Perlu kamu ketahui beberapa proses yang selalu dilakukan dalam Industri Garmen untuk mencapai hasil produk yang sesuai dengan standar dari pemesan/buyer tidaklah mudah. Kita harus mempunyai rencana atau persiapan yang benar-benar baik dan standar untuk bisa mendukung kegiatan produksi tersebut. Di artikel sebelumnya sudah kita bahas terkait salah satu prosesnya yaitu proses cutting di Industri Garmen, kemudian sekarang kita berlanjut membahas ke proses berikutnya yang akan kita ulas lebih detail. Di artikel ini yaitu proses teknik sewing di Industri Garmen. Tentu saja teknik proses sewing ini juga berpengaruh besar pada kualitas dan kuantitasnya sebuah produk yang diproduksi oleh garmen tersebut.
Beberapa point yang akan kita bahas di artikel ini tentang Proses Teknik Sewing Di Industri Garmen, di antaranya :
- Sekilas Tentang Proses Teknik Sewing di Industri Garmen
- Tahapan-Tahapan Dalam Proses Teknik Sewing di Industri Garmen
Sekilas Tentang Proses Teknik Sewing di Industri Garmen
Setelah proses cutting selesai, proses selanjutnya yang akan dilakukan adalah proses sewing. Proses sewing ini adalah proses menjahit atau mengabungkan / merakit komponen komponen pakaian yang telah dipotong hingga menjadi pakaian jadi. Dalam proses sewing di Industri Garmen, setiap operator sewing/jahit akan menjahit satu bagian komponen dan dilanjutkan operator lainnya. Misalnya operator menjahit bagian kerah maka akan seterusnya menjahit pada bagian panel kerah begitupun dengan yang operator yang lainnya.
Tahapan-Tahapan Dalam Proses Teknik Sewing di Industri Garmen
Di dalam proses sewing di Industri Garmen ini tentunya operator tidak langsung menjahit komponen-komponen pada garmen tersebut, melainkan harus melakukan persiapan-persiapan yang bertujuan agar tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam proses menjahit yang nantinya akan berdampak besar pada proses produksi mereka yang terganggu atau terhenti sehingga tidak bisa mencapai target yang diinginkan.
Apa aja persiapan proses teknik sewing yang dilakukan operator dalam Industri Garmen? Kita langsung bahas secara detail tahapan tersebut, diantaranya:
1. Cek komponen, yaitu proses pengecekan komponen pola yang diterima dari cutting, dan mengecek berapa jumlah komponen sebuah pakaian, jangan sampai ada perbedaan jumlah kuantiti antara cutting dan sewing. Jika ada perbedaan harus segera mengklarifikasinya, karena akan berdampak pada pemenuhan kuantiti ekspor.
2. Cek Bendel, adalah proses mengecek komponen pakaian, pengecekan harus menyeluruh komponen demi komponen, jangan sampai ada komponen yang tertinggal atau tertukar. Pentingnya proses bundling telah dibahas di atas. Operator sewing harus memastikan bundling yang dikerjakan sudah sesuai prosedur dan urutan sehingga tidak ada terjadinya kekeliruan saat produksi yang bisa menyebabkan proses produksi line tersebut terganggu/terhenti sementara sehingga tidak bisa mencapai target.
Proses Cek Bundling Sebelum Melakukan Proses Produksi di Industri Garmen
Sumber : https://teknologi.bisnis.com/
3. Layout Mesin, yaitu proses menata, mengurutkan, dan setting mesin sesuai dengan urutan proses penjahitan pakaian. Jangan sampai penataan mesin tidak teratur dalam proses sewing, nanti akan berakibat pada proses yang tidak runtut dan berpengaruh pada kecepatan pemenuhan target produksi. Setting mesin sangat penting, karena dalam proses sewing memiliki settingan mesin yang berbeda setiap bagiannya, misalnya untuk proses waist band dan bottom opening memiliki settingan mesin yang berbeda, antara settingan single needle dan three needle juga berbeda.
