Sahabat Fitinline tahu tidak kalau hampir semua daerah di Indonesia itu ternyata punya sarung khas lho. Tidak hanya terbatas di Jawa atau Sumatera saja, tetapi masyarakat Sulawesi khususnya suku Bugis konon juga punya kain sarung khas sendiri yang memiliki keistimewaan tersendiri. Lantas hal apa ya yang membedakannya dengan sarung lain?.
Sumber : http://pesonanusantara.co.id/
Hal paling utama yang membedakan sarung asli Bugis dengan sarung jenis lain adalah sarung Bugis dikenal sebagai sarung yang memiliki corak paling indah. Motifnya pun terdiri dari bermacam-macam model, dimana dalam tiap motif sarung tersebut terdapat nilai filosofis yang berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat setempat.
Beberapa motif sarung tenun Bugis yang sangat terkenal antara lain terdiri dari motif balo renni, motif balo lobang, motif bombang, motif tettong dan motif makkalu, motif cobo', serta motif moppang.
Sumber : https://www.bukalapak.com/
Motif Balo Renni
Sarung bugis dengan motif balo renni sangat identik dengan garis vertikal dan garis horizontal tipis yang menghasilkan kotak-kotak kecil. Warna yang ditampilkan kebanyakan relatif terang namun masih terkesan lembut, seperti hijau muda atau merah jambu. Sarung ini biasanya dipakai oleh gadis yang belum menikah.
Motif Balo Lobang
Sarung bugis yang dihias dengan motif balo lobang umumnya memiliki corak berbentuk garis yang cenderung lebih tebal dan ukurannya besar. Warnanya pun cenderung lebih tegas dan tajam seperti merah menyala atau bahkan merah keemasan. Sarung ini biasa digunakan untuk pria yang juga belum menikah.
Motif Bombang
Terbentuk dari susunan segitiga sama sisi yang saling berjejer dan menyambung (zig-zag), motif bombang ini sangat sesuai dengan jiwa masyarakat Bugis yang terkenal sebagai pelaut. Sarung dengan motif bombang merupakan sarung yang paling netral karena tidak memiliki keterkaitan khusus dengan status pribadi penggunanya.
Sumber : http://www.suryadinlaoddang.com/
Keterangan Gambar:
a. Motif balo renni
b. Motif balo lobang
c. Motif bombang
Motif Tettong dan Motif Makkalu
Tidak jauh berbeda dengan dua motif sebelumnya, corak yang diaplikasikan pada motif tettong dan motif makkalu ini umumnya juga masih mengandalkan kombinasi garis-garis yang cantik yakni berupa warna garis dan peletakan garis, antara melintang dan melingkar atau tegak dan melintang.
Sumber : https://twitter.com/suteraskg/
Motif Cobo'
Desain motif cobo’ didominasi oleh corak segitiga yang tergambar ramping dan meruncing pada bagian ujungnya. Corak segitiga pada sarung ini umumnya akan terus menyambung ketika ujung sarung disatukan atau dijahit. Sarung bermotif cobo’ menjadi lambang bahwa penggunanya sudah memiliki calon pasangan hidup (pacaran hingga proses melamar).
Motif Moppang
Sarung bermotif moppang menjadi motif sarung yang terkenal paling tua dan mungkin hampir punah. Sarung dengan motif ini sangat tabu untuk dipakai di luar rumah baik oleh pria maupun wanita yang masih lajang atau sudah menikah. Biasanya tersimpan di dalam kamar orang sudah berkeluarga dan hanya digunakan saat melakukan hubungan intim.
Setelah menyimak pembahasan di atas sekarang sahabat Fitinline jadi makin tahu kan kalau keberadaan sarung tenun khas Bugis ini bukan hanya sekedar untuk pelengkap gaya saja, tapi filosofi yang ada dalam sarung Bugis juga sangat sakral.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.