Canting cap kayu merupakan sebuah alat membatik berbahan kayu yang dapat dimanfaatkan untuk mempercepat proses pembuatan kain batik cap. Seperti layaknya sebuah stampel canting ini dapat digunakan dengan cara ditekan pada permukaan kain hanya saja bahan yang digunakan bukan berupa tinta tetapi menggunakan lilin malam.
Pengertian Canting Cap Kayu
Canting cap kayu dapat didefinisikan sebagai sebuah alat yang bisa digunakan untuk mempercepat proses pembuatan kain batik cap, khususnya pada proses pemalaman yakni pembuatan motif batik yang dilakukan dengan cara menorehkan atau mengecapkan malam ke atas kain mori maupun bahan lainnya yang masih polos.
Sumber : http://jasabatik.blogspot.com/
Dipilihnya bahan kayu sebagai material utama dalam pembuatan canting cap sendiri tentu bukan tanpa alasan.
- Bahan kayu dapat menghasilkan corak atau motif yang unik dan menarik walau hasil pengecapnya jelas berbeda jika dibanding dengan bahan logam tembaga .
- Bahan kayu biasa digunakan untuk membuat canting cap karena harganya lebih ekonomis.
- Kayu yang digunakan untuk membuat canting cap umumnya merupakan kayu yang mudah dibentuk motif.
Sumber : http://jasabatik.blogspot.com/
Sebagai salah satu alat pembuatan batik yang memiliki fungsi sangat penting, cara kerja canting cap kayu ini pada prinsipnya tetap saja sama seperti penggunaan stempel. Bedanya bahan yang dipakai untuk pengecapnya bukan lagi berupa tinta melainkan menggunakan cairan lilin (malam) yang dipanaskan pada suhu tertentu.
Teknik Pembuatan Canting Cap Kayu
Terkait dengan teknik pembuatannya, untuk menciptakan canting cap kayu yang berfungsi sebagai media pengecapan lilin malam sendiri sebenarnya terdapat beberapa macam alternatif cara yang dapat diterapkan. Mulai dari menggunakan teknik ukir kayu, teknik cukil kayu dan juga jig saw.
1. Teknik Ukir Kayu
Teknik ukir kayu merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk membentuk motif pada kayu dengan cara diukir atau dipahat menggunakan tatah ukir kayu. Beberapa jenis kayu yang dapat digunakan untuk membuat canting cap dengan teknik ukir diantaranya:
a. Kayu Jati
Kayu jati merupakan salah satu jenis kayu yang paling banyak diminati oleh para pengrajin kayu karena karakternya yang kuat, awet dan tahan lama. Secara estetika kayu jati ini umumnya juga lebih unggul karena memiliki serat kayu yang menarik.
- Kayu jati tergolong ke dalam jenis bahan canting batik yang cukup awet.
- Kayu jati memiliki daya tahan yang kuat terhadap jamur, udara lembab atau serangan serangga.
- Kayu jati juga memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca dan perubahan suhu.
b. Kayu Cendana
Kayu cendana banyak disukai oleh para pengrajin karena memiliki ciri khas yang cukup menonjol yakni aromanya yang wangi. Keharuman kayu cendana ini konon ditimbulkan karena adanya kandungan senyawa santalol pada batang dan akarnya.
- Kayu cendana umumnya berwarna kuning belerang namun ada juga yang berwarna coklat tua.
- Kayu cendana memiliki tekstur yang sangat halus.
- Kayu cendana memiliki arah serat yang cukup beragam, ada yang lurus, bergelombang, dan ada juga yang berpadu.
- Tingkat keawetan dan kekuatan kayu cendana termasuk sedang.
- Proses ukir atau pengerjaan kayu cendana dalam pembutan canting batik lumayan agak sulit.
c. Kayu Mahoni
Dikenal sebagai material favorit pada industri furniture, kain mahoni secara umum bisa juga dapat dimanfaatkan untuk membuat canting cap lantaran memiliki karakteristik yang cukup unik jika dibandingkan dengan kayu lainnya.
