Pernah menjumpai istilah sashiko sebelumnya?. Secara harfiah kata sashiko dapat diartikan sebagai “tusukan kecil” penggambaran yang tepat untuk hasil tusukannya. Teknik menjahit tradisional yang berasal dari Jepang ini konon telah telah digunakan untuk menggabungkan beberapa lapisan kain sejak abad ke-18.
Sumber : https://nl.pinterest.com/
Di negara asalnya yakni Jepang, sashiko lebih banyak berkembang di wilayah utara (komunitas petani) dan di wilayah selatan (komunitas nelayan). Salah satu alasannya karena saat itu katun hanya bisa di produksi di tempat yang lebih hangat sedangkan hemp mudah di tumbuhkan di tempat yang cukup dingin.
Sumber : http://susanbriscoe.blogspot.co.id/
Penggabungan beberapa lapisan kain menggunakan teknik sulam sashiko tersebut awalnya dimaksudkan agar busana yang dihasilkan memiliki struktur yang hangat dan menjadi lebih kuat. Tidak hanya didominasi oleh satu pola saja, tetapi tiap daerah di Jepang biasanya juga mempunyai style sashiko sendiri yang kadang tidak dimiliki di daerah lain.
Sumber : https://www.etsy.com/
Jenis sulaman sashiko secara garis besar dapat diklasifikasikan ke dalam dua macam kelompok, yaitu sashiko moyosazhi dan sashiko hitomesazhi. Sashiko moyosazhi lebih banyak dikenal karena jahitannya yang mirip jahitan jelujur, sedangkan jahitan sashiko hitomesazhi sama sekali tidak mirip jahitan jelujur.
Sumber : http://susanbriscoe.blogspot.co.id/
Pola geometris dan hasil jahitannya yang sangat rapi menjadi salah satu ciri khas dari sashiko moyosazhi, rahasianya terletak pada langkah jahitan dan panjang tusukan yang konsisten. Sebagai unsur dekoratif, sashiko sendiri pada perkembangannya juga dapat dijumpai dalam berbagai macam style.
Sumber : http://susanbriscoe.blogspot.co.id/
Dari sekian banyak style sashiko yang ada setidaknya terdapat tiga gaya sashiko yang cukup terkenal Jepang, diantaranya:
- Tsugaru : teknik sashiko yang berasal dari daerah Tsugaru.
- Mitsubishi stab : teknik sashiko yang dikenalkan oleh seorang kriyawan Jepang bernama Mitsubishi.
- Shonai : salah satu daerah di Jepang yang terkenal karena memiliki motif sashiko yang terkesan rumit dan mewah.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Banyak dari motif-motif sashiko yang diturunkan dari desain Cina, namun yang dikembangkan oleh orang Jepang juga tidak kalah banyak. Salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam bidang sashiko di Jepang adalah Tanaka Chuzaburo.
Beliau adalah seorang perancang tekstil yang telah menghasilkan karya dengan teknik sashiko dengan gaya Tsugaru sebanyak 786 karya. Bahkan lebih hebatnya lagi beliau juga telah di nobatkan sebagai sosok penting yang cukup berpengaruh pada bidang kerajinan tradisional. Beberapa karyanya telah dipajang di museum Asakusa Jepang.
Selain Tanaka Chuzaburo, ada juga seorang seorang pelukis ukiyo-e dan printmaker di Jaman Periode Edo, Katsushika Hokusai (1760-1869) yang dikenal dengan bukunya yang berjudul New Forms for Design. Melalui buku ini beliau telah menyumbangkan banyak inspirasi motif-motif sashiko hingga sekarang.
Sumber : http://thecuriouskansasquilter.blogspot.co.id/
Tidak hanya digunakan untuk memperkuat beberapa potong kain, di masa modern seperti sekarang ini teknik sashiko yang dibuat dengan menggunakan tusuk dasar jelujur juga mulai banyak diadaptasi untuk dekorasi dalam quilting atau sulam.
Sumber : http://patchworkersandquilters.com.au/
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.