Tingginya minat masyarakat dalam berbelanja pakaian tidak dapat dipungkiri memang menarik perhatian banyak orang untuk menjadikan fashion sebagai bisnis masa depan yang menjanjikan. Khusus untuk anda yang ingin mencoba peruntungan di bidang ini kenali dulu yuk pilihan usaha yang dapat anda coba.
Pengertian Bisnis Fashion
Bisnis fashion dapat didefinisikan sebagai bisnis yang dapat memberikan keuntungan besar karena sampai kapanpun fashion akan tetap menjadi kebutuhan banyak orang. Bukan hanya bagi pemilik modal besar saja namun siapa saja yang memiliki kemauan untuk berkembang juga bisa menjalankan usaha fashion.
Sumber : https://www.equipmentfr.com/
Sebelum membahas lebih jauh tentang jenis-jenis usaha di bidang fashion, penting bagi anda untuk mengetahui bahwa berdasarkan tujuan utamanya usaha dalam bidang fashion sendiri secara umum dapat dibedakan ke dalam tiga kelompok.
- Usaha komersil yang didirikan dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Para pelaku usaha ini sering disebut entrepreneur.
- Usaha nonkomersil yang didirikan dengan unsur sosial sebagai tujuan utamanya sehingga menomorsekiankan pencarian laba.
- Usaha semi komersial yang dalam operasinya mengedepankan aspek sosial sekaligus mencari laba secara seimbang.
Sumber : https://www.mariannalanzilli.it/
Bila dibandingkan dengan usaha lainnya, resiko kerugian dari bisnis fashion ini bisa dibilang masih minim karena peminatnya sangat banyak. Selain itu peluang usaha yang dikembangkan juga masih terbuka lebar baik untuk para pemula maupun untuk pelaku usaha yang sudah berpengalaman.
Jenis-Jenis Usaha Dibidang Fashion
Terlepas dari apapun tujuan yang hendak di capai, usaha fashion sendiri secara garis besar dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis yakni usaha menjahit perseorangan, atelier, boutique, usaha konveksi, pendidikan busana, reseler produk fashion serta online shop yang memiliki karakteristik berbeda satu sama lain.
Usaha Menjahit Perseorangan
Usaha menjahit perseorangan merupakan jenis usaha menjahit busana pria dan busana wanita yang biasa dilakukan secara individual. Dari sisi produknya pun busana yang dibuat secara perseorangan umumnya diselesaikan secara utuh setiap satu (pcs) busana sebelum dilanjutkan untuk membuat jenis busana yang lainnya.
Sumber : https://www.dailymail.co.uk/
Bergantung pada model pelaku usahanya bisnis perorangan ini sebenarnya bisa dibedakan lagi menjadi tiga kategori yakni berupa modiste, tailor dan haoute couture.
1. Modiste
Modiste merupakan istilah yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan seorang wanita yang ahli dalam membuat busana wanita. Dalam artian modiste sendiri merupakan nama profesi penjahit yang memproduksi busana wanita berdasarkan pesanan pelanggan (make to order).
Untuk membuat busana sesuai model dan ukuran yang diinginkan hampir semua pekerjaan mulai dari mengukur, memotong, menjahit, hingga penyelesaiaan dilakukan sendiri. Alat yang digunakan pun juga masih sangat sederhana dan terbatas pada peralatan jahit standar.
Ciri paling khas yang membedakan busana buatan modiste dengan jenis busana lainnya yaitu:
- Sebagai produk yang dihasilkan dari usaha perorangan jahitan busana modiste terbilang halus.
- Model baju yang dibuat di modiste didesain berdasarkan permintaan pelanggan, jadi model busana yang dihasilkan tidak selalu unik karena tergantung selera pelanggan.
- Ukuran busana dibuat berdasarkan ukuran tubuh pelanggan.
- Tarif yang ditetapkan oleh modiste sangat bervariasi. Semakin halus jahitan seorang modiste, semakin tinggi ongkos jahitnya.
Sumber : https://fitinline.com/
2. Tailor
Tailor merupakan usaha menjahit perorangan yang biasanya mengerjakan busana khusus pria. Model busana yang termasuk ke dalam jenis busana tailoring yaitu berupa busana untuk kerja atau busana pesta seperti setelan jas (kemeja pantalon dan jas) yang terkadang dilengkapi dengan vest.
Berdasarkan tipenya, busana pria yang dibuat di tailor sendiri dapat dibedakan ke dalam dua macam kategori yaitu berupa the hard tailoring dan the soft tailoring.
