Article

Homepage Article Kain Kriteria Bahan Kain Yang…

Kriteria Bahan Kain Yang Bagus dan Berkualitas Untuk Membuat Pakaian Medis

Mengenakan seragam dengan ciri khas tertentu sesuai ketentuan pihak rumah sakit jelas menjadi suatu hal yang wajib dipatuhi oleh para dokter, perawat maupun tenaga medis lainnya. Terkait dengan hal tersebut lantas apa seperti apa kriteria bahan kain yang bagus dipakai untuk membuat pakaian medis itu sendiri.

Pengertian Bahan Kain

Kain merupakan suatu produk yang dihasilkan dari tenunan benang, baik itu benang yang terbuat serat alam, serat sintetis maupun campuran keduanya. Masing-masing kain yang dihasilkan tentunya tidak semuanya sama, serta memiliki beragam jenis serta klasifikasi dengan tujuan penggunaan yang berbeda-beda.

Untuk keperluan khusus seperti bahan pakaian medis misalnya, saat ini telah dikembangkan pula bahan kain yang bersifat anti air dan anti bakteri sehingga mampu memberikan proteksi yang maksimal terhadap penggunanya dari paparan virus maupun penyakit menular lainnya termasuk virus corona yang berbahaya.

Salah satu inovasi dalam bidang tekstil yang saat ini banyak digunakan yakni berupa konsep fluorocarbon free yang erbilang aman bagi kulit. Fluorocarbon free sendiri merupakan suatu konsep penyempurnaan kain anti air yang mencegah kanker kulit bagi penggunanya dengan mengeliminasi penggunaan fluorocarbon.

Sebelumnya fluorocarbon ini selama berpuluh-puluh tahun telah digunakan sebagai zat anti air untuk pakaian, kain interior dan eksterior, bahkan panci penggorengan. Fluorocarbon mengandung gugus kimia PFOA dan PFOS yang dalam jumlah lebih dari 20 ppb (part per billion) dapat menyebabkan kanker kulit.

Tips Memilih Kain Medis

Berencana untuk membuat pakaian medis dan mempercayakan seluruh proses produksinya pada produsen seragam?. Bukan berarti anda tidak bisa memilih bahannya sendiri lho. Supaya pakaian yang anda buat tetap nyaman berikut kami bagikan tips sederhana yang bisa anda terapkan untuk memilih bahan kain medis.

Kain Medis

Sumber : https://uae.exportersindia.com/

1. Ketahui Jenis-Jenis Kain

Ketahui jenis-jenis kain yang cocok untuk menunjang aktifitas tenaga medis yang dinamis. Selain itu bahannya juga harus menyerap keringat, tidak berat dan tidak terlalu tipis.

2. Perhatikan Permukaan Kain

Bahan kain medis yang baik umumnya cenderung tidak mengkilap dan serta tidak menerawangmenerawang. Jika pandai memilih anda bisa menemukan kain dengan harga yang sama namun kualitasnya lebih baik, serat kainnya lebih rapat dan jatuhnya bagus.

3. Warna Kain Medis

Warna kain yang digunakan untuk membuat pakaian medis haruslah warna yang lembut dan tidak mencolok mata, misl warna-warna pastel yang dikreasikan dengan kancing-kancing atau pita bisban supaya lebih menarik.

  • Untuk pakaian tenaga medis warna yang dipilih duluny adalah warna putih, warna yang melambangkan kebersihan dan higienis.
  • Dari yang awalnya berwarna putih pakaian medis kemudian mulai dibuat dalam warna hijau pada awal abad ke-20.
  • Dipilihnya warna hijau sebagai warna pakaian medis adalah karena warna tersebut membuat mata dokter melihat lebih baik ketika berada di ruang operasi.
  • Selain warna hijau ada lagi satu tambahan warna lain yakni biru, denga tujuan untuk merefresh pandangan dokter dari hal-hal yang berwarna merah, contohnya warna darah.

4. Rasakan Kualitas Kainnya

Jangan hanya puas dengan melihat katalog cetak atau katalog onlinenya saja, karena bisa jadi ada perbedaan warna yang disebabkan oleh cahaya, kualitas tinta cetak dan lain sebagainya. Merasakan sendiri permukaan kain bisa menunjukkan kualitas kainnya.

5. Harga Kain Medis

Utamakan untuk memilih bahan kain dengan kualitas bagus sesuai dengan kebutuhan medis, walaupun harganya tidak murah. Jika ragu anda bisa membandingkan harga kain yang sejenis di toko lainnya.

