Article

Homepage Article Fashion Design 6 Macam Samir Yang Biasa…

6 Macam Samir Yang Biasa Digunakan Para Abdi Dalem Keraton Jogja

Dikenal sebagai salah satu aksesoris yang memiliki tampilan sangat khas yakni menyerupai pita atau selempang kecil dengan hiasan gombyok di kedua sisinya, samir yang didesain khusus untuk Abdi Dalem Keraton Jogja ternyata juga dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori berbeda lho.

Beberapa point penting yang akan dibahas dalam artikel ini diantaranya:

Sekilas Tentang Samir

Samir merupakan sejenis kain yang umumnya dikenakan di leher sebagai aksesori atau hiasan dari busana tradisional atau formal untuk tujuan tertentu salah satunya yaitu memberikan sentuhan elegan pada penampilan pemakainya.

Selain memberikan sentuhan elegan pada penampilan, di beberapa budaya seperti halnya budaya yang berkembang di Keraton Yogyakarta samir juga memiliki fungsi sangat penting dan tidak sembarang orang boleh memakainya.

  • Samir biasa digunakan sebagai kelengkapan busana Abdi Dalem Keraton Yogyakarta sekaligus penanda bahwa yang memakainya sedang menjalankan tugas di lingkungan Keraton. Beberapa tugas yang dimaksud yaitu:
    • Membawa pusaka.
    • Membawa makanan untuk Sultan.
    • Memberi sesaji.
    • Menabuh gamelan.
    • Mengajar dalam forum resmi keraton.
  • Samir juga dikenakan oleh Abdi Dalem Keraton Yogyakarta ketika menjalankan tugas di luar lingkungan keraton, seperti menjadi utusan dalam upacara Labuhan atau Garebeg.
  • Selain dijadikan sebagai tanda tugas, samir juga bisa digunakan untuk menunjukkan perbedaan posisi penggunanya dalam jenjang kepangkatan Abdi Dalem.

Samir

Sumber : http://www.tjokrosuharto.com

Dikutip dari website Kratonjogja.id tidak diketahui tepatnya kapan samir mulai dipergunakan dalam kehidupan kerajaan di Jawa. Namun berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, penggunaan kalung sebagai penanda tugas tersebut konon sudah sejak lama bisa ditemukan dalam kisah pewayangan.

Bahan Pembuatan Samir

Terkait dengan bahan yang digunakan untuk membuatnya, jenis kain yang dipakai untuk membuat samir Abdi Dalem Keraton dulunya yakni berupa kain cinde motif putih hitam dengan dasar warna merah.

  • Kain cinde merupakan sebutan lain dari kain Patola di daerah Jawa yang mulai dikenal di Nusantara sekitar abad 15.
  • Kain ini berasal dari Gujarat, India yang kemudian ditiru di sepanjang nusantara baik dari segi teknik pembuatan maupun motifnya.
  • Proses pembuatan kain Patola dilakukan dengan teknik tenun ikat ganda dan pembuatannya ini pun sangat rumit.
  • Keberadaan kain patola di Indonesia sendiri bisa dibilang memiliki kedudukan yang sangat tinggi.
  • Kedudukan kain patola yang tinggi bukan hanya dipengaruhi karena harganya yang sangat mahal tapi karena daya magis yang terkandung di dalamnya.

Samir

Sumber : https://www.instagram.com/kratonjogja/

Namun untuk sekarang kain cindhe yang digunakan sebagai samir di Keraton Yogyakarta hanyalah kain yang bermotif cindhe saja tidak mengacu pada bahan maupun teknik tenun ikat ganda dalam pembuatannya.

Sementara dari segi desain, berdasarkan surat edaran berangka 79/PHK/1992 yang dikeluarkan oleh Kawedanan Parentah Hageng (surat yang mengatur tentang tata cara pemakaian samir bagi Abdi Dalem Keraton Yogyakarta samir untuk Abdi Dalem Keraton bentuknya masih tetap sama yakni menyerupai pita dengan hiasan gombyok di kedua sisi.

  • Kain cindhe yang digunakan untuk samir handaknya memiliki panjang 66 cm dan lebar 5,5 cm.
  • Bagian samping samir diberi plisir dan ujungnya diberi rumbai-rumbai berupa gombyok monte.
  • Selain itu terdapat pula sebuah plat logam dengan lebar satu jari dan tambahan lambang keraton (HABA) diberikan di antara kain dan rumbai.
  • Warna plisir, rumbai-rumbai dan plat logam berbeda-beda tergantung pangkat pengguna samir tersebut.

Samir

Sumber : https://www.instagram.com/kratonjogja/

Jenis-Jenis Samir Keraton

Mau tahu seperti apa klasifikasi samir untuk Abdi Dalem Keraton Yogyakarta?. Berdasarkan aturan yang ditandatangani oleh KGPH Benowo selaku Penghageng Parentah Hageng Karaton Ngayogyakarta pada tanggal 6 Rejeb Jimawal 1925 atau 31 Desember 1992 berikut klasifikasi samir yang penting untuk kamu ketahui. 

  • Samir dengan gombyok monte warna putih, plat logam dengan blok HABA warna putih dan plisir warna putih, dibuat untuk Abdi Dalem dengan pangkat Jajar.
  • Samir dengan gombyok monte warna biru muda, plat logam dengan blok HABA warna putih dan plisir warna putih, dibuat untuk Abdi Dalem dengan pangkat Bekel Enom.
  • Samir dengan gombyok monte warna biru tua, plat logam dengan blok HABA warna putih  dan plisir warna putih, dibuat untuk Abdi Dalem dengan pangkat Bekel Sepuh.
  • Samir dengan gombyok monte warna merah, plat logam dengan blok HABA warna putih dan plisir warna putih, dibuat untuk Abdi Dalem dengan pangkat Lurah/Panewu.
  • Samir dengan gombyok monte warna hijau tua, plat logam dengan blok HABA warna putih dan plisir warna putih, dibuat untuk Abdi Dalem dengan pangkat Wedana.
  • Samir dengan gombyok monte warna kuning, plat logam dengan blok HABA warna kuning dan plisir warna kuning, dibuat untuk Abdi Dalem dengan pangkat Riya Bupati Anem ke atas.

Untuk tata cara penggunaannya sendiri, samir yang memegang peran sangat penting di lingkungan Keraton Yogyakarta pada prinsipnya dapat dikenakan dengan cara dikalungkan pada leher dengan kedua ujung bertemu di dada.

Samir

Sumber : https://www.instagram.com/kratonjogja/

Namun untuk melengkapi busana Manggung Putri (busana para pembawa kelengkapan upacara yang mengiringi Sultan saat duduk di takhta) samir dikenakan dengan cara dilitkan pada leher. Begitupun saat Abdi Dalem baru saja menyelesaikan tugas dari Sultan, samir akan diselipkan pada bagian pinggang bagian kanan.

Kesimpulan

Itu dia pembahasan singkat mengenai 9 macam samir yang dipakai untuk penanda tugas di keraton jogja. Dari banyaknya aksesoris yang ada, dapat dikatakan pula bahwa samir juga menjadi contoh bagaimana tradisi berperan dalam berbagai jenis aksesori yang digunakan di berbagai bagian dunia.

Simak juga 7 Motif Batik Larangan Keraton Yogyakarta dan Makna Yang Terkandung Didalamnya.

Semoga bermanfaat.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.