Berencana untuk membuat baju berbahan brokat tapi masih bingung harus memilih kain furing untuk pelapis bagian dalamnya?. Supaya tidak salah pilih simak yuk pembahasan mengenai tips memilih kain furing untuk lapisan brokat lengkap dengan rekomendasi bahan kain yang bisa anda pakai untuk mempercantik tampilan busana.
Pengertian Kain Furing
Kain furing atau lining dapat didefinisikan sebagai bahan kain tambahan yang biasa digunakan sebagai pelapis bagian dalam dari sebuah busana tidak terkecuali untuk busana berbahan brokat. Asal dipilih dengan cara yang tepat, kombinasi kain furing dan brokat ini akan membuat tampilan busana jadi lebih cantik dan menarik.
Sumber : https://www.tokopedia.com/
Sebagai pelapis bagian dalam busana, kain furing sendiri berguna untuk menutupi jahitan, lipatan atau tampilan di bawah permukaan kain utama supaya tampak rapi. Selain memberikan efek lebih rapi penggunaan kain furing pada pakaian umumnya juga memiliki tujuan tersendiri.
- Melapisi kain brokat agar tampilannya jadi lebih sopan, elegan dan mewah.
- Semakin menonjolkan motif dan warna yang ada pada kain brokat.
- Menyerap keringat yang keluar dari kulit sehingga tidak langsung mengenai kain brokat.
- Mengurangi gesekan langsung antara bahan utama pakaian dengan kulit sehingga umur pakaian menjadi lebih panjang dan kulit pun tidak terasa gatal.
- Melindungi kulit agar tidak bersentuhan dengan kain brokat sekaligus mencegah terjadinya iritasi saat kulit berkeringat.
- Beberapa jenis lining ada juga yang menghasilkan sentuhan lembut dan licin sehingga menjadikan busana lebih mudah untuk dilepas atau dikenakan.
Sumber : https://shopee.co.id/
Tips Memilih Kain Furing
Tertarik untuk membuat kebaya, gamis wanita ataupun blus berbahan brokat tapi belum menemukan kain furing yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anda?. Untuk memudahkan anda dalam memilih kain furing berikut kami bagikan beberapa tips sederhana dalam memilih kain furing untuk lapisan brokat yang bisa anda coba.
1. Pilih Bahan Yang Nyaman
Dalam memilih kain furing utamakan untuk memilih bahan yang nyaman dikenakan dan tidak membuat aktivitas anda terganggu.
- Untuk alasan kenyamanan pilih kain furing yang bersifat lembut, ringan, sejuk di kulit dan tidak terasa berat saat digunakan untuk beraktifitas seharian.
- Lebih bagus lagi bila bahan yang anda pilih memiliki kemampuan yang baik dalam hal menyerap keringat jadi tidak panas saat digunakan.
Sumber : https://m.bukalapak.com/
2. Pilih Bahan Yang Polos
Usahakan untuk memilih bahan yang polos dan tidak menutupi kerumitan jalinan brokat, dengan begitu keindahan motif yang ada pada kain brokat tetap terlihat dengan jelas.
Sumber : https://shopee.co.id/
3. Pilih Warna Yang Tepat
Sesuaikan warna furing dengan warna kulit maupun warna kain brokat agar busana yang dihasilkan jadi semakin menarik saat dikenakan. Salah dalam memilih warna furing hanya akan membuat penampilan terkesan kurang menarik meski bajunya bagus.
- Dalam memilih kain furing sebaiknya pilih warna yang berbeda dari brokat agar keaslian motif brokat tetap terlihat.
- Tapi kalau anda tidak ingin memakai kain furing yang berbeda warna maka pilihlah bahan yang warnanya sama dengan brokat tetapi lebih terang atau gelap.
Sumber : https://shopee.co.id/
Jika anda membeli kain furing secara langsung atau offline, maka sebaiknya bandingkan antara harga satu produk dengan produk lainnya. Hal ini dimaksudkan agar anda bisa mendapatkan kain furing dengan harga yang terjangkau namun tetap berkualitas.
