Corak dan motif yang ditampilkan pada tiap-tiap kain batik sebagian besar memang memiliki ciri khas yang berbeda satu sama lain. Namun tahukah anda jika motif batik itu sendiri sebenarnya hanya dibedakan menjadi 2 jenis?. Motif yang dimaksud yaitu berupa motif batik geometris dan motif batik non geometris. Mau tahu apa perbedaannya?.
Motif Batik Geometris
Dari segi penamaannya, motif batik geometris dapat didefinisikan sebagai motif batik yang ornamennya tersusun secara geometris. Jenis batik yang termasuk ke dalam golongan ini umumnya mempunyai bentuk dasar yang sangat standar misal segiempat, persegi panjang, lingkaran, layang-layang maupun bentuk lainnya.
Sumber : https://tekoneko.net/
Beberapa jenis corak batik yang dapat diklasifikasikan ke dalam motif batik geometris diantaranya berupa motif batik swastika, motif batik banji, motif batik pilin, motif batik meander, motif batik kawung, motif batik tumpal, dan motif batik ceplokan.
Motif batik swastika merupakan jenis motif batik yang memiliki bentuk dasar huruf Z yang saling berlawanan. Motif batik swastika ini biasanya lebih banyak digunakan sebagai hiasan pinggir.
Sumber : http://pesona-craft.blogspot.co.id/
Motif batik “banji” termasuk pola batik tertua, berupa silang yang diberi tambahan garis-garis pada ujungnya dengan gaya melingkar kekanan dan kekiri. Motif batik ini biasanya digunakan sebagai penghias bidang.
Sumber : http://pesona-craft.blogspot.co.id/
Motif batik pilin digambarkan sebagai motif batik yang mempunyai bentuk dasar lengkung spiral atau lengkung kait. Dalam variasinya ada juga yang berbentuk SS (pilin ganda). Motif batik ini banyak difungsikan untuk hiasan pinggir dan juga pengisi bidang.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Motif batik meander dengan bentuk dasar huruf T atau garis berliku (berkelok-kelok) termasuk ke dalam jenis motif batik yang banyak digunakan sebagai hiasan pinggir. Pada zaman prasejarah motif ini sering diaplikasikan pada tembikar dan bejana perunggu.
Sumber : http://senibudayasenirupaku.blogspot.co.id/
Motif batik kawung sebenarnya dulu sempat dikategorikan sebagai salah satu jenis motif batik larangan. Ragam hias motif kawung umumnya memiliki bentuk seperti layaknya buah aren yang dipotong melintang.
Sumber : http://athinadolls.blogspot.co.id/
Memiliki bentuk dasar bidang segitiga dengan pola yang berderet, motif batik satu ini sangat mudah dijumpai pada batik pesisir yang banyak mendapat pengaruh dari China. Motif batik tumpal biasanya lebih sering digunakan sebagai hiasan tepi.
Sumber : https://potrebatik.wordpress.com/
Motif batik ceplokan adalah ragam hias yang terdiri atas satu motif dan disusun berulang-ulang. Oleh sebagian orang motif batik ini juga sering disebut sebagai motif kertas tempel.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Motif Batik Non Geometris
Sedikit berbeda dengan motif sebelumnya, motif batik non geometris kebanyakan memiliki bentuk dan susunan motif yang tidak teratur. Pola hias yang termasuk ke dalam golongan motif batik non geometris diantaranya tersusun dari ornamen tumbuhan, candi, maupun binatang dalam susunan yang tidak teratur.
Sumber : https://azzamaviero.com/
- Ragam hias tumbuhan yang diaplikasikan pada motif batik bisa diadaptasi dari bentuk daun, tangkai, kuncup, bunga, sulur, dan sebagainya.
- Sementara motif binatang yang bisa dijadikan sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan motif batik dapat diambil dari bentuk kupu-kupu, burung, sayap, kijang, dan sebagainya.
Sumber : http://kursusjahityogya.blogspot.co.id/
Semoga bermanfaat.
Mau tahu lebih banyak tentang keunikan dan makna filosofi dari motif-motif batik klasik Indonesia? Sahabat Fitinline bisa mendownload E-Book kami Di Sini.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.