Article

Homepage Article Cara Menjahit 15 Jenis Cacat/Reject Dalam…

15 Jenis Cacat/Reject Dalam Proses Folding dan Packing di Industri Garmen

Apa kalian pernah melihat packing-an pakaian kemeja pria di Mall yang berbentuk folding atau telah dilipat? Mayoritas pasti sudah pernah melihatnya namun beberapa tidak memperhatikan dan menemukan kecacatan/reject dalam packing-an tersebut. Nah selain defect/cacat dalam proses jahit seperti artikel yang pernah kita bahas, di sini juga terdapat kecacatan/reject dalam proses folding dan packing yang sering terjadi di Industri Garmen dan ini. Point ini termasuk yang sangat penting karena sangat mempengaruhi performa saat pakaian ditampilkan di toko. Kamu juga bisa temui kecacatan/reject pada folding dan packing-an ini saat tidak teliti dalam memilih atau menentukan kualitas produk yang akan dibeli. Khususnya produksi di Industri Garment kecacatan/reject dalam proses folding dan packing ini sangat diminimalisir karena akan mempengaruhi kualitas produk tersebut dan menurunkan nilai jual untuk performa-nya.

Beberapa yang akan kita bahas di artikel ini tentang Jenis Kecacatan/Reject Dalam Proses Folding dan Packing Di Industri Garment, diantaranya:

Sekilas definisi terkait Kecacatan/Reject Dalam Proses Produksi Di Industri Garmen

Di Industri Garmen ini proses folding merupakan pakaian atau produk yang dilipat dalam dimensi tertentu dandilengkapi dengan material-material sesuai dengan request order. Setelah proses folding nantinya akan dipacking dengan polibag dan siap dipacking ke karton sesuai dengan request order. Di proses folding dan packing tentunya juga sering ditemukan kecacatan/reject karena beberapa faktor seperti pattern, operator sewing dan operator finishing, fakto-faktor tersebut merupakan faktor utama jika terdapat kecacatan/reject dalam proses folding dan packing di Industri Garmen. Menyelesaikan sebuah pesanan garmen untuk kepentingan ekspor, maka kinerja operator sewing adalah faktor kunci yang tidak bisa dipungkiri jika mengutamakan kuantitas, biasanya kualitas agak menurun. Untuk mengantisipasi hal ini maka dibutuhkan seorang Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) di Industri Garmen. Meskipun begitu dalam aktualnya pasti akan ditemukan berbagai macam reject (cacat) dalam proses folding dan packing tersebut.

Pengendalian kualitas yang dilakukan oleh Quality Control(QC) dan Quality Assurance (QA) sangat dibutuhkan dalam check hasil produksi suatu barang untuk menjaga kestabilan mutu hasil produksi dan sebagai salah satu usaha untuk menemukan faktor-faktor terduga yang menyebabkan kurangnya kualitas dan kurang lancarnya fungsi dalam proses suatu produksi. Dengan adanya pengendalian kualitas ini bila terjadi gangguan dapat segera dilakukan tindakan pembetulan sebelum terlalu banyak produk yang tidak sesuai dengan produksi. Kecacatan/Reject yang sering terjadi dalam proses folding dan packing ini ada berbagai jenisnya, kita akan bahas untuk mengenali jenis kecacatan/reject dalam proses produksi di Industri Garmen ini di point selanjutnya.

Jenis Kecacatan/Reject Dalam Proses Folding dan Packing Di Industri Garmen

Di proses folding dan packing dalam Industri Garmen ini sering sekali ditemukan dan tidak hanya satu kecacatan/reject saja namun ada beberapa jenis yang lain sering ditemukan oleh Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA). Kecacatan/reject dalam proses folding dan packing ini ada yang bisa diperbaiki namun ada juga yang tidak bisa diperbaiki, agar terhindar dari hal tersebut maka beberapa faktor seperti pattern, operator sewing, dan operator finishing harus memastikan untuk menjaga kualitas. Faktor-faktor yang bisa menyebabkan kecatatan/reject dalam proses folding dan packing ini akan dijelaskan lebih detail. Seorang supervisor maupun Team Leader harus bisa mengatur bagaimana caranya untuk menjaga kuantitas dan kualitas berjalan bersamaan. Berikut ini akan kita jelaskan lebih detail terkair jenis kecacatan/reject dalam proses folding dan packing di Industri Garmen, di antaranya :

1. Crushed or no collar support, rusak atau sobek kertas penahan kerah dan harus diperbaiki.
2. Tie space too big/overlap/, merupakan jarak pemasangan dasi terlalu lebar atau bertumpang tindih.