Jenis-Jenis Kain Furing
Terkait dengan bahan kain yang dapat digunakan sebagai pelapis brokat, jadi secara umum terdapat beberapa pilihan bahan yang bisa dipakai untuk kain furingnya. Beda jenis bahan beda juga karakteristik yang dimilikinya, jadi jangan sampai salah pilih ketika anda ingin membelinya.
Dari berbagai macam bahan kain yang ada setidaknya terdapat enam jenis kain furing yang lazim dipakai untuk pelapis brokat. Bahan kain yang dimaksud antara lain berupa bahan satin silk, kain sifon, kain katun arrow atau hero, kain asahi, bahan peles serta bahan hyget.
1. Kain Satin Silk
Kain satin silk atau satin sutra merupakan sejenia kain yang memiliki ciri khas lebih lembut, tipis dan glossy. Sepintas kain ini mempunyai karakteristik yang sangat mirip kain dengan sutra tapi keduanya jelas berbeda. Jika kain satin terbuat dari serat sintetis maka kain sutra dibuat dari serat alam.
Kain satin silk sangat cocok digunakan untuk furing brokat, karena sifatnya yang tipis dan ringan sehingga tidak terasa berat saat dipakai. Beberapa keunggulan lain yang ditawarkan kain satin silk diantaranya:
- Kain satin silk ditenun dengan menggunakan teknik serat filamen sehingga memiliki ciri khas permukaan yang mengkilap dan licin.
- Kain satin banyak dipilih untuk furing brokat karena permukaannya sangat halus dan lembut.
- Kain satin silk memiliki warna-warna yang terang dan memberi kesan elegan jadi sangat diminati terutama oleh kaum wanita.
- Dalam bentuk pakaian kain satin akan terlihat menarik dan nyaman digunakan karena sifat kainnya yang sejuk di kulit.
- Bagi sebagian orang yang ingin tampil glamor tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya berlebih, kain satin silk lebih cocok dipakai ketimbang kain sutra.
- Dengan harganya yang relatif terjangkau kain satin silk bisa memberi kesan glamor, sensual dan lebih feminim.
Warna Kain Satin Silk yang terang dan teksturnya yang mengkilat mampu menonjolkan motif pada kain brokat, karena itulah tidak heran jika kain satin silk menjadi pilihan favorit untuk lapisan brokat.
Bagi anda yang butuh bahan kain berkualitas untuk membuat pashmina, gamis, kebaya modern atau kerudung segiempat anda juga bisa menjadikan kain satin silk ini sebagai pilihan terbaik sebab warna yang disediakan juga sangat beragam.
Sumber : https://www.aliexpress.com/
2. Kain Sifon (Chiffon)
- Kain sifon merupakan kain campuran yang dihasilkan dari kombinasi serat sutra, katun, nylon, polyester dan rayon. Kain ini banyak dipilih dan digunakan oleh para designer sebagai furing brokat karena kain sifon mudah dibentuk.
- Kain sifon sangat lembut, tidak berkerut, dan tersedia dengan berbagai macam warna.
- Kain sifon yang memiliki kualitas premium adalah sutra sifon (chiffon silk).
- Kain sifon yang terbuat dari bahan sutra lebih mudah kusut dibandingkan dengan sifon yang terbuat dari bahan sintesis.
- Kain sifon terlihat flowing yaitu terkesan jatuh dan ringan. Sifat kain yang ringan itulah yang membuat kain ini banyak dipilih untuk furing brokat.
- Selain digunakan sebagai lapisan brokat, kain sifon juga cocok dipakai untuk veil, selendang dan perlengkapan kebaya lainnya.
Sumber : https://id.aliexpress.com/
3. Bahan Arrow atau Hero
Kain arrow atau hero merupakan sejenis bahan pelapis brokat yang dibuat dari bahan dasar serat katun sehingga akan terasa sangat nyaman dipakai terutama saat cuaca panas. Bila digunakan sebagai lapisan dalam sebuah busana, kain hero juga bisa membuat baju menjadi lebih hangat.
