Bahan kulit dikenal sebagai salah satu jenis bahan berkualitas yang dapat dimanfaatkan untuk banyakkeperluan. Berbicara mengenai bahan kulit lantas apa saja faktor penting yang memiliki pengaruh besar terhadap kualitas bahan kulit itu sendiri.
Beberapa point penting yang akan dibahas dalam artikel ini diantaranya:
Sekilas Tentang Kulit Hewan
Kulit merupakan lapisan luar tubuh hewan yang menjadi tempat tumbuhnya bulu atau rambut. Pada saat hewan masih hidup kulit ini berfungsi untuk melindungi badan atau tubuh dari pengaruh luar, sementara ketika sudah mati barulah kulit hewan bisa dimanfaatkan untuk membuat berbagai produk kerajinan.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Jenis-Jenis Bahan Kulit
Berdasarkan asal hewannya, bahan kulit yang biasa dimanfaatkan untuk berbagai pelengkap kebutuhan manusia secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori utama yakni kulit dari hewan ternak, hewan melata, hewan air, hewan liar dan burung.
- Hewan ternak : sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi.
- Hewan melata : buaya, biawak, komodo, ular, kodok.
- Hewan air : ikan pari, ikan kakap, ikan tuna.
- Hewan liar : gajah, harimau.
- Burung : burung unta, ayam.
Berdasarkan besar kecilnya kulit yang dihasilkan, bahan kulit dapat pula dibedakan dalam empat kategori. Bahan kulit yang dimaksud yakni berupa:
- Kulit besar : sapi,kerbau, kuda dan gajah.
- Kulit kecil : kambing, domba, kijang dan kelinci.
- Kulit reptil : ular, buaya, biawak, kadal dan katak.
- Kulit ikan : ikan pari, ikan hiu dan ikan tuna.
Sementara jika dilihat dari segi fungsi dan tujuan pemakaiannya, dalam dunia perkulitan dikenal dua kelompok besar bahan kulit yakni kulit tersamak dan kedua yakni kulit mentah.
- Kulit Tersamak
Kulit tersamak merupakan bahan kulit yang telah mengalami proses pengolahan penyamakan. Bahan ini kemudian disebut leather atau kulit jadi.
- Penyamakan kulit merupakan cara untuk mengubah kulit yang bersifat labil dan mudah rusak oleh pengaruh fisik, kimia dan biologi menjadi kulit yang stabil.
- Penyamakan kulit biasanya digunakan pada hampir semua jenis kulit hewan ternak bahkan beberapa hewan melata dan hewan liar.
- Kulit tersamak dapat dikreasikan menjadi segala jenis kerajinan diantaranya tas, jaket, sabuk atau gesper, gantungan kunci, cover buku, dompet dan kerajinan lainnya.
Sumber : https://id.pinterest.com/
- Kulit Mentah
Kulit mentah merupakan bahan kulit yang hanya diproses melalui pengerokan bulu dan belum mengalami pengolahan dengan bahan kimiawi sehingga masih alami. Bahan ini kemudian disebut perkamen.
- Karena tidak disamak, perkamen umumnya cenderung lebih peka terhadap kelembaban udara dan tidak tahan air.
- Kulit hewan yang biasa dipakai ialah kulit sapi, kambing, biri-biri, domba dan keledai.
Terkait dengan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, kulit mentah atau perkamen sendiri biasanya banyak digunakan dalam seni tatah sungging sebagai bahan utama.
- Tatah sungging adalah salah satu bidang dalam seni kriya berupa pembuatan wayang kulit.
- Tatah sungging berasal dari kata tatah berarti memahat dan sungging berarti mewarnai.
Selain digunakan untuk bahan utama seni tatah sungging, kulit mentah bisa juga dipakai untuk bedug dan lain sebagainya.
Penentu Kualitas Bahan Kulit
Sebagai salah satu bahan dasar produk kerajinan yang bernilai tinggi, kulit hewan sangat besar manfaatnya untuk kebutuhan manusia. Karena itu dalam pengolahannya perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit hewan itu sendiri agar tidak mengalami kecacatan.
Beberapa faktor penting yang memiliki keterkaitan erat dengan kualitas kulit hewan diantaranya:
1. Pengaruh Usaha Ternak
Faktor utama yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap kualitas bahan kulit yaitu berasal dari usaha peternakan yang ditujukan untuk menghasilkan bahan makanan berupa daging, susu, bagi kebutuhan manusia.
Bahan kulit yang dihasilkan dari usaha peternakan yang baik umumnya memiliki kualitas yang sama baik dengan komoditi makanan yang didapat dari peternakan itu sendiri.
