Mengenakan sweater saat musim dingin melanda menjadi salah satu pilihan paling tepat yang dapat dilakukan untuk menjaga tubuh agar tetap hangat. Selain diaplikasikan di bagian terluar kemeja, kaos atau blus, kadang kala sweater yang tersedia dalam berbagai pilihan model dan bahan ini pun juga bisa dipakai secara langsung tanpa perlu menambahkan iner di dalamnya.
Pengertian Sweater
Sebagai pakaian penghangat tubuh, sweater sangat umum digunakan di daerah yang bersuhu dingin. Fungsi utamanya yakni untuk menghangatkan badan dengan cara menutupi bagian kedua lengan dan tubuh. Pakaian ini disebut baju sweater karena didesain untuk menyerap keringat dalam Bahasa Ingris yaitu sweat yang berarti dikeluarkan dari badan orang.
Sumber : https://www.zaful.com/
Dari yang awalnya hanya dipakai untuk penghangat tubuh, sweater kini mulai dibuat dalam berbagai variasi model dan bahan sehingga sekarang dapat dimanfaatkan untuk menyempurnakan gaya penampilan. Untuk pelengkap gaya casual misalnya, sweater dapat dipadukan dengan jeans, joger pants, bahkan rok bagi wanita yang suka bergaya feminim.
Sumber : https://jandji.ru/
Tampilan sweater polos yang dulunya monoton pun kini mulai sedikit mengalami perubahan. Terbukti baju sweater wanita dan pria yang dijual di sejumlah distro sekarang banyak yang dikreasikan dengan tambahan sablon ataupun bordir untuk membuat penampilan pemakainya jadi semakin “stand out” meski tidak memakai tambahan aksesoris apapun.
Sumber : https://itgirlclothing.com/
Model Sweater Berdasarkan Bentuk Garis Lehernya
Dilihat dari bentuk dasarnya, sweater polos, sweater rajut wanita, maupun sweater pria model terbaru sebenarnya memiliki sifat yang sangat khas yakni bisa memunculkan kesan cool bagi siapapun yang memakainya. Faktor inilah yang juga menjadi alasan mengapa rancangan sweater selalu hadir dalam berbagai gaya dan tema.
Meski didesain dalam banyak variasi model, sebenarnya sweater yang diciptakan untuk pria itu secara umum masih memiliki kemiripan dengan jenis baju sweater wanita. Hanya saja desain sweater untuk wanita biasanya memiliki warna yang lebih girly dan ceria dibandingkan dengan sweater pria.
Beberapa model sweater polos, sweater rajut wanita, maupun sweater pria model terbaru yang paling umum dan paling sering digunakan oleh banyak orang diantaranya:
1. Sweater O Neck
Sweater O neck atau sweater crew neck merupakan model sweater yang memiliki lubang leher bulat. Sweater crew neck ini merupakan model sweater yang paling sering ditemui karena simple dan cocok untuk digunakan dalam berbagai kesempatan casual maupun kesempatan lain yang bersifat lebih formal.
Sumber : http://www.doitecofashionshow.com/
Untuk keperluan hangout, sweater rajut wanita maupun sweater pria model terbaru dapat dikombinasikan dengan jeans. Kalau untuk digunakan ke kantor sweater crew neck ini dapat dipadupadankan dengan kemeja dan celana yang jauh lebih formal.
2. Sweater V
Sweater V neck merupakan model sweater yang memiliki lubang leher berbentuk huruf V dengan sudut siku di dada atas tengah. Seperti halnya sweater O neck, sweater V neck berlengan panjang ini juga sangat cocok jika digunakan pada kesempatan casual maupun formal.
Sweater model V-neck ini pada dasarnya dapat dipadukan dengan baju apapun. Untuk memunculkan kesan klasik sahabat Fitinline dapat mengombinasikan sweater dengan blazer. Tapi kalau anda ingin tampil lebih sederhana dalam acara casual anda bisa menggunakan jeans sebagai busana penutup tubuh bagian bawahannya.
Sumber : https://www.petermanningnyc.com/
3. Sweater Turtleneck
Sweater turtleneck merupakan model sweater yang memiliki garis leher berbentuk bulat dengan ribs panjang mendekati kerongkongan. Meski tampilannya terkesan jadul namun tipe sweater yang satu ini sampai sekarang masih banyak dicari dan digunakan oleh banyak orang.