- Kain hero sedikit lebih mahal jika dibandingkan asahi tapi juga lebih adem karena terbuat dari benang katun atau kapas.
- Tampilan kainnya sangat khas yakni sedikit berbulu dan lembut.
- Memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menyerap keringat, jadi sangat cocok digunakan sebagai furing.
- Beberapa merk kain hero yang populer antara lain berupa golden mella, rajawali, tulip, onta, apel, dan lain sebagainya.
Dari segi visual, kain hero memiliki ragam warna yang cukup kaya sehingga bisa dipilih dengan bebas sesuai kebutuhan pemakaianya. Sayangnya warna dan bahannya yang terbilang tipis membuat warna serta motif pada kain brokat kurang menonjol.
Sumber : https://www.bukalapak.com/
4. Kain Asahi
Kain asahi merupakan sejenis bahan kain sintetis yang dibuat dengan cara ditenun dengan teknik silang polos sehingga memiliki ciri khas cenderung tipis serta agak mengkilap.
- Kain asahi termasuk ke dalam salah satu jenis kain yang paling banyak dipilih sebagai kain pelapis busana.
- Dibandingkan dengan kain arrow atau hero, kain asahi ini terbilang lebih ringan.
- Kain asahi biasanya dijual dengan harga yang lebih murah dari pada kain arrow karena mengandung lebih banyak polyester.
- Beberapa merk kain asahi yang populer antara lain Bunga Lily, APL, PMTI dan SPTI.
Sumber : https://id.carousell.com/
5. Bahan Peles atau Abutai
Kain peles atau abutai merupakan sejenis kain berbahan dasar polyester yang memiliki karakteristik sangat ringan dan tipis. Selain dimanfaatkan sebagai bahan lapisan untuk brokat, kain peles sebenarnya juga biasa dipilih sebagai bahan pelapis tas, jaket dan sebagai bahan pembuat mukena.
- Kain peles dikenal sebagai salah satu kain furing serbaguna yang terbuat dari tenunan polyester.
- Kain peles memiliki karakteristik ringan dan sangat nyaman menyentuh kulit sehingga tidak menyebabkan alergi.
- Kain peles cenderung tipis, mengkilap dan kesat jika di raba.
- Karena sangat tipis dan ringan kain ini jika dilipat bisa menjadi sangat kecil.
Sumber : https://shopee.co.id/
Dari segi perawatannya, busana berbahan brokat yang dilengkapi dengan kain furing abutai sebenarnya cukup mudah dan sederhana. Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah jauhkan busana berbahan brokat dan abutai ini dari setrika yang terlalu panas karena dapat membuatnya terbakar.
6. Bahan Hyget
Bahan hyget merupakan sejenis bahan kaos yang dibuat dari campuran polyester dan cotton. Kain ini secara umum memiliki karakteristik mengkilap, tidak mudah kusut, sedikit panas dan umumnya dijual dengan harga yang jauh lebih murah tapi masih bisa digunakan sebagai pelapis brokat.
Beberapa ciri khas yang membedakan bahan hyget dengan bahan furing yang lain yaitu:
- Bahan hyget hadir dengan permukaan yang mengilap serta memiliki kecenderungan tidak mudah kusut.
- Bahan hyget dapat dijumpai dalam berbagai macam varian dan dipilih sesuai kebutuhan pamakainya.
- Bahan hyget sendiri beberapa ada yang tebal namun ada pula yang sangat tipis. Khusus untuk furing sebaiknya pilih yang bahannya tidak terlalu tebal.
- Harganya yang relatif terjangkau juga menjadi kelebihan tersendiri bagi bahan kain yang satu ini.
Sumber : https://fitinline.com/
Butuh bahan hyget berkualitas dengan harga murah untuk furing brokat?. Sebagai bahan pertimbangan anda bisa melihat-lihat dulu koleksi Bahan Hyget dari kami.
