Dalam sebuah industri garment, keberadaan merchandiser bisa dibilang memiliki peran yang sangat penting karena melalui mereka rantai suplly dan rantai proses bisnis garment bisa berjalan dengan baik. Lantas kira-kira apa saja ya sebenarnya tugas dan tanggung jawab seorang merchandiser di industri garment itu sendiri?.
Definisi Merchandiser
Ditinjau dari asal bahasanya merchandiser sebenarnya dapat diartikan sebagai orang yang mengurus barang dagangan. Khusus di industri garment merchandiser sendiri tak ubahnya seperti jembatan antara buyer dan industri pabrikan yang bertanggung jawab mengatur pembuatan produk berkualitas supaya terselesaikan dengan tepat waktu.
Sumber : http://www.garmentsmerchandising.com/
Seorang merchandiser garment juga harus melakukan beberapa pekerjaan lain seperti membeli bahan baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produk, menghitung harga jual dan harga produksi, mengatur proses penempatan produksi, mengawasi proses produksi, memberikan instruksi pengiriman sampai mengurus jadwal pengiriman.
Sumber : https://textilelearners.com/
Tanggung Jawab Merchandiser Garment
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail lagi mengenai semua tanggung jawab yang harus dikerjakan merchandiser di industri garment simak pembahasan berikut yuk.
1. Komunikasi Internal dan Eksternal
Seorang merchandiser bertugas melakukan negosiasi dan menjalin kesepakatan dengan buyer serta pihak terkait lainnya seperti suplayer, departement produksi dan produsen kain untuk menunjang kelancaran proses produksi pakaian. Baik itu pakaian pria, pakaian wanita maupun pakaian anakdi garment.
Sumber : https://www.altitudeadvisory.com.au/
2. Sampling
Sampling merupakan salah satu tugas terpenting bagi semua merchandiser garment, karena sampel harus dikembangkan sesuai instruksi buyer. Tahapan pengembangan sample sendiri sebenarnya memiliki istilah penyebutan yang berbeda beda masing masing buyer, akan tetapi konsepnya kurang lebih tetap sama.
Sumber : https://www.techpacker.com/
a. Pengembangan Sampel
Merchandiser berkewajiban untuk memastikan bahwa pengerjaan dan pengembangan sample berjalan sesuai rencana. Dengan begitu kalau ada proses tambahan seperti pencetakan (print), bordir (embroidery) atau pencucian (washing/dyeing) semua harus berjalan dengan baik.
b. Pengecekan Sample
Setelah Sample selesai, harus diperiksa menyeluruh mulai dari spec, kelengkapan aksesoris garmen, jahitan dan detail sewing lainnya oleh bagian quality control (QC) dan quality assurance (QA) sebelum dikirimkan kepada buyer dengan standar quality yang bagus.
Beberapa jenis sample yang biasa digunakan dalam sebuah industri garment diantaranya:
- Reference sample merupakan contoh atau desain sample yang nantinya bisa ditiru untuk dijadikan referensi sample yang akan dibuat. Sample ini biasanya hanya diambik konstriksi atau tampilannya saja kemudian digunakan sebagai sample referensi.
- Proto sample merupakan sample percobaan yang dibuat dengan material seadanya untuk dipresentasikan kepada buyer. Bila memiliki sample referensi merchandiser bisa menirunya dan membuat proto sample sebagai tindak lanjutnya.
- Counter sample merupakan feedback dari proto sample yang dibuat setelah mendapat persetujuan buyer. Counter sample ini biasanya dirancang dengan menggunakan bahan yang hampir mirip seperti bahan aslinya nanti.
- Fit sample merupakan sample yang sudah melalui proses fitting kemudian diukur perpotongnya berdasarkan hasil fitting dengan menyesuaikan kebutuhan pattern. Dibeberapa buyer, fit sample kadang disebut juga sebagai yellow seal atau white tag.
- PP sample merupakan standar sample dengan material asli yang sudah diapproved oleh buyer. Sama halnya dengan fit sample, penyebutan PP sample pada masing-masing buyer juga berbeda, ada yang menyebutnya green tag, green seal dan lain sebagainya.
- Pre production sample merupakan sample yang disiapkan sebelum proses produksi dimulai. Tujuan utamanya yaitu untuk mengetahui apakah pabrik membuat sample yang sesuai dengan permintaan buyer apa tidak.
- Production sample merupakan hasil sample atau garment yang sudah melewati proses sewing. Sample ini dibuat untuk mengecek ulang apakah garment yang sedang proses sewing di line sama seperti sample yang diminta oleh buyer.