- Hard Tailoring
Hard tailoring merupakan jenis busana tailoring yang dibuat dari bahan yang memiliki konstruksi tetap dan bersifat agak kaku, sehingga bentuknya terkesan kuat dan bersifat maskulin.
- Soft Tailoring
Soft tailoring merupakan jenis busana tailoring yang dibuat dari bahan yang memiliki konstruksi kain tetap dan bersifat lembut, tidak kaku, sehingga bentuknya terkesan lebih kuat dan dapat mengikuti bentuk tubuh.
Sumber : https://ravisehgal.com/
3. Houte Couture
Ditinjau dari asal bahasanya istilah “haute couture” sebenarnya diambil dari bahasa Perancis “haute” yang berarti “tinggi” dan “couture” yang berarti “tata busana”. Jadi usaha ini sebenarnya lebih mengutamakan pada detail potongan yang indah, dan menitikberatkan pada penggunaan bahan berkualitas tinggi.
Ciri paling khas yang membedakan busana haute couture dengan jenis busana lainnya yaitu:
- Busana haute couture umumnya memiliki desain yang eksklusif.
- Menggunakan bahan berkualitas tinggi, mahal bahkan beberapa ada yang melibatkan banyak materi tak lazim.
- Busana couture dijahit dengan tingkat ketelitian tinggi oleh para desainer baju yang mumpuni.
- Penyelesaian busana wanita banyak dilakukan dengan tangan sehingga mutu jahitan sangat bagus.
- Dalam dunia desain fashion haute couture sering disebut sebagai supremasi fashion, yakni level rancangan paling tinggi.
- Busana couture terkesan lebih megah dan bercitra seni.
- Detail handmade pada busana haute couture sangat sulit bahkan jarang ditemukan pada koleksi ready to wear.
Sumber : https://www.liveitloveitmakeit.com/
Usaha Atelier
Istilah atelier dalam bahasa Perancis memiliki arti tempat kerja, bengkel atau workshop, sementara dalam istilah busana atelier dapat diartikan sebagai rumah mode atau tempat untuk mengolah mode pakaian.
- Pengelolaan usaha pada atelier lebih luas dibanding dengan modiste dan tailor baik dari segi peralatan, staf pegawai, maupun organisasi.
- Selain menerima jahitan perseorangan atelier juga menerima order dalam jumlah besar termasuk membuat lenan pelengkap kebutuhan rumah tangga dan menjual pakaian jadi.
- Metode yang diterapkan dalam pembuatan pola baju yaitu berupa pola konstruksi. Dimana pola konstruksi tersebut secara keseluruhan dibuat berdasarkan ukuran badan pemakai dan digambar dengan perhitungan matematis.
- Aelier ini juga menghasilkan busana madya atau tingkat menengah.
- Ukuran, model baju dan bahan kain yang digunakan untuk membuat busana di atelier bisa didapatkan dari konsuman ataupun pemilik bengkel atelier.
Sumber : https://www.manichinistore.com/
Butuh bahan kain berkualitas dengan harga murah untuk membuat busana pria maupun busana wanita?. Anda bisa mendapatkan bahan kain dari kami Di Sini.
Usaha Butik
Boutique atau butik dapat didefinisikan sebagai sebuah toko pakaian yang menyediakan berbagai macam model baju berkualitas tinggi. Selain menjual pakaian siap pakai, di tempat ini biasanya tersedia pula berbagai macam aksesoris termasuk di dalamnya ada sepatu, sandal, tas, ikat pinggang, manset, hairpiece dan dasi.
Ciri paling khas yang membedakan pakaian buatan butik dengan jenis busana lainnya yaitu:
- Busana yang dijual di butik biasanya bersifat sangat eksklusif, dijahit halus dan tidak diproduksi secara massal.
- Jahitan dan penyelesaian busana butik lebih banyak dikerjakan dengan tangan.
- Ukuran busana butik biasanya dibuat berdasarkan ukuran tubuh tertentu atau disesuaikan dengan ukuran standard dunia mode.
- Karena dibuat oleh seorang perancang busana modelnya cenderung unik dan tidak pasaran.
- Pakaian butik hanya diproduksi satu potong hingga tiga potong untuk satu model. Semakin sedikit diproduksi, semakin eksklusif butik tersebut.
- Butik-butik paling eksklusif umumnya hanya membuat satu setel busana dari satu model, lengkap dengan aksesoris yang senada dengan tema busana.
- Busana butik termasuk jenis adi busana oleh sebab itulah harga jualnya relatif sangat mahal.
