Sering digambarkan sebagai benua yang miskin dan suram, benua Afrika ternyata juga memiliki kekayaan budaya yang tertuang dalam fashion yang menarik dan unik lho. Khusus untuk sahabat Fitinline yang menyukai style etnik dan tradisional anda bisa mencoba trend Afropolitan sebagai selingan outfit sehari-hari.
Pengertian Afropolitan
Afropolitan merupakan salah satu trend fashion yang sangat terkenal di benua Afrika. Berdasarkan asal bahasanya istilah Afropolitan sendiri sebenarnya diperoleh dari gabungan dua kata yaitu African dan cosmopolitan. Style dalam fashion ini umumnya banyak menggabungkan bahan tradisional dari Afrika dengan gaya kontemporer Western.
Sumber : http://confessionsofablogvixen.com/
Trend fashion Afropolitan dikenal juga sebagai simbol kebebasan dan kemerdekaan dari benua Afrika. Karena itulah motif-motif yang ditampilkan sebagian besar banyak menampilkan kekayaan budaya khas Afrika, sehingga memberikan kesan etnik yang unik dan lain dari pada style fashion lainnya.
Sumber : https://www.mammaw.com/
Dimata sebagian orang, style fashion Afropolitan yang berasal dari benua Afrika ini mungkin memang belum setenar trend fashion vintage, bohemian atau style fashion dari benua lain. Tapi dibalik desain dan tampilan Afropolitan yang unik sebenarnya masih ada banyak fakta menarik lainnya untuk dibahas.
Desainnya Mengandung Filosofi
Lahirnya trend Afropolitan sebagai sebuah gaya baru dalam berbusana konon dilatarbelakangi oleh keinginan para desainer global berdarah Afrika untuk memperkenalkan budaya asli mereka ke mata dunia dan menghapuskan batasan antara Afrika dengan negara barat.
Desainer yang terlibat dalam proyek ini antara lain berasal dari tiga negara yang berbeda yakni negara Afrika Selatan, negara Maroko, dan negara Nigeria yang tercatat memiliki sejarah sama yakni pernah dijajah oleh bangsa asing seperti Inggris dan Spanyol.
Dengan maksud untuk menunjukkan bahwa fashion Afrika tidak kalah kaya dari negara yang lebih maju, motif tribal diperkenalkan secara luas melalui desain pakaian yang modern. Filosofi yang terkandung di dalam motif ini yaitu berupa unsur semangat, optimisme dan kebebasan pasca kemerdekaan rakyat Afrika di tahun 1960-an.
Sumber : http://interkobe.sub.jp/
Makna Motif Tribal & Warna Cerah
Tribal dalam bahasa Inggris memiliki arti kesukuan. Dilihat dari desain dan tampilannya, motif tribal sebenarnya hampir mirip dengan Indian style tapi bedanya motif tribal lebih menonjolkan corak garis-garis yang sejajar dan lebih bermacam warna, sementara Indian style cenderung berwarna gelap dan cokelat.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Warna motif tribal yang cerah dalam style ini sangat lekat dengan semangat orang keturunan Afrika yang sudah sukses dan mampu berkiprah di dunia internasional. Motif baju ini juga mengandung pesan bahwa mereka tidak ingin lagi terbelenggu dan juga bisa menjadi trendsetter dalam dunia fashion.
Sumber : https://www.ombungu.com/
Kehadiran warna cerah dan aneka motif baju yang ramai akan memberikan kesan yang ceria dan membuat hati orang lain ikut merasakan kegembiraan. Dengan warnanya yang beragam, aneka motif tribal ini bisa memberikan kesan lebih “hidup” pada penampilan sehingga tidak terkesan membosankan.
Sumber : https://fuel4fashion.wordpress.com/
Keuntungan lain yang bisa anda dapatkan dengan memakai busana bermotif tribal yaitu anda bisa dengan mudah memadupadankannya dengan item fashion lain yang berwarna-warni dan bercorak unik. Pemilihan warna dan motif baju yang bertabrakan justru memang sudah menjadi hal yang diutamakan.
Variasi Motif Tribal
Motif tribal seakan menjadi perpaduan antara warna-warna yang segar dan mengejutkan. Terbukti sampai saat ini variasi motif tribal terus mengalami perkembangan yang begitu signifikan. Bagi anda yang lebih menyukai warna netral, sekarang anda juga bisa menemukan motif-motif tribal dengan warna biru donker, putih dan hitam.
