Di Industri Garmen diharuskan menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang baik , namun kualitas mutu produk itu sendiri dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi faktor mutu produk akan kita bahas di artikel ini. Salah satu contoh yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang mempengaruhi kualitas mutu produk yang akan kamu pakai yaitu dari bahan yang digunakan pakaian tersebut.
Beberapa hal yang akan kita bahas di artikel ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas mutu pada produk garmen, diantaranya:
- Sekilas Definisi Mengenai Kualitas Mutu Pada Produk Garmen
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Mutu Pada Produk Garmen
Sekilas Definisi Mengenai Kualitas Mutu Pada Produk Garmen
Memilih kualitas garmen yang paling bagus saat ini sudah menjadi kebutuhan tersendiri bagi banyak konsumen, sebab dengan membeli pakaian yang memiliki kualitas mutu yang benar-benar sudah teruji dan dibuat sesuai standar jahitan garmen maka secara tidak langsung manfaat yang bisa didapatkan justru menjadi lebih besar. Kualitas mutu pada produk garmen adalah ukuran patokan (standar) yang menjadi acuan dalam menentukan kualitas (mutu) suatu produk pakaian pria maupun pakaian wanita. Untuk mencapai standar mutu yang diharapkan maka harus dilakukan pengendalian mutu yang biasa dikenal dengan istilah quality control.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Mutu Pada Produk Garmen
Kualitas mutu ini sangatlah penting dalam produk yang dihasilkan oleh sebuah Industri Garmen ataupun usaha yang lainnya, karena ini bisa mempengaruhi banyaknya konsumen yang akan membeli dengan melihat kualitas produk tersebut sudah benar-benar bagus dan teruji.
Suatu kualitas mutu sebuah produk garmen ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
1. Faktor dari bahan baku/kain
Faktor ini dapat mempengaruhi mutu dan estetika pakaian, meliputi :
- Letak garis corak kain arah lusi/pakan pada elemen pola akan berpengaruh langsung terhadap estetika busana dan drapery maupun ketahanan sobek sambungan jahitan pada pakaian.
- Lebar kain dan panjang kain dalam gulungan sebelum kain di spreading akan mempengaruhi metode penataan komponen pola untuk efisiensi pemakaian bahan baku dan biaya cutting perpotong garmen.
- Tebal tipis kain yang berpengaruh langsung terhadap produktivitas cutting dan sewing serta finishing.
- Jumlah twist benang yang tinggi pada kain akan memberikan sifat kasar permukaan kain dan sifat kaku serta daya serap yang rendah terhadap keringat atau air.
- Kenampakan permukaan kain atas dan bawah yang berbeda akan mempengaruhi letak pola busana pada saat spreading, seperti kain yang bercorak printing batik atau printing biasa
2. Faktor dari bahan pembantu dan aksesories
Faktor bahan pembantu dan aksesories pakaian yang akan mempengaruhi estetika dan rasa nyaman memakai busana , meliputi:
- Kain fisik dengan sifat-sifat fisiknya seperti bahan interlining yang mutu perekatnya kurang baik
- Benang jahit dengan nomor dan sifat fisiknya. Benang jahit yang terbuat dari filament sintetis akan memberikan kilau yang lebih tinggi dibandingkan dengan benang yang terbuat dari staple fiber. Begitu pula dengan nomor benang yang semakin kecil maka akan memberikan kesan berkerutnya pada jahitan.
- Kancing, ritsliting, kait dan sebagainya dengan bentuk, ukuran dan sifat fisiknya.
3. Faktor dari mesin dan peralatan
Faktor mesin dan peralatan ini juga tentunya mempengaruhi mutu kualitas produk garmen tersebut, diantaranya sebagai berikut :
- Teknologi yang dipakai beserta sistem dan kapasitas kemampuannya. Misalnya mesin lockstitch yang dilengkapi alat automatic seperti pemotong sisa ujung benang dan sisa potongan langsung dihisap oleh mesin maka lebih menjamin kebersihan dan mutu jahitannya.
- Ketersediaan alat bantu yang spesifik yang akan membantu mempercepat proses pengerjaan, misalnya alat penghisap udara dengan blower akan sangat membantu untuk menjaga kebersihan produk garmen dari debu atau sisa ujung benang dan tidak perlu mengambil sisa ujung benang dengan tangan operator yang memungkinkan mengotori kain jika tidak menggunakan sarung tangan jika produk tersebut berwarna putih.
