Article

Satin mulai dikenal di daratan Eropa pada awal abad ke-20. Satin merupakan jenis kain yang ditenun dengan menggunakan teknik serat filamen sehingga memiliki ciri khas permukaan yang mengkilap, halus, dan licin. Bagian dalam atau belakang permukaan sebaliknya tidak licin, tidak mengkilap dan suram. Kilap satin berasal dari bahan sutra yang digunakan. Teknik penenunnya yang khas mengakibatkan adanya jalinan yang sangat minim pada kain. Proses menenun satin sangat khas, karena hanya warp (benang lungsi, filamen memanjang) dari filamen sutralah yang muncul dipermukaan, sementara weft (filamen benang pakan yang meregang) sama sekali tersembunyi. Warp melompati 8 weft atau lebih lalu turun satu weft, naik dan melompati 8 weft lagi dan seterusnya. Hasilnya adalah permukaan yang rata dan halus. Ketika baru keluar dari alat tenun, satin kelihatan berserat. Kemudian digiling pada silinder metal yang hangat, sehingga satin mendapat bentuk akhirnya yang licin mengilap, sekaligus lebih ketat dan awet. Weft pada satin biasa terbuat dari filamen katun atau linen, bisa juga satin dibuat warp maupun weft berbahan sutra. Hasilnya adalah satin berkualitas sangat baik, yang kedua sisinya mengilap, seperti satin de Lyon. Satin juga ada yang terbuat dari serat sintetis yaitu poliester.

Kain Satin

(Sumber: http://sosbud.kompasiana.com) 

(Sumber: http://modalkaya-myvoice.blogspot.com) 

Mencari kain tekstil murah dan berkualitas? Klik Disini untuk melihat katalog kain.

Satin banyak digemari karena kelembutan dan kilauannya yang terkesan glamour, seksi, dan feminim. Tidaklah mengherankan banyak wanita memakai pakaian dari satin, baik sebagai bahan untuk gaun maupun blus atau kemeja untuk menonjolkan sisi glamour dan sensualitasnya. Satin yang mengkilap dipercaya akan membawa pikiran ke alam fantasi dibanding bahan dari kain biasa. Satin juga banyak digunakan sebagai bahan untuk pakaian tidur (piyama atau kimono/robe) karena lembut.

Bagi sebagian orang, pakaian satin dianggap kurang cocok dikenakan karena sifat kain yang kurang mampu menyerap hawa panas dan keringat, terutama bagi mereka yang secara genetik lebih banyak berkeringat. Namun bagi penggila satin (satin fetish), satin cocok dikenakan pada kondisi apa saja, terutama untuk menarik perhatian lawan jenis.

Saat ini, satin tidak hanya dikenakan pada malam hari sebagai gaun malam ataupun baju tidur. Satin juga digunakan untuk gaun pesta, gaun pengantin, dan lingerie, jaket bisbol, celana atlet, celana pendek, kemeja, kebaya, dasi, sepatu balet, danlain sebagainya. Tak hanya mengkilap, namun satin juga memang enak dilihat dan diraba. Harga kain satin juga terjangkau, membuatnya semakin banyak diminati. Kain satin juga bisa digunakan sebagai kombinasi kain batik. Satin bisa dikenakan ke kantor untuk bekerja seharian penuh maupun untuk acara formal dan non-formal lainnya. Blus satin cocok dipadupadankan dengan rok maupun celana jeans.

Busana Berbahan Kain Satin

(Sumber: http://wolipop.com)

Terdapat beberapa jenis kain satin yaitu Duchesse Satin, Faconne Satin. Satin Slipper, Satin Delustered, Satin Damask. Satin cloth, Sateen, dan Satinet.

Duchesse Satin digunakan untuk busana, biasanya untuk gaun pengantin. Bahannya agak berat, kaku dan mengkilap di sisi luarnya saja.

Faconne Satin atau jacquard satin, merupakan jenis satin bermotif, misal bergaris-garis, bermotif paisley, atau desain lainnya. Satin ini muncul dalam beraneka berat dan kualitas, tapi cenderung lebih lembut dan fleksibel dibandingkan dengan Duchesse.

Satin Slipper sesuai namanya, digunakan sebagai bahan pembuat sepatu. Bahan ini bisa dicelup hingga berwarna serasi dengan gaun yang dipakai gadis-gadis ke prom night (pesta kelulusan SMU), atau pengiring pengantin, sepatu balet juga dibuat dari jenis satin slipper.

Satin Delustered yang juga disebut peau de soie (kulit sutra), adalah satin yang ringan. Satin ini tidak memiliki kilau yang biasa diasosiasikan dengan satin, kilauannya suram saja. Kelebihannya, ia tidak memiliki sisi baik dan buruk, jadi bisa digunakan sisi yang mana saja.

Satin Damask adalah satin sutra dengan desain floral yang rumit, seringkali berhiaskan pola timbul dari bahan beludru yang muncul di atas dasar satin.
Satin Cloth adalah bahan wol Prancis yang dibuat dengan tenunan ala satin, dan memiliki sisi luar yang halus. Kain yang beraneka warna ini biasa digunakan untuk gaun wanita karena sifatnya yang kuat dan awet. Lebar kainnya hanya sekitar 70 sentimeter, dan dikenal juga dengan nama Prancis, satin de laine.

Sateen adalah kain mengilap yang menggunakan weft dari bahan katun atau rayon.

Satinet adalah jenis satin yang sangat tipis, biasanya terbuat seluruhnya dari filamen sutra. Dan masih terdapat beragam jenis kain satin yang lainnya.

Sahabat Fitinline, jangan asal-asalan dalam memperlakukan kain satin, berikut kami berikan tips dalam merawat kain satin, yaitu cuci gaun satin dengan tangan agar kehalusannya terjaga. Cuci dengan air dingin dan detergen lembut karena pencucian dengan air panas akan membuat satin menciut sampai 20%. Rendam dalam ember berisi detergen lembut selama lima menit agar larutan detergen dapat menyerap debu dan kotoran, kemudian peras untuk mengeluarkan busa dan sabun lalu bilas dengan air dingin. Jangan digilas karena akan mempengaruhi kehalusan satin dan membuatnya mulur. Setelah mencucinya, jangan keringkan di dalam pengering. Beber kain satin secara merata di handuk, gulung handuk, dan tekan-tekan untuk mengeluarkan sisa air, lalu buka gulungan handuk, letakkan kain satin di atas handuk lainnya agar mengering pelan-pelan. Jauhkan satin dari cahaya matahari. Kain satin tidak perlu disetrika dengan panas tinggi, setrika saja bahan halus ini dengan setrika dingin atau hangat. Simpan satin ditempat sejuk dan kering, Satin yang sangat halus sebaiknya dicuci dengan sistem dry clean di laundry.
Semoga bermanfaat.

Tags: busana wanita, busana wanita dan pria, busana batik, busana batik modern, busana wanita terbaru, baju batik, baju batik kerja, baju batik kantor, baju batik wanita, baju batik pria, kemeja batik, dress batik, dress batik modern