Mencari alternatif cara yang aman dan ramah lingkungan untuk menghias bahan kain atau produk pakaian?. Barangkali anda bisa mencoba yang namanya teknik ECO printing, semacam teknik mencetak motif yang dilakukan dengan memakai bahan alam untuk mentransfer warna dan bentuk ke atas kain.
Definisi ECO Printing
Teknik eco print dapat didefinisikan sebagai teknik pewarnaan kain yang cukup sederhana namun dapat menciptakan visual yang unik dan menarik. Prinsip pembuatannya yakni melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tumbuhan lain yang mengandung pigmen warna dengan bahan kain tertentu.
Sumber : https://rebeccadesnos.com/
Karena dibuat dengan bahan alami, motif kain yang dihasilkan biasanya akan selalu berbeda meski masih menggunakan jenis daun yang dari tumbuhan yang sama. Warna dan motif yang tercetak pada bahan kain pun umumnya juga akan memiliki karakteristik yang eksklusif bergantung pada letak geografis tanaman berasal.
Sumber : https://www.madebybarb.com/
Untuk menentukan apakah sebuah tanaman bisa dijadikan pewarna dalam eco printing atau tidak anda bisa mengujinya berdasarkan aroma, warna tanaman dan kandungan airnya. Kandungan air ini sangat mempengaruhi keberhasilan proses eco printing.
- Tanaman yang mengeluarkan aroma tajam menjadi salah satu indikasi bahwa tanaman tersebut dapat dipakai sebagai pewarna alam.
- Gosokkan daun dengan tangan atau ke permukaan kain. Bila tumbuhan meninggalkan noda maka daun tersebut potensial untuk dijadikan pewarna alam.
- Rendam daun pada air panas selama 10 menit. Bila air berubah warnanya maka tanaman ini juga berpotensi menjadi pewarna alam.
Sumber : https://www.madebybarb.com/
Kain Untuk Eco Printing
Ingin berkreasi dengan menggunakan teknik eco printing?. Karena warna dan motif yang dipakai dalam eco printing diambil dari tumbuh-tumbuhan maka bahan kain yang digunakan untuk teknik ecoprint ini juga harus menggunakan bahan kain kain yang terbuat dari material yang berasal dari serat alam.
Sumber : https://www.artisticartifacts.com/
Serat selulosa seperti katun dan rami serta serat protein seperti wol dan sutera merupakan jenis kain yang paling cocok diaplikasikan untuk ecoprint. Kalaupun ingin menggunakan kain satin sebenarnya juga bisa, namun motif daun yang tertempel biasanya tidak akan terlalu tajam.
1. Kain Blacu
Kain blacu merupakan nama salah satu kain yang terbuat dari kapas sehingga sangat aman untuk digunakan. Agar proses penyerapan zat warna dalam prodes eco printing bisa sempurna dan menghasilkan motif yang maksimal sebaiknya gunakan kain blacu dalam bentuk mentah atau greige.
2. Kain Mori
Kain mori merupakan sejenis kain berwarna putih polos yang memiliki ketebalan, kehalusan, dan kerapatan yang sempurna untuk digunakan dalam ecoprint. Jenis kain mori yang bagus untuk eco printing bisa berupa mori batu, mori biru, mori prima sampai mori primisima.
3. Kain Dobby
Kain dobby bisa menjadi sebuah karya yang sangat menarik untuk membuat produk eco printing. Supaya motif kain yang dihasilkan dari proses eco printing tampak bagus, jenis dobby yang biasa dipakai umumnya berupa dobby katun, dobby katun rayon dan dobby rayon.
4. Kain Paris
Kain paris termasuk ke dalam jenis kain yang sangat bagus untuk membuat produk hijab eco printing. Berdasarkan bahan baku atau material benangnya kain paris ini bisa dibedakan menjadi dua yakni dari material rayon dan katun. Keduanya sama-sama bagus untuk eco printing.
