Distribution outlet atau distro dapat diartikan sebagai toko khusus yang mendistribusikan produk mereka sendiri. Distro merupakan perwujudan dari konsep “do it yourself” yaitu suatu konsep untuk melakukan segala sesuatunya secara sendiri dan mandiri. Jika ditelusuri lebih jauh lagi distro sebenarnya lahir dan tumbuh dari komunitas yang independen.
Meski pada awalnya hanya menjual produk khusus dari band indie maupun underground seperti album, merchandise, dan accessories, namun seiring berjalannya waktu berkembangkah distro yang menjual produk untuk komunitas spesial tertentu seperti peralatan dan kaos skateboard.
Sumber : http://bisnisukm.com
Seperti halnya distro di luar negeri, item atau produk fashion yang dipasarkan oleh distribution outlet di Indonesia biasanya hanya diproduksi dalam jumlah terbatas (limited) dan tidak direpeat kembali jika item tersebut telah habis terjual.
Sumber : http://forums.hardwarezone.com.sg
Distro tidak dapat disamakan dengan factory outlet (FO), karena dari sisi idealisme, konsep serta produk yang dijualpun berbeda. Jika factory outlet lebih dikenal sebagai toko yang menjual pakaian jadi dari brand atau merk terkenal maka distro lebih bersifat ekslusif.
Sumber : http://forums.hardwarezone.com.sg
Ilustrasi desain baju dan pemilihan warna produk yang mencerminkan dinamika usia remaja masa kini, membuat produk fashion yang ditawarkan oleh distro ini menjadi alternatif pilihan yang tepat bagi orang-orang yang ingin memiliki street fashion sendiri.
Sumber : http://bisnisukm.com
Meski demikian keberadaan Distro dan F.O memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan alternatif pilihan berbusana dan menyediakan barang-barang pelengkap gaya berbusana dengan desain khusus.
Sumber : http://nazaupraised.com
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.