Dalam kurun waktu satu tahun kira-kira seberapa sering anda memakai kain jarik wiron?. Itu lho kain kain batik yang salah satu ujungnya di wiru atau dilipat-lipat seperti kipas. Jika melihat kondisi sekarang ini sepertinya jarang sekali ya orang yang memakai kain wiron kecuali untuk acara tertentu.
Sumber : https://www.rspantiwaluyo.com/
Padahal kalau ditelusuri lebih jauh lagi sebenarnya penggunaan kain jarik wiron ini akan sangat bagus untuk pelestarian tradisi dimana untuk membuat wiru tersebut dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran yang lumayan tinggi. Mewiru jarik ini merupakan cara membiasakan diri melipat jarik sesuai pekem.
Sumber : https://www.suaramerdeka.com/
Pada sebuah jarik, wiru biasanya dibuat dalam jumlah ganjil antara 3, 5, 7, 9 dan seterusnya. Semakin banyak jumlah wirunya, maka akan semakin bagus dan menarik ketika kain dipakai meski proses pembuatannya juga memerlukan lebih banyak waktu. Kain dengan lipatan yang banyak paling cocok digunakan oleh mereka yang berbadan langsing.
Sumber : https://radarsurabaya.jawapos.com/
Wiru bisa dibedakan menjadi dua yakni gaya Jogya dan Solo.
Pada wiru gaya Jogya, pinggiran kain batik yang biasa disebut dengan nama tumpal umumnya tidak dilipat ke dalam tetapi justru dibiarkan terlihat. Dengan kata lain dilipat keluar.
Sumber : https://ngangsukawruh.com/
Sedang tumpal batik pada wiru gaya Solo umumnya dilipat kedalam dan tidak diperlihatkan. Baru sesudah itu lipatan-lipatan selanjutnya akan tampak sama seperti wiru Jogja yaitu kearah luar.
Sumber : http://www.seputarpernikahan.com/
Wiru untuk perempuan hendaknya dibuat dengan lebar sebesar dua jari, kemudian jumlah lipatannya harus berjumlah ganjil dan menghadap kiri. Sementara untuk laki-laki, besar lipatan jarik berukuran tiga jari dan menghadap ke kanan. Untuk jumlah lipatannya sama dengan wiru perempuan yakni berjumlah ganjil.
Sumber : http://www.lpmpjogja.org/
Lalu bolehkan kain wiru itu dicuci seperti halnya pakaian biasa?. Sebenarnya tidak ada larangan untuk mencuci kain yang akan diwiru, anda masih bisa mencuci dan mengeringkan kain jarik seperti biasa. Namun sebaiknya hindari menjemur kain batik di bawah sinar matahari langsung karena akan memperbesar kemungkinan luntur.
Sumber : https://giriloyobatik.wordpress.com/
Untuk kain yang usianya sudah terlalu tua, kain yang sudah sering dipakai dan terlalu sering dicuci hingga menjadi tipis dan lemas biasanya kain ini akan cenderung sulit untuk di wiru karena begitu dilipat maka lipatan kain akan mudah terbuka kembali.
Jika sudah demikian maka satu satunya cara yang bisa anda lakukan agar wiru pada kain jarik tetap bertahan lama dan tidak rusak yaitu anda bisa menyemprotkan obat plisket pada kain agar wiru dapat bertahan dan tidak mudah terbuka. Setelah itu baru dibuat pola wiru sesuai pola yang dikehendaki.
Sumber : https://insta.orenya.com/
Ingin mengenakan jarik wiron tapi masih belum tahu bagaimana tata cara yang baik dan benar?. Simak kembali pembahasan mengenai Cara Memakai Kain Jarik Wiron Untuk Pria dan Wanita pada artikel Fitinline terdahulu.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.