5. Katun Sari
Katun sari sebenarnya masuk dalam kategori katun paris, tetapi jenis kain ini memiliki karakter penenunan yang berbeda sehingga jika diaplikasikan untuk ecoprint akan menambah kesan etnik.
6. Kain Sutra
Kain sutra dikenal sebagai salah satu serat tekstil yang paling berkualitas diantara semua serat tekstil yang ada dan akan menghasilkan warna yang sangat tajam jika dipakai untuk eco printing. Beberapa jenis sutra yang digunakan untuk ecoprint antara lain sutra super 56, 54, sutera kringkel, organdi.
7. Kain Katun
Kain katun merupakan bahan yang terbuat dari serat kapas dan sering dipakai untuk dijadikan pakaian. Dengan karakteristik bahannya yang lembut dan dapat menyerap zat warna dengan baik sudah pasti kain katun ini sangat cocok jika dipakai untuk eco printing.
Teknik ECO Printing
Berbicara mengenai eco printing secara garis besar terdapat tiga macam teknik yang biasa dipakai untuk menciptakan motif kain yang menarik.
- Teknik pounding yaitu memukulkan daun atau bunga ke atas kain menggunakan palu.
- Teknik streaming yang dilakukan dengan menata daun atau bunga pada selembar kain, menggulungnya di sekeliling batang kayu kemudian dikukus.
- Memfermentasi daun dan bunga untuk mengekstrak pigmen warna yang ada di dalam tanaman.
Sementara untuk bahan pewarna yang digunakan bisa diambil dari daun jati, eucalyptus, stroberi, jambu, pare, pohon nangka, tanaman bougenfile, daun pepaya, daun kelor dan daun pakis dan lain sebagainya.
Sumber : https://www.artisticartifacts.com/
Teknik Pounding (Dipukul)
Meletakkan bunga atau daun di atas kain, kemudian memukulnya dengan menggunakan palu menjadi salah satu cara yang paling sederhana dilakukan untuk proses ecoprint. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan awet berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk proses ecoprint dengan cara dipukul-pukul.
- Siapkan selembar kain putih, kertas koran sebagai alas, palu, tawas, serta daun dan bunga yang masih segar sebagai bahan pewarna kain.
- Gunakan kertas koran sebagai alas agar lantai tidak kotor kemudian bentangkan kain di atasnya dan ratakan.
- Letakkan daun dan bunga yang sudah anda siapkan sebagai cetakan motif di atas kain. Posisikan agar tulang daun atau bagian bawah daun bersentuhan dengan kain.
- Jika ingin memunculkan efek cermin lipat kain menutupi daun, sehingga pola akan tampak pada bagian kain di bawah daun dan di atas daun.
- Jika ingin membuat motif di satu sisi gunakan potongan kain lain untuk menutupi daun sebelum dipukul agar pola terbentuk dengan baik.
- Tahap selanjutnya pukul-pukul daun sampai getah daun keluar dan membentuk pola serupa bentuk daun. Semakin rata pukulan yang dilakukan maka warna yang dihasilkan akan semakin baik.
- Pada pola yang sudah jadi, daun bisa dilepas 15 menit setelah selesai dipukul-pukul. Dengan kondisi seluruh daun sudah dilepas diamkan kain selama satu hingga tiga hari supaya warna daun benar-benar menyatu pada kain.
- Tahap selanjutnya kain dibilas pada air yang dicampur tawas tanpa perlu diperas kemudian langsung dijemur.
- Setelah kering kain direndam lagi dengan air tawas ataupun tunjungan (fiksasi) selama satu jam lalu dijemur agar warna daun tidak luntur saat dicuci.
- Sampai di sini produk ecoprint sudah siap untuk digunakan.
Teknik Steaming (Dikukus)
Kalau anda lebih tertarik untuk membuat kreasi produk eco printing dengan cara dikukus mula-mula siapkan terlebih dahulu berbagai macam alat dan bahan yang dibutuhkan.
- Selembar kain polos berwarna putih (bisa menggunakan kain mori).
- Daun tanaman yang memiliki pigmen warna.
- Kayu atau pipa logam untuk menggulung kain.