Sumber : https://qctimes.com/
Berbicara tentang jahitan standar butik, tiap-tiap busana yang dihasilkan umumnya juga harus memenuhi syarat atau kriteria khusus, beberapa diantaranya:
- Pakaian yang berkualitas baik umumnya dijahit menggunakan stik kecil. Semakin kecil stik yang digunakan maka jahitan semakin rapat dan halus jahitannnya (1 cm berisi 4 – 6 stik).
- Obrasan pada tepi pakaian memiliki tampilan dan bentuk yang rapi, tidak mengkerut, warna benang obras sesuai warna bahan kain.
- Rollsome rapi, kecil, halus tidak mengkerut, warna benang rollsome serasi dengan warna bahan kain.
- Jahitan pakaian tidak loncat, tidak renggang, halus serta sesuai dengan bentuk tubuh, tidak datar.
- Menggunakan material yang berkualitas tinggi, baik untuk bahan kain, benang, resleting, viselin, renda, maupun pelengkap pakaian lainnya.
- Mengikuti standar pola Internasional untuk wanita. Lebar badan muka ditambah 1 cm dari lebar belakang. Kerung lengan depan lebih masuk 1 cm dari belakang (jahitan lengan maju 1 cm dari jahitan samping badan). Kampuh (sisa jahitan dalam minimal 2 cm).
- Bagian yang tampak dari luar seperti resleting, kerah dan lubang kancing harus dikerjakan degan hati-hati sehingga bentuknya terkesan lebih bagus, halus dan benar.
- Untuk kain yang bermotif seperti kain batik, potongan motifnya harus bertemu.
- Bagian kerah pakaian biasanya dilengkapi dengan bahan pelapis sepeeti viseline atau staplex kecuali kerah rebah dan frill.
- Penyelesaian pada bagian bawah gamis dan keliman baju atau lengan dikerjakan dengan cara di “sum” atau tidak dijahit.
Usaha Konveksi
Usaha konveksi dapat didefinisikan sebagai usaha bidang busana yang memproduksi pakaian jadi secara besar-besaran atau secara massal. Dalam banyak literatur usaha konveksi ini disebut dengan home industri namun apabila kapasitas produksinya sangat besar usaha busana ini lazimnya disebut dengan usaha garmen.
Dilihat dari produk yang dihasilkan usaha konveksi ini sebenarnya lebih berfokus pada busana ready-to-wear (Bahasa Inggris) dan pret-a-porter (bahasa Perancis) hanya saja ukuran busana yang dibuat tidak berdasarkan pesanan pelanggan, melainkan menggunakan ukuran yang telah di standarkan.
Ciri paling khas yang membedakan busana wanita dan pria buatan usaha konveksi dengan jenis busana lainnya yaitu:
- Busana pria maupun busana wanita yang dibuat di usaha konveksi biasanya dijahit dalam partai besar oleh pabrik atau industri kecil.
- Proses pengerjaan dan penyelesaian jahitannya secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan mesin industri.
- Setik jahit yang dihasilkan biasanya berjarak panjang dan tampak dari bagian luar busana.
- Ongkos jahit usaha konveksi biasanya cenderung lebih murah dan dapat dijangkau oleh hampir seluruh lapisan masyarakat.
- Model baju yang dibuat di usaha konveksi biasanya cenderung lebih simple dan tidak terlalu rumit. Beberapa diantaranya ada kaos, jaket, celana, kemeja dan pakaian sejenisnya.
- Produk pakaian hasil usaha konveksi sendiri kualitasnya cukup beragam ada kualitas tinggi, sedang dan rendah.
- Ukuran yang digunakan pada usaha konveksi biasanya telah distandarkan dalam ukuran S, M, L, XL dan lain sebagainya. Sementara untuk kualitas eksport biasanya menggunakan ukuran standart Internasional.
Sumber : http://modekonveksibanten.blogspot.com/
Ingin membuat baju sendiri tapi masih bingung bagaimana cara menggambar polanya?. Kalau mau cara yang lebih praktis anda bisa mendownload pola baju siap pakai dari kami Di Sini.
Pendidikan Busana
Pendidikan di bidang busana merupakan usaha yang busana yang tidak berkaitan langsung dengan pembuatan busana karena bergerak dalam bidang jasa pendidikan. Sebab pendidikan busana sendiri lebih berfokus pada pelatihan sumber daya manusia untuk menyiapkan tenaga terlatih yang dapat bekerja pada usaha bidang busana.
Pendidikan busana secara formal terdapat di sekolah maupun universitas, sedangkan pendidikan nonformal terdapat pada kursus menjahit. Usaha ini cukup potensial karena pasar Indonesia masih membutuhkan guru busana, akademisi busana, reporter dan editor busana, bahkan operator pabrik garmen.
