Dikenal sebagai salah satu bahan kain yang memiliki beragam corak dan motif yang sarat akan makna tertentu, setiap motif yang ada pada kain batik ternyata bisa merepresentasikan lingkungan tempat tinggal seseorang hingga menunjukkan status pemakainya pada masa kerajaan lho.
Beberapa point penting yang akan dibahas dalam artikel ini diantaranya:
Sekilas Tentang Motif Batik
Motif batik dapat didefinisikan sebagai suatu corak atau pola yang menjadi kerangka gambar pada batik. Unsur penyusunya sendiri biasa terdiri dari perpaduan antara garis, bentuk dan isen-isen yang dikemas sedemikian rupa hingga mewujudkan sebuah motif batik yang secara keseluruhan tampak unik dan menarik.
Sementara dari segi ide atau sumber inspirasinya, motif batik Indonesia inipun ternyata juga banyak ternspirasi dari kearifan lokal serta nilai-nilai sosial budaya yang sangat erat dengan masyarakat setempat hingga akhirnya melahirkan motif batik yang dikenal sebagai motif batik agraris, motif batik keraton dan juga motif batik pesisir.
Klasifikasi Motif Batik
Mau tahu seperti apa karakteristik dan ciri khas yang dimiliki oleh motif batik agraris, motif batik keraton serta motif batik pesisir?. Lebih jelasnya simak pembahasan berikut yuk.
1. Motif Batik Agraris
Sesuai dengan namanya motif batik agraris merupakan motif batik yang merepresentasikan masyarakat agraris. Corak yang ditampilkan pun tidak jauh-jauh dari kehidupan pedesaan yang biasa dikelilingi oleh pegunungan, menggambarkan nilai kearifan lokal serta struktur masyarakat yang kompleks.
Contoh batik yang termasuk ke dalam kategori ini yaitu batik petani, batik tanah liek dari Sumatera Barat, tongkonan dari Sulawesi Selatan, pintu aceh dari Aceh dan masih banyak lagi.
- Batik Petani
Batik petani merupakan batik yang biasa digunakan oleh kaum petani. Pola yang dimiliki batik inipun tetap bersumber dari Kraton, kemudian digubah dengan ragam hias yang berasal dari alam sekitar, flora dan fauna, gambaran aktivitas sehari-hari dan bertani.
Sumber : https://www.tokopedia.com/
- Batik Tanah Liek
Batik Tanah Liek yang juga dikenal sebagai batik tanah liat merupakan kain batik khas yang berasal dari Minangkabau. Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang.
Sumber : https://www.tokopedia.com/
- Tongkonan
Motif Tongkongan menggambarkan rumah tradisional Toraja. Rumah ini biasanya menjadi tempat bagi orang-orang di desa untuk berkonsultasi dan menyelesaikan masalah komunitas.
Sumber : https://id.carousell.com/
- Pintu Aceh
Motif pintu Aceh terinspirasi dari arsitektur tradisional Aceh yang memiliki pintu yang pendek, tetapi bagian dalamnya cukup luas. Motif ini mewakili kepribadian orang Aceh yang selalu rendah hati dan sabar.
Sumber : https://www.goodnewsfromindonesia.id/
2. Motif Batik Keraton
Motif batik keraton merupakan motif batik yang tumbuh dan berkembang dilingkungan keraton dengan dasar-dasar filsafat kebudayaan Jawa. Beberapa ciri paling khas yang membedakan batik Keraton dengan motif batik yang lain yaitu:
- Motif batik keraton mengandung makna filosofis yang dipengaruhi oleh kebudayaan agama Hindu dan Jawa.
- Motif batik Keraton dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu motif geometrik dan motif non geometrik.
- Motif geometrik sendiri merupakan motif yang dibuat berdasarkan bentuk-bentuk ilmu ukur, seperti segi 4, segi 3, garis, lingkaran, bidang dan lain-lain.
- Sementara untuk motif non geometrik bentuknya justru diciptakan tanpa menggunakan kaidah-kaidah ilmu ukur. Contohnya yaitu bentuk-bentuk fauna dan flora.
