Article

Homepage Article Fashion Design Hindari 8 Kesalahan Ini…

Hindari 8 Kesalahan Ini Saat Membuat Business Plan Bidang Fashion

Business Plan

Sumber: Unsplash.com / Eric Ward

“Gagal Merencanakan sama dengan merencanakan untuk gagal”

Dari pepatah yang telah dituliskan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebuah rencana dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari walau hal kecil sekalipun. Contohnya seperti menyusun rencana masakan yang akan dibuat untuk makan malam, memikirkan pakaian yang akan digunakan, hingga membuat business plan untuk memulai suatu bisnis.

Secara umum, rencana bisnis atau business plan merupakan sebuah dokumen yang memuat informasi penting dari suatu usaha. Dimulai dari maksud dan tujuan bisnis tersebut dibangun, metode yang digunakan untuk mencapai tujuan itu, serta memberikan solusi apabila ada kendala tertentu yang  berpotensi untuk muncul. Akhirnya, rencana bisnis tersebut pun bisa dipakai buat mencari sumber dana, memprediksi masa depan, hingga mengembangkan bisnis mencapai tingkat yang lebih tinggi.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa sebenarnya membuat rencana bisnis adalah modal utama bagi wirausahawan untuk menjalankan bisnis. Baik dalam bidang komunikasi, bidang transportasi, ataupun bidang fashion.  Sebab, hal tersebut juga bermanfaat untuk menjadi panduan mereka dalam memimpin dan menentukan ke arah manakah bisnis tersebut akan berjalan.

Baca Juga: Mudah Sekali! Ini Dia 4 Cara Membuat Business Plan di Bidang Fashion

Hanya saja dalam prosesnya, para wirausahawan seringkali melakukan beberapa kesalahan umum yang bisa berakibat buruk. Salah satunya, tidak memiliki rencana bisnis yang jelas. Hal itu pun membuat peta perjalanan dari bisnis fashion yang dibagun menjadi tidak terarah terhadap realisasi dari rencana tersebut.

Dilansir dari The Balance Small Business yang dikutip dari Okezone.com, ada beberapa kesalahan dalam bisnis yang sering dilakukan saat menyusun business plan bidang fashion. Di antaranya

1. Tidak membuat atau menuliskan rencana bisnis fashion yang sudah dipikirkan.

Business Plan

Sumber: Unsplash.com / Marissa Grootes

Hayo ngaku, siapa yang masih sering membuat rencana hanya di pikiran saja dan tidak dituliskan? Faktanya, masih banyak para wirausahawan tidak menuliskannya secara formal ataupun profesional. Tindakan tersebut pun dapat membuat orang lain ataupun investor kesulitan dalam memahaminya. Padahal jika dituliskan dengan jelas dan terstruktur. pebisnis mampu mendapatkan pinjaman modal dari investor untuk merealisasikannya. Setelah selesai dibuat, jangan dilupakan rencananya ya, Liners.

2. Masih kurang melakukan riset pasar ataupun penelitian.

Business Plan

Sumber: Unsplash.com / Scott Graham

Perlu disadari terlebih dahulu, proses membuat rencana bisnis sederhana sekalipun tidak bisa dilakukan dengan sistem kebut semalam (SKS) atau hanya sehari maupun dua hari. Sebab, Liners harus melakukan riset pasar secara mendalam terlebih dahulu tentang lingkup pasar yang ingin dijangkau.

Apalagi perkembangan industri dan ekonomi dunia saat ini berjalan dengan sangat cepat, sehingga informasi yang diperoleh hari ini belum tentu relevan di waktu yang mendatang. Adapun salah satu bentuk riset pasar yang dilakukan bisa berupa analisis kekuatan dan kelemahan dari kompetitor bisnis fashion Liners.

Baca Juga: 5 Cara Sederhana Untuk Membaca Tren Pasar Bisnis Fashion

3. Tidak punya tujuan yang jelas.

Business Plan

Sumber: Unsplash.com / Markus Winkler

Ingat, latar belakang dibentuknya sebuah rencana bisnis adalah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Jika tidak punya tujuan yang spesifik, sangat memungkinkan bagi wirausahawannya kebingungan dan kesulitan menentukan langkah yang akan diambil. Dimulai dari siapa lingkup masyarakat yang dituju, produk apa yang akan dijual, bagaimana menginovasikannya agar menjadi menarik, strategi pemasaran apa yang dipakai, dan masih banyak lagi.

