Di Indonesia ini sudah banyak terdapat perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang garmen dengan pengiriman ekspor. Dalam menerima pesanan ekspor ini juga harus mempertimbangkan beberapa faktor agar proses produksi berjalan dengan benar sesuai dengan keinginan pembeli. Salah satu contoh yang bisa diterapkan seperti halnya anda jika menerima orderan pakaian tentu saja akan mempertimbangkan beberapa faktor sebelum menerima dan mengirim produk tersebut agar nantinya sesuai dengan keinginan pembeli. Untuk pembahasan lebih detailnya terkait faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menerima pesanan ekspor di industri garmen akan kita jabarkan dipembahasan berikutnya.
Beberapa hal yang akan kita jelaskan secara detail mengenai 7 Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Menerima Pesanan Ekspor Di Industri Garmen, diantaranya :
- Sekilas Definisi Mengenai Pesanan Ekspor Dalam Industri Garmen
- 7 Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Menerima Pesanan Ekspor Di Industri Garmen
Sekilas Definisi Mengenai Pesanan Ekspor Dalam Industri Garmen
Di Industri Garmen untuk pesanan ekspor dapat berjalan lancar, benar dan sesuai maka diperlukan departement yang mempunyai skill dalam beberapa hal baik komunikasi untuk penghubung antara produsen dengan pembeli. Departemen yang sesuai dan berperan penting mengenai ekspor ini merchandiser. Seorang mercahndiser setelah menerima orderan ekspor, ia harus mengambil pertimbangan beberapa poin penting untuk melaksanakan perintah dengan benar sesuai dengan keinginan pembeli. Kalau tidak sesuai dengan prosedur, nantinya akan menghadapinya banyak kesulitan selama pengiriman pesanan ekspor. Tentunya SOP masing masing pembeli berbeda satu sama lain. Seorang merchandiser harus mempunyai wawasan yang luas serta koneksi yang kuat untuk menunjang pekerjaannya.
Sumber : https://www.merdeka.com/
7 Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Menerima Pesanan Ekspor Di Industri Garmen
Industri garmen yang ada di Indonesia ini memang rata-rata mayoritas sudah memproduksi produknya yang akan dikirimkan ke luar Indonesia atau ekspor. Dalam menerima pesanan ekspor ini harus melalui beberapa tahapan dan tidaklah mudah karena perusahaan industri garmen harus sesuai dengan SOP jika menerima pesanan ekspor. Ya, tentu selain harus melalui beberapa tahapan ada beberapa faktor yang sangat perlu dipertimbangkan oleh industri garmen saat menerima pesanan garmen ekspor. Faktor ini sangat diperlukan guna agar produk tersebut sesuai dengan keinginan pembeli dan sesuai dengan SOP.
Untuk beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menerima pesanan ekspor di Industri Garmen, diantaranya sebagai berikut :
1. Perhitungan berat pakaian untuk setiap ukuran
Dalam hal ini salahsatunya adalah tugas pertama bagi seorang merchandiser yaitu untuk menghitung berat pakaian atau konsumsi kain untuk setiap ukuran pakaian berikut perhitungan konsumsi kain yang akurat dengan formula yang telah ditentukan.
2. Perhitungan total berat pakaian untuk setiap ukuran kuantitas:
Untuk berat pakaian pastinya akan berbeda untuk setiap ukuran dan juga kuantitas untuk setiap ukuran juga dapat berbeda tergantung ukuran perbandingannya. Terkadang kuantitas untuk setiap ukuran dapat diberikan langsung di order sheet / order recap dan kadang kadang bisa diberikan dalam bentuk ukuran rasio. Jika diberikan dalam bentuk ukuran rasio maka seorang merchandiser harus menghitung ukuran kuantitasnya. Setelah menghitung kuantitas per ukuran, berat dari ukuran yang bersangkutan harus dikalikan dengan yang sesuai ukuran kuantitas dan itu dilakukan untuk semua ukuran. Maka total bobot semua ukuran ditambahkan. Berat total yang kita dapatkan adalah bobot akhir yaitu berat keluaran. Tetapi kita harus menghitung berat awal yaitu berat masukan.