- Tali atau benang untuk mengikat gulungan kain.
- Gunting, steamer (mesin pengukus), kompor portable, cuka, ember dan air secukupnya.
Selesai menyiapkan alat dan bahan anda bisa langsung memprosesnya dengan cara sebagai berikut.
- Celupkan kain polos ke dalam ember yang sudah terisi campuran air dan cuka dengan perbandingan 3:1 kemudian peras kain untuk mengurangi kadar airnya.
- Bentangkan kain di atas meja yang datar lalu letakkan beberapa helai daun di atas potongan bahan kain secara acak sebanyak yang anda inginkan.
- Setelah anda puas dengan desain yang anda buat, selanjutnya lipat kain menjadi dua bagian sama besar.
- Tempatkan sepotong pipa di bagian bawah kain kemudian gulung secara perlahan. Untuk menahan posisinya agar tidak terlepas ilitkan potongan benang di sepanjang bagian luar gulungan kain.
- Cara penggulungan yang diterapkan dalam eco printing dapat diganti dengan di tumpuk dan diikat kuat.
- Supaya pigmen yang terdapat pada tumbuhan terekstrak secara sempurna dan menghasilkan warna yang menarik, gulungan kain tersebut harus dikukus selama beberapa saat.
- Panaskan steamer atau mesin pengukus di atas kompor dengan api sedang.
- Masukkan gulungan kain ke dalam mesin steamer kemudia kukus selama dua jam untuk memindahkan corak alami daun pada bahan kain.
- Setelah dikukus selama dua jam, selanjutnya keluarkan gulungan kain dari mesin steamer lalu diamkan selama beberapa saat hingga benar-benar dingin.
- Terakhir lepaskan ikatan benang yang terdapat pada bahan kain dan lihat hasilnya.
- Kain polos berwarna putih yang anda miliki kini berhasil disulap menjadi kain bermotif cantik yang hanya ada satu-satunya di dunia. Tunggu kain mengering dengan sendirinya baru anda dapat mencucinya dengan deterjen berbahan lembut.
Butuh bahan kain mori berkualitas dengan harga murah untuk membuat kreasi ECO Printing?. Sahabat Fitinline bisa melihat koleksi kain mori kami Di Sini.
Fermentasi Daun
Selain menggunakan dua cara di atas proses pembuatan motif kain dengan teknik eco printing ini juga bisa dilakukan dengan fermentasi daun lho.
- Mula-mula siapkan selembar bahan kain berwarna putih, cuka, ember, serta beberapa daun tanaman yang mengandung pigmen warna.
- Kumpulkan daun yang akan menjadi motif pada kain. Beberapa daun yang dipilih bisa berupa daun kersen, daun jati, daun belimbing, hingga daun lanang yang terbilang mulai langka di Indonesia.
- Daun-daun yang telah dikumpulkan selanjutnya direndam di air cuka.
- Perendaman memakai air cuka ini untuk daun yang akan diterapkan pada media kain berjenis sutera. Tujuannya agar warna dan coraknya terlihat saat sudah jadi.
- Setelah direndam beberapa saat, daun ditata membentuk motif di atas lembaran kain yang direntangkan di lantai kain kemudian ditutup dan dipukul dengan benda keras seperti palu.
- Ketika proses ini berlangsung anda dapat melihat reaksi kimia pada tanaman yang warnanya mulai meresap ke bahan kain.
- Dari proses inilah akan dihasilkan motif kain yang menarik dan eksklusif.
Manfaat ECO Printing
Dari berbagai teknik yang diterapkan dalam eco printing, pada prinsipnya terdapat banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan. Beberapa manfaat praktis dari teknik eco printing diantaranya:
- Media yang dipakai dalam Ecoprint tidak terbatas pada kain saja, namun segala benda yang mampu menyerap warna alami dari dedaunan dan bunga-bunga bisa dipakai.
- Dibandingkan dengan kain polos atau yang bercorak dengan teknik digital printing produk kain yang dihasilkan dengan teknik eco printing jauh lebih eksklusif.
