Pernah mendengar istilah haute couture namun belum begitu paham dengan maksudnya?. Jika anda termasuk orang yang sering membaca majalah mode atau artikel tentang fashion di internet pasti anda sudah tidak asing lagi dengan istilah haute couture tersebut.
Sumber : http://www.afr.com/
Ditinjau dari asal bahasanya istilah Haute Couture sendiri dapat didefinisikan sebagai “high sewing quality” dan “high craftmanship”. Karya-karya yang dilabeli haute couture pun umumnya dibuat menggunakan material terbaik dan ditangani langsung oleh para atelier di sebuah design workshop.
Sumber : https://www.yellowtrace.com.au/
Dibalik popularitasnya yang mendunia terdapat tokoh penting yang paling berpengaruh terhadap lahirnya Haute Couture, beliau adalah seorang desainer asal Inggris bernama Charles Frederick Worth yang dikenal juga sebagai perancang busana pertama yang membubuhkan nama pada pakaian kreasinya.
Sumber : http://www.wornthrough.com/
Dengan memperkenalkan metode baru dalam dunia mode yakni memamerkan pakaiannya dengan menggunakan model kepada calon-calon pembeli, Charles Frederick Worth pun akhirnya dikenal sebagai bapak adibusana. Berangkat dari situlah istilah haute couture pun resmi digunakan pada 1908 untuk pertama kalinya.
Sumber : http://slideplayer.com/
Tidak lama setelah Worth menggelar peragaan busana, beberapa desainer terkenal pun mulai "bergabung" dengan grup kecilnya. Hal inilah yang kemudian semakin mengukuhkan batasan eksklusif yang ia buat dalam dunia fashion.
Sumber : http://www.jutefashionmagazine.com/
Bagaimana Sebuah Gaun Disebut Busana Couture?.
Sebuah gaun baru bisa disebut haute couture jika memang diproduksi oleh rumah mode yang disahkan oleh Kementrian Industri Perancis dan Federasi Couture Perancis. Untuk dapat diakui sebagai couturier terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang desainer, antara lain:
- Pakaian yang dijual harus diproduksi untuk klien perorangan dengan proses pengukuran baju minimal satu kali atau bahkan lebih.
- Punya atelier atau bengkel kerja di Paris yang mempekerjakan setidaknya 15 pegawai dengan status karyawan tetap.
- Harus memiliki 20 pekerja teknis atau pekerja ahli dalam satu atelier.
- Setiap tahunnya harus mempersembahkan dua koleksi sesuai musim (Spring-Summer dan Fall-Winter). Dimana pada setiap koleksinya harus terdiri atas 15 desain asli pakaian sehari-hari dan gaun malam.
Sumber : http://www.livingly.com/
Pengerjaan detil busana couture umumnya lebih banyak dilakukan dengan jahitan tangan. Karena itulah proses pembuatan busana couture bisa dibilang sangat menyita waktu. Bahkan untuk membuat sebuah gaun saja waktu yang dibutuhkan bisa sampai 3.000 jam.
Sumber : https://www.thelocal.fr/
Meski syaratnya cukup banyak dan rumit ternyata ada lho designer Indonesia yang sudah terdaftar pada asosiasi adibusana Perancis. Desainer yang dimaksud yaitu Didit Hediprasetyo dan Harry Halim yang diakui sebagai perancang adibusana dan mereka juga memiliki rumah mode di Paris.
Sumber : https://www.watson.ch/
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.