Di antara berbagai macam produk kriya tekstil yang ada, produk kerajinan tenun tapestri menjadi salah satu produk unggulan yang dapat dipergunakan untuk banyak keperluan. Dalam pembuatan produk kriya tekstil jenis tapestri sendiri teknik tenun yang diterapkan juga bermacam-macam lho.
Beberapa point penting yang akan dibahas dalam artikel ini diantaranya:
- Sekilas Tentang Tapestri
- Karakteristik Tapestri
- Tenunan Corak Tapestri
- Pemanfaatan Tapestri
- Kesimpulan
Sekilas Tentang Tapestri
Tapestri merupakan sebuah teknik membuat karya tekstil dengan cara membuat silangan-silangan tertentu antara benang lusi dengan benang pakan yang letaknya tegak lurus satu sama lain. Bahan yang digunakan bisa berupa benang-benang, serta-serat ataupun bahan lain seperti kayu.
Sumber : https://www.potterybarn.com/
Sebagai salah satu produk kriya tekstil yang sangat populer di dunia, tapestri sendiri secara umum memiliki penyebutan yang berbeda- beda tiap negara.
- Dalam bahasa Indonesia tapestri yang biasa disebut pula dengan permadani merupakan karya kain tenun dengan yang berupa gambar berdiskripsi suatu kisah. Desain tersebut merupakan bagian dari keseluruhan kain tenun.
- Tapestri yang dalam bahasa Perancis dikenal dengan nama Tapiesserie, tapis hampir sama dengan penutup lantai.
- Tapestri dalam bahasa Yunani biasa disebut dengan tapes atau tapetos dengan arti yang sama.
- Sementara dalam bahasa Latin tapestri yang lebih populer dengan nama tapestum mengandung arti sejenis sulaman yang memiliki banyak teknik yang berbeda.
Karakteristik Tapestri
Beberapa karakteristik paling khas yang membedakan tapestry dengan jenis tenunan yang lain di antaranya:
- Tapestry merupakan salah satu karya tekstil tertua yang dibuat oleh manusia.
- Tapestri identik dengan anyaman polos atau palin weave.
- Tapestry termasuk benda hias yang dibuat dengan cara menyilangkan benang pakan ke benang lungsi.
- Tapestry umumnya dibuat menggunakan bahan alami, seperti linen, katun, woll, sutra, benang emas, benang perak, serat agel, enceng gondok, mending, gajih agel, akar wangi, benang akrilik atau alternatif media lain.
- Konsep tapestry kurang lebih sama dengan teknik tenun pada umumnya yakni menggunakan 2 (dua) buah benang yang saling bersilang (benang lungsi dan benang pakan). Hal peling menonjol yang membedakan keduanya:
- Pada proses pembuatan tenun yang menjadi pokok adalah benang lungsi dan pakan sama besarnya, sehingga benang lungsinya kelihatan.
- Sementara teknik tapestri pada umumnya lebih condong pada permainan pakan, terutama permainan warna. Jadi bisa juga benang pakan lebih besar dari pada benang lungsi dan juga berwarna.
Tenunan Corak Tapestri
Berdasarkan alat yang digunakan, pekerjaan menenun dengan teknik-teknik untuk tapestri dapat dilakukan dengan dua macam alat. Pertama yakni menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang biasa disebut horisontal loom dan yang kedua yakni dengan alat tenun tegak atau vertikal loom.
Sementara berdasarkan corak yang dihasilkan, teknik yang dapat dimanfaatkan untuk memvisualisasikan karya tapestri juga dapat dibedakan dalam tiga kategori utama. Beberapa teknik dalam tapestri dapat dimanfaatkan sekaligus dalam satu karya atau bisa dipilih sesuai tujuan pembuatan karya tersebut.
Beberapa teknik-teknik pembuatan tapestri yang dimaksud yaitu berupa teknik tenun corak rata, teknik tenun corak coumak dan teknik tenun corak giordes.
1. Tenun Corak Rata
Tenun corak rata merupakan teknik tenun pada tapestri yang paling sederhana, memiliki konstruksi kokoh dan hasilnya cenderung kaku. Prinsip pembuatannya yaitu benang pakan mengisi benang lungsi dengan hitungan sama atas satu bawah satu dan seterusnya.