Untuk keperluan khusus seperti pakaian medis yang dipakai ketika menangani virus berbahaya, pastikan bahan yang dipilih juga bersifat waterproof agar tidak dapat ditembus air dan zat lainnya.

  • Dalam industri garmen dan konveksi, istilah waterproof biasa digunakan untuk mendeskripsikan sebuah bahan kain yang bersifat kedap air.
  • Kain waterproof sendiri memiliki permukaan yang sangat rapat sehingga mampu menahan atau menolak air supaya tidak meresap ke bagian dalam bahan.

Setelah menemukan bahan yang sesuai, kondisikan jenis dan sifat kain dengan desain pakaian yang akan anda buat agar orang yang mengenakannya juga terlihat lebih modis dan profesional. Dengan proses produksi yang tepat, maka bahan kain yang harganya hemat dan ekonomis sekalipun bisa terlihat lebih elegan.

Bahan Kain Medis

Butuh bahan kain berkualitas dengan harga murah untuk membuat pakaian maupun perlengkapan medis lainnya?. Sebagai bahan pertimbangan mungkin anda bisa memilih salah satu bahan kain yang kami rekomendasikan berikut ini.

1. Kain Medis Katun (Cotton) Waterproof

Kain medis katun (cotton) waterproof adalah jenis kain katun yang mempunyai lapisan anti air yang kuat. Dalam dunia medis kain katun (cotton waterproof) biasa digunakan untuk pakaian medis maupun untuk masker.

Kain Medis

Sumber : https://fitinline.com/

Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan kain katun diantaranya:

  • Mencegah alergi terjadi karena bahan katun diketahui sangat baik digunakan bahkan untuk orang berkulit sensitif sekalipun.
  • Kain katun yang terbuat dari 100% serat alami juga mampu mencegah terjadinya iritasi kulit karena bersifat elastis dan lembut.
  • Memiliki kemampuan untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat namun juga bersifat menghangatkan bila digunakan di musim dingin.
  • Kain katun yang bersifat anti lembab dan anti bakteri efektif untuk mencegah pertumbuhan bakteri di tubuh walaupun digunakan untuk beraktivitas seharian penuh.
  • Menggunakan kain katun di musim panas dapat mencegah berbagai penyakit kulit lantaran produksi keringat di tubuh juga meningkat.

2. Kain Medis TR Waterproof

Kain medis TR waterproof adalah jenis kain TR (tetoron rayon) yang mempunyai lapisan anti air. Kain ini biasanya banyak digunakan untuk membuat berbagai macam keperluan medis seperti misalnya pakaian medis yang aman namun tetap nyaman dipakai.

Kain Medis

Sumber : https://fitinline.com/

3. Kain Medis Rayon Water Resistant (Anti Air)

Kain medis rayon water resistant (anti air) adalah jenis kain rayon yang mempunyai lapisan anti air dan biasanya banyak digunakan untuk membuat pakaian medis maupun masker penutup wajah.

  • Dalam industri garmen dan konveksi, rayon dikenal sebagai salah satu jenis kain yang dibuat dari serat hasil regenerasi selulosa.
  • Karena tidak bisa digolongkan sebagai serat sintetis atau serat alami yang sesungguhnya, jadi kain rayon ini biasa disebut sebagai serat semisintesis.

Kain Medis

Sumber : https://fitinline.com/

Beberapa karakteristik paling khas dari kain medis rayon water reistant (anti air) yang membedakannya dengan jenis kain lain yaitu:

  • Serat rayon mengandung unsur kimia karbon, hidrogen, dan oksigen.
  • Kain rayon memiliki daya serap keringat yang tinggi seperti kain katun.
  • Tekstur dan permukaan bahannya halus dan lembut di kulit.
  • Kain rayon sangat nyaman dipakai dan mudah untuk diwarnai.
  • Karena  mudah menyerap zat pewarna maka tampilan bahan kain rayon umumnya juga sangat cerah.
  • Kilau alaminya tinggi, tidak mudah kusut, dan cenderung licin menyerupai sutra.
  • Pemulihan elastis (retensi bentuk) serat rayon terbilang sangat rendah. Bahan rayon tidak dapat kembali kedalam bentuk dan penampilan aslinya secara cepat.
  • Kain rayon dikenal sangat mudah terbakar. Bahkan cenderung lebih mudah terbakar jika dibandingkan dengan kain linen, katun dan rami yang dibuat dari serat tanaman.