Layout Mesin di Beberapa Industri Garmen
Sumber : https://www.99.co/, https://www.satuharapan.com/
Sumber : https://wovendamask.co.id/
4. Menjahit komponen-komponen garmen, yaitu setiap operator menjahit komponen-komponen garmen tersebut sesuai dengan bagian komponen yang mereka jahit dan memastikan untuk setiap komponen yang mereka jahit sudah sesuai dengan standar kualitasnya. Setiap selesai menjahit bagian komponen operator tersebut akan melakukan check kepada QC Line untuk memastikan kualitas komponen tersebut sudah benar ( desainnya, measurement, workmanship ). Selain kualitas yang selalu diperhatikan operator tentu dalam menjahit ini juga harus memperhatikan kuantitasnya agar mencapai target produk yang dijahit.
Operator Sewing Menjahit Komponen Kerah Operator Sewing Menjahit Komponen Back dan Yoke
Sumber: https://www.antaranews.com/, http://www.samiinstansi.com/
5. Pengepresan bagian komponen-komponen, yaitu melakukan proses pengepresan di bagian komponen tertentu yang menggunakan interlining, contohnya : kerah, kaki kerah , sleeve placket, cuff/manset, lengan, bahu, yoke, sisi, front/depan, pocket/saku. Tujuan dilakukan pengepresan pada bagian komponen tertentu yang terdapat interlining ini agar perekat pada interlining itu tetap kokoh dan menempel serta memperindah dan mempertegas bentuk komponen tersebut.
Proses Pengepresan di Industri Garmen Layout dan Proses Pengepresan di Industri Garmen
Sumber: http://garmenstudionline.blogspot.com/. Sumber : https://assignmentpoint.com/
6. Pengecheckan produk garmen yang sudah jadi namun belum disetrika/ironing. Pengecheckan ini dilakukan oleh QC Line meliputi measurement, workmanship, dan design. Pada proses ini juga QC Line mempunyai standar-standar kualitas untuk produk tersebut dimana standar itu masih dalam toleransi dan bisa berlanjut atau sudah tidak sesuai toleransi dan artinya reject pada produk tersebut. Quality Control di Produksi ini dituntut harus teliti dalam cek measurment , workmanship dan design-nya.
Pengecheckan Produk Garmen Oleh QC Line di Industri Garmen
Sumber : https://www.mikirbae.com/
7. Trimming adalah proses pemotongan / penghilangan bagian – bagian yang tidak dikehendaki pada bahan, misalnya pemotongan benang dari sisa – sisa jahitan. Jika masih ada sisa benang yang berserekan dalam garmen, akan mempengaruhi tingkat kerapian, kualitas garmen tersebut, dan nilai jual garmen tersebut.
8. QC sewing (QC In & End Line) yaitu proses pengecekan / pengendalian mutu pakaian yang sedang dalam proses dan sudah selesai diproses dalam setiap line dan memastikannya sesuai dengan worksheet (SOP dari Buyer) oleh seseorang yang kompeten dan mempersiapkan garmen tersebut untuk di transfer ke proses finishing. Sebelum produk tersebut di transfer ke bagian finishing QC ini wajib dan mengharuskan produk yang akan di transfer sudah memenuhi standar kualitas yang benar dan sesuai dengan SOP .
Quality Control (QC) Sewing Inline di Industri Garmen
Sumber : https://greatthiofilus.co.id/, Sumber : https://in.apparelresources.com/
Demikian yang kita bahas diartikel ini sedikitnya mengenai tentang proses teknik sewing di Industri Garmen. Semoga informasi yang kita berikan ini setidaknya bisa memberikan manfaat dan juga bisa anda lakukan dan terapkan dalam kegiatan keseharian anda jika ingin membuat usaha konveksi. misalkan anda harus menyiapkan komponen-komponen dan apa saja yang dibutuhkan saat akan menjahit tentunya komponen yang paling utama anda harus memastikan layout mesin yang digunakan untuk memproduksi sebuah usaha konveksi ( proses menata, mengurutkan, dan setting mesin sesuai dengan urutan proses penjahitan pakaian). Tentu saja dengan kita memperhatikan komponen yang perlu dipersiapkan dalam proses teknik sewing ini juga memberikan kenyamanan dalam memproduksi produk dan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produk tersebut.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.