Article

Homepage Article Tenun/Lurik Tenun Tradisional di Ajang…

Tenun Tradisional di Ajang Indonesia Fashion Week 2013

Perhelatan Fashion termegah di Indonesia telah berlangsung selama empat hari dari tanggal 14 Februari sampai 17 Februari di Jakarta Convention Center (JCC). Indonesia Fashion Week (IFW) digelar untuk kedua kalinya dengan mengusung tema Inspiring Indonesia serta kembali menampilkan kekayaan kain tradisional Indonesia. Inspirasi ini nampak dalam aneka gaya mulai dari potongan gaun sederhana nan elegan hingga tampilan ceria dalam warna yang menawan. Pekan mode ini menghadirkan fashion show, kompetisi, pameran, talkshow dan seminar. 

Diikuti lebih dari 503 merek, 218 model, 208 desainer tersohor, seperti Ivan Gunawan, Lenny Agustin, Shafira, Sebastian Gunawan, Poppy Darsono, Hengki Kawilarang, Samuel Watimena dan lainnya. Juga menghadirkan tamu spesial dari World Fashion Week, organisasi mode yang berpusat di Washington DC, Amerika Serikat.

Ajang yang diprakarsai Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia bekerja sama dengan Radyatama ini membagi empat hari penyelenggaraan dengan tema yang berbeda-beda. Cocktail/Evening Wear untuk hari pertama, Muslim Wear untuk hari kedua. Sedangkan hari ketiga dan keempat masing-masing mengusung tema Men's & Urban Wear dan Casual Cutting Edge.

Pada tema busana pesta, tiga perancang ternama Indonesia yaitu Auguste Soesastro, Denny Wirawan, dan Ivan Gunawan menampilkan rancangannya yang menggunakan kain tradisional Indonesia. Mereka ingin menunjukkan bahwa kain tradisional Indonesia bisa dirancang dalam beragam cita rasa dan kekhasan gaya.

Auguste Soesastro, dalam rancangannya ingin menunjukkan bahwa perempuan bisa tampil cantik di mana saja, termasuk dalam pesta dengan gaya yang sederhana, intelek dan elegan. Koleksi yang ditampilkan berciri sederhana, polos tanpa aplikasi, namun menuntut kerumitan potongan dan presisi yang tinggi. Auguste menampilkan kain tenun dari Ayotupas Timor Barat, kain tenun ini terbuat dari serat organik dengan pewarna alam yang digunakan utuh sebagai syal. Ada pula yang dijahit menjadi atasan. Tenun bukan kain yang mudah dijahit karena ketegangan yang tidak sama serta motif yang nampak simetris. 

Busana Rancangan Auguste Soesastro

Busana Rancangan Auguste Soesastro

(Sumber: http://www.indonesiafashionweek.com)

Perangcang Denny Wirawan mengambil inspirasi dari suasana warna rumput dan ilalang kering di Afrika pada songket Palembang yang diolahnya menjadi koleksi bertema Puisi dari Savanna (Poetique de Savanne) dengan gaya yang simple, elegan, dan seksi. Songket menjadi komponen utama koleksi busana siap pakai rancangannya. Denny menyuguhkan konsep padu padan yang kuat pada koleksinya. Beragam jaket, blazer, dan bolero dipadukan dengan blus dan bawahan rok pensil atau celana agak ketat yang lurus ramping. 

Rancangannya terinspirasi dari padang sabana yang berciri khas warna tanah krem, coklat keemasan, khaki, dan abu-abu. Sehingga berbeda dengan warna songket Palembang pada umumnya yang lebih berwarna dan mengkilat. Warna rerumputan dan ilalang yang berwarna cokelat kemasan pada musim kering, semak belukar yang tumbuh liar diterpa sinar matahari, dan hembusan angin itu bagaikan lukisan alam yang memukau Denny yang kemudian menciptakan barisan kata-kata menjadi puisi yang indah.

Denny merancang busana dengan siluet sederhana untuk dijadikan gaun pesta dan gaun pengantin. Dia ingin menunjukkan bahwa songket berwarna tanah juga bisa terkesan mewah. Untuk gaun malam rancangannya, penggunaan detail seperti frill, aplikasi bordir, dan bebatuan dipilih yang berwarna senada sehingga lebih bersahaja. Secara keseluruhan dia menggunakan kombinasi bahan herringbone, serat nanas, raw silk, dan organza. 

Busana Rancangan Denny Wirawan

Busana Rancangan Denny Wirawan

(Sumber: http://www.kabar24.com)

Perancang Ivan Gunawan menampilkan koleksi rancangannya yang menggunakan bahan kain tenun Mandar, Sulawesi Barat. Motif tenun Mandar didominasi motif kotak-kotak yang dalam keseharian lebih banyak digunakan sebagai sarung. Kain ini diolah sedemikian rupa menjadi gaun anggun untuk acara semiformal, pesta ataupun acara formal. Tenun dibuat menjadi rok pendek berpotongan melebar di bagian bawah yang dipadu dengan brokat sebagai lapisan luar atasan yang ketat. Tenun juga ditampilkan dalam atasan model kemben dengan draperi berpadu dengan rok span semi transparan.

Busana Rancangan Ivan Gunawan

Busana Rancangan Ivan Gunawan

(Sumber: http://wolipop.detik.com)

Dan masih banyak lagi desain yang berpartisipasi dalam Indonesia Fashion Week ini. Ternyata tenun tradisional Indonesia bisa dirancang begitu mewah dan memukau serta tak kalah dengan kain dari negara lain. Ajang ini diharapkan menjembatani kerja sama para pelaku industri mode di Indonesia agar mampu bersaing di dunia. Dan kain tadisional semakin dikenal serta diminati oleh pecinta fashion di seluruh dunia.

Tags: jual baju, jual baju batik, jual baju online, jual pakaian wanita, jual pakaian online, toko baju batik, toko baju batik online, toko baju batik wanita dan pria, toko baju online, toko baju wanita, toko busana online, beli baju batik, beli baju batik wanita dan pria, beli baju online, gambar baju batik, desain baju batik, fashion batik, fashion wanita, fashion baju terbaru, fashion design, fashion designer, designer indonesia

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.