Sumber : https://www.ebay.com/
Sekalipun motif tribal terkesan abstrak dan perpaduan warnanya cenderung tidak beraturan motif ini pada prinsipnya dapat dijumpai dalam berbagai desain yang berbeda, ada motif tribal yang identik dengan budaya Afrika, Amerika dan Asia.
1. Motif Tribal Afrika
Dengan motif yang dominan pola kulit binatang motif tribal asal Afrika bisa dikatakan sukses mencuri perhatian. Dari segi permainan warna, motif tribal asal negara ini masih cenderung bergradasi dan pilihan warnanya juga sangat beragam, dimana kebanyakan banyak menggunakan warna-warna cerah.
Sumber : https://www.aliexpress.com/
2. Motif Tribal Amerika
Motif tribal Amerika mulanya diciptakan oleh suku Indian, jadi jangan heran kalau pola-pola yang tercipta lebih banyak menampilkan gambar segitiga yang artinya tepees atau pondok-pondok berbentuk kerucut sebagai rumah khas suku Indian yang terinspirasi dari kehidupan keseharian mereka.
Sumber : http://crowdmedia.co/
Selain menampilkan sejumlah pola berbentuk segitiga ataupun kerucut, motif tribal asal Amerika ini juga banyak mengadaptasi gambar anak panah yang sudah menjadi senjata andalan suku Indian sebagai penduduk pribumi benua Amerika.
Sumber : http://www.eaglefeathertrading.com/
3. Motif Tribal Asia
Khusus untuk motif tribal asal Asia, corak yang ditampilkan kebanyakan memiliki pola yang didominasi oleh gambar bunga dan dedaunan. Ukuran setiap gambarnya pun cenderung besar, sehingga motif bunga dan dedaunannya menjadi sangat dominan pada motif tribal Asia.
Sumber : https://www.wantitall.co.za/
Di Indonesia motif tribal ini sebenarnya bisa dengan mudah jumpai pada hampir semua kain Nusantara. Mulai dari kain tradisional khas Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Bali dan Papua. Kain tradisional papua biasanya identik dengan motif Asmat, cicak, buaya atau burung cendrawasih.
Sumber : https://www.midlandtextiles.co.uk/
Motif batik dari Jawa kadang bisa juga disebut sebagai motif tribal, kalau garis-garis dan gambarnya mempunyai ciri seperti tribal yakni bergaris lurus, melengkung, melingkar, simetris atau asimetris sehingga membentuk pola tertentu.
Item Fashion Khas Afrika
Selain memiliki motif dan warna yang khas, trend fashion Afropolitan pada prinsipnya juga banyak memadukan berbagai ragam item fashion etnik yang menjadi favorit suku-suku di pedalaman Afrika. Beberapa item fashion khas Afrika yang dapat diaplikasikan sebagai trend baru dalam bergaya diantaranya berupa dashiki, bashoto dan agbada.
1. Dashiki
Dashiki merupakan sebuah kaos penuh warna yang dikelilingi dengan motif tradisi dan budaya Afrika. Berdasarkan asal bahasanya nama dashiki sebenarnya diambil dari bahasa Hausa dan ciki yang memiliki arti kaos.
Jauh sebelum tersebar luas seperti sekarang, awalnya dashiki hanya diperuntukkan bagi pria Afrika saja. Pakaian ini biasanya dipakai dengan celana polos dan topi kufi mirip peci oleh umat islam di Afrika Barat. Kalau untuk sekarang, pemakaian dashiki cenderung lebih bebas karena bisa dipakai oleh pria dan wanita.
Sumber : https://www.mammaw.com/
Dashiki umumnya tersedia dalam dua versi yakni versi formal dan versi casual. Walaupun memiliki fungsi yang berbeda jenis pakaian ini pada dasarnya tetap memiliki kesamaan yaitu kaos yang longgar dengan hiasan bentuk V di kerah dan juga corak-corak sepadan di bagian lengan dan bawah.
Sumber : https://kuwala.co/
Warna dashiki yang dipakai jika di Afrika konon tidak boleh sembarangan lho, tapi harus disesuaikan dengan momen yang terjadi.