- Top sampel merupakan sample yang harus dikirimkan kepada buyer paling lambat 7 sampai 10 hari sebelum hand over date. Ketentuan batas pengiriman top sample ini masing masing buyer berbeda, harus menyesuaikan dengan regulasinya.
- Shipping sample merupakan sample yang dikirimkan setelah garment selesai ekspor. Untuk kuantiti sample ini menyesuaikan dengan permintaan dan biasanya dikirim sebagai regulasi terakhir.
- Setelah sample diterima buyer, direview buyer dan dietujui oleh buyer selanjutnya sampel siap untuk diproduksi dan order akan diturunkan.
3. Menyiapkan Lembar Order Internal
Seorang merchandiser garment harus mempersiapkan berbagai jenis lembar rangka internal seperti rincian biaya, sheet order dan lain sebagainya.
- Untuk memperoleh keuntungan sebanyak mungkin merchandiser harus memperhitungkan besarnya biaya yang dikeluarkan dengan pemasukan nantinya.
- Untuk menghindari kerugian, maka seorang merchandiser harus tepat dalam menentukan biaya produk “costing sebuah produk” sebelum final order.
Sumber : https://www.fiverr.com/
4. Menyiapkan Pesanan Buyer
Setelah konfirmasi pesanan, merchandiser garment harus memesan dan menyimpan segala jenis hiasan dan asesoris yang diminta oleh buyer. Berbagai jenis pesanan buyer yang harus disiapkan oleh merchandiser garment diantaranya berupa bahan kain, benang jahit, hiasan dan aksesoris lainnya.
Butuh bahan kain berkualitas dengan harga murah untuk membuat pakaian pria, pakaian wanita maupun pakaian anak?. Sebagai bahan pertimbangan anda bisa melihat-lihat dulu koleksi bahan kain dari kami Di Sini.
5. Testing di Laboratorium
Melakukan uji lboratorium menjadi tugas penting lainnya yang harus dilakukan oleh merchandiser garment. Pada tahap ini merchandiser akan mengadakan pengecekan sekaligus pengontrolan lewat uji laboratorium (seperti blanket test, shrinkage test, weight fabric, crocking test, laundry test, bowing and skewing dan lain-lain).
6. Membuat Mock Up
Pembuatan mock up untuk pencetakan (print), bordir (embro), washing, swatch dan yang lainnya untuk meminta konfirmasi dari buyer. Mock up itu sendiri dapat didefinisikan sebagai potongan material yang merepresentasikan suatu bagian tertentu dalam garmen untuk pengujian workmanship.
Sumber : https://pixelbuddha.net/
7. Membantu Departemen Produksi dan QC
Merchandiser garment harus menjalin hubungan baik dengan departemen produksi garment dan QC untuk memastikan bahwa proses produksi yang dilakukan di garment bebas dari segala macam kesalahan.
8. Mengambil Tanggung Jawab Untuk Inspeksi
Inspeksi harus dilakukan sebelum pengiriman produk ke pembeli. Di sini merchandiser garment memainkan peran penting untuk memeriksa produk dengan menggunakan departemen QC.
- Dalam industri garment sendiri, quality control mencakup semua usaha yang dilakukan untuk mengendalikan, menyeleksi dan menilai kualitas suatu produk pakaian pria, pakaian wanita maupun pakaian anak agar sesuai standar mutu yang diinginkan. Dengan kata lain tujuan utama dari quality control yaitu:
- Untuk memperoleh keuntungan dengan cara yang fleksibel.
- Untuk menjamin agar pelanggan merasa puas dan investasi bisa kembali.
- Untuk memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.
Sumber : https://www.textiletoday.com.bd/
9. Memberikan Instruksi Pengiriman
Memberikan instruksi pengiriman menjadi tugas penting bagi para merchandiser garment. Di sini buyer akan menyarankan berbagai instruksi kepada departemen produksi tentang pengiriman pesanan garment. Dengan dasar instruksi tersebut departemen produksi akan mengirimkan produk ke pembeli.
- Merchandiser bertugas untuk menginformasikan segala hal diperlukan mengenai packaging yang diinginkan oleh buyer saat meeting dilakukan.
- Merchandiser bertugas untuk memastikan segala hal dalam packaging style tersebut tidak ada masalah sesuai dengan regulasi.
- Jika ada hal yang keluar dari regulasi maka seorang merchandiser harus menginformasikan kepada buyer dan meminta approval.
