Tailoring merupakan teknik menjahit yang tergolong tingkat tinggi, karena jika dilihat dari hasilnya sudah berbeda dengan busana yang lain. Yakni hasil dari busana tailoring lebih halus dan rapi lantaran proses pengerjaannya banyak mengandalkan keterampilan tangan dan banyak lapisan sehingga hasilnya tampak lebih sempurna.
Pengertian Busana Tailoring
Busana tailoring dapat didefinisikan sebagai busana yang dibuat dengan menggunakan sistem tailoring, yakni teknik menjahit busana yang dikerjakan secara teliti karena sebagian besar prosesnya dilakukan dengan menggunakan mesin jahit sementara penyelesaiannya dikerjakan dengan jahitan tangan.
Sumber : https://stolnik.live/
Untuk menjamin kualitasnya, busana tailoring umumnya dibuat dari bahan yang berkualitas baik seperti wool atau sejenisnya. Dimana dalam setiap proses pembuatannya sendiri terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan seperti kehalusan, kerapihan, kekuatan jahitan, serta penggunaan lapisan.
Sumber : https://www.redcapcleaners.com/
Busana tailoring ini bisa dibedakan menjadi dua variasi yakni berupa hard tailoring dan soft tailoring.
- Hard tailoring memiliki konstruksi kain yang tetap, bersifat agak kaku, sehingga bentuk busananya cenderung terlihat kuat dan maskulin. Contoh busana yang termasuk ke dalam kategori ini yaitu berupa coat, tuxedo, suit dan sebagainya.
- Soft tailoring terbuat dari bahan yang memiliki konstruksi kain tetap, bersifat lembut dan tidak kaku, sehingga bentuk busananya terkesan lebih feminine. Contoh busana yang termasuk ke dalam kategori ini yaitu berupa busana wanita dan lainnya.
Sumber : https://www.justdial.com/
Model Busana Tailoring
Sampai sekarang ini model busana tailoring yang berkembang pada prinsipnya dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam kategori. Dua diantaranya yaitu berupa busana tailoring deux piece dan busana tailoring three piece.
1. Deux Piece
Deux piece merupakan jenis busana yang terdiri dari dua bagian, yaitu busana penutup tubuh bagian atas dan bawah yang terbuat dari bahan kain yang sama. Model busana yang termasuk ke dalam jenis ini yaitu berupa baju safari.
Sumber : https://www.nashasemja.com/
2. Three Piece
Three piece merupakan busana yang terdiri dari tiga bagian, yaitu dalaman, bagian luar dan bawahan.
a. Bagian dalam busana tailoring model three piece biasanya terdiri kemeja atau t-shirt.
b. Bagian luar busana tailoring model three piece biasanya terdiri dari coat, blazer wanita, blazer pria, jas wanita dan jas pria.
c. Bagian bawah busana tailoring model three piece terdiri dari sebuah celana, rok atau kulot.
Sumber : https://www.lazada.co.id/
Selain model busana tailoring deux piece dan three piece, ada juga jenis busana tailoring suit (setelan) dengan model khusus yaitu “the tuxedo“. Tuxedo banyak diciptakan dalam warna-warna hitam, biru, atau warna-warna lainnya sesuai kebutuhan. Model busana ini awalnya dipakai untuk jamuan makan malam.
Sumber : https://www.josbank.com/
Jenis-Jenis Busana Tailoring
Beberapa jenis item fashion yang termasuk ke dalam kategori busana duex piece dan three piece meliputi baju safari, coat, blazer, jas dan vest.
1. Baju Safari
Baju safari merupakan satu stel pakaian yang terdiri dari celana dan baju yang terbuat dari bahan kain yang sama.
Sumber : https://id.carousell.com/
2. Coat (Mantel)
Coat atau mantel merupakan item fashion yang dapat dikenakan setelah seseorang memakai baju lain sebagai dalamannya. Coat ini umumnya dibuat dalam ukuran yang relatif cukup besar dari baju yang ada di dalamnya.
Sumber : https://www.uniqlo.com/
3. Blazer
Blazer termasuk ke dalam jenis pakain luar yang berbahan lebih ringan, lebih pas ditubuh, biasanya terdapat sulaman, dan menggunakan kancing dari besi. Blazer pria dan blazer wanita cocok dipakai untuk kesempatan yang lebih santai.
