Biasa mengenakan celana jeans sebagai pelengkap gaya penampilan anda baik pada saat kuliah, ke kantor atau sekedar hangout. Penting untuk anda ketahui bahwa untuk memastikan agar celana jeans tersebut dapat difungsikan dengan baik ternyata proses pembuatannya bisa dikatakan lumayan panjang lho.
Definisi Celana jeans
Celana jeans merupakan sejenis celana pekerja tambang yang dibuat dari bahan kain yang keras dan kuat yakni berupa kain denim. Dari yang awalnya dipakai untuk pakaian kerja di lingkungan pertambangan, celana jeans ini kemudian mulai berevolusi menjadi bagian dari mode yang populer dikalangan remaja.
Sumber : https://www.oiyster.me/
Berdasarkan sejarahnya celana jeans pertama kali muncul di daerah Genoa Italia. Orang-orang Perancis menyebutnya celana Genoa yang dalam pengucapannya kata Genoa dalam bahasa Perancis dibaca Genes dan oleh orang Inggris disebut Jeans. Sedangkan masyarakat Indonesia menyebutnya Jins.
Sumber : http://www.5d.com.pt/
Terkait dengan bahan pewarna yang diaplikasikan pada celana jeans, awalnya warna biru natural pada celana jeans lebih banyak dari tumbuhan indigofera yang berkembang biak melalui sistem generatif dari bijinya. Tapi di masa sekarang pewarna jeans kebanyakan menggunakan bahan sintetis.
Sumber : https://www.heddels.com/
Detail Celana jeans
Untuk mendukung fungsi celana jeans, kualitas bahan dan detail jahitan yang dibuat harus benar-benar diperhatikan. Berdasarkan desain dan kegunaannya celana jeans sendiri pada prinsipnya memiliki banyak detail khusus yang membedakannya dengan pakaian lain, beberapa diantaranya:
1. Rivets
Rivets merupakan komponen kecil yang biasanya menempel pada bagian saku maupun bagian persimpangan jahitan celana jeans agar celana jeans terlihat lebih kokoh dan juga kuat.
-
- Rivets pada celana jeans biasanya terbuat dari tembaga meski beberapa juga ada yang dibuat dari jenis logam lainnya.
- Tujuan utama digunakannya rivets pada celana jeans ini yaitu sebagai penambah kekuatan supaya jahitan jeans tidak mudah terlepas lepas.
Sumber : https://www.indiamart.com/
2. Bartack
Bartack merupakan salah satu teknik jahit yang biasa digunakan untuk memperkuat stress point pada jeans. Pada produk jeans, jahitan semacam ini biasanya lebih banyak digunakan di bagian front fly, ujung kantong belakang dan crotch.
-
- Posisi bartack yang tepat dapat memastikan kepala ritsleting, pengunci bagian bawah dan geligi ritsleting terlindung dari efek pencucian di pabrik.
- Jarak antara pengunci bagian bawah ritsleting dengan bartack bawah harus setara atau kurang dari 0.5 cm.
- Jarak antara bartack bawah dengan bartack pengaman pada bagian J-stitch minimal 2 cm untuk memastikan bartack pengaman selalu berada di posisi atas kepala ritsleting saat ritsleting terbuka.
Sumber : https://shopcanoeclub.com/
3. Arcuate
Mengacu pada dekorasi jahitan ganda yang adapada saku belakang, arcuate sebenarnya berfungsi untuk membedakan satu merk celana jeans dengan merk lainnya. Karena alasan itulah bentuk arcuate dari tiap merk celana jeans biasanya selalu dibuat berbeda-beda.
Sumber : https://www.dawsondenim.com/
4. Watch Pocket
Watch pocket merupakan saku yang terdapat pada bagian depan celana jeans. Karena saku ini awalnya berfungsi sebagai penyimpan barang-barang berukuran kecil seperti jam tangan, koin, maupun tiketsaku ini memiliki banyak nama seperti watch pocket, coin pocket, serta ticket pocket.
Sumber : https://www.antique-watch.com/
5. Branding Patch
Branding patch merupakan bagian yangdipasangkan di bagian pinggang belakang celana. Detail aplikasi ini biasanya terbuat dari kulit atau kulit sintetis dan memuat informasi tentang merek jeans serta detail produk lainnya.
