Sumber : Wikipedia.com
Akhir-akhir ini ramai perbincangan mengenai film berjudul ‘Miracle in Cell No. 7’ yang diadaptasi dari film asal Korea Selatan di tahun 2013 dengan judul yang sama. Film yang dirilis pada tanggal 8 September 2022 tersebut lantas meraih kesuksesan dalam waktu yang cukup singkat dan berhasil menempati jajaran lima besar film Indonesia terlaris di tahun 2022. Berkat ketenaran film tersebut di Indonesia, pegawai bioskop akhirnya beramai-ramai menggunakan baju tahanan untuk ikut merayakan dirilisnya film tersebut.
Banyaknya scene film yang terjadi dalam lapas membuat penonton tidak asing lagi dengan baju tahanan berwarna orange. Bahkan ketika sampai di bioskop, penonton telah dimanjakan terlebih dahulu dengan petugas bioskop yang mengenakan baju tahanan berwarna orange. Hal tersebut dilakukan oleh pegawai bioskop sebagai bentuk promosi dari film ‘Miracle in Cell No. 7’ versi Indonesia.
Tidak hanya pegawai bioskop, bahkan penonton yang diundang para penayangan premiere film tersebut juga ramai mengenakan baju tahanan berwarna orange. Potret para penonton tersebut lantas viral di platform twitter pada 26 Agustus 2022.
Film yang dibintangi oleh Vino G. Bastian sebagai pemeran utama tersebut sukses meraih sejumlah 2.425.443 penonton setelah 8 hari film tersebut ditayangkan di seluruh bioskop Indonesia. Atas pencapaian tersebut, film yang kental dengan genre sedih tersebut mendulang pujian serta dikatakan bahwa remake dari Indonesia adalah yang terbaik di antara remake dari negara lainnya. Hal tersebut dibuktikan dari ulasan positif serta pencapaian penonton dalam 8 hari.
Dalam film tersebut dikisahkan bahwa seorang penyandang disabilitas dituduh telah melecehkan serta membunuh seorang gadis kecil dari keluarga terpandang. Hal ini yang kemudian menjadi awal dari permasalahan yang terjadi dalam film tersebut.
Lantas, mengapa baju tahanan identik dengan orange? Mengapa tidak berwarna merah atau kuning?
Liners! Penggunaan warna orange untuk baju tahanan ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang.
Sumber : Website Akurat.co
Diulas dari www.cnnindonesia.com, semua berawal dari abad ke-19. Pada masa itu, baju tahanan identik dengan baju tahanan warna hitam putih. Namun kemudian baju tersebut tidak lagi digunakan pada awal abad ke-20 karena baju dengan warna tersebut dianggap memiliki hubungan dengan geng atau kelompok tertentu.
Sejak saat itu, warna baju tahanan di berbagai negara berbeda-beda. Baju tahanan Amerika sendiri juga berbeda di setiap negara bagiannya. Di negara bagian New York, para tahanan mengenakan baju berupa jaket dan topi dari kain berwarna abu-abu.
Sedangkan di Carolina Utara, baju tahanan dengan desain garis hitam dan putih tetap dipertahankan hingga tahun 1958. Lalu setelahnya, para tahanan di Carolina Utara mengenakan baju sesuai dengan tingkatan tahanan. baju dengan warna hijau untuk tahanan dengan tingkat keamanan rendah, warna coklat untuk tahanan dengan tingkat keamanan sedang, dan warna abu-abu untuk tahanan dengan tingkat keamanan tinggi.
Kemudian sekitar tahun 1970-an, penjara mulai menempatkan tahanan dengan baju berwarna orange. Pada masa itu, para tahanan yang menggunakan baju berwarna orange hanya tahanan-tahanan tertentu, misalnya tahanan yang tengah menjalankan masa tahanan di fasilitas sementara, tahanan yang sedang dalam perjalanan, baju tahanan yang tengah melaksanakan konferensi pers.
Alasan penggunaan warna orange pada baju tahanan.
Sumber : Pinterest.com
Hal ini yang kemudian membuat warna orange identik dengan baju narapidana Indonesia. Orang-orang cenderung menghubungkan baju tahanan yang berwarna orange tersebut sebagai visibilitas tambahan di luar lapas atau penjara. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar para tahanan mudah terlihat karena mereka mengenakan baju dengan warna yang mencolok.