- Setting dan adjusment mesin dan peralatan produksi garmen, misalnya setting dalam pengaturan tegangan benang dalam menjahit kain dengan konstruksi tertentu, sehingga jika tidak di settting akan menimbulkan kerutan pada kain yang akan dijahit atau benang akan putus-putus saat proses menjahit.
4. Faktor dari sumber daya manusia
Salah satunya faktor sumber daya manusia ini juga mempengaruhi mutu produk garmen , diantaranya adalah sebagai berikut :
- Keahlian dan keterampilan, pendidikan, job training, motifasi kerja seorang operator memiliki pengalaman akan memberikan hasil kerja yang lebih berkualitas dibandingkan yang belum mempunyai pengalaman. Operator yang sudah memiliki pengalaman akan lebbih cepat menyesuaikan diri pada saat mendapatkan pekerjaan baru sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas.
- Operator atau karyawan yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan memberikan respon yang lebih cepat dan berkomunikasi lebih lancar dalam berkerja dibanding dengan yang kurang berpendidikan, sehingga memberikan konsekuensi logis dalam peningkatan mutu kerja dan mutu produk garmen yang dihasilkan.
- Memiliki motifasi kerja yang baik dan positif dari seluruh operator, dan karyawan akan ikut andil dalam pencapaian tujuan kerja. Jika bekerja tidak memiliki motifasi yang positif akan memberikan hasil pekerjaan yang kurang berkualitas dan tidak bertanggung jawab.
- Job training yang tidak terarah dan kurang sesuai dengan bidang dan teknologi yang akan dihadapi juga akan sia-sia, sebagai contoh job training bidang pola yang tidak sesuai dengan bidang pekerjaanya sekalipun teknologi pola yang telah diberikan akan tidak terarah namun jika sesuai dengan bidangnya nantinya pada masa kini atau masa yang akan datang akan sesuai dengan rencana pengembangan pekerjaannya sekarang.
5. Faktor dari metodologi proses produksi dan pengendalian mutu
Berikut faktor metodologi proses produksi dan pengendalian mutu yang mempengaruhi kualitas mutu suatu produk
- Up to bottom merupakan cara proses pengerjaan pembuatan kemeja dimulai dari pembuatan daun kerah kemeja, kaki kerah kemeja termasuk pemasangan label kemudian penjahitan yoke atau pundak sampai seterusnya kebagian bawah kemeja. Jadi disini alur proses uang dikerjakan berjalan dari atas kebawah
- Bottom up merupakan cara proses kebalikannya dengan cara proses up to bottom yaitu dimulai dari pengerjaan cuff atau manset, lengan, pemasangan kantong, pasang badan dan seterusnya sampai pada bagian atas kemeja. Metode bottom up dan up to bottom ini akan berbeda kualitas hasilnya jika manajemen suatu garmen tidak siap dengan rentang kendali mutu yang cocok dengan kedua metode tersebut, sehingga nantinya akan menimbulkan dampak pada aliran proses yang akhirnya mempengaruhi schedule produksi
6. Faktor dari kondisi ruang lingkup
Kondisi dalam ruang pabrik atau garmen ini juga dapat mempengaruhi mutu produk garmen diantaranya sebagai berikut:
- Jarak antar mesin dan peralatan yang tidak semestinya akan berakibat tidak rapi atau terlihat semrawutnya sistem dan suasana tempat kerja tersebut.
Sumber : https://www.kaskus.co.id/
- Sirkulasi udara dalam Industri Garmen yang kurang baik akan cepat menimbulkan kelelahan kerja pada operator sehingga nantinya akan berpengaruh ke mutu kualitas hasil kerja.
- Peralatan pendukung dalam bekerja bagi operator seperti alat penanda notch, spull dan sekoci dan lain sebagainya bagi setiap operator yang bekerja, jika dalam hal ini tidak tersedia maka bisa menimbulkan rasa kemalasan bagi operator yang bekerja
Sumber : https://shopee.co.id/
- Fasilitas umum seperti mushola, toilet dengan persediaan air yang kurang memadai, kantin, klinik dan lain sebagainya yang sangat erat dengan kenyamanan bekerja sehingga membawa konsekuensi logis terhadap produktivitas kerja dan mutu produk.
Sumber: https://adisdimensionfootwear.id/
Demikian yang kita bahas diartikel ini sedikitnya kita bisa belajar memahami tentang faktor-faktor yang mepengaruhi kualitas mutu pada produk garmen. Semoga informasi yang kita berikan ini setidaknya bisa memberikan manfaat dan menambah wawasan anda tentang betapa pentingnya saat ingin memiliki usaha dalam bidang apapun harus mempertimbangkan dan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas mutu produk tersebut.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.