Kerah sweater yang tinggi mampu memberi kenyamanan ekstra ketika digunakan untuk menghangatkan tubuh di daerah yang dingin, baik itu saat kesempatan casual maupun formal. Tipe sweater ini sebenarnya juga dapat dibedakan lagi menjadi 3 macam model, yakni berupa turtleneck klasik, cowl neck dan mock neck.
a. Sweater turtleneck klasik biasanya dibuat dari kain berbahan tipis, pas badan dan memiliki leher yang langsing. Selain digunakan secara langsung, sweater ini biasanya juga dapat dipakai sebagai inner dari pakaian lain. Misalnya saja jumpsuit, jaket, kemeja, bahkan sweater crew neck berbahan tebal dan longgar.
Sumber : https://www.hansengarments.com/
b. Sweater cowl neck biasanya dibuat dari kain berbahan tebal, memiliki leher yang luar biasa besar dan panjang hingga menutup telinga. Cara pemakaian sweater ini bisa digulung atau dibiarkan begitu saja. Seperti halnya turtleneck klasik, cowl neck dapat dipakai begitu saja atau sebagai dalaman.
Sumber : https://www.aliexpress.com/
c. Sweater mock neck termasuk ke dalam jenis sweater yang panjang lehernya lebih pendek dari pada turtleneck klasik, biasanya hanya mencapai setengah leher pemakai, tidak pernah hingga mencapai telinga. Bahannya pun beragam, beberapa lebih pendek dan tebal, sementara yang lainnya lebih ringan dan tipis.
Sumber : https://www.zaful.com/
Jenis-Jenis Bahan Untuk Membuat Sweater
Untuk menjamin kenyamanan pemakainya sweater bisa dibuat dari bahan kain yang beragam. Jika dahulu bahan yang dipakai untuk membuat sweater itu didominasi oleh bahan wool, saat ini sweater banyak juga yang terbuat dari bahan sejenis katun, serat sintetis atau perpaduannya.
Beberapa jenis bahan sweater polos maupun sweater pria model terbaru yang bisa dijumpai di pasaran diantaranya berupa kain fleece, kain terry doors, kain beby terry dan kain wool.
1. Kain Fleece
Kain fleece merupakan jenis kain berbulu yang memiliki lapisan serat seperti kapas pada salah satu sisi permukaan kainnya, umumnya terbuat dari campuran cotton dan wool. Kain fleece ini teksturnya lembut, bersifat menyerap air (hidrofobik), hangat dan tidak panas, serta nyaman dipakai.
Selain digunakan untuk membuat sweater, kain fleece ini juga dapat digunakan untuk membuat jaket, hoodie, dan jumper karena bahannya bersifat hangat namun tidak panas dan nyaman dipakai. Kain fleece sendiri sebenarnya memiliki bermacam-macam jenis seperti cotton fleece, CVC fleece, dan fleece PE.
a. Kain Cotton Fleece
Kain cotton fleece merupakan jenis bahan yang memiliki konsentrasi katun lebih banyak dibanding polyesternya. Bahan cotton fleece memiliki warna yang lebih cerah dan lebih ringan dibanding jenis bahan fleece lain.
Karakteristik kain cotton fleece yang mudah dikenali diantaranya:
-
- Bagian dalam dan bagian terluar dari kain coton fleece memiliki permukaan bahan yang sama-sama halus.
- Serat kain cotton fleece lebih besar dan lebih kasar dibanding bahan kaos.
- Bahannya bagus dan hangat.
- Permukaan kain cotton fleece umumnya bersifat lebih sejuk, lebih lembut, dan lebih halus di kulit.
Sumber : https://wholesalekpop.wordpress.com/
b. Kain Polar Fleece
Kain polar fleece merupakan jenis bahan yang terbuat dari campuran polyester, katun, viscose dan serat sintetik lainnya.
c. Kain Polyester Fleece
Kain polyester fleece merupakan jenis bahan kain yang mengandung polyester cukup banyak, sehingga memiliki tekstur yang lebih kaku dan tampilan lebih mengkilap jika dibandingkan dengan cotton fleece.
Karakteristik kain Fleece PE yang mudah dikenali diantaranya:
-
- Bagian terluar dari kain fleece PE memiliki tampilan yang sama seperti kaos PE.
- Kain fleece PE memiliki tampilan yang terlihat lebih mengkilap dibandingkan bahan fleece cotton karena memiliki kandungan polyester yang lebih banyak.
- Tekstur kain fleece PE biasanya lebih kaku dibandingkan dengan fleece cotton.