4. Kain Laminated Waterproof

Kain laminated waterproof adalah kain poliester yang bagian dalamnya diberikan laminasi (lapisan anti air semacam balon) sehingga tidak tembus air, walaupun permukaan luarnya tetap terkena air. Jenis kain ini biasanya digunakan untuk sprei anti air.

Kain Medis

Sumber : https://fitinline.com/

Selain itu terdapat pula beberapa alternatif bahan kain yang dapat dimanfaatkan untuk membuat berbagai keperluan medis lainnya seperti kain sekat antar ruangan atau tempat tidur. Beberapa jenis bahan kain yang dimaksud diantaranya:

1. Kain Parasut Bening

Kain parasut bening merupakan jenis kain yang mempunyai coating bening (transparant) di bagian buruk bahan kainnya sementara bagian baik kainnya tetap berwarna. Kain parasut bening ini bersifat water-resistant.

2. Kain Parasut Ripstop

Kain parasut ripstop merupakan jenis kain yang memiliki coating (lapisan anti air) bening/transparan dengan tektur kotak-kotak. Kain parasut ini umumnya bersifat water resistant.

3. Kain Parasut Milky

Kain parasut milky merupakan jenis kain yang mempunyai sifat water-resistant (tahan air dalam kondisi air mengalir bukan menggenang). Kain parasut ini mempunyai coating milky (warna putih susu).

4. Kain Taslan Milky

Kain taslan milky merupakan jenis kain yang mempunyai sifat water-resistant (tahan air dalam kondisi air mengalir bukan menggenang). Kain taslan ini mempunyai coating milky (warna putih susu).

5. Kain Taslan Bening

Kain taslan coating bening merupakan varian kain taslan yang mempunyai coating (lapisan anti air) berwarna bening/transparan. Sama halnya dengan kain taslan milky, kain taslan coating bening ini sebenarnya juga bersifat water resistant.

Pemanfaatan Kain Medis

Berlanjut ke pembahasan berikutnya yakni tentang pemanfaatan kain medis. Jadi seperti yang sudah disinggung sebelumnya, secara umum kain medis ini pada prinsipnya dapat dipakai untuk membuat berbagai macam jenis pakaian medis. Tidak hanya pakaian untuk tenaga rumah sakit namun juga pakaian untuk pasien lho.

Buat anda yang penasaran simak yuk pembahasan mengenai apa saja jenis seragam yang digunakan di rumah sakit.

1. Seragam Scrub (Scrub Suits)

Seragam scrub atau yang di sini dikenal sebagai seragam ruang operasi, merupakan jenis pakaian sanitasi yang dikenakan oleh dokter bedah, bidan, maupun perawat sebelum memasuki ruang operasi.

  • Seragam scrub biasanya memiliki desain yang sederhana dan dibuat dalam ukuran serta warna yang bervariasi.
  • Seragam scrub ini umumnya terdiri dari atasan berlengan pendek dengan kerah berbentuk v-neck atau roundneck, sementara untuk bawahannya bisa berupa celana bahan yang longgar.
  • Desain seragam scrub yang sederhana membuat cara pencucian dan perawatannya sangat mudah.

Kain Medis

Sumber : https://www.indiamart.com/

Dalam beberapa kasus penggunaan seragam scrub ini juga menjadi lebih luas tidak lagi terbatas digunakan di ruang operasi saja.

  • Seragam scrub yang biasanya digunakan oleh staf medis di ruang bedah, berwarna hijau terang atau biru terang.
  • Sementara itu seragam scrub yang dikenakan di luar ruang operasi hadir dalam warna dan pola yang beragam.

2. Seragam Perawat

Seragam yang dikenakan oleh perawat biasanya memang berwarna putih, akan tetapi kini seragam kesehatan tersebut tersedia dalam model dan varian warna yang berbeda. Seragam yang dikenakan oleh perawat dari satu rumah sakit bisa juga berbeda dengan perawat dari rumah sakit lain.

Kain Medis

Sumber : https://asmisilk.com/

Berdasarkan desain dan kegunaannya model seragam perawat inipun dapat dijumpai dalam dua macam varian.

  • Pertama yakni seragam perawat yang terdiri dari atasan berlengan panjang atau pendek yang dipadu dengan celana panjang kain untuk perawat wanita maupun pria.
  • Serta ada juga dalam bentuk terusan panjang selutut yang hanya digunakan untuk perawat wanita.
  • Khusus untuk seragam perawat di beberapa negara seperti Eropa Barat dan Amerika Utara, kini modelnya  mulai tergantikan dengan seragam scrub yang sudah disebutkan di atas. Namun di belahan dunia lain, perawat masih identik mengenakan seragam berwarna putih.