10. Follow Up Shipment
Setelah semua proses selesai dilakukan maka tugas terakhir seorang merchandiser yaitu memastikan dan follow up schedule shipment sesuai dengan delivery date yang ditetapkan oleh buyer. Yang paling penting informasikan kuantiti shipment garmen kepada buyer.
- Ketika ada problem dalam pengiriman, misalnya kuantiti masih kurang maka merchandiser harus mengajukan permintaan extend atau delay shipment dan meminta konfirmasi terlebih dahulu ke buyer.
- Apabila buyer confirm, maka shipment akan berjalan apa adanya sesuai dengan persetujuannya. Semua report yang diingikan juga harus diinformasikan secara berkala, misalnya report cutting, sewing dan packing.
- Sebelum shipment, garmen tersebut juga harus melalui proses final inspection oleh inspektur yang terpercaya dan schedule final inspection juga harus diinformasikan kepada buyer.
Kualifikasi Merchandiser Garment Yang Baik
Dengan tanggung jawabnya yang begitu besar yakni berperan aktif dalam melakukan komunikasi tiga arah (buyer, supplier, factory), serta membuat planning dan menyiapkan segala sesuatu mengenai detail garment, sudah pasti bahwa untuk menjadi seorang merchandiser yang baik diperlukan kualifikasi tertentu.
Tertarik untuk menekuni profesi yang satu ini?. Berikut beberapa kualifikasi dan kriteria yang harus dipenuhi bila anda ingin menjadi seorang merchandiser garment yang baik dan berkualitas.
1. Keterampilan Komunikasi
Kemampuan untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi dengan baik kepada buyer, suplier serta seluruh pihak yang terlibat dalam proses produksi menjadi salah satu kunci paling penting dan krusial bagi seorang merchandiser.
- Suatu informasi yang teramat penting bisa sampai ke pendengar dengan baik tergantung tingkat penyampaian dan komunikasi dari seorang merchandiser.
- Ketika terjadi miskomunikasi antara seorang merchandiser dengan supplier, produsen dan buyer, maka akan berdampak pada pesanan tersebut.
- Keterampilan dan kemampuan dalam berkomunikasi bisa dilatih dengan cara memperbanyak presentasi dan berbicara dalam event yang besar.
2. Kemampuan Berbahasa Inggris
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital seperti sekarang ini skill berbahasa Inggris memang menjadi salah satu kriteria yang dicari dan dibutuhkan untuk seorang merchandiser garmen karena mayoritas industri garmen di tanah air akan melibatkan pihak luar.
- Skill berbahasa inggris yang baik akan membantu seorang merchandiser untuk berkomunikasi dengan baik kepada pembeli atau buyer dari luar.
- Tapi jika di lingkungan kerja nantinya anda hanya berhubungan dengan pihak lokal maka anda tidak perlu mahir berbahasa Inggris.
- Pengetahuan Mengenai Produk
- Seorang merchandiser seharusnya juga mengetahui pengetahuan produk yang dibutuhkan dadiminati pasar. Dengan kemampuan membaca kondisi pasar, selain mendapatkan informasi yang benar tentang produk dari pembeli tetapi juga kita bisa menyarankan informasi akurat ke pabrikan mengenai kebutuhan pasar.
3. Keterampilan Komputer
Karena semua jenis pencatatan dan pembentukan basis data kebanyakan dilakukan dengan sistem komputer maka keterampilan untuk menggunakan komputer sudah menjadi suatu hal yang harus dikuasai seorang merchandiser.
- Jika anda memiliki pengetahuan yang cukup tentang teknologi komputer maka pekerjaan anda akan menjadi lebih mudah.
- Komunikasi selain dilakukan dengan cara lisan juga bisa dilakukan secara verbal seperti menggunakan email.
- Kemampuan dalam menulis email juga sangat diperlukan oleh merchandiser jadi anda juga harus tahu etika dan tata krama dalam beremail dengan baik.
4. Melakukan Perhitungan Konsumsi
Seorang merchandiser pakaian, baik itu pakaian pria, pakaian wanita maupun pakaian anak harus memenuhi syarat perhitungan yang akurat, misalnya memiliki skill perhitungan konsumsi bahan kain yang benar, memiliki pengetahuan kalkulasi untuk mendapatkan keuntungan dari suatu pesanan.
Melakukan perhitungan konsumsi yang akurat menjadi titik kunci yang harus dikuasai merchandiser untuk mencapai keuntungan yang maksimal.
