Article

Homepage Article Cara Menjahit Penyetrikaan dan Pengepresan…

Penyetrikaan dan Pengepresan di Industri Garmen

Salah satu teknik penyelesaian yang dilakukan pada Industri Garmen adalah penyetrikaan dan pengepresan. Teknik ini berperan penting agar produk yang akan dipasarkan atau dikirim ke buyer tetap memiliki kualitas yang baik dan performa produk tersebut rapi baik dalam pengemasan dihanging atau dilipat. Hal ini tentu saja sudah biasa kamu lakukan sehari-hari dalam kehidupan kamu, misalkan di saat kamu ingin berpergian pastinya sebelum pakaian dikenakan akan melakukan penyetrikaan pada pakaian tersebut. Penyetrikaan dan Pengepresaan Di Industri Garmen ini akan kita bahas lebih detail pada artikel ini.

Beberapa hal yang akan kita bahas dalam artikel ini, diantaranya:

Sekilas Definisi Tentang Penyetrikaan dan Pengepresan Di Industri Garmen

Sekilas kita akan bahas mengenai pengertian dari Penyetrikaan (ironing) dan pengepresan. Penyetrikaan atau biasa disebut ironing dalam Industri Garmen adalah suatu istilah tentang penggunaan mesin atau alat (yang panas) untuk menghilangkan kerutan pada kain. Biasanya pada suhu 180-220 °C (356-428 Fahrenheit), tergantung jenis kainnya. Saat proses Ironing (penyetrikaan) terjadi perenggangan ikatan antara rantai molekul polimer yang panjang dalam serat bahan. Saat molekul panas, serat diluruskan oleh beban setrikaan membentuk susunan baru dan bertahan saat dingin. Beberapa kain, seperti kapas, memerlukan penambahan air untuk melonggarkan ikatan antarmolekul. Penyetrikaan (ironing) dalam pembuatan pakaian jadi atau garmen termasuk dalam proses pengepresan (pressing). Pengepresan adalah salah satu proses penting dalam garmen. Pengepresan adalah pengerjaan menggunakan panas baik dengan/tanpa tekanan dan dengan/tanpa uap.

Pengepresan dan penyetrikaan dapat dibedakan dari metode dan alat yang digunakan. Penyetrikaan dilakukan dengan cara menggosok-gosokkan alat setrikaan pada permukaan kain ke arah tertentu dengan atau tanpa tekanan (tekanan biasanya dilakukan pada area tertentu seperti saku dan lain-lain). Sedangkan pengepresan secara umum dilakukan menggunakan mesin press untuk menekan kain dengan tekanan tertentu dan panas tertentu, dengan uap maupun tanpa uap.Contoh pengepresan dalam garmen di antaranya adalah proses melekatkan kain keras/pelapis (fusing) pada bagian-bagian tertentu pada busana seperti kerah, lipatan tengah muka, dan manset.

Penyetrikaan dan Pengepresan Penyetrikaan dan Pengepresan

Sumber: https://docplayer.info/, https://pdfcoffee.com/

Tujuan Dari Penyetrikaan dan Pengepresan

Adapun manfaat dan tujuan dari penyetrikaan dan pengepresan ini dalam Industri Garmen , diantaranya:

  • Menghilangkan lipatan yang tidak diinginkan

Kerutan atau lipatan adalah masalah yang sering sekali terjadi dalam produksi garmen, biasanya pada sewing dan pencucian (garment wash). Pressing atau penyetrikaan dalam hal ini dilakukan untuk menghilangkan kerutan dan atau lipatan tersebut.

  • Menghaluskan kain, (rata, licin)

Pada produk garmen tentu saja terdapat lipatan-lipatan yang diakibatkan karena garmen tersebut tertumpuk-tumpuk setelah dilakukan proses sewing, terdapat sedikit creasemark sehingga proses penyetrikaan dan pengepresan ini harus dilakukan untuk menghaluskan kain tersebut sehingga terlihat halus dan rapi.

  • Membentuk lipatan,

Dalam dunia fashion terdapat model-model pakaian yang sengaja megekspos efek kerut atau bahkan terkesan lusuh. Dalam industri garmen, pengepresan atau penyetrikaan dapat dimanfaatkan untuk membuat efek kusut atau kerut sesuai model atau permintaan. Pengepresan atau penyetrikaan sering dilakukan sebelum menjahit untuk bagian-bagian tertentu pada pakaian untuk memudahkan saat proses menjahit sehingga hasilnya bagus dan sesuai dengan yang diinginkan.

  • Memberi bentuk tertentu pada garmen.

Kupnat dan jahitan adalah bagian dari konstruksi pakaian untuk membentuk model busana tertentu sesuai yang dikehendaki desainernya. Untuk memaksimalkan bentuk-bentuk tertentu bisa dibantu dengan pressing atau ironing. Dalam beberapa kasus pressing/ironing dapat dimanfaatkan untuk mengecilkan/melonggarkan bagian bagian tertentu dari pakaian atau garmen.