4. Tidak mengetahui segmentasi target yang dituju.

Business Plan

Sumber: Unsplash.com / Eliott Reyna

Faktanya, kita tidak bisa menyenangkan hati semua orang dengan produk yang dibuat, Berdasarkan hal ini, Liners harus menentukan siapa segmen masyarakat yang dituju dan masalah apa yang dihadapi. Baru dari situ, baru pebisnis bisa memutuskan produk apa yang dijual dan cara mengembangkannya supaya sesuai dengan kebutuhan konsumen.

5. Tidak punya model bisnis yang jelas.

Business Plan

Sumber: Unsplash.com / Slidebean

Melihat adanya permasalahan ini, Liners bisa menggunakan business model canvas (BMC) untuk membuat model bisnis kalian. Secara garis besar, BMC merupakan strategi perencanaan untuk melihat gambaran ide bisnis dan merealisasikannya dengan cepat. Menariknya, metode BMC ini bisa terbagi menjadi sembilan elemen model bisnis seperti:

  • Customer Segments (segmentasi konsumen)
  • Value Proposition (proposisi nilai konsumen)
  • Channels (saluran)
  • Customer Relationship (hubungan konsumen)
  • Revenue Streams (sumber pendapatan)
  • Key Resource (sumber daya)
  • Key Activities (aktivitas yang dijalankan)
  • Key Partnership (kerjasama)
  • Cost Structure (struktur biaya)

6. Tidak melakukan branding

Business Plan

Sumber: Unsplash.com / Patrik Michalicka

Brand merupakan salah satu cara untuk membangun identitas atau jati diri perusahaan terhadap mata masyarakat. Di mana hal ini bermanfaat untuk membedakan produk yang dimiliki dengan produk sejenis lainnya. Tentunya masyarakat akan sulit mengenali usaha Liners apabila brand tidak diurus sejak awal pembangunan. Hadirnya bentuk sebuah brand dapat dilihat dari bentuk logo, kampanye, ataupun visi misi yang dibuat.

7. Lalai dan mengabaikan realitas pasar.

Business Plan

Sumber: Unsplash.com / Carlos Muza

Kalau produk berupa barang atau jasa yang dibuat sudah jadi, jangan lupa diuji cobakan terhadap pasar terlebih dahulu sebelum dijual. Hal itu bertujuan agar untuk melihat bagaimana audiens merespon produk tersebut dalam kondisi nyata. Tidak berhenti sampai di situ, Liners juga harus mengetahui siapa yang menjadi pesaing dan strategi supaya bisa unggul dari mereka.

8. Persiapan keuangannya tidak matang.

Business Plan

Sumber: Unsplash.com / Jason Leung

Eits, ingat bahwa permasalahan keuangan adalah hal yang cukup sensitif sehingga harus direncanakan dengan sebaik mungkin. Adapun beberapa kelalaian yang umum dilakukan saat membuat bisnis. Pertama, tidak realistis terhadap pengeluaran. Ada kalanya, para pebisnis tidak memperhatikan berbagai biaya yang tidak terduga sehingga perputaran uang menjadi tidak teratur.

Selanjutnya adalah sikap terlalu optimis yang justru berpotensi mengabaikan hal-hal kecil dan membuat proyeksi arus kas membesar. Terakhir, salah membuat rencana keuangan yang disebabkan berbagai faktor. Salah satunya seperti kenaikan harga pokok produksi sehingga jumlah keuntungan yang didapat semakin kecil.

Menyadari adanya potensi kelalaian tersebut, maka dari itu pebisnis harus mengetahui dahulu berapa jumlah modal yang dibutuhkan, serta jumlah perolehan keuntungan dari kegiatan operasional bisnis. sesuaikan dengan realitas pasar di lapangan sehingga persiapan keuangannya lebih teratur.

Baca Juga: Ini Nih, 6 Cara Mengatur Keuangan dalam Bisnis Fashion-mu

Bagaimana Liners, sudah tahu kesalahan apa saja yang umum dilakukan saat membuat rencana usaha? Harapannya, Liners pun bisa memaksimalkan rencana dari bisnis yang dibuat agar tetap bisa memberikan keuntungan.

Pantau terus media Fitinline.com untuk mendapatkan informasi seputar bisnis fashion lainnya.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.