Article

Pernah mendengar istilah warp atau weft sebelumnya? Keduanya merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menyebutkan jalur benang pada saat proses penenunan. Jenis kain yang dibuat dengan cara ditenun pada umumnya mempunyai dua arah benang yang yang dikenal sebagai warp (benang lusi) dan weft (benang pakan).

Sumber : http://dressedintime.blogspot.co.id/

Benang lusi merupakan benang yang disusun lurus secara vertikal sedangkan benang pakan merupakan benang yang disusun lurus secara horizontal pada sebuah kain. Dua komponen benang ini saling menyilang atau berlawanan satu sama lainnya sehingga membentuk suatu anyaman kain.

Sumber : https://fromthiscloth.wordpress.com/

Benang lusi yang digunakan sebagai penyangga utama sebuah kain umumnya dibuat dari material yang lebih kasar dan kuat dibandingkan dengan benang pakan atau benang weft yang hanya dipakai sebagai pengisi saja. Tujuan utamanya agar benang lusi tersebut mampu menahan tarikan dan sentakan ketika direntangkan pada alat tenun. 

Sumber : http://www.wraps.club/

Dahulu serat-serat yang biasa digunakan sebagai benang lusi banyak diambil dari wool, linen, alpaka, maupun serat sutera, karena dirasa mempunyai kekuatan yang cukup saat dijadikan benang warp.

Sumber : http://www.purpleelmbaby.com/

Namun seiring perkembangan teknologi pemintalan benang, saat ini benang katun yang terbuat dari serat kapas juga bisa dijadikan sebagai benang warp. Bahkan serat-serat buatan seperti nilon dan rayon juga sudah mulai digunakan sebagai benang warp atau benang lusi. 

Sumber : http://news.nike.com/

Sementara benang weft yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kain biasanya berasal dari serat pintal atau spun fiber seperti wool, rami, katun atau kapas. Karena benang weft tidak akan teregang kuat seperti halnya benang warp, maka benang weft yang digunakan untuk membuat kain biasanya tidaklah sekuat benang warp.

Sumber : http://blog.chappywrap.com/

Semoga bermanfaat.