- Untuk acara pernikahan pengantin pria kebanyakan memakai dashiki berwarna putih.
- Ketika suasana berkabung warna hitam dan merah menjadi pilihan yang tepat.
- Ada pula warna ungu dan lavender yang identik dengan warna ningrat Afrika.
- Sedangkan dashiki dengan waena biru lebih mencerminkan kedamaian.
Sumber : http://www.ngehits.net/
Dari yang semula hanya digunakan di Afrika, dashiki ini kemudian diadaptasi ke dalam fashion Amerika. Salah satu sosok yang berperan penting dalam memperkenalkan dashiki di dunia Barat adalah Oba (King) Ofuntola Aseikeman Adelabu Adefunmi. Sayangnya dalam industri fashion Amerika dashiki kerap dianggap ambigu antara mode dan penanda identitas.
Jika seseorang yang memiliki kulit berwarna hitam memakai dashiki dengan gaya rambu afro, tutup kepala dan manik-manik Afrika maka ia akan dihubungkan dengan gerakan Black is Beautiful yang berkaitan dengan perkembangan Afrosentrisme di sana.
Khusus di Indonesia sendiri, trend pemakaian dashiki sebagai item pelengkap fashion baru muncul beberapa tahun belakangan dalam bentuk kaos longgar biasa hingga serupa dengan kaftan. Dashiki ini biasanya lebih banyak dicari oleh komunitas hippie, hipster, penyuka etnik dan vintage.
Sumber : https://www.instagram.com/
2. Basotho
Basotho merupakan sebuah kain tradisional dari masyarakat Afrika yang motifnya sendiri banyak menggunakan motif khas masyarakat Lesotho. Kain bernama bashoto ini umumnya terbuat dari wol yang digunakan oleh pria dan wanita di semua musim, ini dikarenakan Lesotho yang memiliki suhu dingin.
Sumber : https://www.nomadafricamag.com/
Selain dipakai untuk melindungi penggunanya dari angin dan juga hujan serta memberikan kehangatan ketika musim dingin, Bosotho ini juga biasa digunakan untuk acara ritual di Afrika, mulai dari untuk menyelimuti bayi yang baru lahir hingga untuk kain selubung pengantin wanita.
Sumber : https://www.helplesotho.org/
3. Agbada
Agbada merupakan baju tradisional yang sering digunakan oleh pria-pria di Afrika Selatan dan Afrika Utara. Pakaian ini secara umum memiliki bentuk yang sangat khas mirip seperti jubah dengan potongan lebar yang dilengkapi hiasan bordir.
Agabda dulunya hanya dikenakan oleh orang-orang penting, seperti raja dan kepala suku. Selain pemakainya sangat terbatas pada orang-orang yang penting saja, baju tradisional asal Afrika yang dikenal dengan nama agbada ini sebenarnya juga hanya dikenakan saat acara seremonial, seperti pernikahan atau pemakaman.
Sumber : https://www.etsy.com/
Agabda khas Afrika sepintas memang mengandung unsur Islami karena pada akhir abad ke 18, tatanan kekuasaan wilayah yang saat ini sebagian besar ada Nigeria terkena dampak dari penyebaran agama Islam. Penyebaran agama Islam tersebut dilakukan oleh Suku Fulani di bawah pimpinan Uthman dan Fodio.
Saat suku Fulani berhasil mengalahkan kekuatan utama Yoruba, penguasa Fulani yang baru kemudian meninggalkan Ibu Kota Yoruba pada tahun 1830-an dengan tetap membawa pakaian khas pria pada masa tersebut. Modelnya terdiri dari jubah dan celana panjang longgar, yang sebenarnya disesuaikan untuk pakaian saat menungggang kuda.
Hingga pada abad ke 20 pakaian ini pun di terima di wilayah Nigeria yang luas dan masuk ke negara-negara tetangga. Tidak berhenti sampai disitu, beberapa waktu lalu agabda juga diadaptasi sebagai kostum T'Challa sang Raja Wakanda dalam film Black Panther yang dirilis tahun 2018.
Sumber : https://www.bellanaija.com/
Makna Turban & Aksesoris Oversize
Meski item fashion Afrika sangat kental dengan nuansa etnik namun anda juga masih bisa memadukannya dengan fashion bergaya modern yang sedang hits di masa kini. Untuk aksesorisnya sahabat Fitinline bisa mengenakan gelang, kalung, anting, hingga tutup kepala yang khas seperti turban.