- Pakaian yang dibuat dengan bahan fleece PE umumnya terlihat lebih elegan dan sporty.
Sumber : http://www.tokokaintextileonline.com/
d. Kain CVC Fleece
Kain CVC fleece merupakan jenis kain yang terbuat dari komposisi 55% cotton combed dan 45% viscose. Tingkat susut polanya lebih kecil dari bahan katun biasa dan menyerap keringat.
Karakterisrik kain fleece CVC yang mudah dikenali diantaranya:
-
- Kain fleece CVC atau fleece cotton viscosa merupakan sejenis kain tekstil yang bertekstur agak agak kasar jika dipegang dan diraba.
- Kain ini banyak digunakan untuk pembuatan bahan jaket, sweater maupun hoodie.
- Kain fleece CVC memiliki kualitas yang cukup bagus mendekati kualitas fleece cotton.
- Harga kain katun CVC sendiri lebih murah daripada fleece cotton.
Sumber : http://ohyoungfashion.en.alibaba.com/
Meski memiliki sejumlah perbedaan namun keempat jenis kain fleece tersebut nyatanya masih memiliki persamaan. Salah satunya sama-sama memiliki permukaan yang bulu halus seperti kapas atau wool pada salah satu sisi bahannya.
2. Kain Terry Doors
Kain terry doors merupakan bahan kain yang memiliki karakteristik seperti fleece yang belum di garuk atau diberi bulu, dengan tekstur dalamnya seperti handuk. Kain terry doors memiliki bahan yang lebih tebal dibandingkan baby terry.
3. Kain Baby Terry
Kain baby terry merupakan bahan kain yang bertekstur lembut, tebal, agak berbulu dan memiliki lipatan serat kecil di salah satu sisinya sementara bagian dalamnya bertekstur lembut seperti selimut. Selain dikenal dengan nama baby terry, kain ini juga memiliki nama lain baby tray, tray dan ada juga yang menyebutnya dengan nama terry saja.
Sumber : https://en.indotrading.com/
Bahan baby terry termasuk bahan kain yang memiliki daya serap air yang tinggi karena terbuat dari katun. Meski awalnya banyak dipakai untuk bahan pembuatan handuk mandi, sekarang ini banyak juga produsen pakaian yang memanfaatkan bahan baby terry untuk membuat sweater, zip up hoodie, jumper, cardigan dan jaket untuk anak.
Sumber : https://www.bukalapak.com/
Berikut ciri khas dari kain baby terry yang membedakannya dengan jenis kain lain.
- Kain baby terry teksturnya sangat lembut dan juga halus, namun tidak berbulu. Sekalipun ada hanya berupa bulu-bulu yang juga sangat halus.
- Kain baby terry akan tetap nyaman dan ringan saat dipakai.
- Kain baby terry memiliki daya serap yang tinggi namun tidak memberikan kesan panas.
- Meskipun bisa memberikan rasa hangat saat dikenakan, bahan ini tidak akan membuat pemakainya merasa gerah.
- Ketika digunakan pada musim dingin, kain baby terry ini mampu menahan suhu tubuh sehingga pemakainya tidak akan merasa kedinginan.
- Karakteristik kain baby terry cenderung tebal, namun ada juga bahan baby terry yang tipis hampir menyerupai kaos.
- Jika diamati lebih detail lagi, bagian luar dari bahan baby terry akan terlihat seperti sisi luar bahan jersey double knitted yaitu berupa rajutan ganda, namun bahan baby terry ini lebih lentur.
- Bagian dalam kain baby terry cenderung lembut seperti selimut.
- Rajutan bagian dalam bahan baby terry tampak seperti bulatan-bulatan.
- Kain baby terry memiliki semacam rongga kecil yang berfungsi meningkatkan daya serap kain, karena rongga kecil tersebut seolah memperluas permukaan bahan.
Sebagai bahan yang terbuat dari serat kapas kain baby terry ini sudah pasti memiliki banyak kelebihan tersendiri.
- Kain baby terry memiliki tekatur yang halus dan lembut sehingga tidak hanya nyaman dipakai orang dewasa saja, tetapi juga untuk bayi dan anak-anak.
- Kain baby terry termasuk mudah menyerap keringat sehingga sanngar cocok dipakai oleh orang yang memiliki masalah dengan keringat berlebih.
- Meskipun memberikan efek hangat kain baby terry tidak akan membuat tubuh pemakainya merasa gerah karena bahan baby terry memilik bulu-bulu halus yang akan membantu menstabilkan suhu tubuh.
