Nilon merupakan sebutan generik untuk keluarga polimer sintetik yang dikenal secara luas sebagai poliamida. Beberapa sumber menyebutkan jika nilon yang dikembangkan pada tahun 1930-an ini mulanya dibuat dengan tujuan untuk menggantikan bahan sutra yang pada saat itu sangat mahal dan langka.
Sumber : http://96.9.40.109/
Meski pada awalnya bahan ini tidak begitu populer tetapi setelah stoking berbahan nilon diperkenalkan ke publik bahan nilon perlahan menjadi amat laku. Nilon dapat pula ditenun menjadi pola-pola yang kuat untuk memenuhi kebutuhan desain lainnya.
Sumber : https://www.etsy.com/
Kain nilon memiliki daya serap yang rendah, maka dari itu bahan ini lebih sering digunakan untuk pakaian renang, pakaian olahraga, dan pakaian pengantin. Hanya saja bahan ini dapat terdegradasi oleh sinar ultraviolet dan warnanya bisa berubah dari putih menjadi kekuning-kuningan jika terus menerus terpapar sinar matahari.
Sumber : https://poshmark.com/
Tidak hanya terbatas pada produk pakaian, bahan nilon pada prinsipnya juga dapat digunakan untuk perabot rumah tangga maupun kebutuhan lain.
- Dalam industri garmen dan konveksi misalnya bahan nilon lebih banyak digunakan untuk membuat blouse, gaun, pakaian yayasan, kaus kaki, lingerie, pakaian dalam, jas hujan, pakaian ski, windbreakers, maupun pakaian renang.
- Perabotan rumah seperti seprei, karpet, dan tirai ada juga yang dibuat dari bahan nilon.
- Kegunaan bahan nilon yang lain yaitu untuk ban, selang, parasut, string raket, tali dan jaring, kantong tidur, terpal, tenda, benang, monofilamen pancing, serta benang gigi.
Sumber : https://www.amazon.com/
Sumber : http://www.sportsmanswarehouse.co.za/
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.