Sumber : http://www.chigisworld.com/
Pemakaian aksesoris sebagai pelengkap pakaian rupanya ini tidak hanya sekedar penghias diri saja tapi juga dapat membuat penampilan jadi lebih menarik. Khusus di Afrika sendiri aksesoris yang banyak disukai olah para wanita yakni berupa turban yang diikuti dengan kalung atau anting berukuran besar.
Sumber : https://www.123rf.com/
Turban dapat dikategorikan ke dalam jenis aksesoris kepala yang praktis karena tidak membatasi gerak dan cara pengaplikasiannya pun terbilang cukup mudah, bahkan tidak perlu menggunakan jarum atau peniti. Di daerah Pakistan dan India, turban ini awalnya dikenakan oleh para pria sebagai bentuk kemuliaan yang erat kaitannya dengan kegiatan keagamaan.
Meski pada mulanya lebih banyak dipakai pada kegiatan keagamaan, namun seiring perkembangan mode dunia turban tersebut kemudian mulai dikembangkan menjadi aksesoris rambut dan kepala yang trendy sehingga para wanita juga bisa menggunakannya. Sejak saat itulah turban menjelma menjadi bagian dari fashion dan statement gaya seseorang.
Makna lain yang tersembunyi dibalik pemakaian berbagai aksesoris tersebut yaitu sebagai simbol kepercayaan diri wanita Afrika. Sebab dengan memakai aksesoris berupa turban itu pun daya tarik yang terpancar dari dalam diri para wanita Afrika akan ikut meningkat jadi lebih menarik.
Jika para wanita Afrika biasa memadukan turban dengan berbagai jenis pakaian seperti dress, blazer, tank top, dan jumpsuit, para wanita Indonesia biasanya lebih sering menyeimbangkan pemakaian turban yang cukup populer di kalangan para muslimah dengan pakaian oversize sehingga kesannya jauh lebih tertutup dan sopan.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Desainer Afropolitan Yang Terkenal
Aya Morrison
Salah satu desainer Afropolitan yang terkenal berkat kemampuannya yang handal dalam memadukan motif kontemporer Afrika Barat dengan desain modern adalah Aya Morrison. Aya ini merupakan desainer baju renang dan aksesoris yang berbasis di New York. Selain baju renang dan aksesoris, ia juga mendesain dress simple yang tidak kalah unik.
Sumber : https://www.bellanaija.com/
Duro Olowu
Selain Aya Morrison ada juga Duro Olowu yang berasal dari Nigeria. Keunikan hasil karya Duro terletak pada detail busana, kematangan konsep, dan kemewahan materialnya. Duro juga menjadi salah satu pelopor mode Afrika di dunia dengan mendesain busana untuk istri mantan Presiden Amerika, Michelle Obama saat tampil di The Oprah Winfrey Show.
Sumber : https://www.ibtimes.com/
Hazel Aggrey
Berikutnya ada Hazel Aggrey-Orleans, wanita keturunan Nigeria-Jerman yang memadukan motif terang dengan kain sutra dalam merek Eki Orleans. Ciri paling khas yang membedakan Hazel dengan desainer lain yaitu kemampuannya dalam memadukan motif dan warna terang khas Afrika dalam kain berbahan sutra yang diolah dengan teknik drapping dan pleats.
Sumber : https://www.kenyanvibe.com/
Korlekie
Dengan mengedepankan desain funky dan trendi bertaburkan manik-manik desainer bernama Korlekie yang juga lulusan London College of Fashion mampu mencampurkan embellishment, manik-manik, hingga detail buatan tangan yang membuat rancangannya berbeda sendiri. Modern dan mistik juga menjadi ciri khas rancangan Korlekie.
Sumber : https://www.edp24.co.uk
Dari pembahasan di atas sekarang sahabat Fitinline makin tahukan kalau fashion Afropolitan itu sebenarnya memiliki makna yang sangat mendalam tidak hanya menjadi simbol kebebasan dan kemerdekaan Afrika. Dengan karakteristiknya yang sedemikian unik bukan tidak mungkin trend fashion ini akan menggeser dunia mode yang ada sekarang.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.