Penyamakan kulit dikenal sebagai salah satu cara yang dapat dilakukan untuk merubah kulit hewan menjadi lembaran-lembaran kulit siap pakai yang biasa dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan produk fashion seperti sepatu, tas, dan produk kerajinan lainnya. Dengan demikian kulit hewan yang mudah busuk dan rusak bisa menjadi tahan terhadap serangan mikro organisme.
Sumber : http://www.alligatorleather.net/
Meski pada awalnya bahan-bahan penyamak yang digunakan dalam industri kulit hanya terbatas pada jenis penyamak nabati, namun seiring perkembangan zaman manusia mulai menemukan bahan-bahan lain yang dapat digunakan dalam proses penyamakan kulit. Salah satunya yaitu berupa bahan penyamak sintetis.
Sumber : http://modern-hunters.com/
Penyamakan sintetis biasa dilakukan menggunakan bahan-bahan dari golongan fenol yang telah dibesarkan molekulnya melalui proses sulfonasi dan kondensasi. Produk fenol komersial yang digunakan dalam penyamakan kulit tersebut umumnya dijual dengan merek Basyntan, Irgantan dan Tanigan.
Sumber : http://modern-hunters.com/
Berbeda dengan penyamakan kulit pada umumnya, hasil akhir yang diperoleh dari proses penyamakan sintetis umumnya memiliki tekstur dan tampilan fisik yang hampir mirip dengan kesan kulit aslinya.
Sumber : http://modern-hunters.com/
Dimana jenis kulit yang dapat diproses dengan metode penyamakan sintetis diantaranya berupa kulit-kulit reptil seperti ular, buaya, dan biawak, serta kulit kaki ayam. Melalui teknik penyamakan sintetis, relief yang dimiliki masing-masing kulit tetap dapat dipertahankan sebagai bentuk seni yang memiliki nilai tersendiri.
Sumber : http://www.aliexpress.com/
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.