Kebaya tangkepan adalah wujud warisan budaya yang terus hidup dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Di artikel ini, kita akan membahas tentang apa itu kebaya tangkepan, ciri khasnya, bahan yang digunakan, serta ide padupadan kebaya tangkepan yang bisa dipakai dalam berbagai acara.
Apa Itu Kebaya Tangkepan?
Kebaya tangkepan adalah model kebaya klasih yang didesain tanpa bef atau kutubaru, dengan bagian dada yang menyatu. Biasanya kebaya ini terbuat dari bahan lurik atau kain polos, memiliki kerah khas yang berbeda dengan kebaya pada umumnya dan lebih sering dikenakan dalam acara-acara formal atau adat, khususnya di Yogyakarta.
Kebaya tangkepan dikenal juga dengan nama “kebaya Kartini”. Nama ini merujuk pada kebaya yang sering dikenakan oleh RA Kartini, tokoh penting yang memperjuangkan hak-hak perempuan pada masa penjajahan. Dalam tradisi Keraton Yogyakarta, kebaya tangkepan menjadi pakaian resmi bagi para Abdi Dalem wanita, simbol dari status dan kedudukan mereka dalam struktur keraton.
Sumber : https://shopee.co.id/
Kebaya tangkepan memiliki makna yang sangat dalam, terutama terkait dengan simbolisme keperkasaan dan keadilan. Dalam beberapa budaya adat, kebaya ini digunakan oleh raja atau pemimpin, yang menggambarkan ketegasan dan kewibawaan mereka. Oleh karena itu, kebaya tangkepan bukan hanya sekadar pakaian, tetapi juga lambang martabat dan kehormatan.
Ciri Khas Kebaya Tangkepan
Berikut adalah beberapa ciri paling khas dari kebaya tangkepan yang penting untuk kamu ketahui.
1. Desain Tanpa Bef (Kutubaru)
Kebaya tangkepan tidak memiliki bef atau kutubaru. Tanpa bef di bagian dada kebaya ini terlihat lebih simpel, tetapi tetap memancarkan kesan anggun dan elegan.
2. Bagian Dada Menyatu
Pada kebaya tangkepan, bagian dada kebaya dibuat menyatu, tidak terpisah seperti kebaya pada umumnya sehingga kesannya jauh lebih rapi dan tampilannya lebih terstruktur.
3. Kerah Yang Sangat Khas
Kebaya tangkepan memiliki kerah yang khas yakni berbentuk tegak atau sedikit melengkung yang memberikan sentuhan elegan pada tampilan keseluruhan kebaya.
4. Bahan Lurik atau Polos
Kebaya tangkepan biasa dibuat dari kain lurik maupun bahan kain yang polos. Bahan brokat biasanya tidak digunakan dalam kebaya tangkepan, karena kebaya ini lebih menonjolkan kesederhanaan dan keanggunan yang elegan.
5. Simbolisme Adat
Kebaya tangkepan sering kali digunakan dalam upacara adat atau acara lain yang mengedepankan nilai-nilai tradisi dan budaya. Di Yogyakarta, kebaya ini sangat identik dengan acara-acara yang melibatkan kebudayaan Keraton, seperti upacara adat atau perayaan penting.
Bahan untuk Kebaya Tangkepan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kebaya tangkepan biasanya terbuat dari bahan lurik maupun bahan kain polos yang memberi kesan klasik dan sederhana.
1. Kain Lurik
Kain lurik adalah bahan kain dengan corak garis-garisnya yang khas memiliki kesan elegan namun tetap sederhana. Lurik seringkali dipilih untuk kebaya tangkepan karena keunikan motifnya yang memberikan dimensi dan kesan hidup pada kebaya.
Sumber : https://sma3jogja.sch.id/
2. Kain Polos
Selain lurik, bahan polos seperti satin atau kain katun lainnya juga sering digunakan dalam pembuatan kebaya tangkepan. Pilihan kain polos memberikan kesan bersih dan rapi, serta memungkinkan kebaya tersebut tampil lebih elegan tanpa perlu banyak tambahan hiasan.
Sumber : https://www.blibli.com/
Ide Padupadan Kebaya Tangkepan
Walaupun kebaya tangkepan memiliki desain yang relatif simpel, padupadan yang tepat dapat membuat penampilan kamu semakin menawan. Berikut adalah beberapa ide padupadan kebaya tangkepan untuk berbagai acara:
1. Padupadan untuk Acara Formal
Untuk acara formal seperti pernikahan adat atau resepsi, kebaya tangkepan bisa dipadukan dengan jarik (rok tradisional Jawa) yang memiliki motif elegan. Tambahkan aksesoris seperti kalung emas atau perhiasan tradisional Jawa untuk memberikan kesan yang lebih mewah dan anggun.
Sumber : https://shopee.co.id/
2. Padupadan untuk Acara Semi-Formal
Jika kamu ingin tampil lebih modern namun tetap mempertahankan nuansa tradisional, kebaya tangkepan bisa dipadukan dengan rok panjang atau celana panjang berbahan sifon atau satin. Kamu juga bisa menambahkan aksesori modern seperti tas kecil atau sepatu hak tinggi untuk mempercantik penampilan.
3. Padupadan untuk Acara Santai
Untuk acara kasual, kamu bisa memakai kebaya tangkepan dengan celana batik atau rok midi yang lebih santai. Kamu bisa mengenakan sepatu flat atau sandal yang nyaman namun tetap stylish.
Sumber : https://www.tokopedia.com/
4. Padupadan dengan Hijab
Kebaya tangkepan juga bisa dipadukan dengan hijab bagi wanita yang ingin tampil lebih sopan dan tertutup. Pilih hijab dengan bahan yang ringan seperti sifon atau satin yang mudah diatur, sehingga tetap nyaman dan tidak mengganggu penampilan kebaya.
Sumber : https://www.idntimes.com/
Kebaya Tangkepan Jogja: Kekuatan Budaya yang Tak Lekang oleh Waktu
Sebagai bagian dari identitas budaya Jogja, kebaya tangkepan ini memiliki nilai-nilai luhur tentang keanggunan, kesederhanaan, dan kedudukan wanita dalam masyarakat. Meskipun trend busana terus berkembang, kebaya tangkepan tetap memiliki tempat yang istimewa di hati masyarakat.
Di tengah-tengah perkembangan model kebaya wanita terbaru, kebaya tangkepan tetap menunjukkan bahwa kesederhanaan dan keanggunan klasik tetap relevan dengan zaman. Oleh karena itu, kebaya tangkepan Jogja tetap menjadi pilihan utama untuk mereka yang ingin tampil anggun dengan sentuhan budaya yang mendalam.
Kesimpulan
Dengan desain yang sederhana namun elegan, kebaya tangkepan telah bertahan selama bertahun-tahun dan terus digunakan dalam berbagai acara. Selain itu berbagai pilihan padupadan dan bahan yang beragam, juga membuat kebaya tangkepan sangat cocok dijadikan pilihan yang tepat untuk mengekspresikan identitas diri dalam dunia mode yang terus berkembang.
Kalau kamu mau tahu lebih banyak lagi tentang seluk beluk kebaya, kamu bisa mendownload E-Book kami Di Sini.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.