Kecacatan / Reject Garmen

Sumber : https://www.permanent365.gq/

3. Crooked Collar/, kerah tidak pas pada bagian tengah lipatan.
4. Mismatched front stripe/plaid/, bagian kiri dan kanan tidak matching untuk stripe atau kotak.
5. Mismatched pocket/, pemasangan pada saku tidak matching.
6. Mismatched collar/, motif kerah tidak matching antara kanan dan kiri
7. Collar not rolled properly/, kerah tidak bulat secara sempurna.
8. Puckering collar closing/, kerut pada bagian pemasangan kerah.
9. Torn/misprinted poly bag/, plastik robek dan ada kesalahan print.
10. Dry wrinkles/ , gosokan tidak rapi.
11. Hi Low Button Down/, kancing kerah kiri dan kanan tingginya tidak sama.

Kecacatan / Reject Garmen

Sumber: https://www.menswearonline.co.uk/

12. Wrong size in box/, salah dalam memasukan ukuran pada box
13. Wrong poly bag/, salah menggunakan plastic kemas
14. Fullness between 1st and 2nd front button/, merupakan gelembung antara kancing pertama dan kedua pada bagian depan.
15. Crooked front folding/, bagian lipatan kiri dan kanan tidak seimbang.

Beberapa Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Kecacatan Folding dan Packing di Industri Garmen

Kacacatan/reject yang terjadi dalam proses folding dan packing di Industri Garmen ini ada beberapa faktor diantaranya faktor pattern , faktor operator sewing dan faktor operator finishing. Hal ini akan kita jelaskan lebih detail di sini, berikut penjelasannya :

1. Faktor Pattern/Pola

Faktor pattern/pola ini bisa menjadi faktor utama untuk mengantisipasi atau meminimalisir kecacatan/reject yang terjadi di prose folding, karena sebelum pattern/pola itu di cetak untuk produksi harus memastikan join antara kerung leher dan kerah sesuai dan join folding sudah sesuai dengan SOP. Jika pola sudah sesuai dan sudah benar pasti tidak ada complain atau kesulitan dari operator sewing untuk menjahit produk tersebut.

2. Faktor Operator Sewing/Jahit

Faktor operator sewing/jahit ini sering terjadi dikarenakan handling/tingkat keahlian jahit setiap operator berbeda-beda. Meskipun dari faktor pattern/pola sudah sesuai namun jika dari operator jahit/sewing melakukan potong memotong, mengambil allowance terlalu banyak atau terlalu sedikit di area kerung leher dan bahu nanti akan mempengaruhi di hasil foldingnya. Jadi team leader memastikan setiap operatornya untuk mempunyai handling yang konsisten dan tetap memperhatikan kualitasnya selain kuantitasnya.

3. Faktor Operator Finishing/Folding-Packing

Faktor operator finishing/folding-packing ini juga terkadang pernah terjadi namun untuk faktor ini disebabkan rata-rata dari faktor operator sewing-nya. Jika dari operator sewing/jahit sudah sesuai nanti hasil dari operator finishing juga akan bagus ataupun jika operator belum mempunyai handling yang konsisten juga hasil tidak akan bagus, dan jika dari operator sewing/jahit belum sesuai maka opertor finishing harus mempunyai skill handling yang cerdas untuk membuat bagaimana caranya agar menghasilkan performa folding terlihat sesuai dengan SOP.

Demikian yang kita bahas diartikel ini sedikitnya mengenai tentang jenis kecacatan/reject dalam proses folding dan packing di Industri Garmen, namun juga sering terjadi diri kita sendiri lho, seperti saat kita membeli produk atau menjahitkan produk dan kita tidak teliti dalam melihat kualitas folding dan packing-an produk tersebut. Semoga informasi yang kita berikan ini setidaknya bisa memberikan manfaat dan juga bisa diterapkan dalam kegiatan keseharian kita, misalkan lebih teliti dalam menentukan kualitas folding dan packing-nya produk tersebut saat ingin membelinya atau memasarkannya karena kualitas folding dan packing-an dari suatu produk ini sangat penting dan berpengaruh ke nilai jual produk tersebut.

Semoga bermanfaat.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.