3. Penambahan presentase penyusutan ke total berat,
Penambahan presentase penyusutan ke total berat ini sangatlah penting, semua proses pada manufaktur menimbulkan persentase limbah tekstil atau limbah tertentu. Hal ini akan menimbulkan kurangnya input dari masukan. Jadi perkiraan presentase pemborosan / penyusutan ini harus dimasukkan ke dalam pertimbangan untuk setiap proses dan harus ditambahkan ke berat total semua ukuran. Ini akan memberi bobot awal atau masukan berat.
4. Total kebutuhan / konsumsi benang untuk pesanan ekspor pakaian jadi,
Bobot input yang kita dapatkan adalah total kebutuhan benang. Untuk menghitung konsumsi benang sendiri bisa menggunakan rumus yang bisa kita tentukan sendiri.
5. Total biaya benang untuk pesanan ekspor,
Pada faktor total biaya benang untuk pesanan ekspor ini bisadihitung dengan mengalikan total kebutuhan benang dengan harga benang per kg dan untuk setiap perusahaan industri garmen memiliki cara tersendiri untuk menghitungnya.
Berikut contoh salah satu rumus yang digunakan pada sebuah industri garmen:
Total biaya benang = Total kebutuhan benang × harga benang per kg
6. Kontrak Kerja untuk Knit (rajutan), Dyeing (mewarnai) dan biaya pembuatan biaya
Memang dalam setiap bisnis atau usaha tidak bisa dipungkiri bahwa kita tidak akan bisa menjalankan semua kegiatan produksi tanpa campur tangan oleh pihak lain, karena pada dasarnya kita adalah makhluk sosial, jadi harus saling membantu dan membutuhkan bantuan dari orang lain. Salah satu contohnya juga dalam proses produksi di industri garmen itu sendiri. Dalam hal ini misalkan kita memposisikan kita sebagai industri yang bergerak di bidang pakaian, dan kita menerima orderan dengan permintaan khusus seperti harus ada proses dyeing atau knit maka kita harus membuat kontrak kerja dengan perusahaan yang terkait karene jika tanpa adanya kontrak kerja, kita tidak bisa membangun kerja sama karena kita sedang berbisnis dan berbisnis harus terikat dengan sesuatu yang bernilai hukum. Begitupun dengan halnya pada pembuatan biaya, terkadang jika orderan melebihi batas kemampuan produksi sementara barang harus dikirim dengan jangka waktu tertentu atau dikenal dengan istilah hand over date atau overtime, mau tidak mau kita harus bekerja sama dengan pihak lain untuk kegiatan sewing sebagai tambahan karena kita tidak mau hasil produksi kurang. Dengan meminta bantuan sewing ke pihak lain, kita harus mempersiapkan kontrak kerja tersebut dan memikirkan untuk pembuatan biayanya.
Sumber : https://www.hrdpsikotes.site/, https://www.sugengpr77.com/
7. Kelengkapan detail garmen (aksesoris) & packaging (pengepakan),
Di industri garmen ini yang memproduksi pakaian dengan memiliki aksen aksesoris dan hiasan sebagai pelengkap maka akan memiliki nilai lebih dan menambah daya tarik untuk konsumennya. Untuk memenuhi hal tersebut, maka seorang merchandiser harus membuat pesanan yang berkaitan dengan hal tersebut. Sementara untuk pengepakan (packaging), departement seperti merchandiser harus mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan itu, tentunya sesuai dengan persyaratan yang diinginkan pembeli karena dalam proses pengepakan, antar pembeli mempunyai standar khusus, misalanya dalam hal pemesanan jenis bahan karton, polybag, hanger, dan aksesoris packing yang lainnya.
Demikian pembahasan singkat mengenai 7 Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Menerima Pesanan Ekspor Di Industri Garmen. Semoga setelah membaca artikel ini sahabat Fitinline jadi makin tahu dan menambah wawasan seperti faktor yang perlu dipertimbangkan saat menerima pesanan ekspor dan bisa diterapkan jika kamu sedang berbisnis dan menerima pesanan misalnya di luar kota atau luar provinsi kamu.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.