- Kayu mahoni memiliki tone warna di kisaran merah hingga merah muda.
- Kayu mahoni memiliki tekstur yang halus, mudah dipotong dan dibentuk.
- Kayu mahoni memiliki serat yang padat dan mata kayu yang sangat sedikit.
d. Kayu Balsa
Bagi sebagian orang kayu Balsa mungkin masih terdengar sedikit asing, padahal banyak juga lho pengrajin kayu yang telah menggunakan material ini untuk membuat berbagai macam produk kerajinan termasuk canting cap kayu.
- Kayu balsa memiliki tekstur yang lembut dan mudaj dibentuk.
- Kayu balsa memiliki warna putih keabu-abuan yang menarik.
- Kayu balsa memiliki serat yang cenderung lurus.
e. Kayu Eboni
Kayu eboni yang dikenal juga dengan kayu hitam merupakan salah satu kayu mewah yang tumbuh secara endemik di Pulau Sulawesi. Dibanding keempat kayu lainnya, kayu eboni ini sebenarnya cenderung lebih sulit diukir karena sifatnya yang keras.
- Kayu eboni umumnya berwarna coklat gelap, agak kehitaman atau hitam berbelang-belang kemerahan.
- Kayu eboni memiliki tekstur halus dan arah serat kayunya lurus atau sedikit berpadu.
- Permukaan kayu eboni tergolong licin.
Urutan proses pembuatan canting cap kayu dengan cara ukir secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut.
- Tahap awal pembuatan canting cap dimulai dengan membuat sketsa motif batik di atas kertas karton dengan menggunakan pensil.
- Motif batik yang diaplikasikan pada canting cap bisa berupa motif batik tradisional maupun motif batik modern.
- Ukuran kertas karton sebaiknya disesuaikan dengan besarnya motif batik.
- Haluskan dan ratakan permukaan papan kayu supaya tidak bergelombang dengan menggunakan alat khusus yang bernama ketam kayu.
- Pindahkan desain motif batik pada papan kayu yang sudah halus dengan bantuan pensil.
- Dengan menggunakan alat ukir papan kayu selanjutnya dipahat dengan kedalaman pahatan hinggat 0.8 cmm.
- Papan kayu yang telah selesai diukir selanjutnya bisa diolesi dengan lem dan direkatkan pada andangan.
- Andangan sendiri merupakan bagian dari canting batik yang dapat digunakan untuk melekatkan bagian kayu yang bermotif dengan tangkai canting.
- Andangan biasanya terbuat dari kayu yang berbentuk dan berukuran sama dengan motif yang akan dibuat canring cap kayu.
- Papan kayu yang telah ditempeli motif batik selanjutnya digergaji sesuai dengan bentuk motif batik.
- Sebagai penyempurnaan akhir tangkai kayu bisa dipasangkan pada bagian atas andangan. Supaya lebih kuat tangkai kayu dan andangan ini bisa disatukan dengan menggunakan paku.
2. Teknik Cukil Kayu
Teknik cukil kayu atau xylografi termasuk ke dalam teknik cetak relief dalam seni grafis, di mana gambar dipahat pada permukaan papan kayu dengan bagian yang akan dicetak tetap sejajar dengan permukaan sementara bagian yang tak dicetak dicukil atau dipahat dengan tatah atau alat cukil.
- Bagian kayu yang dicukil dengan pisau atau tatah hasilnya akan menjadi “putih”.
- Bagian yang tidak dicukil tetap sejajar dengan permukaan aslinya dan lama-lama akan menjadi menghitam jika sering digunakan untuk membatik.
- Teknik pembuatan canting batik dengan teknik cukil kayu ini juga terbilang sangat efektif jika digunakan pada bentuk motif-motif blok.
3. Teknik Jig Saw
Selain dibuat dengan menggunakan teknik ukir dan teknik kayu, canting batik berbahan kayu ini bisa juga dibuat dengan teknik jig saw. Prinsip pembuatannya yaitu papan kayu yang hendak digunakan untuk membuat canting dipotong sesuai motif batik kemudian ditempelkan pada andangan.