Istilah Pengepresan Pada Industri Garmen

Di Industri Garmen ini dalam proses pengepresan dibedakan ke beberapa golongan karena disesuaikan dengan jenis, desain, dan bahan pakaiannya. Berikut beberapa kategori istilah pengepresan di industri Garmen, diantaranya :

  • No pressing,

Terdapat beberapa jenis pakaian pada Industri Garmen yang tidak perlu disetrika seperti pakaian dalam, celana dalam, pakaian renang, dan lain-lain.

  • Minimum pressing,

Beberapa garmen dengan finishing penyetrikaan minimum contohnya baju tidur, kaos rajutan, dan lain-lain. Jenis pakaian ini disetrika uap tanpa ditekan, misal  pakian penyelesaian washing yang meminta tekstur lusut

  • Under pressing,

Sebelum menjahit pakaian, terdapat beberapa bagian (panel) yang harus dilakukan pressing/ironing untuk memudahkan saat proses jahit dan hasilnya memuaskan, proses ini disebut under pressing. Under pressing biasanya dilakukan pada pembuatan jas, jaket, dan celana. Misalnya dibutuhkan efek lipatan pada bagian tertentu pada pakaian maka dapat dilakukan dengan pressing atau penyetrikaan sebelum dijahit.

  • Final pressing,

Final pressing atau penyetrikaan akhir dilakukan setelah produk menjadi garmen sebelum dilipat. Pressing dilakukan untuk merapihkah dan melicinkan permukaan kain.

  • Permanent pressing.

Penyetrikaan khusus untuk mempertahankan bentuk tertentu pada pakaian. Misalnya bentuk lipatan atau bahkan efek noda atau efek kotor yang tidak mudah dihilangkan meskipun pakaian dicuci beberapa kali. Permanent press dilakukan dengan tekanan dan suhu yang tinggi dan menggunakan uap (steam).

Teknik dan Prosedur Pressing

Pada Industri Garmen terdapat beberapa alur produksi, salah satunya alur produksi dalam proses pengepresan ini dilakukan melalui beberapa tahapan.

  • Pengepresan pertama dilakukan setelah proses numbering (pemberian nomer) pada panel kemudian biasanya dilakukan pada bagian-bagian yang perlu diberi kain pelapis seperti kerah, kaki kerah,  manset, lapisan luar tengah muka kemeja, bagian atas saku, dan lain-lain. Pengepresan ini disebut biasanya fusing di departement cutting merupakan proses melekatkan kain keras/pelapis pada bagian-bagian yang perlu diberi pelapis sehingga menjadi lebih rapi dan rata atau tidak kembung dengan menggunakan mesin press. Pengepresan pertama juga dilakukan pada lapisan atau lipatan yang tidak menggunakan pelapis seperti lapisan dalam tengah muka kemeja, lipatan lengan kemeja pendek dan lain-lain.
  • Pengepresan kedua dilakukan pada busana yang sudah jadi atau yang sudah melalui proses bersih dari benang \ dan kontrol (QC). Pengepresan kedua pada industri garmen biasanya menggunakan setrika uap yang khusus untuk industri busana karena memiliki mesin tenaga uap tersendiri. Tujuan penggunaan setrika uap agar hasil lipatan lebih rapi dan rata atau licin, dan tidak ada bekas-bekas putih atau efek mengkilap pada busana yang disetrika.

Alat Yang Digunakan Dalam Pengepresan Pertama dan Pengepresan Kedua

Seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa pengepresan ini dilakukan beberapa tahap yaitu tahap pertama dan tahap kedua, maka dari itu alat yang digunakan dalam beberapa tahapan pengepresaan tersebut juga berbeda. Berikut kami jelaskan alat yang digunakan, yaitu:

Alat-alat yang dibutuhkan untuk pengepresan pertama adalah

  • mesin press,
  • setrika biasa,
  • alat bantu penyetrikaan, dll

Alat untuk pengepresan kedua antara lain:

  • setrika uap,
  • alat bantu penyetrikaan,
  • cetakan ukuran lipatan (terbuat dari karton),
  • crocodile (penjepit)

Penyetrikaan dan Pengepresan Penyetrikaan dan Pengepresan

Sumber : https://www.fesyendesign.com/, https://www.merdeka.com/

Demikian yang kita bahas diartikel ini sedikitnya kita bisa belajar memahami tentang Penyetrikaan dan Pengepresan di Industri Garmen. Semoga informasi yang kita berikan ini setidaknya bisa memberikan manfaat dan menambah wawasan anda tentang Penyetrikaan dan Pengepresan di Industri Garmen. Secara tidak langsung kamu juga sudah menerapkannya pada keseharian pada saat kamu akan pergi pasti akan mempersiapkan pakaian untuk dilakukan penyetrikaan agar terlihat rapi dan tidak lusuh sehingga akan mempengaruhi tampilan busana kamu saat sudah dikenakan.

Semoga bermanfaat.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.