Sumber : https://www.shopdealman.com/
4. Jas
Jas merupakan busana dengan model krah yang mempunyai kelepak atau rever, berlengan panjang dengan jahitan pada bagian depan dan belakang. Oleh para pria, jas biasanya lebih sering dipakai pada kesempatan pesta atau acara resmi.
- Berdasarkan jumlah baris kancing di bagian depan jas pria dapat di bagi menjadi dua yakni berupa single breasted (kancing sebaris) dan double breasted (kancing dua baris).
- Berdasarkan jumlah belahan pada bagian belakang (vent) jas pria dapat dibedakan menjadi tiga yakni berupa no vent (jas pria tanpa belahan belakang), single vent (jas pria dengan satu belahan dibagian belakang) dan double vent (jas pria dengan dua belahan di bagian belakang).
Penggunaan jas pria secara lengkap terdiri dari pantalon, kemeja lengan panjang dengan kerah bord, vest dan jas dilengkapi dengan dasi yang serasi.
Sumber : https://www.tiptoptailors.ca/
5. Vest
Vest merupakan pakaian pelengkap yang dikenakan sebelum jas atau setelah pemakaian kemeja. Macam-macam vest yang dapat anda pilih sebagai pelengkap jas pria yakni berupa vest tanpa kerah, vest variasi jahitan, vest dengan kerah shiler.
Bentuk vest hampir sama dengan rompi, yakni memiliki ukuran panjang sampai pinggang, memiliki garis leher rendah dan pada bagian muka dikuatkan oleh kancing. Pada bagian belakang vest bisa dipasang ban, gesper atau tali.
Sumber : https://www.dhgate.com/
Syarat-Syarat Busana Tailoring
Seperti apapun desain yang ditampilkan entah itu dalam bentuk jas pria, jas wanita, blazer pria ataupun blazer pria, bagian luar busana tailoring semestinya harus memiliki sejumlah kelengkapan yang terdiri dari:
- Terdapat kerah.
- Memiliki saku vest atas.
- Saku pada bagian bawah depan (kanan dan kiri). Saku vest lengkap dengan penutup saku ataupun saku paspoille lengkap dengan penutup saku.
- Kup depan atau garis hias.
- Dilengkapi dengan lengan.
- Lubang kancing tangan / paspoille.
- Belahan belakang (vent). Belahan ini bisa dibuat dalam bentuk single vent maupun dalam bentuk double vent.
Sumber : https://www.ctshirts.com/
Sementara untuk tampak dalamnya busana tailoring yang dibuat dalam bentuk coat, jas pria, jas wanita, blazer pria ataupun blazer pria, harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Bagian dalam busana tailoring tertutup dengan lining (furing).
- Terdapat saku pada bagian lining depan.
- Menggunakan bahan pelapis.
- Terdapat bantalan pada bagian bahu.
Sumber : https://grainlinestudio.com/
Bahan Untuk Membuat Busana Tailoring
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, material yang digunakan sebagai bahan utama busana tailoring harus dipilih dari bahan yang berkualitas. Bahan yang dimaksud disini yaitu berupa bahan pokok, bahan tambahan, dan bahan pelengkap yang memiliki peran sangat penting.
1. Bahan Pokok
Bahan pokok merupakan material utama yang harus ada dalam pembuatan busana tailoring karena bahan ini dipakai untuk bagian luar busana. Bahan utama menggunakan bahan yang berasal dari serat alam (wool) dan tahan panas. Ketebalannya bisa diatur sesuai dengan kebutuhan.
Syarat-syarat bahan pokok:
- Bahan mudah ditangani atau dibentuk.
- Tahan pada temperature tinggi.
- Tektur tidak terlalu lemas atau kaku.
- Bahan yang berkualitas.
Bahan untuk busana tailoring seperti coat, jas pria, jas wanita, blazer pria ataupun blazer pria, disarankan menggunakan bahan yang mengandung woll. Untuk mengetahui komposisi bahannya ada cara mudah yang dapat anda lakukan yakni memeriksa label kainnya.
Cara memeriksa kesesuaian bahan pokok dengan syarat-syarat tersebut anda bisa mengujinya dengan metode berikut.
- Meremas dan melepas kembali bahan kain untuk mengetahui apakah bahan dapat kembali kebentuk semula.
- Menekan atau mendorong permukaan bahan kain dengan ibu jari untuk mendeteksi permukaan kain apakah bisa kembali atau tidak. Cara ini juga dapat dilakukan untuk mendetaksi kerapatan benang.