Sumber : https://id.pinterest.com/
6. Belt Loops
Lubang sabuk pada celana jeans merupakan bagian yang terdapat pada ban pinggang celana jeans. Selain difungsikan untuk menempatkan ikat pinggang lubang sabuk ini juga dapat dimanfaatkan untuk menggantungkan jeans.
Sumber : https://id.pinterest.com/
7. Jahitan Chainstitch
Beberapa merek jeans biasanya menggunakan jahitan rantai untuk meningkatkan kekuatan jeans. Teknik jahitan ini membutuhkan dua benang yang akan saling mengunci satu sama lain dan membuat pola seperti rantai.
-
- Jahitan chainstich biasa digunakan untuk memperkuat konstruksi jahitan jeans supaya tidak mudah lepas.
- Dalam produksi celana jeans, jahitan chainstitch sebagian besar diaplikasikan pada bagian-bagian yang menjadi stress point seperti inseam dan pinggang.
- Selain karena kekuatannya, jenis jahitan ini juga akan memberikan roping effect di bagian hem.
Sumber : https://store.twojacksdenim.com/
Langkah-Langkah Membuat Celana jeans
Seperti halnya proses pembuatan kemeja, blouse atau pakaian siap pakai lainnya, untuk membuat sebuah celana jeans sendiri prosesnya bisa dikatakan cukup panjang dan tidak bisa instan. Lebih lanjut mengenai proses pembuatan celana jeans anda bisa menyimak pembahasan berikut.
1. Desain / Sketch
Dalam pembuatan celana jeans, langkah pertama yang harus dilakukan yakni membuat sejumlah sketsa atau desain celana jeans. Dari beberapa desain yang sudah ada, selanjutnya dilakukan analisa dan pemilihan desain yang terbaik kemudian diproses lebih lanjut untuk dibuatkan pola.
Sumber : http://www.5d.com.pt/
Berdasarkan desain dan potongannya, celana jeans sendiri secara garis besar dilabeli menjadi lima jenis cutting. Cutting yang dimaksud yakni berupa skinny, slim, regular, relaxing dan juga loose.
- Skinny jeans mempunyai potongan sangat ketat dari bagian pinggang sampai ujung celana. Karena bentuknya cukup ketat maka bahan kain denim yang digunakan untuk membuat celana ini harus bersifat stretch.
- Slim fit jeans merupakan jenis celana yang memiliki karakteristik potongan mengerucut mulai dari pinggang sampai ujung celana. Dibandingkan dengan skinny ukuran slim fit biasanya lebih longgar.
- Regular fit jeans memiliki potongan yang seimbang, dalam artian tidak terlalu kecil dan tidak lebar sehingga dapat memberikan ruang gerak yang cukup pada bagian kaki.
- Relaxing jeans merupakan jenis celana yang memiliki potongan lebar dari pinggang sampai ujung celana. Relaxed fit jeans cocok untuk pria yang memiliki bentuk kaki besar.
- Loose fit memiliki begitu banyak ruang untuk pinggang, pinggul, pangkal paha hingga leg opening. Dengan potongannya yang longgar celana ini tidak akan menonjolkan bagian tubuh pemakainya.
2. Pembuatan Pola
Pada tahap pembuatan pola celana jeans, pola digambar berdasarkan hasil pengukuran (dari sampel) yang disediakan oleh desainer celana jeans maupun si pemesan. Untuk membuat celana jeans yang memiliki 5 saku setidaknya diperlukan sekitar 15 potongan bagian pola.
Pola celana jeans sendiri pada prinsipnya dapat dibuat dengan dua cara, yakni secara manual dan digital.
- Pembuatan pola celana jeans secara manual biasa dilakukan di atas kertas pola.
- Pembuatan pola celana jeans secara digital biasa dilakukan dengan program komputer seperti CAD/CAM untuk membantu kelancaran proses produksi pakaian secara keseluruhan.
Sekarang ini banyak konveksi celana jeans yang mengembangkan metode CAD/CAM karena kemudahannya dalam merancang pola dibandingkan dengan cara manual. Salah satunya yaitu pola produksi yang dibuat dengan metode CAD/CAM dapat disimpan dan dimodifikasi dengan mudah setiap dibutuhkan.
3. Grading
Setelah pola produksi selesai dibuat selanjutnya dilakukan proses grading untuk menciptakan pola celana jeans dalam ukuran standar yang berbeda yaitu besar, sedang dan kecil atau ukuran standar lainnya. Grading pola ini umumnya hanya diterapkan pada pola standar.