7. Kain Rayon
Bahan kain berikutnya yang bisa dipakai untuk pelapis brokat yakni berupa kain rayon yang dihasilkan dari regenerasi serat selulosa, sejenis material alami yang diambil dari dinding sel tumbuhan atau pulp kayu yang dilarutkan.
Beberapa karakteristik paling khas yang juga menjadi kelebihan dari kain rayon diantaranya:
- Serat rayon mengandung unsur kimia karbon, hidrogen, dan oksigen.
- Kain rayon memiliki daya serap keringat yang tinggi seperti kain katun.
- Tekstur dan permukaan bahannya halus dan lembut di kulit.
- Kain rayon sangat nyaman dipakai dan mudah untuk diwarnai.
- Karena proses pewarnaannya lebih mudah, maka tampilan warna yang dihasilkan umumnya juga sangat cerah.
- Kilau alaminya tinggi, tidak mudah kusut dan cenderung licin menyerupai sutra.
- Bahannya lembut, tidak keras dan adem saat digunakan.
Sumber : https://shopee.co.id/
Kain brokat dengan motif yang tidak rapat dan cenderung berjaring memang sangat membutuhkan kain furing sebagai pelapis dalamnya. Maka dari itu untuk membuat busana berbahan brokat, pemilihan kain furingnya harus benar-benar sesuai agar kerumitan kain brokat tetap terlihat cantik dan menarik saat dikenakan.
Tips Menjahit Furing Brokat
Khusus untuk busana berbahan brokat, kain furing sendiri biasanya dijahit menjadi satu kesatuan utuh dengan lapisan luarnya jadi secara otomatis akan menjadi bagian dari pakaian. Maka dari itu agar busana yang dihasilkan juga tampak rapi dan menarik anda juga harus paham bagaimana cara menjahitnya.
1. Menyiapkan Pola Baju
Buat pola yang sudah ditambah kampuh langsung supaya besarnya potongan kain furing dan kain brokat nantinya bisa sama.
2. Memotong Bahan Kain
Sebelum memotong kain furing periksa lebih dulu bahan yang anda gunakan. Bila kain brokat dan kain furing yang anda pilih lumayan licin dan ketika dipotong cenderung lari-lari maka anda bisa melapisi bagian bawahnya dengan kertas koran baru dipotong.
- Tempatkan selembar kertas koran pada meja yang cukup luas.
- Letakkan bahan kain di atas kertas koran lalu atur posisi pola baju yang sudah ditambah kampuh diatas kain.
- Potong kain sesuai pola bahan utama.
3. Menjelujur Bahan Kain
Sebelum menjahit bagian-bagian baju, jelujur dulu antara brokat dan kain furingnya. Gunakan pula benang jahit yang berlainan warna supaya nanti saat mendedelnya jadi lebih mudah.
4. Menjahit Brokat dan Furing
Untuk menjahit brokat dan kain furing, ganti jarum mesin jahit ke nomor 9 atau nomor 11. Selain jarum yang digunakan ukurannya harus kecil, sebaiknya setting pula setikan mesin jahit ke dalam pola yang sedikit lebih rapat atau kecil dari biasanya.
5. Merapikan Tepian Kain Furing
Untuk merapikan tepian kain pelapis yang tidak dijahit menyatu dengan brokat anda bisa menjahitnya memakai Sepatu Menjahit Kelim Bulat (Rolled Hem Foot).
Kesimpulan
Demikian pembahasan singkat mengenai tips memilih kain furing yang tepat untuk lapisan brokat lengkap dengan rekomendasi bahan kain yang bisa anda pakai untuk mempercantik tampilan busana. Dengan mengetahui hal tersebut semoga anda bisa lebih mudah untuk menemukan kain furing yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan ya.
Butuh bahan kain berkualitas dengan harga murah untuk membuat pakaian tapi masih bingung dimana anda bisa mendapatkannya?. Sekarang anda tidak perlu bingung lagi karena Fitinline menyediakan banyak pilihan bahan kain yang anda butuhkan.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.