Semakin berkembangnya trend fashion saat ini, memberi pengaruh positif terhadap pengrajin kain yang haus akan kreasi dan inovasi. Tak hanya membuat bahan kain yang itu-itu saja. Namun mereka mampu menciptakan inovasi untuk memunculkan kreasi bahan sandang baru. Inovasi bisa dikembangkan dengan cara apapun, inovasi bahan, inovasi teknik, atau inovasi yang lainnya. Misalnya batik jumputan, batik jumputan merupakan kreasi dari para pengrajin dalam memadukan beberapa teknik yang mampu menghasilkan kain yang begitu unik dan memiliki nilai artistik (keindahan) tersendiri.
Ada beberapa anggapan, batik jumputan adalah selembar kain yang proses pembuatannya mengkombinasikan teknik batik dan teknik jumputan. Biasanya kain katun warna putih dijumput terlebih dahulu (prosenya silakan klik di https://fitinline.com/article/read/jumputan-variasi-warna-dan-motif-pada-kain) kemudian barulah dibatik. Bisa dibatik dengan teknik tulis maupun cap.
Batik Kombinasi Jumputan
(Sumber gambar: Libania Flor, 2013)
(Sumber gambar: Libania Flor, 2013)
Ingin belajar membatik? Klik Disini untuk melihat video tutorial membatik.
Pengertian lain, Batik Jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, diikat dengan tali kemudian dicelup dengan warna. Batik ini tidak menggunakan malam tetapi kainnya diikat atau dijahit dan dikerut dengan menggunakan tali, biasanya sering disebut kain jumputan. Banyak versi untuk penyebutan dan pengertian batik jumputan. Dan ternyata pengertian batik jumputan yang dimengerti masyarakat sama dengan artian dengan kain jumputan. Hemmm tak masalah sie, itu hanya perbedaan persepsi... namun terkadang membuat rancu dan menimbulkan kebingungan untuk penyebutan yang mana sebenernya batik jumputan itu.
Jika pengertian batik adalah proses pewarnaan dengan teknik celup rintang, maka artinya zat warna yang diserap oleh kain dirintangi (terhalang) dengan bahan atau alat sehingga membentuk corak/motif. Dan jumputan bisa tergolong batik, atau sering disebut batik jumputan.
Batik Jumputan
(Sumber gambar: http: //ahidrahma.wordpress.com)
Batik dan jumputan memiliki proses yang berbeda, namun juga memiliki kesamaan. Perbedaan tersebut yaitu, jika untuk batik proses perintang warnanya menggunakan malam/ lilin, namun untuk kain jumputan menggunakan tali yang diikatkan pada kain. Motif dibuat melalui proses pencantingan untuk batik, sedangkan untuk jumputan motif dibuat dengan ikatan/ jahitan (tali rafia, karet, benang) maupun potongan-potongan bambu kecil yang diikatkan pada kain. Kalo untuk proses pewarnaan biasanya sama yaitu menggunakan proses pewarnaan celup ataupun colet. Untuk proses finishing, batik biasanya dilorod untuk menghilangkan malam, untuk jumputan adalah membuka ikatan-ikatan pada kain. Persamaan hasil bisa dilihat adalah, kain-kain ini menyisakan garis-garis berwarna putih. Garis putih pada batik dihasilkan dari proses pencantingan, sedangkan garis putih pada jumputan dihasilkan dari proses ikatan atau jahitan. Garis yang ditimbulkan pada jumputan terlihat menarik dan artistik.
Batik Motif Jumputan Pasir Putih Indah
(Sumber gambar: http: //kecjatibanteng.blogspot.com)
Ingin membeli alat-alat membatik? Klik Disini untuk mendapatkan alat-alat membatik.
Terdapat beberapa teknik dalam pembuatan “Batik Jumputan”, yang pertama teknik ikat dan yang ke dua teknik jahitan. Teknik ikatan adalah beberapa bagian kain ada yang diikat, ikatan kain harus kencang agar pada saat dicelup tidak terkena warna, sehingga setelah ikatannya dilepas akan terbentuk motif. Teknik jahitan adalah kain diberi pola terlebih dahulu lalu dijahit dengan menggunakan tusuk jelujur pada garis warnanya dengan menggunakan benang, lalu benang ditarik kuat sehingga kain berkerut serapat mungkin. Pada waktu dicelup benang yang rapat akan menghalangi warna masuk ke kain. Benang yang dipakai sebaiknya benang yang tebal dan kuat seperti benang plastik/ sintesis, benang jeans, atau benang sepatu. Hasil jumputan teknik jahitan ini berupa titik-titik yang agak menyambung membentuk gambar (seperti batik sasirangan).
Batik Sasirangan
(Sumber gambar: http: //id.scribd.com)
Ingin membeli batik tulis eksklusif? Klik Disini untuk melihat katalog kain batik.
Bahan baku yang biasa dipergunakan adalah kain dari serat alami, antara lain: jenis katun, rayon, dolbi, mori katun paris dan sutra. Kain jenis tersebut mampu menyerap zat warna dan bila dipakai lebih nyaman karena dapat menyerap keringat. Demikian pula zat warna yang digunakan mudah diperoleh dipasaran umum. Misalnya dari jenis zat warna reaktif, zat warna bejana, direk, naptol maupun pigment atau bisa juga dengan zat warna alam.
Daerah penghasil batik jumputan terdapat di berbagai wilayah di Indonesia, yaitu Yogyakarta, Solo, Palembang, Pekalongan, Bojonegoro dan daerah-daerah lainnya. Setiap daerah tentunya memiliki ciri khas tersendiri dalam pembuatan batik jumputan, yang pastinya indah, unik dan memperkaya kain tradisional Indonesia.
Batik Jumputan memiliki nilai keindahan tersendiri. Keunikan motif dan hasil pewarnaanya sangat dipengaruhi oleh ketrampilan dari pengrajinnya. Sementara hasil motif dan warna yang nampak tergantung dari bahan baku kain, teknik, kreasi, dan zat warna yang digunakan. Keunikan lainnya yaitu pengerjaan motif yang sama bisa jadi memiliki hasil akhir yang berbeda, atau bisa dikatakan motifnya limited edition. Hal tersebut dikarenakan proses celup rintang yang digunakan sebagai proses pewarnaan memungkinkan untuk menghasilkan motif yang berbeda-beda, walaupun dalam satu motif yang sama.
Tags: jual kain, jual kain batik, jual batik, jual kain batik murah, toko kain, toko kain batik, toko batik, toko batik online, toko kain batik online, beli kain, beli kain batik, beli batik, batik indonesia, belanja batik, belanja batik online, motif batik, harga batik
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.