Bahan penyamak kulit dapat didefinisikan sebagai sebuah bahan yang dapat dimanfaatkan untuk membantu proses penyamakan kulit. Dimana bahan bahan-bahan yang dimaksud dibutuhkan untuk mengubah keadaan kulit mentah yang awalnya tidak tahan terhadap jamur, bakteri, mikroorganisme, bahan kimia, dan panas, menjadi lebih kuat dan tahan terhadap sejumlah zat yang berpotensi menimbulkan kerusakan.
Sumber : http://www.theherdsthrone.ca/
Bahan penyamak yang biasa digunakan dalam industri pengolahan kulit khususnya pabrik penyamakan kulit secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi empat macam kategori, yaitu berupa bahan penyamak mineral, bahan penyamak nabati, bahan penyamak sintetis, dan bahan penyamak minyak.
Sumber : http://skoaktiebolaget.tumblr.com/
Bahan Penyamak Mineral
Jenis mineral yang biasa digunakan sebagai bahan penyamakan kulit yaitu berupa bahan penyamak krom, seperti Cr2O3 (produk komersial dengan merek Chromosal-B) dan Zirkonium. Produk kulit yang dihasilkan melalui penyamakan mineral diantaranya berupa kulit boks, kulit jaket, kulit glase, dan kulit suede.
Sumber : http://www.best73.com/
Selain bahan penyamak krom, proses penyamakan mineral sebenarnya juga dapat dilakukan menggunakan bahan penyamak aluminium seperti tawas putih (K2SO4 Al2(SO4)3 24 H2O) untuk menghasilkan kulit jadi berwarna putih yang biasa digunakan sebagai kulit shuttle cock.
Sumber : https://bisakimia.com/
Bahan Penyamak Nabati
Pada proses penyamakan nabati bahan yang digunakan sebagian besar diambil dari akar, batang dan daun tumbuhan yang mengandung banyak zat tannin seperti akasia, mahoni, gambir, pisang, teh, bakau dan manggis. Dimana tumbuhan yang mengandung tannin jika bereaksi dengan besi seperti pisau menghasilkan warna ungu kehitaman.
Sumber : http://www.ternak.net/
Produk kulit dihasilkan melalui penyamakan nabati diantaranya berupa kulit tas koper, kulit pelana kuda, kulit ban mesin, hingga kulit untuk sepatu maupun sabuk (ikat pinggang).
Sumber : http://www.jsonline.com/
Bahan Penyamak Sintetis
Penyamakan sintetis biasa dilakukan menggunakan bahan-bahan dari golongan fenol yang telah dibesarkan molekulnya melalui proses sulfonasi dan kondensasi. Tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan kesan asli pada tampilan masing-masing bahan kulit yang memiliki nilai artistik tersendiri.
Bahan Penyamak Minyak
Bahan penyamak yang digunakan pada proses penyamakan kulit biasa diperoleh dari minyak ikan yang memiliki ikatan C rangkap atau bilangan yodium berkisar 80-120. Salah satu contohnya yaitu berupa minyak ikan hiu. Produk kulit jadi yang dihasilkan dari penyamakan minyak yaitu berupa kulit bulu (zemleer) dan kulit chamois (kulit untuk lap kaca).
Sumber : http://kitabfashion.blogspot.co.id/
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.