

Pewarnaan Kain Tanpa Air 

Alternatif Lain: Low-Impact Dyeing (Masih Pakai Air, Tapi Hemat)

Kalau pewarnaan tanpa air masih sulit diterapkan di semua jenis kain, ada juga cara pewarnaan yang tetap pakai air, tapi jauh lebih hemat. Ini dia contohnya:

1. Solution Dyeing

  • Pewarna dimasukkan langsung ke bahan kain sejak awal, bahkan sebelum jadi benang.
  • Hasilnya lebih tahan lama, warna lebih merata, dan jauh lebih hemat air serta energi.
  • Biasanya digunakan pada kain berbahan dasar poliester.
  • Brand outdoor seperti Fjällräven sudah pakai cara ini untuk produk mereka.

2. Cold Pad Batch (Teknik Celup Dingin)

  • Kain direndam dalam larutan pewarna dingin, lalu didiamkan beberapa jam.
  • Tidak butuh air panas, jadi hemat energi.
  • Cocok untuk bahan katun.

Pewarnaan Kain Tanpa Air 

Perbandingan Cepat

Jenis Pewarnaan

Pakai Air?

Hemat Air?

Ramah Lingkungan?

CO₂ Dyeing

❌ Tidak

✅ 100%

✅ Sangat

Air Dye

❌ Tidak

✅ 95%+

Solution Dyeing

✅ Sedikit

✅ 75–90%

Cold Pad Batch

✅ Ya

✅ 50%+

Cara lama (konvensional)

✅ Banyak

❌ Boros

❌ Banyak limbah

Kenapa Teknologi Ini Penting?

  • Hemat Air: Bisa sampai 100% bebas air!
  • Hemat Energi: Tak perlu air panas, pengeringan lebih cepat.
  • Minim Limbah: Tak ada air limbah berwarna yang mencemari sungai.
  • Hasil Warna Lebih Tahan Lama: Karena pigmen lebih kuat menempel di kain.

Pewarnaan Kain Tanpa Air 

Tapi, Apa Tantangannya?

Meski teknologi ini keren, tapi belum bisa dipakai semua pabrik karena:

  1. Mesinnya mahal – Teknologi seperti CO₂ Dyeing butuh alat canggih dan investasi besar.
  2. Belum cocok untuk semua jenis kain – Masih banyak yang cocoknya untuk poliester saja.
  3. Butuh pelatihan – Cara kerja dan pengaturan mesin ini beda dari cara lama.
  4. Belum banyak yang tahu – Industri masih belajar dan belum semua brand berani mencoba.

Siapa Saja yang Sudah Pakai?

  • DyeCoo (Belanda): Pionir teknologi pewarnaan dengan CO₂. Dipakai oleh Adidas dan pabrik tekstil besar di Asia.
  • Xefco (Australia): Mengembangkan teknologi pelapisan kain tanpa air dengan plasma.
  • We aRe SpinDye: Pakai teknologi solution dyeing yang hemat air & energi.
  • H&M, Patagonia, Zara: Brand global yang mulai uji coba teknologi ramah lingkungan ini.

Masa Depan Pewarnaan Kain

Beberapa hal menarik yang sedang dikembangkan:

  • Pewarnaan tanpa air untuk katun dan serat alam (bukan cuma poliester).
  • Digital printing tanpa air.
  • Kombinasi teknologi recycling kain + pewarnaan ramah lingkungan.
  • Skema sirkular di mana limbah kain bisa diwarnai ulang tanpa mencemari lingkungan.

Kesimpulan

Pewarnaan kain tanpa air atau dengan air seminimal mungkin adalah langkah penting dalam menjaga lingkungan dan menciptakan industri fashion yang lebih berkelanjutan. Keuntungan utamanya:

  • Tidak mencemari sungai
  • Hemat air dan energi
  • Warna lebih awet
  • Ramah lingkungan dan lebih disukai konsumen zaman sekarang

Meski belum bisa diterapkan di semua pabrik, teknologi ini sudah mulai jadi standar baru di kalangan brand-brand besar. Dan harapannya, ke depan semua produsen kain, termasuk di Indonesia, bisa ikut menerapkannya.

Untuk Kita, Konsumen

Kita sebagai pembeli juga bisa ikut mendukung dengan:

  • Pilih produk dengan label “eco-dye” atau “low-impact dyeing”.
  • Cari tahu apakah brand yang kita beli peduli pada lingkungan.
  • Dukung usaha kecil yang mulai pakai bahan ramah lingkungan.

 

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.