- Kain baby terry harganya lumayan terjangkau dan mudah didapatkan.
Dibalik sejumlah kelebihan yang dimilikinya kain baby terry pada dasarnya juga memiliki berbagai kekurangan.
- Kain baby terry cenderung kurang awet apalagi bila digunakan secara terus menerus dan dicuci dengan mesin cuci.
- Bahan baby terry memiliki karakteristik yang lebih tipis bila dibandingkan dengan bahan cotton fleece.
- Selain kurang awet bahan baby terry ini juga mudah gampang melar karena sifat baby terry sendiri kurang rapat, sehingga ada banyak rongga, terutama pada jenis baju sweater.
4. Kain Wool
Kain wool merupakan kain berbahan serat wool yang telah mengalami proses penyisiran sehingga kualitasnya jadi lebih tinggi. Kain wool ini secara umum memiliki sifat yang cukup berat, hangat dan halus sehingga dangat cocok jika dipakai untuk menghangatkan tubuh pemakainya ketika berada di daerah yang bersuhu dingin.
Sumber : https://www.fabric.com/
Serat yang menyusun kain wool sendiri umumnya memiliki sifat bergelombang seperti pegas yang bila serat diregangkan akan lurus, namun apabila dilepaskan akan kembali bergelombang. Dengan sifatnya yang unik kain ini sangat sesuai jika digunakan sebagai bahan utama produksi tekstil baik dengan metode penenunan maupun perajutan.
Sumber : https://global.llbean.com/
Sampai saat ini bahan wool masih menjadi bahan favorit untuk sweater, meski kadang kala dapat menyebabkan rasa gatal saat dipakai. Selain itu bagian kerah sweater wool yang didesain dengan model tertentu seperti kerah turtleneck kadang juga masih kurang nyaman saat dipakai saat pertama kali lantaran ukurannya masih sempit.
Sumber : https://www.ebay.co.uk/
Untuk mengatasi sweater berbahan wool yang terasa gatal saat dipakai anda bisa mencoba membersihkannya dengan menggunakan cuka dan conditioner.
- Mula-mula balikkan sweater wool sehingga bagian buruknya berada di luar.
- Rendam sweater dalam air dingin yang sudah dicampur dengan cuka putih selama 15 menit kemudian bilas dengan air bersih.
- Jika dirasa sudah cukup bersih selanjutnya ambil conditioner dan ratakan pada sweater. Pastikan anda memilih conditioner yang tak mengandung wax supaya sweater wool tidak mengalami kerusakan.
- Diamkan sweater selama 30 menit lalu bilas sampai bersih dengan air dingin.
- Pastikan sweater sudah benar-benar bersih dari conditioner dan sudah tidak berbusa. Penggunaan cuka dan conditioner tersebut bertujuan untuk melembutkan serat wool agar tidak terasa gatal ketika dipakai.
- Selesai dicuci peras sweater dan serap air yang tersisa dengan handuk, kemudian keringkan dengan cara diangin-anginkan.
- Setelah kering masukkan sweater kedalam ziplock plastic atau plastik kedap udara lalu simpan sweater wool dalam freezer dan diamkan selama satu malam.
- Keluarkan sweater woll kesayangan anda dari dalam freezer keesokan harinya lalu lihat hasilnya.
Untuk memperlebar bagian lubang leher sweater turtleneck dari bahan wool tanpa harus merusak bahan kainnya, siapkan wadah baskom atau bak, air panas, dan deterjen.
- Mula-mula celupkan turtleneck berbahan wool ke dalam bak atau waskom yang telah diisi dengan campuran air panas dan deterjen.
- Rendam turtleneck selama kurang lebih 20 menit sampai airnya dingin.
- Setelah air yang rendaman turtlenek mulai dingin selanjutnya angkat turtleneck dan buang airnya.
- Sesekali longgarkan bagian leher turtleneck kemudian peras sedikit demi sedikit tanpa mengubah bentuk turtleneck wool.
- Lakukan langkah tersebut sampai diperoleh ukuran leher yang ideal sesuai dengan keinginan anda.
Cara melebarkan kerah sweater ini hanya berlaku untuk sweater turtleneck yang dibuat dari bahan wool, selain itu tidak bisa dijamin tingkat keberhasilannya.
Demikian pembahasan singkat mengenai jenis-jenis sweater lengkap dengan bahan yang dipakai untuk membuatnya.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.