Gelaran perdana Jogja Fashion Festival I bertajuk Legacy of Beauty di Atrium Plaza Ambarrukmo, Sabtu 9 Maret 2013 didominasi oleh para perancang muda. Sekitar 30-an perancang busana dari Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Bali menampilkan rancangan-rancangan barunya. Setengah dari para perancang juga merupakan wajah baru di ranah fashion Jogja. Event yang digelar sebagai rangkaian dari HUT ke-7 Plaza Ambarrukmo ini merupakan parade fashion show dari brand-brand serta desainer yang memiliki kesesuaian visi serta spirit dengan Plaza Ambarukmo sebagai pihak penyelenggara.
Tema Legacy of Beauty bermakna warisan dari keindahan yang berarti para desainer menerjemahkan tema tersebut ke dalam karya busana yang anggun, elegan, dan bernilai estetika. Karya para desainer itu merupakan hasil dedikasi terhadap karya agung yang pernah ada terdahulu, tapi tetap indah untuk dipertahankan. Hal tersebut sesuai dengan kemegahan Plaza Ambarukmo yang berdampingan dengan situs heritage Pesanggrahan Ambarukmo yang masih indah terawat hingga saat ini, meski terbangun sejak masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono V.
Event fashion yang baru pertama kali diadakan ini justru menarik minat para perancang muda. Namun, terdapat pula perancang senior Jogja yang turut meramaikan. Event semacam ini untuk mengembangkan diri. Selain itu banyak dimanfaatkan perancang muda sebagai ajang promosi sebagai langkah awal tampil di depan umum, sehingga semakin luas dikenal masyarakat.
Bagikan inspirasi desainmu Disini! Dan temukan kawan-kawan baru.
Mekanisme gelaran busana dilakukan dalam dua sesi, yakni sore hari dari pukul 16.00 sampai 17.00 WIB dan malam hari, mulai pukul 19.00 sampai 20.00 WIB. Jogja Fashion Festival ini membidik segmen sosialita fesyen Yogyakarta dan pengunjung Plaza Ambarrukmo sebagai penontonnya.
Para desainer yang mendukung Jogja Fashion Festival berasal dari berbagai kota seperti Yogyakarta, Bali, Wonosobo, Cilacap, Magelang, Purwodadi Grobogan dan Solo. Agatha Wiwik Suparyanti dan Raaj Nair dari Bali misalnya, menampilkan rancangan berjudul Beachflow dengan memanfaatkan material berupa sarung pantai. Di bali, orang kerap menggunakan sarung pantai untuk kesempatan santai atau berkegiatan di pantai, kami ingin mengangkat bahwa sarung pantai ternyata bisa dijadikan dress maupun atasan casual. Yayan Arsa dari Magelang mengetengahkan Java I’m In Love. Sedang Adi Karang Samawi dari Yogya mengetengahkan Cheongsam Kebaya Red and Gold yang terimpirasi dari wanita modern masa kini dan glamour party. Lain halnya dengan desainer Erna Santoso dari Purwodadi Grobogan menampilkan Linear yang terinspirasi dari kekayaan alam yang terancam tapi memiliki nilai budaya. Ia menggabungkan unsur tradisional dan inovatif dalam nuansa warna yang cerah, siluet feminim dan sportif.
Pagelaran Jogja Fashion Festival
Sumber: http://www.satulingkar.com
Mempunyai karya design? Pajang karyamu Di sini!
Perancang Juan Fe Rumah Pengantin, Duarte menghadirkan baju pengantin yang menggabungkan konsep etnik dan modern dengan aplikasi renda di bagian lengan dan dada. Sementara untuk bahan menggunakan kain sifon.
Penyelengaan Jogja Fashion Festival di ruang terbuka memberi kesan bahwa high fashion tidak melulu digelar di tempat yang tertutup. Diharapkan, Jogja Fashion Festival akan menjadi event fashion berkala serta dapat membantu pertumbuhan fashion Jogja.
Tags: jual baju, jual baju batik, jual baju online, jual pakaian wanita, jual pakaian online, toko baju batik, toko baju batik online, toko baju batik wanita dan pria, toko baju online, toko baju wanita, toko busana online, beli baju batik, beli baju batik wanita dan pria, beli baju online, gambar baju batik, desain baju batik, fashion batik, fashion wanita, fashion baju terbaru, fashion design, fashion designer, designer indonesia
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.