Urutan proses pembuatan canting cap kayu dengan teknik jig saw secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut.
- Tahap awal pembuatan canting cap dimulai dengan membuat sketsa motif batik di atas kertas karton dengan menggunakan pensil.
- Motif batik yang diaplikasikan pada canting cap bisa berupa motif batik tradisional maupun motif batik modern.
- Ukuran kertas karton sebaiknya disesuaikan dengan besarnya motif batik.
- Haluskan dan ratakan permukaan papan kayu supaya tidak bergelombang dengan menggunakan alat khusus yang bernama ketam kayu.
- Pindahkan desain motif batik pada papan kayu yang sudah dihaluskan dan diratakan dengan menggunakan pensil.
- Potong papan kayu yang sudah bermotif dengan menggunakan jig saw, semacam alat potong berbentuk gergaji yang tipis dan bergigi tajam.
- Selesai melakukan pemotongan selanjutnya olesi potongan kayu dengan lem lalu rekatkan pada andangan.
- Andangan yang telah disatukan dengan papan kayu kemudian tinggal di press dengan menggunakan alat press kayu.
- Sebagai penyempurnaan akhir tangkai kayu bisa dipasangkan pada bagian atas andangan. Supaya lebih kuat tangkai kayu dan andangan ini bisa disatukan dengan menggunakan paku.
Kelebihan Canting Cap Kayu
Layaknya canting cap yang dibuat dari bahan tembaga, canting batik berbahan kayu sebenarnya juga menawarkan keistimewaan tersendiri baik dari segi proses pembuatan dan produk yang dihasilkan, beberapa diantaranya:
- Canting batik dari bahan kayu harganya lebih ekonomis dibandingkan canting cap tembaga.
- Jenis kayu yang digunakan untuk membuat canting cukup beragam, bisa berupa kayu jati, kayu cendana, kayu mahoni, kayu balsa hingga kayu eboni.
- Canting cap brbahan kayu tidak kalah menarik dengan canting cap berbahan tembaga dalam hal detail isen-isen yang terdapat pada motif batik.
- Hasil pengecapan canting batik kayu tidak kalah bagus dengan menggunakan canting cap berbahan tembaga.
Kekurangan Canting Cap Kayu
Dibalik sejumlah kelebihan yang ditawarkan canting cap berbahan limbah kertas sebenarnya juga memiliki kekurangan, beberapa diantaranya:
- Proses pembuatan canting batik dari bahan kayu membutuhkan waktu yang cukup lama tergantung kerumitan motif dan luas permukaannya.
- Dari segi produk, canting batik berbahan kayu tidak seawet canting cap berbahan tembaga.
- Meskipun canting cap berbahan kayu tahan digunakan hingga berulang kali, namun pasti kualitas dari canting cap ini juga akan semakin menurun.
Penggunaan Canting Cap Kayu
Sama halnya dengan canting cap yang dibuat dari bahan tembaga maupun logam yang lainnya, cara penggunaan canting batik berbahan kayu ini secara umum juga memiliki tujuan yang sama yakni untuk mempercepat proses pembatikan dan memudahkan pengrajin dalam mengejar waktu pengerjaan kain batik.
Sekalipun dari segi cara penggunaan masih terbilang sama namun dalam proses pembuatan kain batik dengan canting cap kayu ini tetap saja terdapat beberapa prosedur yang harus diperhatikan.
- Untuk melelehkan lilin malam membuat malam cair yang siap dicetak pada kain mori, panaskan malam terlebih dahulu dengan menggunakan loyang yang diletakkan di atas kompor dalam keadaan api menyala. Suhu yang direkomendasikan yaitu antara 60 sampai dengan 70 derajat celcius.
- Setelah malam mencair, masukkan kurang lebih 1 cm bagian bawah canting cap ke dalam cairan malam yang sudah direbus sebelumnya.