Sumber : https://sipadu.isi-ska.ac.id/
2. Tenun Corak Soumak
Tenun corak soumak merupakan merupakan jenis tenunan yang dibuat dengan cara melilitkan benang pakan pada benang lungsi, sehingga menghasilkan permukaan tenunan yang dekoratif akibat lilitan benang pakan ke arah kiri atau kanan.
Bila dilihat dari jarak dua meter tenunan soumak sendiri umumnya akan tampak seperti arsitektur yang ditimbulkan oleh susunan benang-benang.
Sumber : https://sipadu.isi-ska.ac.id/
3. Tenun Corak Giordes
Tenun corak giordes merupakan teknik tenunan tapestri yang terdiri dari simpul-simpul yang membentuk rumbai-rumbai dalam bermacam-macam ukuran berdasarkan desian yang sudah direncanakan sebelumnya.
Semakin panjang rumbainya, semakin banyak benang pakan yang diperlukan.
Semakin padat susunan rumbainya, maka produk kriya tekstil yang dihasilkan juga akan semakin tebal dan kokoh.
Sumber : https://sipadu.isi-ska.ac.id/
Untuk menghasilkan produk kriya tekstil yang berkualitas, cara menyambung tali atau bahan yang akan ditenun menjadi sangat penting karena sambungan tersebut akan memberikan tampilan yang artistik dan eksklusif. Dalam tapestri sendiri cara menyambung yang dapat diterapkan yaitu berupa:
1. Sambungan Kait
Sambungan kait merupakan sambungan yang dilakukan dengan cara mengaitkan dua benang yang berbeda jenis atau warna. Sambungan kait sebaiknya diletakkan di antara dua benang lungsi.
Sumber : https://sipadu.isi-ska.ac.id/
2. Sambungan Kilim
Sambungan kilim merupakan sambungan yang tidak saling berkait. Sambungan ini cocok digunakan untuk benang pakan yang besar, agar tidak terjadi kekakuan pada sambungannya.
Cara membuat sambungan kilin ini dapat dimulai dari kiri atau kanan dengan arah yang sama untuk menghindari terjadinya kekeliruan pada waktu melakukan sambungan.
Sumber : https://sipadu.isi-ska.ac.id/
Pemanfaatan Tapestri
Terkait dengan aplikasinya dalam kehidupan manusia, tapestri sendiri menurut sejarah dulu banyak dipergunakan sebagai bahan penutup lantai, permadani yang diletakkan secara lembaran, pembungkus mebel. Namun saat ini tapestry lebih banyak digunakan sebagai hiasan dinding atau sebagai elemen estetis dalam interior.
Beberapa elemen interior yang banyak mengaplikasikan teknik tenun tapestri diantaranya berupa:
- Taplak meja untuk menutupi meja serta membantu melindungi meja dari goresan dan noda.
- Gantungan pot bunga untuk membuat kebun secara vertikal.
- Hiasan dinding (wall hanging).
- Keset kaki untuk membersihkan kaki dari berbagai kotoran yang menempel pada kaki seperti lumpur, pasir, becek karena air dan sebagainya.
- Table mat atau placemat untuk menaruh piring agar tidak langsung bersentuhan dengan taplak meja.
Kesimpulan
Demikian pembahasan singkat menegenai macam teknik yang dapat digunakan untuk membuat produk kriya tekstil jenis tapestri. Karena dikerjakan secara manual, tapestri dapat memberikan keleluasaan bagi perancangnya untuk memvisualisasikan desain, baik melalui bahan yang digunakan, pengembangan teknik maupun pewarnaanya.
Butuh bahan kain berkualitas dengan harga murah untuk membuat produk kriya tekstil?. Sebagai bahan pertimbangan anda bisa melihat-lihat dulu koleksi Kain Kanvas dan Kain Blacu, Kain Linen, Kain Katun, Kain Corduroy, Bahan Suede, Bahan Vitrase dan Kain Satin yang kami miliki.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.