Contoh perlakukan yang dapat menyebabkan penurunan kualitas kulit bahkan kecacatan kulit antara lain :
- Hewan tidak dirawat dengan baik.
- Kesehatan hewan tidak diperhatikan.
- Hewan luka karena penyakit dan kemudian tidak diobati.
2. Pengaruh Keadaan Kulit
Faktor berikutnya yang mempengaruhi kualitas kulit yaitu pengaruh keadaan kulit hewan itu sendiri. Untuk mendapatkan bahan kulit yang baik pun hewan tersebut harus dalam keadaan sehat.
- Bahan kulit yang berkualitas baik umumnya dihasilkan dari hewan yang sehat dan gizinya baik, sehingga menghasilkan kulit yang lemas dan dapat dilipat.
- Tapi jika kondisi hewannya sendiri tidak sehat maka kulitnya bisa jadi kaku dan kering.
3. Pengaruh Iklim
Temperatur, tekanan udara dan kelembaban merupakan faktor-faktor yang periu diperhatikan sebagai pengaruh iklim terhadap kualitas kulit. Karena setiap daerah mempunyai iklimnya sendiri ternak yang kulitnya akan diambil harus dipelihara sesuai dengan iklim yang cocok.
4. Pengaruh Adaptasi
Perpindahan tempat akan berpengaruh terhadap hewan yang kulitnya akan diambil karena ada kalanya beberapa hewan tidak tahan terhadap bibit penyakit yang ada pada suatu daerah tempat ia berpindah.
- Hewan yang terkena penyakit umumnya akan menghasilkan kulit yang tidak berkualitas juga.
- Karena alasan itulah adaptasi hewan terhadap tempat baru juga harus mendapatkan perhatian.
5. Pengaruh Makanan
Makanan yang baik akan berpengaruh terhadap berat badan hewan dan kesehatannya. Selain itu berat badan hewan juga sangat berpengaruh terhadap kualitas kulit yang dihasilkannya.
Contoh perlakukan yang dapat menyebabkan penurunan kualitas kulit bahkan kecacatan kulit antara lain :
- Hewan tidak mendapatkan makanan secara teratur.
- Makanan hewan tidak bergizi.
6. Perawatan Terhadap Kulit
Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kualitas bahan kulit yakni berupa perawatan yang diterapkan pada bahan kulit itu sendiri. Sebab perawatan yang tidak baik terhadap hewan akan berdampak pada kerusakan kulit.
- Hal-hal yang menyebabkan nilai kulit menurun misalnya hewan dicambuk sampai luka, dipukul, terkena duri atau kawat, terbentur dan sebagainya.
- Perlakuan semacam itu terhadap hewan akan berakibat peradangan atau luka pada kulit hewan, sehingga pada proses penyamakan akan menimbulkan tanda atau cacat.
7. Pemotongan Hewan
Selain dipengaruhi oleh sejumlah faktor-faktor yang sudah disebutkan di atas, dalam penentuan kualitas kulit hewan terdapat pula faktor lain yang juga menentukan yaitu pemotongan hewan.
8. Pengulitan Hewan
Proses pengulitan hewan yang tidak hati-hati dapat menyebabkan kerusakan pada bahan kulit. Selain itu penggunaan pisau sayat yang tidak tajam atau tumpul juga dapat menyebabkan kecacatan kulit hewan.
9. Proses Penyamakan
Proses pengawetan yang tidak benar dan terjadinya kesalahan pada proses Penyamakan Kulit juga sangat berpengaruh pada kualitas bahan kulit yang dihasilkan.
Kesimpulan
Demikian pembahasan singkat mengenai sejumlah faktor penting yang dapat mempengaruhi kualitas bahan kulit. Semoga informasi yang kami bagikan bisa memberi gambaran bagi anda bahwa untuk menghasilkan bahan kulit yang berkualitas perlakuan terhadap hewan pun harus benar-benar diperhatikan.
Butuh bahan kulit sintetis berkualitas dengan harga murah untuk membuat tas, sepatu, kulit sofa dan berbagai produk lainnya?. Sebagai bahan pertimbangan anda bisa melihat-lihat dulu koleksi Bahan Kulit Sintetis yang kami miliki.
Untuk anda yang mau mengenal lebih jauh mengenai jenis dan karakteristik bahan kulit dari berbagai jenis binatang yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan dasar produk fashion, anda bisa mendownload E-Book Mengenal Bahan Kulit Alami Untuk Produk Fashion yang kami miliki.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.