- Untuk mengetahui canting cap sudah siap digunakan untuk membatik atau belum anda bisa mengujinya dengan cara mengangkat canting cap. Bila malamnya mengalir dari canting berarti canting cap kertas sudah siap digunakan.
- Supaya cairan malam yang terangkat pada permukaan canting cap tidak terlalu banyak dan hasil pengecapan yang dihasilkan jadi makin sempurna maka canting cap perlu dikibaskan ke atas loyang.
- Siapkan selembar kertas kosong atau kain mori untuk percobaan. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa permukaan canting cap tidak mblobor ketika digunakan mengecap.
- Setelah hasil cetakan malam tampak sempurna canting cap kini siap digunakan, namun sebelum mulai mengecap ke kain moori pastikan kainnya benar-benar rata. Mulai mengecap sesuai lampah canting batik yang diinginkan hingga selesai.
Bergantung pada motif dan bentuk capnya, skema jalan canting batik inipun juga dapat dibedakan menjadi beberapa kategori. Beberapa lampah (jalannya pencapan) yang dapat diterapkan pada pengecapan lilin malam dengan menggunakan canting batik kayu antara lain berupa:
- Tubruk, jalannya cap bergeser satu langkah ke kanan dan satu langkah ke depan.
- Ondo ende, jalannya cap bergeser setengah langkah ke kanan kemudian bergeser satu langkah ke depan atau bergeser satu langkah ke kanan kemudian setengah langkah ke depan.
- Parang (miring), jalannya cap menurut arah garis miring satu langkah ke kiri depan (miring) dan satu langkah ke kanan (horizontal).
- Mubeng (berputar), jalannya cap berputar seperempat lingkaran dengan salah satu sudut sebagai titik pusat.
- Jalan sama, dua canting cap dijalankan secara bersamaan hingga membentuk satu raport motif. Sistem ini biasa disebut juga dengan sistem “mlampah sareng” atau jalan bersama.
Karena perasaan dan emosi seseorang dalam membuat batik akan sangat mempengaruhi tampilan kain batik yang dihasilkan maka untuk membuat kain batik yang berkualitas bukan hanya keterampilan saja yang diperlukan, tapi ketenangan dari pembatiknya pun juga menjadi prioritas penting yang harus diperhatikan.
Butuh kain mori berkualitas dengan harga murah untuk membuat kain batik?. Sebagai bahan pertimbangan mungkin anda bisa melihat-lihat dulu koleksi mori dari kami. Bergantung pada jenis benang tenun yang digunakan dan kerapatan anyamannya, kain mori ini tersedia dalam berbagai pilihan, sebut saja:
- Kain mori primissima yang termasuk ke dalam jenis kain mori batik berkualitas tinggi. Kain ini dapat ditemukan dengan merek dagang Kereta Kencana, Crown, Bendera.
- Kain mori prima dengan kualitas sedang yang banyak dimanfaatkan untuk batik cap. Kain mori batik ini dapat dijumpai dengan merek dagang Bendera, Gong, Kupu, Ayam Mas, Menjangan.
- Kain mori biru yang memiliki kualitas rendah dan pegangan kain yang lebih kasar. Kain ini dapat dijumpai dengan merek dagang Cendrawasih, Nanas, Garuda Dunia.
- Kain mori berkolissima yang diproses melalui finishing Mercerized-Sanforized. Kain ini umumnya bisa dipakai untuk membuat batik tulis, batik cap maupun jenis batik yang lain.
- Kain mori voilissima yang kualitasnya kurang lebih sama bagus dengan mori primissima namun cenderung bertekstur tipis. Seperti halnya kain berkolissima kain ini juga dibuat melalui proses finishing Mercerized-Sanforized.
Demikian pembahasan singkat mengenai pengenalan canting cap kayu, alat dan bahan untuk membuat canting batik dari bahan kayu lengkap dengan cara penggunaannya yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau sahabat Fitinline mau tahu lebih banyak lagi informasi penting terkait dengan kain batik simak terus artikel dari kami ya.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.