3. Baju Pasien

Sama halnya dengan staf rumah sakit, pasien rumah sakit umumnya juga memiliki pakaian yang berdesain sangat khas.

  • Baju yang digunakan pasien didesain guna memudahkan dokter dan perawat melakukan pemeriksaan.
  • Baju pasien terbuat dari bahan yang tetap membuat pasien merasa nyaman, biasanya terbuat dari bahan katun.

Kain Medis

Sumber : https://www.alibaba.com/

4. Jas Dokter

Tidak jauh berbeda dengan perawat yang memiliki seragam khusus, dokter yang bertugas di rumh sakit sebenarnya juga memiliki pakaian sendiri yakni berupa jas putih sebagai pakaian sekunder.

  • Saat melakukan praktik dan berada di lingkungan rumah sakit, dokter biasa melapisi pakaian yang mereka kenakan dengan menggunakan jas putih.
  • Jas dokter dihiasi dengan kedua saku di bagian kiri kanannya, serta satu saku di bagian kiri atas.
  • Jas untuk dokter ada yang dibuat berlengan panjang dan ada juga yang berlengan pendek.
  • Umumnya perbedaan ini menunjukkan bahwa sang dokter merupakan dokter spesialis ataupun dokter umum.

Kain Medis

Sumber : https://www.indiamart.com/

5. Baju Operasi (Operation Uniforms)

Ketika melakukan prosedur operasi, dokter bedah dan suster harus benar-benar dalam kondisi steril. Dalam hal ini mereka diwajibkan memakai pakaian khusus yakni berupa seragam scrub yang juga menjadi bagian dari operation theatre uniforms alias baju tindakan operasi.

  • Baju operasi merupakan perlengkapan wajib yang harus digunakan oleh dokter, perawat maupun ahli anestesi di ruang operasi.
  • Baju operasi ini biasanya dibuat dari bahan kain yang berwarna biru atau hijau.
  • Fungsi baju operasi adalah untuk melindungi tenaga medis yang melakukan tindakan operasi, serta pasien yang ditanganinya agar terhindar dari zat kimia, partikel kotor dan radiasi yang berbahaya.

Kain Medis

Sumber : https://blog.globaljobs.network/

Selain mengenakan seragam scrub, para petugas medis yang akan memasuki ruang operasi juga harus melapisi pakaian yang dikenakannya dengan seragam tambahan yang meliputi apron medis, masker, penutup kepala, sarung tangan dan terusan operasi.

1. Apron Medis

Apron medis biasa digunakan pada saat operasi dan praktik dengan tujuan untuk melindungi pemakainya dari noda yang tidak diinginkan.

2. Masker

Pemakaian pelindung wajah dimaksudkan untuk melindungi selaput lendir hidung, mulut dan mata dari paparan virus dan bakteri selama melakukan tindakan atau perawatan pasien.

3. Penutup Kepala

Penutup kepala diperlukan untuk mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada dirambut dan kulit kepala petugas serta melindungi kepala dan ta rambut petugas dari pasien.

4. Sarung Tangan

Sarung tangan yang biasa di pakai oleh tenaga medis biasa disebut dengan nama handsoon. Fungsi sarung tangan ini yaitu untuk mencegah terjadinya infeksi silang serta mencegah penularan kuman.

Demikian pembahasan singkat mengenai kriteria bahan kain yang bagus untuk pakaian medis, masker maupun keperluan medis lainnya lengkap dengan jenis kain yang dapat kami rekomendasikan untuk membuatnya.

Ingin membuat hazmat suit untuk membantu tenaga medis yang menangani virus corona tapi masih bingung bagaimana cara menggambar polanya?. Kalau mau cara yang lebih praktis anda bisa mendownload Pola Baju Hazmat - Lengan Licin (Pro) dan Pola Baju Hazmat (All Size) dari kami.

  1. Pola baju hazmat - lengan licin (pro) adalah pola alat perlindungan diri yang dilengkapi dengan lengan licin.
  2. Pola baju hazmat (All Size) adalah pola baju alat perlindungan diri dengan ukuran all size, yang tersedia dalam dua model yaitu model dengan lengan licin (ada potongan antara badan dan lengan) dan model lengan setali (tanpa tolongan badan dan lengan).

Selain baju hazmat, anda juga bisa membuat masker sederhana sebagai alat perlindungan diri ketika bepergian keluar rumah lho. Untuk mendapatkan polanya anda bisa mengunjungi halaman pattern kami.

  1. Pola Masker Motor
  2. Pola Masker Kain

Semoga bermanfaat.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.