Satuan ukuran standar pakaian sendiri biasanya menggunakan dua jenis satuan yaitu inchi untuk skala internasional dan cm (centimeter) untuk ukuran Indonesia.
- Inci atau inchi atau inch (disingkat “in”) adalah satuan panjang dalam sistem kekaisaran dan Amerika Serikat.
- Sedangkan cm adalah singkatan dari centimeter (ejaan Amerika) atau centimetre (ejaan dari SI, International System of Units).
Sebagai acuan dalam memotong bahan kain, pada pola celana jeans itu sendiri terdapat berbagai macam tanda yang harus diperhatikan. Fungsi dari tanda pola tersebut yaitu:
- Mempermudah penggunaan pola celana atau memberi petunjuk kepada seseorang yang akan memanfaatkan pola tersebut.
- Untuk memberi petunjuk/arahan kepada seseorang yang sedang membaca pecah pola.
- Mempermudah proses pemotongan bahan kain.
Sumber : http://www.5d.com.pt/
4. Marker Making
Dari pola standar yang sudah dibuat sebelumnya, marker making selanjutnya menentukan seberapa panjang dan lebar (dalam yard) kain yang dibutuhkan untuk setiap desain celana jeans. Dalam membuat celana jeans kain yang dipesan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan.
Sumber : http://www.5d.com.pt/
Untuk menghitung pemakaian kain optimal tim pengukur biasanya akan menyusun semua potongan pola pada kertas yang ditempatkan di atas bahan kain denim baik dengan manual (digambar) maupun dengan program komputer.
- Software komputer dapat membantu menentukan tata letak kain yang pas sehingga kain dapat digunakan secara efisien.
- Pengukuran dibuat sesuai dengan pola-pola yang melekat pada kain.
- Pola pada kain dapat dilekatkan dengan bantuan staples.
Seletah melakukan proses ini maka tim pengukur akan mengetahui seberapa banyak kain yang akan dipesan dan perlu digunakan untuk produksi celana jeans.
5. Cutting
Berlanjut ke proses selanjutnya yakni proses cutting. Pada tahap cutting ini bahan kain yang telah dipesan kemudian dipotong sesuai pola dan jenis kainnya dengan bantuan mesin potong (cutting machine).
- Dalam melakukan proses pemotongan bahan, kain denim harus di tumpuk dan diletakkan di atas meja pemotongan.
- Untuk memotong kain denim, jain tersebut bisa sampai 100 lapis tumpukan.
- Ketika kain denim dipotong pada bagian atasnya harus diletakkan pemberat untuk menopang kain denim agar kain tersebut tetap berada pada tempatnya.
Sumber : http://formatium.com/
6. Sorting/Bundling
Pada tahap sorting/bundling potongan kain selanjutnya disortir dan ditumpuk sesuai dengan ukuran dan desainnya, tumpukan kain tersebut kemudian dibuat bundle. Bila kain yang dikumpulkan dalam bundle ukuran dan desainnya tidak sama, maka akan menghambat proses produksi celana jeans.
- Bagian terpisah dari celana jeans yang telah dipotong kemudian ditandai dengan menggunakan kapur agar dapat hilang setelah dicuci.
- Semua potongan-potongan dari kain denim kemudian dimasukkan ke dalam bundel berdasarkan ukurannya.
Sumber : https://www.nudiejeans.com/
7. Sewing/Assembling
Masuk ke proses selanjutnya yakni penjahitan. Pabrik celana jeans yang sudah besar biasanya lebih memilih untuk memiliki unit penjahitnya sendiri dari pada memberikan proyek penjahitan ini kepada pemborong karena proses penjahitan bisa langsung dikontrol oleh pabrik itu sendiri.
Sumber : http://www.5d.com.pt/
Pada proses sewing atau penjahitan di konveksi akan ada begitu banyak operator yang mengendalikan mesin jahit.
- Sebagai contoh operator A akan menjahit khusus bagian saku celana jeans.
- Kemudian operator B akan menjahit khusus bagian sisi celana jeans saja dan sebagainya.
Pada akhirnya bagian-bagian celana jeans tersebut dijahit hingga terbentuklah sebuah celana jeans lengkap.
Setelah proses penjahitan selesai dilakukan, celana jeans selanjutnya akan diseleksi oleh bagian quality control.
- Hanya celana jeans yang dijahit dengan rapi yang akan lolos inspeksi.