- Bentuk, fungsi dan makna motif batik keraton masing-masing memiliki karakter sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada jamannya.
- Dari segi warna batik keraton biasanya banyak didominasi warna sogan, warna indigo, warna hitam dan warna putih.
Di awal kemunculannya motif batik keraton inipun dulu hanya boleh digunakan oleh keluarga keraton dan pengerajin batiknya pun berada di lingkungan keraton. Namun untuk saat ini motif batik keraton juga mulai diproduksi oleh pengrajin di luar keraton dan boleh digunakan oleh orang biasa.
Contoh batik yang termasuk ke dalam kategori ini yaitu batik parang rusak, batik parang barong, batik udan liris dan masih banyak lagi.
- Batik Parang Rusak
Batik parang rusak berbentuk sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal, dengan ciri khas susunan motif seperti huruf S yang saling menjalin dan tidak terputus.
- Batik Parang Barong
Batik parang barong merupakan motif batik keraton yang mempunyai ukuran yang lebih besar dari parang rusak.
Sumber : https://www.medcom.id/
- Batik Udan Liris
Batik udan liris memiliki bentuk garis miring sejajar, sehingga sering kali disebut dengan motif batik lereng gunung. Selain itu motif ini juga sering diartikan sebagai hujan gerimis atau hujan rintik-rintik.
Sumber : https://shopee.co.id/
3. Motif Batik Pesisir
Sedangkan motif batik pesisir merupakan motif batik yang merepresentasikan masyarakat kehidupan pesisir dan menggambarkan lingkungan alam dan tradisi kehidupan masyarakat nelayan. Beberapa ciri paling khas yang membedakan batik pesisir dengan motif batik yang lain yaitu:
- Motif batik pesisir banyak mendapat pengaruh budaya asing seperti China dan India, termasuk agama Hindu-Buddha.
- Motif batik pesisir biasa menggambarkan elemen-elemen lingkungan pesisir dan tradisi lokal yang melekat di daerah sekitar pesisir.
- Motif batik Pesisir banyak berkembang di daerah pesisir utara Pulau Jawa, seperti Cirebon, Indramayu, Lasem dan Bakaran.
- Pilihan warna dan motif batik pesisir cenderung dinamis atau tidak kaku.
- Ragam hiasnya kebanyakan terdiri dari flora ataupun fauna dan bersifat natural.
- Sementara dari segi warna motif batik pesisir banyak menggunakan warna merah, hijau, biru dan kuning, meskipun ada juga menggunakan warna soga dan wedelan.
Contoh batik yang termasuk ke dalam kategori ini yaitu batik buketan, batik jlamprang, batik lasem dan masih banyak lagi.
- Batik Buketan
Batik buketan merupakan salah satu batik yang banyak berkembang di Pekalongan. Sama seperti namanya pada motif batik ini terdapat ornamen bunga yang disusun seolah terikat sehingga tampak seperti buket.
Sumber : https://shopee.co.id/
- Batik Jlamprang
Batik jlamprang merupakan motif Batik khas Pekalongan, yang juga dipengaruhi oleh interaksi masyarakat setempat dengan pendatang dalam hal ini etnis India.
Sumber : https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/
- Batik Lasem
Batik lasem merupakan hasil silang budaya dari batik lokal yang diilhami oleh ide batik kraton dan serapan unsur-unsur budaya asing. Batik ini memiliki ciri khas yang unik dan kental dengan nuansa budaya Cina dan Jawa.
Sumber : https://www.bukalapak.com/
Kesimpulan
Itu dia klasifikasi ragam motif batik Indonesia berdasarkan lingkungan sosial alias asalnya yang perlu kamu ketahui. Dari ketiga kategori motif batik yang disebutkan di atas kira-kira motif batik seperti apa yang lebih sering kamu jumpai, motif batik agraris, motif batik keraton atau motif batik pesisir?.
Butuh bahan kain batik berkualitas dengan harga murah untuk membuat busana pria, busana wanita maupun busana anak?. Lihat-lihat dulu koleksi Kain Batik yang dimiliki Fitinline yuk.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.