Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana, yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Kegiatan menenun sendiri melibatkan banyak sekali peralatan dan teknik tertentu. Tidak terkecuali pada proses pembuatan kain tenun mbojo khas Bima, Nusa Tenggara Timur memiliki keterkaitan erat dengan sistem pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan alam, dan sistem sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat setempat.
Sumber : http://www.satyawinnie.com
Secara garis besar peralatan tradisional yang biasa digunakan untuk membuat kain tenun Bima - Dompu seluruhnya terbuat dari bahan alam seperti kayu dan bambu. Hampir tidak menggunakan bahan logam seperti besi sama sekali.
Sumber : http://www.satyawinnie.com
Tandi
Peralatan utama yang digunakan untuk membuat tenunan Bima dikenal dengan nama tandi. Tandi sendiri merupakan sebuah konstruksi kayu berukuran 2 x 1.5 meter yang digunakan untuk merentangkan benang yang akan ditenun.
Tampe
Dalam proses pembuatan kain tenun Bima, dibutuhkan peralatan pendukung lainnya yaitu berupa tampe dari kayu jati yang memiliki ukuran panjang 1,2 meter dan lebar 20 cm. Fungsi Utamanya adalah untuk menggulung benang yang sudah di-hani atau ditentangkan dan diatur posisinya.
Koro Besi
Koro Besi merupakan alat untuk memindahkan dan mengatur posisi benang. Alat ini terbuat dari besi berukuran 8 ml dengan panjang 1,46 meter.
Koro Kuku
Berbeda dengan karo besi yang terbuat dari besi, secara keseluruhan koro kuku yang digunakan untuk memindahkan posisi benang (gun atas/pengaturan benang) dibuat dari kayu. panjang berukuran 1,46 meter.
Piso Kuku
Piso kuku yang biasa digunakan pada saat kuku umumnya terbuat dari kayu sepanjang 1,44 cm.
Pusu dan Saraja Pusu
Pusu merupakan alat yang digunakan sebagai tempat benang yang akan dipalet. Sedangkan saraja pusu merupakan tempat benang yang siap di hani (merentangkan dan mengatur posisi benang).
Ngane
Dalam kegiatan menghani benang lusi dibutuhkan alat yang bernama ngane.
Sadike
Sadike merupakan alat untuk mengencangkan kain agar jarak kain dan posisi sisi sama.
Cau dan Sisi
Cau merupakan alat yang dimanfaatkan untuk memasukkan benang. Sedangkan sisi berfungsi untuk memasang benang pada cau (sisir). Cau memiliki panjang 2,6 cm dan lebar 9 cm.
Dapo
Dapo merupakan alat untuk menggulung kain sarung atau kain yang sudah ditenun. Alat ini terbuat dari kayu jati dengan panjang 1,41 cm dan lebar 12 cm.
Lira
Lira dibuat dari kayu pohon asam atau biasa disebut dengan nama tera mangge dalam bahasa setempat. Kegunaan Alat kini adalah untuk merapatkan benang. Panjangnya sekitar 1,41 cm.
Sadanta Lira
Sadanta lira merupakan sandaran lira yang terbuat dari kayu papan sepanjang 55 cm dengan tinggi sekitar 22 cm.
Lihu
Lihu biasa difungsikan sebagai penopang punggung penenun. Peralatan ini terbuat dari kayu pohon beringin sepanjang 1,45 cm.
Janta
Janta merupakan alat yang berfungsi untuk memalet benang (pusu kai kafa).
Langgiri
Langgiri merupakan alat yang digunakan untuk memasang benang yang akan di palet.
Taropo Wila
Taropo wila merupakan alat biasa dimanfaatkan untuk memasukkan benang pakan ke tenunan.
Taliri
Taliri biasa digunakan untuk menempatkan pusu agar sama panjang dengan teropo.
Sumber : http://www.satyawinnie.com/
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.