- Membentangkan bahan kain secara vertikal untuk mengetahui jatuhnya bahan.
Sumber : https://grainlinestudio.com/
Butuh bahan kain berkualitas untuk membuat jas?. Sahabat Fitinline bisa melihat koleksi kain jas kami Di Sini.
2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan merupakan jenis bahan penunjang yang dipakai pada proses pembuatan busana tailoring, dengan tujuan untuk menyempurnakan penampilan busana itu sendiri. Selain menyempurnakan tampilan busana, bahan tambahan ini sebenarnya juga memiliki fungsi lain yakni:
- Memberi rasa hangat.
- Menutup kampuh-kampuh penyelesaian.
- Memperbaiki bentuk busana dan bagian-bagian busana agar tidak tembus pandang.
- Menambah kekakuan busana dan menguatkan bahan utama.
Bahan tambahan yang dibutuhkan untuk membuat busana tailoring seperti coat, jas pria, jas wanita, blazer pria ataupun blazer pria, yakni berupa bahan pelapis dan bahan pengisi (pembentuk) misalnya hair canvas (tenunan rambut kuda).
a. Lining
Lining merupakan kain pelapis yang berfungsi sebagai pelapis busana dan penutup jahitan, sehingga busana tampak rapi baik dari bagian luar maupun dari bagian dalam.
b. Interlining
Interlining merupakan jenis bahan yang menempel pada pakaian yang dilapis. Bahan interlining yaitu berupa dakron dan wool untuk memberikan ketebalan, agar hangat digunakan.
c. Interfacing
Interfacing merupakan bahan yang dipergunakan untuk memberikan bentuk pada busana agar busana tampak rapi. Cara memasang interfacing ini ada dua yaitu:
- Sew in interfacing (bahan pokok di jahit tangan).
- Fusible interfacing (dilekatkan dengan press), jenisnya woven, non woven, knitting, dan lain-lain.
Sumber : https://www.garytailor.com/
3. Bahan Pelengkap
Bahan pelengkap adalah bahan-bahan yang digunakan untuk melengkapi atau menyempurnakan suatu busana. Bahan-bahan pembantu yang dibutuhkan dalam pembuatan busana tailoring sendiri terdiri atas:
- Standart shoulder pad (padding) yang berfungsi untuk menaikkan bahu agar baik bentuknya.
- Button (kancing).
- Pocketing fabric (lapisan saku dalam).
- Stay tape untuk mencegah kestabilan dan kemuluran letak interfacing.
- Sleeve head yang diletakkan diantara kampuh dan kepala lengan untuk memberi bentuk pada kepala lengan.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Penyusutan Untuk Bahan Tailoring
Supaya busana tailoring yang didapat tidak mengalami perubahan bentuk, tekstur, maupun ukuran ketika sudah di cuci dan di keringkan, maka bahan-bahan yang dipakai untuk membuat busana tailoring sendiri mestinya harus disusutkan lebih dulu sebelum diproses menjadi sebuah busana.
1. Bahan Pokok atau Bahan Utama
- Siapkan bahan katun yang memiliki ukuran sama dengan bahan pokok. Sebisa mungkin pilih yang berwarna putih.
- Lembabkan kain katun secara merata dengan cara menyemprotkan air pada permukaan kain.
- Letakkan bahan pokok diatas bahan katun lalu gulung bersama-sama dan diamkan selama beberapa saat agar bahan pokok dapat menyerap kelembaban bahan katun.
- Setelah bahan pokok lembab selanjutnya renggangkan seratnya menurut arah serat diagonal dan lurus.
- Press bahan pokok.
- Penyusutan seperti ini biasa dipakai untuk bahan woll.
2. Penyusutan Lining
- Celupkan lining kedalam air sampai bersih kemudian angkat.
- Tiriskan lining pada sepotong bambu.
- Pres dalam keadaan lembab dengan dilapisi bahan kain.
3. Penyusutan Hair Canvas
Hair canvas sebenarnya merupakan sejenis bahan yang biasanya digunakan untuk melapisi bagian dada jas, mantel atau jenis pakaian lain yang berkualitas tinggi. Bentuknya kurang lebih hampir sama dengan lembaran kain tipis yang berwarna agak kecoklatan.