- Selain desainnya tampak eksklusif, produk-produk ecoprinting juga lebih terkesan good looking dan nampak berkelas.
- Eco printing bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif cara untuk mengurangi kerusakan lingkungan dan ekosistem akibat limbah kimia pabrik tekstil.
- Karena belum digeluti banyak orang eco printing justru menjadi peluang bisnis yang menjanjikan karena kompetitor jadinya masih sedikit.
- Modal yang dikeluarkan untuk membuat produk eco printing tidak begitu banyak, sedangkan kalau pewarnanya tinggal ambil saja di alam.
- Inovasi desain di bidang eco printing sangatlah fleksibel, andapun bisa terus meningkatkan kualitas produk dengan mengembangkan tekniknya terus-menerus.
Produk ECO Printing
Tidak hanya diaplikasikan pada lembaran bahan kain saja namun teknik eco printing pada prinsipnya juga sangat bagus bila diterapkan pada berbagai prooduk pakaian maupun produk pelengkap rumah tangga. Berikut beberapa contoh produk eco printing yang bisa dibuat.
1. Scarf
Scarf merupakan kain berbentuk panjang yang tidak hanya berguna untuk menutup kepala atau menghangatkan leher tapi juga bisa dimanfaatkan sebagai aksesori. Untuk membuat scarf eco printing sendiri jenis kain yang biasa digunakan bisa berupa kain sejenis katun, linen ataupun kain sutra.
2. Serbet
Serbet merupakan kain berbentuk persegi panjang yang biasa diletakkan di atas meja makan. Meski hanya berbentuk sepotong kain, tapi serbet ini juga memiliki peran penting dalam pesta dan jamuan. Untuk memberikan kesan lebih eksklusif anda bisa memasukkan unsur eco printing di dalamnya.
3. Tirai
Tidak kalah menarik dari dua produk sebelumnya, tirai juga menjadi salah satu produk pelengkap rumah tangga yang belakangan juga banyak dibuat dengan teknik eco printing. Selain terkesan lebih natural pemanfaatan tirai eco printing ini juga bisa memberi kesan vintage pada hunian anda.
4. Baju
Punya baju berbahan katun, linen atau rayon yang warnanya putih?. Untuk memberikan sentuhan yang sedikit berbeda anda bisa mengaplikasikan teknik eco printing ke dalamnya. Dalam hal ini anda bisa menerapkan teknik pounding (dipukul) ataupun dikukus (steaming).
5. Celana
Sama halnya dengan baju, celana juga bisa dikembangkan menjadi produk eco printing yang bernilai jual tinggi. Untuk membuat celana jenis ini bisa dipilih bahan kain yang dibuat dari serat alam seperti katun, kain linen atau jenis kain lain yang karakteristiknya hampir sama.
6. Pashmina
Khusus untuk anda yang berhijab pashmina eco printing bisa menjadi salah satu alternatif produk pilihan yang bisa anda pakai untuk tampil lebih gaya dan trendy dalam setiap kesempatan. Dalam proses pembuatan pashmina ini pewarna dari daun-daunan sekaligus berfungsi sebagai motif.
7. Sprei
Sprei eco printing saat ini mulai banyak dikembangkan sebagai pelengkap kebutuhan rumah tangga. Tidak hanya berfungsi untuk menutup atau melindungi busa kasur saja tapi sprei jenis ini juga bermanfaat untuk mempercantik ruang kamar.
8. Tas
Tas eco printing yang didesain dalam bentuk tote bag maupun model lainnya menjadi salah satu produk andalan yang bisa dipakai untuk pelengkap gaya penampilan. Bila anda punya beberapa tas yang polos anda juga bisa mengghiasnya sendiri dengan teknik eco printing lho.
Demikian pembahasan singkat mengenai definisi eco printing, manfaat eco printing serta aplikasinya dalam industri desain fashion yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau anda mau tahu lebih banyak lagi tentang tips dan trik seputar desain fashion simak terus artikel dari kami ya.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.