- Jika anda bisa menghitung konsumsi bahan seminimal mungkin maka anda bisa mengurangi pemborosan yang tidak diperlukan.
- Dengan memperkirakan biaya yang nantinya akan dikeluarkan anda bisa lebih menghemat pengeluaran perusahaan.
5. Mengetahui Situasi dan Performa Pabrik
Seorang merchandiser harus mengetahui tentang situasi pabrik saat ini dan mempunyai cukup data mengenai performa pabrik. Misalnya kemampuan produksi dan kualitas dari pabrik itu sendiri. Sebab jika tidak nantinya akan menimbulkan masalah ke depannya dalam pengiriman pesanan.
- Ketidaktahuan merchandiser akan situasi pabrik akan menciptakan kesan buruk pada seorang merchandiser karena dianggap tidak bisa membuat planning yang matang
- Ketidak merchandiser akan performa pabrik akan menyebabkan kesalahan dalam memperkirakan segala sesuatunya dalam proses produksi sesuai dengan pesanan.
- Karena alasan itulah untuk menjadi seorang merchandiser yang baik harus memenuhi syarat tersebut dan memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang pabrik menjadi suatu keharusan.
6. Memiliki Kemampuan Meyakinkan Yang Sangat Baik
Selama menyelesaikan pesanan, sebuah masalah dalam proses produksi adalah suatu hal yang wajar, karena dikerjakan oleh banyak orang dan tingkat konsistensi perorang bisa berbeda-beda.
Di sini kemampuan seorang merchandiser untuk menyelesaikan dan pengambilan keputusan menjadi suatu hal yang sangat krusial.
Jika terjadi hal yang tidak diinginkan merchandiser harus dapat meyakinkan buyer bahwa masalah akan bisa diatasi dan tidak akan mengganggu proses pengiriman barang.
7. Cepat Dalam Pengambilan Keputusan
Ketika seorang merchandiser berurusan dengan buyer, terkadang mereka harus mengambil keputusan penting untuk pesanan itu. Pengetahuan dari merchandiser akan membantu untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam kasus seperti itu.
8. Mampu Bekerja Dalam Tim
Kemampuan untuk bekerja dalam tim atau kelompok menjadi kriteria penting yang harus dimiliki seorang merchandiser. Dengan demikian jika anda berada dalam sebuah tim atau kelompok maka anda dapat dengan mudah mendapatkan dukungan yang sangat penting dari rekan setim anda.
- Keberhasilan dalam membuat produk garment sepenuhnya akan tergantung pada kerja sama antar anggota pendukung atau anggota tim.
- Kerjasama team yang baik akan membantu dan mempercepat tingkat penyelesaian suatu pekerjaan.
- Merchandiser yang tidak mempunyai kemampuan berkerja sama dalam sebuah tim akan mempersulit pekerjaan dirinya sendiri.
9. Pengetahuan Tentang Pasar Dunia
Jika anda ingin menjadi seorang merchandiser yang memenuhi syarat dan kategori berkualitas maka anda perlu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang pasar serta mengetahui produk seperti apa yang sedang dibutuhkan dan digandrungi masyarakat.
- Dengan mengetahui kondisi pasar maka anda bisa lebih mudah untuk merencanakan kegiatan produksi.
- Dengan mengetahui kondisi pasar anda bisa lebih mudah untuk memperkirakan besaran biaya yang dikeluarkan serta potensi keuntungan yang bisa dicapai.
- Pengetahuan tentang pasar juga menjadi titik kunci paling penting yang harus dikuasai seorang merchandiser pakaian, baik itu pakaian pria, pakaian wanita maupun pakaian anak.
10. Kualitas Analitis Yang Sangat Baik
Kualitas analitis juga menjadi faktor sangat penting yang dikuasai oleh merchandiser karena keadaan pasar yang tidak stabil dan selalu berubah ubah sesuai dengan mode.
Dengan kemampuan analisis yang akurat dan terpercaya merchandiser garment bisa lebih mudah mengidentifikasi permintaan dan persediaan barang di masa depan.
Dengan kemampuan analisis yang akurat dan terpercaya di masa depan tidak akan adanya penumpukan stock yang berlebihan.
Demikian gambaran singkat mengenai definisi, tanggung jawab serta kualifikasi seorang garment merchandiser yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau sahabat Fitinline mau tahu lebih banyak lagi informasi penting terkait dengan dunia garment, clothing dan juga fashion desain simak terus artikel dari kami ya.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.