Pendapat tersebut didukung dengan adanya tulisan di Researchgate yang mengatakan bahwa tujuan dari penggunaan warna orange untuk baju tahanan agar tahanan lebih mudah terlihat, sulit melarikan diri, dan juga untuk membedakan mereka dengan tahanan lain yang berada di balik jeruji.
Hal tersebut dibuktikan ketika dilakukan kegiatan rekonstruksi terhadap kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh oknum aparat keamanan berinisial FS. Dalam proses rekonstruksi tersebut, seluruh tersangka kecuali PC yang merupakan istri FS menggunakan baju berwarna orange.
Berbeda dengan negara lainnya, justru di negara bagian New York, warna orange dilarang untuk digunakan sebagai warna dasar untuk baju tahanan di sana. Bahkan tahanan diperbolehkan untuk mengenakan baju mereka sendiri, asalkan warnanya bukan biru, hitam, abu-abu ataupun orange. Hal ini disebabkan karena warna orange di negara bagian New York merupakan warna baju yang dikenakan oleh The Correctional Emergency Response Team atau Pasukan Anti Huru Hara di negara bagian tersebut.
Warna tersebut lantas tidak hanya diartikan sebagai berikut saja. Dalam perkembangannya, hal ini dapat dijelaskan dalam teori semiotika. Menurut Pierce yang merupakan ahli filsafat dan logika, penalaran manusia senantiasa dilakukan melalui tanda. Artinya, manusia hanya dapat bernalar melalui tanda yang ditunjukkan. Semiotika itu sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda, fungsi tanda serta produksi makna dari sebuah tanda. Tanda dalam ilmu ini merupakan sesuatu yang bagi seseorang berartikan sesuatu yang lain.
Menurutnya (Berger, 2000:11-22), logika sama dengan semiotika dan semiotika dapat ditetapkan pada segala macam tanda. Lalu dalam perkembangan selanjutnya, istilah semiotika lebih populer dibanding semiologi.
Agak sedikit berbeda dari asumsi orang-orang mengenai baju tahanan yang berwarna orange, nyatanya warna orange tersebut seringkali diartikan sebagai simbol dari rasa optimisme petualangan, kemampuan serta sosialisasi. Warna orange juga dapat melambangkan sikap percaya diri.
Sedangkan warna hitam putih sebagai warna dasar baju tahanan yang pernah digunakan sebelumnya memiliki arti yang jauh berbeda. Warna hitam dan putih memiliki makna kebaikan serta keburukan. Warna hitam sering dimaknai dengan kelam dan gelap, sedangkan warna putih biasanya dimaknai dengan kesucian hingga kepolosan. Warna hitam putih diartikan sebagai kebaikan sekaligus keburukan, perbedaan dan saling menghargai satu sama lain.
Hal ini berbeda jauh dari praktiknya di lingkungan masyarakat. Makna yang terkandung dari kedua warna yang digunakan sebagai warna dasar dari baju tahanan tersebut nyatanya lebih diartikan sebagai makna yang buruk. Masyarakat lebih memaknai baju yang berwarna orange sebagai orang yang telah melakukan sebuah kejahatan, seperti narapidana dan yang lainnya.
Sumber : pinterest.com
Meskipun identik dengan warna orange, nyatanya hingga saat ini baju tahanan di berbagai belahan dunia masih menggunakan warna bahkan jenis baju tahanan yang berbeda. Misalnya, di penjara Cleveland County, baju tahanan mereka berwarna pink dengan celana bergaris berwarna kuning dan putih. Hal ini membuat tahanan di sana sulit untuk kabur karena mengenakan baju dengan warna yang mencolok.
Meskipun ada beberapa negara yang mengenakan warna baju tahanan yang berbeda, namun masih ada beberapa negara yang mengenakan seragam tahanan yang sama. Misalnya yang paling banyak yaitu warna orange, biru dan yang lainnya.
Hal tersebut tentunya mengandung makna serta tujuan yang sama, yaitu membedakan antara warga sipil dengan narapidana. Warna dari baju yang dikenakan oleh tanan juga dibedakan sesuai tingkatan, seperti baju para tahanan di Carolina Utara.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.