Sumber : Akun Instagram @sandrakartikasari
Di era serba digital seperti saat ini, tentunya teknik pemasaran melalui digital bukanlah hal yang asing lagi bagi sebagian besar masyarakat. Meskipun sudah banyak platform yang menunjang pemasaran ala digital bagi pengusaha di berbagai bidang, seperti fashion ataupun kuliner, namun masih sedikit kemungkinan dari pelaku usaha tersebut mencapai tujuan bisnis mereka dengan melakukan digital marketing. Hal tersebutlah yang kemudian membuat Sandra Kartika Sari tergerak untuk membantu para pelaku bisnis dalam memasarkan produknya melalui digital melalui D.E.H atau Digital Education House.
D.E.H memiliki tujuan untuk memberikan pengaruh serta wawasan yang luas melalui digital marketing bagi pemilik bisnis yang merasa kesulitan dalam bidang tersebut. D.E.H akan mementori para pengusaha di Indonesia untuk mempengaruhi market, mengembangkan serta meningkatkan usaha dari pengusaha yang bersangkutan. Fokus D.E.H sendiri yaitu industri serta market, termasuk bisnis fashion yang telah menjadi salah satu industri yang cukup lekat di hati masyarakat Indonesia. Spesialis D.E.H diantaranya yaitu, Branding, Marketing Plan, Website, Social Media, Photo & Video, E-Commerce, SEO, E-mail Marketing, dan Graphic Design. Selain itu, D.E.H menangani beberapa klien di bidang pendidikan, fashion, kuliner, dan banyak lagi yang lainnya. Salah satu klien yang pernah ditangani oleh D.E.H yaitu Brilliant English Course.
Menurut Sandra, Digital Marketing merupakan media pemasaran melalui internet atau digital, seperti Google Ads, Facebook, Instagram Ads, SEO, dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain melalui internet, bisa juga melalui digitalnya seperti iklan TVC, EBook, Koran Digital, Company Profile Video, Email Marketing, dan lain-lain. Selain menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan, fokus utama dalam digital marketing yang paling utama yaitu membangun brand awareness dan customer relation.
Digital Marketing Ala D.E.H
Sumber : Canva
Sandra mengatakan jika hal yang paling utama ketika akan memulai bisnis adalah menentukan Goals atau tujuan. Ketika akan memulai bisnis fashion, Liners bisa nih menentukan apa saja sih tujuan-tujuan yang ingin dicapai! Misalnya, membangun awareness, meningkatkan traffic ke akun media sosial ataupun e-commerce dan masih banyak yang lainnya.
Setelah menentukan goals, Sandra juga mengatakan jika sebagai pengusaha tentunya survei merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Menurut Survei Katadata Insight Center atau KIC, ada sekitar 81% pelaku UMKM yang berada di wilayah Jabodetabek menggunakan internet untuk membantu usaha mereka selama masa pandemi Covid-19. Selain itu, ada juga 80% masyarakat Indonesia yang berada di 11 kota besar menggunakan Internet.
“Dari sana kita melihat, bahwa industri fashion itu produknya harus berkualitas dan diperkuat digitalisasi. Contohnya yang kemarin Indonesian Fashion Week, itu ada offline dan live streaming juga. Mengarah kesana, peluangnya macam-macam ya. Dan itu melalui digital.” Ujarnya.
Sandra juga menjelaskan cara bagi pemilik bisnis dapat lebih perluas market ialah perlu mengetahui customer journey/pengetahuan akan peta perjalanan customer. Secara offline & online dapat diperluas market dengan beragam pendekatan. Tentukanlah pendekatan yang tepat bagi brand pada market. Khususnya dalam digital marketing ada istilah juga yang penting yaitu Sales Funnel. Ini hal yang perlu diketahui karena akan bisa mengetahui lebih spesifik tahapan customer untuk terjadi pembelian, serta penyesuaian proses promosi yang dilakukan oleh brand.
“Kita harus lihat jalur-jalurnya. Maka dari itu dibangun namanya awareness melalui sosial media dan advertising yang dilakukan melalui offline dan online. Dan kita masih harus konsisten membuat kontennya, juga bahan promosi, karena hal itu perlu dilakukan hingga mereka mendapatkan mindset terkesan dengan brandnya kita. Dan itu harus 7 sampai 8 postingan minimal, dan itu konsisten.”
Sumber : Canva
Menurut Sandra, untuk menjalankan digital marketing, pebisnis membutuhkan tools yang dapat menunjang kegiatan tersebut, diantaranya, yaitu:
- Google Drive, untuk menyimpan file dengan kualitas besar dan mengantisipasi adanya kehilangan file jika ada kerusakan pada perangkat yang digunakan.
- Answer The Public, untuk melakukan riset konten yang akan digunakan.
- Google Trend, untuk melakukan riset terhadap topik-topik apapun yang akan digunakan dalam konten.
- Facebook Ads Library, untuk melakukan riset mengenai bentuk konten iklan yang ramai menarik perhatian calon konsumen.
- Keyword Tools, untuk melakukan riset keyword apa saja yang akan digunakan dalam konten yang akan dibuat.
“Untuk risetnya kita harus pastikan sesuai dengan market. Konten itu susah-susah gampang, kalau kita sudah tau research-nya, itu lebih cepat dapat traffic, gitu ya. Tapi kalau kontennya gak tepat, ya mana ada yang lihat. Padahal itu juga sudah dibikin dengan effort. Nah, sayang banget kan kalau sudah bikin konten tapi gak ada yang lihat.”
Langkah-Langkah Content Marketing
Sumber : Canva
Sandra mengatakan ada beberapa langkah-langkah dalam content marketing, yaitu:
1. Marketing Plan.
Isi dari marketing plan yaitu beberapa tujuan yang akan kita capai, seperti tujuan pemasaran ataupun tujuan-tujuan lain yang ingin dicapai ketika menerapkan digital marketing. Selain tujuan, ada juga strategi pemasaran, persona media, pengalaman yang ingin dirasakan oleh konsumen dan lain sebagainya. Misalnya dalam usaha fashion, pemilik usaha memiliki tujuan agar produknya dapat dikenal oleh banyak orang.
2. Media
Setiap media memiliki cara untuk bisa melakukan yang terbaik dalam berhubungan dengan calon konsumen atau lain sebagainya. Sandra mengatakan jika sebagai pemilik usaha, menentukan media yang akan digunakan serta proses pendekatan kepada customer merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Misalnya di Instagram, pemilik usaha dapat melakukan pendekatan dengan calon konsumen melalui iklan berbayar ataupun memanfaatkan tools media tersebut yang tersedia gratis.
3. Strategi Konten
Setelah mempelajari riset, bisa dilihat bagaimana caranya adaptasi konten-konten apa saja yang nantinya akan diterima oleh calon konsumen. Bisa disesuaikan kontennya dengan target market serta media yang digunakan.
4. Agenda
Dengan adanya marketing plan serta goals yang jelas, maka pebisnis dapat membuat agenda agar goals tersebut tercapai. Misalnya untuk promosi, pebisnis harus membuat agenda kapan-kapan saja informasi mengenai promosi dapat di-upload dalam media sosial.
Lantas, selain keempat langkah tersebut, ada beberapa langkah lain dalam content marketing, seperti menentukan buyer persona dan niche; melakukan riset ide dan topik; membuat daftar ide; dan masih banyak yang lainnya. Tentunya langkah-langkah tersebut harus dilakukan secara teratur dan konsisten sehingga goals yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan harapan.
Gimana nih, Liners? Apakah tertarik memasarkan produk fashion dengan digital marketing?
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.