Dalam kursus menjahit terdapat beberapa tingkatan kursus yang diatur oleh Direktoral Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Depdiknas.
a. Tingkat Ketrampilan Dasar
Pada tingkat keterampilan dasar diberikan pengetahuan dasar cara memotong, menjahit pakaian sehingga seseorang yang mengikuti kelas ini dapat menjahit busananya sendiri. Tingkat ini tidak memerlukan syarat pendidikan sebelumnya.
b. Tingkat Costumiere
Pada tingkat costumeire diberikan model-model baju yang sulit sehingga tenaga penjahit yang dihasilkan diharapkan sanggup menerima jahitan dari orang lain.
c. Tingkat Coupeuse
Pada tingkat coupeuse diajarkan berbagai cara mengubah model baju dan menyelesaikan pakaian secara tailoring. Tingkat ini mencetak tenaga ahli yang dapat membuka modiste, tailor atau bahkan atelier.
d. Tingkat Kursus Instruktur Menjahit
Tingkat kursus instruktur menjahit merupakan level pendidikan yang mampu mencetak instruktur menjahit yang mempunyai wewenang mengajar pada kursus menjahit.
Sumber : https://zoyadesigns.com/
Usaha Sablon
Bisnis sablon kaos menjadi salah peluang usaha berikutnya yang paling menarik untuk dicoba saat ini, mengingat kaos akan selalu dicari dan dibeli oleh masyarakat. Dalam menjalankan bisnis sablon kaos target pasarnya pun tidak terbatas mulai dari konsumen individu, seragam perusahaan, seragam organisasi maupun kaos distro.
Sumber : https://undergroundshirts.com/
Kalau anda ingin membuat kaos sablon yang hasilnya bagus tapi masih suka gagal, simak dulu yuk pembahasan mengenai 13 Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Membuat Sablon Kaos Polos Agar Hasilnya Makin Bagus.
Distro
Usaha kaos distro merupakan usaha yang paling cocok digeluti oleh anak muda. Dengan semakin menjamurnya industri distro di Indonesia bisnis fashion inipun menjadi bisnis yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai lahan usaha yang cukup menjanjikan karena permintaan pasarnya cukup besar.
Distribution outlet atau distro sendiri dapat diartikan sebagai toko khusus yang menjadi perwujudan dari konsep “do it yourself” yaitu suatu konsep untuk melakukan segala sesuatunya secara sendiri dan mandiri. Jika ditelusuri lebih jauh lagi distro sebenarnya lahir dan tumbuh dari komunitas yang independen.
Ciri paling khas yang membedakan produk kaos buatan distro dengan jenis kaos yang lainnya yaitu:
- Kaos distro diproduksi secara terbatas atau limited edition tidak seperti kaos biasa yang diproduksi secara massal.
- Design kaos distro cenderung cenderung lebih unik dan bersifat bukan dibuat atas permintaan pasar, tapi lebih kepada keinginan desainer.
- Bahan kaos distro kebanyakan terbuat dari bahan yang berkualitas seperti misalnya cotton combed.
- Bahan kaos distro lebih nyaman dipakai, adem, menyerap keringat dan juga lebih awet meskipun sudah dicuci berkali-kali.
- Para penjahit kaos distro juga memiliki ciri khas tersendiri dalam menjahit kaos-kaos produksi mereka.
- Jika dilihat secara mendetail pada setiap kaos distro pasti terdapat jahitan rantai pada bagian pundak dan leher sehingga membuat jahitan kaosnya lebih kuat.
Sumber : http://surade.co.id/
Reseller Produk Fashion
Reseller produk fashion merupakan usaha yang biasa dijalankan oleh seseorang dengan jalan membeli dan menjual kembali suatu barang atau jasa dengan maksud memperoleh keuntuangan yang lebih besar. Jadi kalau anda ingin menjadi reseller pakaian maka anda harus menyetok barangnya dulu.
Drop Shipper Produk Fashion
Berbanding terbalik dengan reseller, untuk menjalankan usaha drop ship produk fashion anda tidak harus menyetok barang terlebih dahulu. Prinsip kerjanya yaitu anda hanya akan perlu mengeluarkan modal ketika ada orderan dan dalam jangka waktu yang tidak lama modal tersebut bisa kembali beserta keuntungannya.
Demikian pembahasan singkat mengenai jenis-jenis usaha terkait dengan bidang busana yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau sahabat Fitinline mau tahu lebih banyak tentang info menarik terkait dengan desain fashion yang tidak kalah menarik simak terus artikel dari kami ya.
Semoga bermanfaat.
smkn3kediri
4 years agofitinline
3 years ago