Untuk menyusutkan hair canvas anda bisa memilih satu dari dua cara berikut:
- Cara pertama lembabkan hair canvas dengan cara menyemprotkan air pada seluruh permukaannya kemudian press hingga kering.
- Cara kedua siapkan kain handuk yang sudah dilembankan kemudian gulung dengan hair canvas selama beberapa jam / sepanjang malam. Jika sudah anda tinggal mengepressnya hingga kering.
4. Penyusutan Fusible Interfacing
- Isi bak dengan air hangat.
- Masukkan fusible interfacing dan diamkan hingga air menjadi dingin.
- Biarkan fusible interfacing selama kurang lebih 5 menit lalu angkat dan pindahkan.
- Gulung dalam kain handuk kemudian biarkan hingga kering.
5. Penyusutan Stay Tape
- Celupkan stay tape dalam air hangat.
- Setelah seluruh permukaannya basah selanjutnya angkat stay tape tersebut lalu letakkan diatas kain handuk.
- Biarkan dingin.
- Press dalam keadaan lembab agar tidak berubah bentuk.
6. Penyusutan Padding
Lembabkan padding dengan cara menyemprotkan air ke seluruh permukaannya.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Faktor Penentu Kualitas Busana Tailoring
Setelah mengetahui model, jenis dan syarat busana tailoring serta bahan yang dibutuhkan untuk membuat busana tailoring, sekarang saatnya bagi anda untuk menggali lebih jauh lagi beberapa faktor penting yang layak dipertimbangkan dalam membuat busana tailoring. Beberapa faktor yang dimaksud antara lain:
1. Personal Preference (Selera)
Selera seseorang akan sangat menentukan desain dan jenis bahan yang dipilih untuk membuat busana tailoring.
2. Time Available (waktu)
Pembuatan busana tailoring dengan metode tradisional akan memerlukan waktu yang lebih lama dari pada metode modern, selain itu juga mengenai desain dan bahan yang dipilih.
3. Money Available (Biaya)
Ketersediaan biaya akan menentukan kualitas dan jenis bahan yang dipilih dalam membuat coat, jas pria, jas wanita, blazer pria ataupun blazer pria.
4. Personal Skill and Experience
Seseorang yang lebih berpengalaman akan memilih bahan, desain, dan metode yang lebih sulit dari pada seseorang yang masih kurang berpengalaman.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Metode Pembuatan Busana Tailoring
Selain mempertimbangkan sejumlah faktor diatas, anda juga harus tahu kalau dalam menjahit busana tailoring terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan. Metode yang dimaksud yakni berupa costume method, machine method, fusible method dan combine method.
- Costum Metod merupakan metode menjahit tailoring yang dikerjakan dengan tangan.
- Machine Method merupakan metode menjahit tailoring yang dikerjakan dengan setik mesin.
- Fusible Method merupakan metode menjahit tailoring, dimana bahan tambahan menggunakan fusible yang berperekat dan berlapis.
- Combine Method merupakan metode menjahit tailoring dengan menggunakan kombinasi setik mesin, tusuk piquer pada bagian kelepak kerah dan menggunakan bahan berfusible pada bagian badan saja.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Teknik Menjahit dan Teknik Penyelesaian
- Sedangkan untuk teknik menjahit dan teknik penyelesaiannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Teknik menjahit busana tailoring menggunakan kampuh terbuka dengan penyelesaian zigzag.
- Pada busana tailoring pelapis yang digunakan untuk kelepak atau rever dan kerah bawah yaitu pelapis yang terbuat dari rambut kuda atau kupner.
- Penggunaan furing tertutup.
- Bahan dasar bagian muka dilapisi kain gula dan kupner, pada bagian belakang kira-kira setengah badan dilapisi kain gula.
- Pembuatan jas pria dengan teknik tailoring penyelesaian akhirnya selalu diikuti dengan:
- Membuat lubang kancing dan memasang kancing.
- Menyeterika jahitan pada pakaian untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus dan rapi.
Sumber : http://indposhiv.ua/en
Demikian pembahasan singkat mengenai beberapa hal penting yang harus anda ketahui terkait dengan busana tailoring.
Kalau sahabat Fitinline tertarik untuk membuat jas sendiri tapi masih bingung bagaimana cara membuat polanya maka anda bisa mendownload pola jas kami Di Sini. Untuk cara menjahit jasnya anda bisa melihat video tutorial menjahit jas dari kami Di Sini.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.