- Jahitan yang terbuka, teknik jahit yang salah dan benang yang tidak cocok dapat mempengaruhi kualitas produk.
Sumber : http://www.5d.com.pt/
8. Washing
Selesai dilakukan proses penjahitan celana jeans selanjutnya dibawa ke tempat yang disebut “pabrik pencuci” kemudian dicuci antara 30 menit sampai dengan 6 jam. Tujuan dilakukannya proses washing pada jeans yaitu untuk membuat efek fading yang realistis.
Sumber : http://www.5d.com.pt/
Berdasarkan metode pencucian yang diterapkan sampai saat ini setidaknya dikenal enam macam washing jeans, beberapa diantaranya berupa garment wash, bio bleach, stone wash, acid wash, sandblast dan whiskering.
- Garment wash merupakan metode pencucian celana jeans yang biasa dilakukan dengan tujuan untuk melunturkan kanji pada kain denim supaya tekstur bahannya menjadi lebih halus dan tidak keras lagi.
- Bio bleach merupakan jenis washing jeans yang biasa dilakukan dengan menggunakan zat pemutih. Tujuan utamanya untuk melunturkan zat indigo (zat pewarna) pada kain denim sehingga warna yang dihasilkan menjadi biru muda.
- Stone wash merupakan jenis washing yang biasa dilakukan dengan alat bantu berupa batu apung supaya permukaan jeans dan batu apungnya saling bergesekan dan menghasilkan efek fading yang khas.
- Acid wash, moon wash atau snow wash termasuk ke dalam jenis washing jeans yang mirip dengan stone wash, hanya saja batu apung yang ditambahkan pada proses pencucian jeans harus di celupkan lebih dulu ke dalam chlorine.
- Sandblast merupakan jenis washing jeans yang biasa dilakukan dengan menyemprotkan pasir pada permukaan jeans. Tujuannya yaitu agar bagian jeans yang terkena sandblast mempunyai efek yang lebih putih.
- Whiskering merupakan jenis washing yang biasa dilakukan untuk membuat efek lipatan-lipatan pada paha dan lutut bagian belakang celana jeans. Hasilnya efek yang ditimbulkan akan terlihat seperti denim yang sudah pernah digunakan.
9. Finishing
Setelah melewati proses pencucian perlu dilakukan pemasangan kancing dan rivet pada bagian tertentu dari celana jeans dengan menggunakan mesin press tipe khusus. Jika sudah celana jeans kemudian dibawa ke ruang pengepakan dan diseleksi untuk yang terakhir kalinya sebelum didistribusikan.
Sumber : http://www.5d.com.pt/
10. Packing
Proses terakhir celana jeans yang sejenis diberi “hang tag” dan ditempatkan dalam polybag dengan teks peringatan yang tepat. Selanjutnya celana tersebut dikemas dalam kotak atau tas, tergantung pada negara tujuan pengiriman.
Sumber : https://customiseyourjeans.wordpress.com/
Berencana untuk menjadikan celana jeans sebagai outfit andalan anda saat hangout atau sekedar bersantai di rumah?. Untuk memudahkan anda dalam memilih celana jeans perhatikan beberapa hal penting sebagai berikut.
- Ketika membeli celana jeans utamakan kualitas bahannya.
- Untuk mendapatkan tampilan yang keren dan juga nyaman dengan celana jeans yaitu pilih yang potongannya pas dengan bentuk tubuh anda.
- Dibandingkan memakai celana jeans yang berwarna terang atau jeans yang bercorak ramai, akan lebih baik bila anda memilih celana jeans yang berwarna netral.
- Saat membeli celana jeans, pastikan ukurannya memang pas dengan tubuh anda dalam artian tidak terlalu kebesaran atau kekecilan.
- Untuk mendapatkan celana jeans yang benar-benar bagus dan nyaman saat dikenakan tidak ada salahnya juga bila anda membeli celana jeans yang sedikit mahal.
- Pilih celana jeans yang baik dari segi detail dan juga jahitan memang berkualitas. Celana jeans yang bagus umumnya memiliki jahitan yang kuat, rapi dan rapat.
Demikian pembahasan singkat mengenai detail dan cara pembuatan celana jeans ala konveksi yang dapat kami bagikan kepada anda. Kalau sahabat Fitinline kebetulan sedang mencari bahan kain denim berkualitas untuk membuat celana jeans, maka anda bisa mendapatkannya dari kami Di Sini.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.