Zipper merupakan perangkat populer untuk menggabungkan dua bagian. Penggunaan Zipper ini begitu luas dan melibatkan teknologi tinggi dalam pembuatannya. Pemakaiannya tersebar mulai dari luar angkasa hingga laut terdalam. Sejarah perkembangan zipper bermula ketika Elias Howe seorang penemu mesin jahit, menerima paten pada tahun 1851 untuk sebuah ‘Automatic, Continuous Clothing Closure’ di Amerika Serikat. Mungkin karena keberhasilan mesin jahit, yang menyebabkan Elias tidak mengejar pemasaran penutup pakaiannya. Akibatnya, Howe kehilangan kesempatan untuk diakui sebagai ‘Bapak Risleting’. Namun tak seperti risleting saat ini, penemuan Howe pada saat itu tidak menggunakan slider.
Empat puluh tahun kemudian barulah diciptakan zipper oleh Whitcomb L. Judson, seorang insinyur mesin dari Chicago. Awal terciptanya zipper memiliki bentuk yang belum sempurna seperti sekarang ini. Mulanya zipper digunakan untuk mempermudah dalam penggunaan sepatu. Pada saat itu sepatu yang digunakan pada umumnya tinggi sampai menutupi betis dan waktu yang diperlukan untuk memakainya sampai 15 menit lebih. Baru 20 tahun kemudian tercipta zipper yang seperti kita lihat sekarang ini oleh Whitcomb Judson. Namun penemuan awal Judson ini belum sempurna karena masih sering ditemukan zipper yang macet, bahkan terbuka sendiri. Judson menemukan alat yang disebut pengait untuk mengunci dan membuka sepatu. Alat ini terdiri dari dua rantai metal tipis yang dapat disatukan dengan menarik sebuah slider ditengah-tengahnya. Alat ini dipatenkan tahun 1893.
Zipper
Sumber: http://tau-sejarah.blogspot.com
Ingin belajar menjahit? Klik Disini untuk melihat video tutorial menjahit.
Tahun 1896, Judson bergabung dengan Kolonel Lewis Walker. Dari Walker-lah timbul ide untuk menggunakan zipper untuk berbagai macam benda, tidak hanya pada sepatu. Tahun 1910, Judson merancang alat perekat baru yang telah diperbaiki. Alat itu disebut C-Curity dan dijual dengan harga 35 sen. Alat ini tidak digunakan untuk alas kaki, tapi untuk celana panjang dan rok wanita. Setelah bertahun-tahun, alat temuan Judson ini mulai terkenal. Kegunaannya pun meluas, tidak hanya untuk sepatu atau pakaian saja. Hanya saja, penemuan Judson ini tidak bekerja baik. Alat ini kadang sering macet, terlepas atau bahkan terbuka sendiri. Judson putus asa tapi ia tidak menyerah. Ia yakin suatu saat penemuannya akan terkenal.
Zipper
Sumber: http://dedylondong.blogspot.com
Ingin belajar membuat pola baju? Klik Disini untuk men-download polanya.
Tidak tahu pasti dari mana nama Zipper berasal. Waktu itu ada seorang pengusaha mengunjungi Judson di pabriknya. Judson memperagakan bagaimana alat itu bekerja. Tiba-tiba pengusaha itu berteriak karena kagumnya, “Wow Zipper!!”. Semenjak itu, alat temuan Judson ini dinamakan Zipper dalam bahasa Inggris atau disebut risleting oleh orang Indonesia. Saat ini zipper sudah diproduksi massal dan melibat beragam merek terkenal, seperti YKK, NYK, OPTI, CHIQ, YBS, SBS, dan lai sebagainya.
Model yang lebih baik diperkenalkan pada tahun 1913, oleh seorang insinyur kelahiran Swedia - Amerika, Gideon Sundback. Dia bekerja di Perusahaan Universal Fasterner. Dengan ketrampilan teknis yang baik maka ia bisa menikah dengan putri seorang manajer perusahaan Aronson, Sundback bekerja diposisi kepala desainer. Pada Desember 1913, ia berhasil mendesain ritsleting modern. Gideon Sundback menyempurnakan desainnya dengan menambah pengait dari empat buah per inch menjadi sepuluh buah per inch. Risleting miliknya memiliki dimensi lebih kecil, ringan dan lebih tahan lama. Order pertamanya datang dari US Army untuk keperluan pembuatan pakaian dan alat lainnya guna mensuplay logistik pada Perang Dunia pertama.
Zipper
Sumber: http://pape69.wordpress.com
Sudah tau kan sejarah mengenai penemuan zipper. Barang yang kita anggap sederhana ternyata memiliki proses sejarah yang panjang. Semoga artikel kali ini menambah pengetahuan sahabat Fitinline dan semoga bermanfaat.
Tags: jahit baju, jahit baju batik, jahit baju online, buat baju, konveksi baju, butik baju batik, butik online, butik baju online, butik baju wanita, kursus jahit, pola busana, pola pakaian
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.